NovelToon NovelToon
Gadis Pilihan Hati Erlangga

Gadis Pilihan Hati Erlangga

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Diam-Diam Cinta / Romansa
Popularitas:88.7k
Nilai: 5
Nama Author: Bunda RH

Erlangga Putra Prasetyo, seorang pemuda tampan dengan sejuta pesona. Wanita mana yang tidak jatuh cinta pada ketampanan dan budi pekertinya yang luhur. Namun di antara beberapa wanita yang dekat dengannya, hanya satu wanita yang dapat menggetarkan hatinya.

Rifka Zakiya Abraham, seorang perempuan yang cantik dengan ciri khas bulu matanya yang lentik serta senyumnya yang manja. Namun sayang senyum itu sangat sulit untuk dinikmati bagi orang yang baru bertemu dengannya.

Aira Fadilah, seorang gadis desa yang manis dan menawan. Ia merupakan teman kecil Erlangga. Ia diam-diam menyimpan rasa kepada Erlangga.

Qonita Andini, gadis ini disinyalir akan menjadi pendamping hidup Erlangga.Mereka dijodohkan oleh kedua orang tuanya.

Siapakah yang akan menjadi tambatan hati Erlangga?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Bunda RH, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Pulang kampung

Setelah selesai melakukan pertemuan, Erlangga dan Papa kembali ke perusahaan. Sebelumnya Pak Dion meminta nomor kontak Erlangga takut sewaktu-waktu butuh.

Sore pun tiba. Sudah waktunya mereka pulang ke rumah. Semua staf karyawan bersiap untuk pulang. Papa dan Erlangga shalat Ashar di kantor sebelum pulang ke rumah, karena biasanya kalau sore jalanan akan lebih macet. Mereka takut waktu shalat Ashar mepet.

Selama perjalanan pulang, Papa bercerita tentang kedua adik Pras yang saat ini berada di pesantren, yaitu Syakir dan Syakira.

"Kapan waktunya kunjungan, Pa?"

"Satu minggu lagi. "

"Er mau ikut, Pa."

"Harus, karena Syakira selalu menanyakan abangnya. "

Tidak lama kemudian, mereka sampai di rumah. Winda duduk di kursi depan rumah menyambut kedatangan mereka. Ia meraih tangan suaminya dan mencium punggung tangannya. Erlangga pun mencium punggung tangan Bunda Winda.

"Bang, gimana kesan pertama jadi CEO?"

"Ya... lumayan."

"Lumayan apa, Bang?"

"Lumayan menyenangkan. Er ke dalam dulu ya, Bun. Lihat suami Bunda udah ngelirik dari tadi. Haha... "

Pras kesal karena ia tidak ditanyakan apa-apa oleh istrinya.

"Gitu ya, sekarang? Mentang-mentang sudah ada Er."

"Hehe... Papa jangan ngambek dong. Udah tua masih suka ngambek."

Winda merangkul suaminya dan melangkah menuju kamar.

Erlangga sudah masik ke kamarnya.

Ia membuka buku agendanya. Masih banyak yang harus ia lakukan ke depannya. Erlangga belum ke kampung Neneknya di Kediri. Nenek dari Mama Erlangga tinggal sendiri di kampung. Sudah tidak ada satu keluarga pun di sana. Beruntung tetangga Nenek yang bernama Bu Endang orangnya baik. Bahkan salah satu cucunya ia relakan untuk tinggal bersama Nenek agar bisa menjaganya. Pras selama ini masih mengirimkan sejumlah uang untuk mertuanya itu. Bahkan Pras juga membayar cucu Bu Endang. Hitung-hitung balas budi. Karena anak tersebut pun sampai tidak jadi ke kota untuk bekerja karena menjaga Nenek. Bagi Pras tidak ada mantan mertua. Walau bagaimana pun Bu Fatimah Neneknya Erlangga, Putra mahkotanya. Erlangga juga belum main ke rumah Om Juna dan Tante Mimi.

Keesokan harinya.

Setelah shalat Shubuh, Erlangga mengaji sebentar. Setelah itu ia berolahraga di tempat olahraga yang berada di lantai paling atas rumahnya. Tiba-tiba handphone Erlangga berdering. Erlangga menghentikan kegiatannya dan melihat handphonenya.

"Nenek... "Lirihnya.

Ia segera menerima panggilan telpon.

"Assalamu'alaikum.... "

Bulan suara Nenek yang ia dengar, tapi suara seorang wanita muda dari seberang sana.

"Wa'alaikum salam.... "

"E... maaf ini Mas Er?"

"Iya... kamu?"

"Ini Aira, Mas."

"Oh iya Aira, maaf aku lupa. Kenapa kamu menelpon dari nomor Nenek?"

"Maaf, Mas. Tadi sebelum pingsan Mbah Fatimah minta Aira suruh telpon Mas Er. Beliau saat ini sedang ada di ruang UGD puskesmas, Mas."

