Satu ibu bisa membesarkan beberapa orang anak tapi belum tentu beberapa anak bisa membesarkan satu orang tua.
Ibu Yarni mempunyai enam orang anak, empat laki - laki dan dua orang anak perempuan. Ia wanita yang kuat bisa membesarkan keenam anaknya tanpa adanya seorang suami.
Suaminya meninggal saat penyakit yang menggerogotinya tidak bisa lagi di sembuhkan karna keterbatasan ekonomi.
Keenam anaknya alhamdulilah bisa sukses tapi lima dari anaknya mulai menjaga jarak, hanya anak bungsu yang selalu setia berada disampingnya.
Bagaimana kisah kehidupan bu Yarni selanjutnya? Apakah ia akan bisa berkumpul kembali bersama anak - anaknya atau tidak sama sekali?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ima susanti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 3
Suara azan dari toa mesjid membangunkan Yarni dan anak - anak. Seperti biasa Yarni dan anak - anak bangun subuh. Karna mesjid jauh dari rumah jadi setiap pagi mereka sholat berjamaah dirumah dengan anak nomor dua jadi imam. Sebelum pergi merantau Reza selaku putra pertama yang mengimamin.
Selesai sholat Yarni buru - buru ke dapur membaut sarapan apa kadarnya. Tak lupa teh manis sebagai pendamping. Walau tak mewah anak - anaknya tetap tersenyum.
Satu persatu putra dan putrinya sudah berangkat kesekolah. Walau mereka kadang - kadang tak ada uang jajan tapi mereka tetap bersyukur masih bisa sekolah.
"Ibu kami berangkat dulu." pamit putra putrinya satu persatu.
Rumah kembali sepi yang tinggal hanya Yarni dan Si bungsu.
Begitulah setiap harinya kehidupan Yarni. Saat anak - anaknya kesekolah pergi ke kebun merawat tanaman- tanaman yang ia tanam. Dari hasil kebunlah ia bisa menghidupi anak - anaknya.
Walau tak seberapa tapi itu cukup bearti bagi mereka. Yarni juga mempunyai beberapa ekor ternak bebek dan ayam bantuan dari salah seorang dermawan di desanya.
Telor - telor bisa ia jual ke pasar dan sebagian ia konsumsi. Lumayan jika tidak ada lauk telor bebek atau ayam bisa sebagai penganti.
"Bu Yarni apa ga kepengen nikah lagi?" tanya tetangganya.
"Belum kepikiran bu haji." jawab Yarni sopan.
"Kalau bu Yarni nikah kan ada yang bantu cari uang. Kasihan anak - anak mereka itu juga butuh sosok seorang ayah." tambah bu haji.
"Saya masih sanggup bu haji."
"Eh bu Yarni kenapa lamaran pak Gio juragan telor ga di terima aja. Kalau bu Yarni nikah pasti hidupnya bu Yarni dan anak - anak terjamin terjamin." tiba - tiba tetangga yang lain nyeletuk.
"Saya tidak mau merusak rumah tangga orang bu, dosa." kekeh bu Yarni sembari merapikan tanaman dalam pot.
Tetangga Kalau sudah ngrumpi pasti heboh dan itu yang paling bu Yarni hindarkan kalau pun terpaksa ia akan mencoba meladeni mereka seperlunya saja
Telinga bu Yarni sudah kebal dengan berbagai macam perkataan dan cemoohan dari orang - orang sekitarnya. Jadi janda memang ada ga enaknya. Ada saja fitnah yang datang silih berganti.
Kehidupan terus berjalan tiga bulan kemudian anak kedua bu Yarni juga pergi merantau mengikuti si sulung.
"Kenapa ga disini aja bersama ibu,nak?"
"Aku juga mau merubah nasib bu. Insya Allah dengan doa ibu aku pasti berhasil." Derai air mata melepas kepergian anak kedua. Ada perasan berat harus berpisah untuk kedua kalinya dengan putranya tapi karna putra keduanya sudah bertekad bu Yarni tidak dapat berkata apalagi.
Satu persatu anak bu Yarni pergi merantau. Reza dan adik - adiknya mengumpulkan uang lalu mengirimkan kekampung melalui pak Desa.
Kehidupan bu Yarni mulai berubah. Putra - putranya sudah mulai berhasil di negri orang. Tapi itu tidak membuat bu Yarni sombong. Ia tetap dengan kehidupannya yang dulu berkebun dan beternak.
Reza sudah menikah dengan pacarnya sedangkan Dezi juga sudh menikah dengan putri sepupu jauh ibu. Anak ketiga bernama Yos sudah banyak gadis - gadis kampung yang datang melamar tapi beluam ada yang cocok dihatinya.
Berkat kerja keras mereka berempat terutama Dezi dan Yos,mereka bisa membangunkan rumah untuk ibu dan membelikan beberapa petak sawah.
Reza agak terkekang oleh istrinya. Sehingga untuk memberi keluarga agak berat. Memang menantu ibu yang satu itu memang agak berbeda. Reza dilarang sering - sering ngirim uang kekampung dan bodohnya Reza mau saja diatur istrinya.
Bu Yarni tidak pernah mempersoalkan itu semua. Rasa sayang dan cintanya tetap sama untuk anak - anaknya.
...----------------...
Selamat pagi kk,udah sarapan belum😊Selamat beraktivitas,thor doakan semoga kk2 semua sehat selalu 🤲.
Terimakasih sudah mampir jangan lupa tinggalkan jejak berupa like dan komen serta votenya yang banyak biar thor makin semangat melanjutkan bab berikutnya 😁😆😅🤣😂
yruh2 ade