Selama ini tidak pernah Julia mempunyai prasangka buruk pada keluarga Tantenya, walaupun selama ini Julia tidak pernah diperlakukan dengan baik oleh keluarga Tantenya itu.
Gadis berusia dua puluh dua tahun yang belum pernah sekalipun dekat dengan seorang pria itu, di jual oleh Tantenya untuk melunasi hutangnya pada rentenir.
Julia yang malang, hanya bisa pasrah.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon KGDan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bagian 13.
Lucas kembali melangkahkan kakinya mendekati Julia dan Harry.
"Mau apa kamu!" teriak Julia panik, dia tidak mau lelaki itu dekat padanya.
Kejadian lima tahun lalu masih terasa sekali di ingat Julia, tubuhnya di sentuh pria itu dengan kasar dan mendominasi.
Julia tidak ingin di sentuh oleh tangan itu lagi, dia tidak rela.
Mengingat itu wajah Julia jadi pucat, ketakutannya pada Lucas terlihat jelas sekali.
Tinggal meraih mereka dalam pelukan Lucas, pria itu mengurungkan niatnya.
Jelas sekali Lucas melihat Julia begitu takut di sentuh olehnya, tubuh gadis itu terlihat gemetar.
Melihat itu, Lucas semakin bersalah pada Julia, perasaannya jadi kacau balau.
"Maaf" ucap Lucas pelan, "Aku tidak bermaksud untuk menakutimu, aku rindu pada kalian, aku mencarimu selama ini"
Julia dengan perlahan menoleh memandang Lucas yang begitu dekat dengan dirinya, bahkan aroma tubuh Lucas dapat tercium hidungnya.
Aroma itu sama seperti lima tahun yang lalu, Julia dengan cepat kembali memalingkan wajahnya.
Dia tidak ingin mencium aroma itu, membuat hatinya tiba-tiba berdebar, ada rasa yang dekat saat mencium aroma tubuh Lucas.
"Mau apa kamu menculik kami, dan membawa kami ke sini!" sahut Julia dingin.
"Aku ingin kalian tinggal di sini bersamaku, jangan lagi pergi!"
"Atas dasar apa kamu menahan kami di sini, aku tidak mau!" sentak Julia berang, wajahnya tampak menunjukkan rasa tidak suka.
"Kamu telah melahirkan anakku, kamu adalah tanggung jawabku, aku menginginkan anakku dan kamu sebagai Mamanya" ucap Lucas menjelaskan.
"Aku tidak perlu tanggung jawab mu, aku bisa mengatasi masalahku, cukuplah lima tahun lalu kamu menghancurkan hidupku, jangan mencari alasan karena tanggung jawab kamu menahan kami di rumahmu, bukankah kamu sudah memberi aku uang yang banyak agar tidak pernah sekalipun muncul lagi di depanmu?" ujar Julia dengan berani menatap mata Lucas dengan tajam, dan sedikitpun dia tidak berkedip.
Lucas terdiam di tempatnya menatap mata indah Julia, gadis itu menghipnotisnya, setiap perkataan Julia mengena semua pada dirinya.
Itu bagaikan tusukan belati tepat mengenai jantungnya.
Lucas ingat begitu angkuhnya dia mengatakan pada Julia agar ke depannya jangan pernah menunjukan diri lagi di hadapannya.
Apakah karena perkataan nya itu, Julia sampai lima tahun ini tidak bisa di temukannya?
Lucas menelan ludahnya tanpa sadar, apa yang dikatakan Julia semuanya benar.
"Belakangan aku baru tahu ternyata kamu salah masuk kamar, dan kamu ternyata bukan di berikan oleh temanku, aku salah paham waktu itu" ucap Lucas dengan pelan, dia merasa bersalah, "Karena itulah aku ingin menebus kesalahan ku, aku ingin bertanggung jawab padamu"
"Tidak perlu, kami bisa hidup bahagia tanpa seorang pria dewasa ada di antara kami!" ujar Julia ketus, dia memalingkan wajahnya.
"Tapi, Mama...aku mau kalian seperti dulu, jangan berpisah, aku mau keluarga yang lengkap seperti temanku Nico, dia mempunyai Papa dan Mama yang selalu menyayangi nya!" sahut Harry tiba-tiba bersuara.
Sontak membuat Lucas dan Julia menoleh memandang putra mereka, yang sedari tadi diam saja menyaksikan pertengkaran mereka.
"Mama, dan dia tidak pernah bersama, kamu masih kecil nak, jadi kamu belum mengerti!" sahut Julia panik, putranya salah paham dengan kemarahannya pada Lucas.
"Iya nak, kita akan bersama lagi seperti dulu lagi!" ujar Lucas membenarkan perkataan Harry.
Lucas kemudian berjongkok untuk melihat wajah putranya itu, sangat tampan seperti dirinya sewaktu kecil dulu.
"Itu tidak benar!" sentak Julia marah.
"Mama lagi marah sama Papa, jadi Papa lagi berusaha untuk mendapatkan maaf dari Mama!" Lucas mengelus kepala Harry dengan sayang.
"Jangan sentuh anakku!" teriak Julia menarik Harry kebelakang nya.
Mata Julia melotot begitu marahnya pada Lucas, lelaki itu sungguh keterlaluan, dia sudah mengalami banyak hal dalam melahirkan dan membesarkan Harry seorang diri.
Usia yang masih muda mengandung seorang bayi, hidup Julia tidaklah mudah, berjuang seorang diri menjaga dirinya dan bayi dalam perutnya.
Dan, sekarang pria ini seenaknya ingin mengambil anaknya, putranya yang menguatkan hatinya yang hancur.
Sosok Harry lah yang membuat hidup dan tekad Julia tetap bisa bertahan untuk hidup lebih tegar selama ini.
Bersambung.....
buat kepala👍👍👍
cerita ini bagus bangt...