"Apa, kenapa dengan Nenek?"

"Maaf Mas, tadi Mbah Fatimah nyapu di belakang rumah. Saat mau ambil sampah ndak lihat kalau ada ular. Beliau digigit ular, Mas."

"Astagfirullah....bagaimana keadaan Nenek?"

"Mbah ndak belum sadar, Mas. Tadi Masku yang gendong Mbah ke puskesmas.

" Aira, tolong kabari selanjutnya. Aku akan segera berangkat ke sana."

"Baik, Mas."

Erlangga segera turun dan pergi ke kamar orang tuanya. Winda membuka pintu kamarnya. Ia melihat mata Erlangga sudah berkaca-kaca. Anak itu sangat sensitif sejak kecil. Apa lagi setelah dirinya mengalami trauma dulu.

"Ada apa, Bang?"

Tanpa berkata, Erlangga memeluk sang Bunda.

Winda yang sudah memahami putranya pun mengusap punggungnya.

"Hei, ada apa?"

"Bunda, nenek digigit ular, saat ini sedang di UGD. "

"Innalillah.... siapa yang kasih kabar, Bang?"

"Aira yang telpon pakai handphone Nenek. Bunda, Er mau ke sana. Tolong bilang Papa Er nggak bisa ke kantor. "

"Iya, Papamu lagi mandi. Nanti Bunda bilang. Kamu jangan terlalu panik ya. Kamu harus berpikir jernih. InsyaAllah Nenek baik-baik saja."

"Iya, Bun."

Erlangga kembali ke kamarnya. Ia segera mandi dan bersiap-siap untuk berangkat. Dengan tergesa-gesa, ia pamit kepada orang rumah.

"Hati-hati, Er."

"Iya, Oma."

"Bang, nanti kabari kami ya."

"Iya, Bun."

Erlangga tancap gas. Ia melewati jalan tol agar lebih cepat sampai di Kediri. Selama perjalanan, Erlangga terus menghubungi nomor Neneknya menanyakan perkembangannya. Ternyata Bu Fatimah sudah sadar. Racunnya sudah bisa dinetralisir. Namun Bu Fatimah harus tetap dirawat inap di puskesmas untuk memulihkan tubuhnya. Karena racunnya sudah sedikit menyebar sehingga membuat tenaganya terkuras dan ia tidak dapat menggerakkan tangannya.

Erlangga menaikkan kecepatan mobil. Ia sangat mengkhawatirkan Neneknya. Setelah 3 jam perjalanan, akhirnya ia sampai di kampung. Erlangga meminta Aira untuk mengirim lokasi puskesmas. Karena Erlangga tidak tahu letak puskesmas. Ia lansung menuju ke sana.

"Aira, aku sudah di depan puskesmas."

"Nenek ada di kamar apa?"

"Kamar Dahlia 1, Mas."

"Baiklah, aku ke sana. Terima kasih."

Sebelum Aira menjawabnya, Erlangga sudah menutup telponnya. Ia segera masuk dan mencari kamar tersebut. Karena puskesmas tidak terlalu luas dan hanya satu lantai, mudah bagi Erlangga menemukan kamar Neneknya.Aira sedang berdiri di pintu kamar. Di dalam sudah ada Bu Endang.

"Mas... "

"Aira, mana Nenek?"

"Di dalam Mas, mari masuk."

Bu Fatimah berbaring tak berdaya di atas brangkar.

"Nenek... "

"Er... Er.... "

"Maafkan Er baru sempat mengunjungi Nenek."

"Nenek tahu, Er sibuk."

Erlangga mengusap tangan Neneknya. Ia menahan air matanya. Bu Fatimah mengusap pipi Erlangga.

"Nenek sudah makan?"

Bu Fatimah mengangguk.

"Sudah kok, Nak Er. Tadi Aira yang suapin." Sahut Bu Endang."

"Aira, Mbah Endang. Terima kasih sudah menjaga Nenekku."

"Sama-sama, leh."

"Mbah Endang sama Aira pulang saja dulu. Mungkin kalian mau istirahat. Biar Er yang jaga Nenek."

"Nak Er, ndak capek? "

"Tidak, Mbah."

"Ya sudah, kalau begitu Mbah pulang dulu. Nanti sore kita ke sini lagi. Oh iya Nak Er, administrasinya masih kurang tadi."

"Iya, Mbah nanti buat Er yang urus."

Erlangga belum makan. Tadi saat berangkat ia tidak sempat makan. Di pertengahan jalan ia sempat berhenti sebentar di rest area untuk membeli roti di minimarket. Baru sekarang ia sempat memakan rotinya.

Bu Endang dan Aira pulang dengan menggunakan sepeda ontel. Jarak antara rumah mereka dan puskesmas sekitar 500 meter.

"Nduk, Erlangga tambah ganteng yo?"

"Iya, Mbah." Jawab Aira, seraya tersenyum.

