Dalam sebuah pesta seorang gadis bernama Elis sengaja di tugaskan oleh sang ayah untuk menggoda para pengusaha muda yang kaya raya. Namun siapa sangka Elis malah terjebak dengan seorang pria yang paling di takuti di dunia bisnis.
Louise Mahendra Maxim adalah CEO dari Boison Grup terkenal dingin dan kejam. Seseorang yang pintar dan juga cerdas namun sayangnya malah jatuh hati pada Elis putri seorang pengusaha licik dan serakah.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Gadis Scorpio, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Menggoda dan Merayu
Tak hanya Aryo, Elis juga terkejut mendengar ucapan Louise. Bisa-bisanya suaminya itu bicara begitu. Louise sudah mempermalukan papanya. Untung saja tidak ada orang lain di sini selain dia dan kakaknya, Lidia.
"Bintang Media adalah perusahaan kecil tentu saja pendapatannya tidak bisa di bandingkan dengan Boison Grup." balas Aryo.
Tak ada yang bisa di lakukan Aryo selain merendah. Padahal sekuat tenaga Aryo menahan kemarahan di hati yang merasa telah di rendahkan dan di permalukan oleh Louise. Sementara Louise sama sekali tidak merasa bersalah. Malah pria itu merasa puas telah membungkam mulut ayah mertuanya yang licik.
"Louise sekarang sudah pukul setengah sembilan. Ayo kita pulang." kata Elis tiba-tiba pada Louise.
Elis mulai melihat situasi yang tidak baik antara suami dan ayahnya. Jadi lebih baik dia mengajak Louise untuk segera pergi.
"Pa, kami pamit pulang. Terima kasih untuk makan malamnya."
Elis kemudian mengambil tangan Louise dan menggandengnya berjalan menuju pintu keluar.
"Sepertinya kau buru-buru sekali ingin pulang. Apa kau sudah tidak sabar ingin memberikan ku imbalan ?" tanya Louise begitu mereka masuk ke dalam mobil.
"Memangnya kau ingin aku melakukan apa ?" Elis balik bertanya dengan nada terpaksa.
Dia ingin cepat-cepat menyelesaikan urusannya dengan pria perhitungan ini yang sialnya adalah suaminya sendiri.
"Nanti aku katakan setelah tiba di rumah." jawab Louise sambil tersenyum penuh arti.
Senyuman yang sangat-sangat menyebalkan di mata Elis.
Ya Tuhan, dosa apa yang telah aku lakukan di masa lalu sehingga kau memberi ku suami yang menyebalkan. Batin Elis yang berusaha meredam perasaan kesalnya di dalam hati.
*
"Astaga, aku sudah seperti wanita jala*g saja."
Elis menatap pantulan dirinya di depan cermin yang memakai lingerie berwarna merah. Kemudian dia mengoleskan lipstik yang juga berwarna senada dengan warna lingerie itu sambil mengumpat.
"Buruk sekali seleranya." gumam Elis.
Elis tidak habis pikir dengan Louise yang memintanya memakai pakaian dan lipstik yang begitu norak. Apa memang sebenarnya suaminya itu menyukai perempuan yang berpenampilan begini.
Setelah hampir tiga puluh menit berada di kamar mandi, mau tidak mau Elis terpaksa harus keluar juga sebelum Louise memanggilnya.
Elis menarik napas dalam-dalam untuk menenangkan perasaannya. Perasaan kesal, marah dan malu bercampur jadi satu. Perlahan ia berjalan menuju tempat tidur di mana sudah ada Louise yang menunggu di sana.
Aku ingin kau merayu dan menggoda ku dengan ini. Kata Louise sambil menyerahkan sebuah paper bag saat mereka tiba di rumah tadi.
Itulah imbalan yang Louise minta yang membuat Elis begitu terkejut. Tapi Elis tidak bisa menolak permintaan suaminya itu karena dia sendiri yang sudah berjanji kepada Louise akan melakukan apapun yang pria itu perintahkan.
Elis melebarkan senyuman ketika Louise melihat ke arahnya. Elis merupakan seorang yang totalitas dalam melakukan sesuatu. Meski terpaksa dan dengan perasaan yang kesal tapi dia tetap harus jadi seperti wanita penggoda dan merayu suaminya.
Elis duduk di tepi tempat tidur dan menghadap Louise yang sedang bersandar pada dipan. Pandangan mata mereka saling menatap dan beradu dari jarak yang sangat dekat.
"Kau ingin minum sesuatu atau mau langsung tidur sekarang ?" tanya Elis dengan lembut dan nada yang menggoda sambil tangannya di letakkan di dada Louise dan sedikit mengusap dada bidang pria itu.
jangan sampai Rafly yg datang, biar Rafli sama Amanda saja Thor