"Ganteng banget, bukan hanya ganteng. Dia penyayang dan sangat baik. Aku hanya bisa berandai menjadi pasangannya." Batin Aira.

"Aduh aduh.. nduk, pelan."

"Maaf mbah, Aira ndak lihat ada batu. "

"Makanya yang fokus, nduk. Jangan keinget si toleh."

"Mbah, apaan sih."

"Hehe... mbah bercanda."

Aira mengatuh sepedanya dengan penuh semangat. Entah mengapa hatinya saat ini sedang berbunga-bunga.

Bersambung...

...****************...

1
Mulianti Mulianti
uhhh manis banget
Bunda RH: iya kak, gula mah lewat 🤣🥰
total 1 replies
Nurhasana
mantap
lanjut
Bunda RH: siap kak
total 1 replies
secret
WIN (Waktu Indonesia bagian Nyengir) 😁😭 gemeesshhh bgtt kaleennn🤏🏻 langsung sembuh yaa Err, obat mujarabnya dah dtgg
Bunda RH: haha obat murah meriah
total 1 replies
dewi rofiqoh
Seru ya er, pacaran setelah nikah🤭🤭🤭, mau ngapain aja gk ada yg ngelarang 😂😂😂.... Asal pada tempatnya ya🤭🤭🤭🤭
Bunda RH: hahaha, kalau salah tempat gimana hayo
gak bahaya ta?
total 1 replies
Jenong Nong
ahhhhh bunda Winda ganggu aja sihhhh.... 😂😂😂❤❤🙏🙏
Bunda RH: wkwkk ngontrol kak, takutnya Er khilaf
total 1 replies
Iqlima Al Jazira
crazy up donk thor
Bunda RH: makasih atas pengertiannya kakak
nanti kalau sudah senggang pasti doble up. 🥰
Iqlima Al Jazira: ya thor😔
total 3 replies
Sholicha
bunda winda ya ya ampu emang niat banget ya ganggu 😂🤭
Bunda RH: hahaha... disuruh author kak
total 1 replies
Wiwik widyawati
duhhh kakak athor bikin akunya baper dah liat er sama rifka bermanja-manja....sayang skrng punya cuma 1..kmrn2 up 2..😅😅
Bunda RH: iya kak, masih sangat sibuk🙏
total 1 replies
Winarti Winarti
baper jadi nya
Bunda RH: iya kak, berasa muda lagi 😍
total 1 replies
Winarti Winarti
lanjut thor
semangat untuk up date nya
semoga bahagia terus Erlangga dan Rifka
Bunda RH: amin 😇
total 1 replies
Tri Handayani
gemes dech sama pasangan ini'masih malu"kucing.
Bunda RH: iya kak, malu-malu tapi mau 😆
total 1 replies
Raffi Djaya
bagus suka selalu ditunggu karya-karya terbarunya terimakasih sukses sehat selalu
Bunda RH: MasyaAllah Terima kasih banyak kak
total 1 replies
Sri Rahayu
keluar tu manja nya Er....kesempatan ya Er mumpung ada Rifka....kasihan pengantin baru hrs pisah rumah dulu sampe resepsi kt opa.Tristan...sabar Er nanti akan tiba waktunya kalian berdua terus 🤩🤩🤩... lanjut Thorr 😘😘😘
Bunda RH: sabar akan berubah manis 😍
total 1 replies
Lufthi Beyza
pagi"dah bikin baper aja nih,lanjut Thor, tetap semangat dan jaga kesehatan ya thor
Bunda RH: iya kak, jadi kembali muda lagi 😄
total 1 replies
Kasih Bonda
next thor semangat
Bunda RH: siap kak
total 1 replies
Nuri 73749473729
si sweet banget mereka ber2, lanjut Thor lanjut
Bunda RH: siap kak
total 1 replies
betriz mom
suasana pengantin baru yang tanpa pancaran memang bikin gemes...dirasa juga pasti banyak reader yang suka cerita yang seperti ini 😍🙏
Bunda RH: hehe author aja senyum" sendiri/Grin/
total 1 replies
Supryatin 123
pagi2 dah d buat senyum2 sendiri sama kemesraan bang er ma Ning Rifka.pacaran halal ala bang er n Ning Rifka
Supryatin 123: /Joyful//Joyful/
Bunda RH: iya kak jadi garing nih gigi 😬
total 2 replies
Yasmin Natasya
pagi2 dah baper😍😍
Bunda RH: yang penting gak laper kak hihi
total 1 replies
Nur rochman
Masyaalloh i dah pacaran halal, meskipun lagi sakit , bang Er bisa aja memanfaatkan momen bertemu isteri pujaan hati, untuk bermanja walaupun cuma berdekatan dan pegangan tangan 😍😍😍 wah serasa dunia hanya milik berdua😅😅😅 karena bentar lagi sang isteri dibawa pulang lagi sama ortunya 😇😇😇
Bunda RH: kesempatan dalam kesempitan kata Er 🤣
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!