Benih Triplets Milik Tuan Muda

  Haiii Gayyss....Hari ini aku up doubel ya😄Terima kasih yang tetap setia disini dan selalu menunggu kelanjutan ceritanya, udah ngga sabar ya bagaimana kelanjutannya, mau lanjut, yukk kita lanjut untuk itu jangan lupa Like, komen vote dan hadiah nya ya Terima Kasih🥰🥰

Salam cinta dari aku,Author Rahmi🤗

***

   Seorang pria dewasa tampan tangah memijat pelipisnya yang berdenyut-denyut, bagaimana tidak sehingga sekarang e-mail perusahaan belum bisa dipulihkan, sudah 4 orang ahli IT didatangkan untuk menghilangkan virus tersebut, namun sejauh ini belum ada yang berhasil, dan ini adalah orang ke 5 yang sudah dua jam dia mengotak atik komputer perusahaan dan belum ada hasilnya hingga saat itu E-mail perusahaan masih belum bisa dibuka.

" Siapa yang sudah mengirimkan virus ini, seperti nya dia sungguh genius dan hebat dalam hal ini " gumam Elang sambil memijat pelipis nya.

" Tapi yang mengherankan mengapa dia menyebutku daddy, seingat ku aku tidak pernah bermain wanita, mana mungkin aku mempunyai anak, dan kalau pun ada wanita yang penuh tidur dengan ku hanya Suci dan dia tidak memiliki anak, lalu siapa dia? " ucap Elang dibuat bertanya-tanya.

***Flashback oon***

8 Tahun yang lalu

      Pada saat kejadian dimana Claudia disiksa oleh ibu tiri dan dan saudari tirinya tak lama setelah itu Elang datang berkunjung ke rumah kekediaman Alexander yaitu rumah Claudia. Saat Saras dan suci ingin mengejar Claudia kekamarnya tiba-tiba suara bel berbunyi membuat Saras menghentikan langkah nya.

" Siapa sih " gerutu Saras sambil menuruni anak tangga. Saras berjalan menuju pintu diikuti oleh Alexander dan suci mereka penasaran siapa yang bertamu sepagi ini.

      Setelah membuka pintu bertapa terkejut nya mereka begitu melihat seorang pria tampan berdiri didepan pintu dengan diikuti beberapa pengawal dan asisten pribadinya.

" Tuan Muda Dirgantara " sapa suci dengan sumringah.

" Mari masuk tuan muda Dirgantara " ucap Saras mempersilakan Elang untuk masuk

" Senang bisa bertemu dengan anda tuan, suatu kehormatan bagi kami ada telah berkenan mampir digubuk kami, Mari masuk tuan muda" ucap Alexander dengan ramahnya.

" Tidak perlu " sahut Elang pandangannya menelisik kesekitar rumah, mencari-cari sesuatu akan tetapi dia tidak terlalu ingat dengan wajah gadis yang semalam telah tidur dengannya.

" Apa yang ada anda cari tuan? " tanya Alexander yang menyadari nya.

     Elang terdiam, kemudian dia merogoh saku jas sebelah kirinya mencari sesuatu lalu mengeluarkan sebuah gelang berlian dengan liontin bintang kecil berwarna biru.

Suci langsung terbelalak, dia begitu hafal gelang milik siapa itu yaitu gelang milik Claudia.

" OMG jangan bilang Claudia yang telah tidur dengan Elang semalam, tidak? ini tidak mungkin mengapa bisa terjadi " Sewot Suci didalam hati.

" Saya hanya ingin mengembalikan benda ini, yang semalam tertinggal di hotel saya " ucap Elang datar sambil melihat kan gelang tersebut.

" Apa kah benar gelang ini milik putri rumah ini " ucap Elang lagi.

" i.i.. iya.. itu gelang punya saya " ucap Suci terbata mengaku-ngaku.

     Elang tampak menatap Suci dengan mata memicing entahlah mengapa dia merasa tak begitu yakin bahwa gadis yang tidur dengan nya semalam adalah Suci.

" Benarkah??" Tanya Elang penuh selidik, pandangan matanya masih menatap awas ke seluruh penjuru rumah dan akan tetapi memang hanya ada tiga orang tersebut.

" Iya tuan, itu gelang benar milik putri saya, tetapi kenapa gelangnya ada pada tuan" Saras membantu meyakinkan.

" Jika benar gelang ini milik putri anda, itu artinya semalam putri anda telah tidur dengan saya " ucap Elang dengan enteng nya.

    Mata Saras dan Alexander langsung membola sempurna mendengar pengakuan Elang, sekarang mereka paham bahwa semalam Claudia tidur dengan Elang.

" Ma... maksud nya? " tanya Saras ingin memastikan.

     Elang yang mendengar pertanyaan Saras langsung menatap Jonathan sang asisten, Jonathan pun mengerti maksud dari tatapan Elang, Jonathan pun langsung angkat bicara.

" Begini nyonya, benar , semalam putri anda tidak sengaja tidur dengan tuan saya, oleh karena itu tuan saya datang kemari untuk bertanggung jawab atas apa yang telah tuan saya perbuat '' ucap Jonathan menjelaskan maksud kedatangan mereka.

   Mendengar hal itu suci langsung membulatkan matanya. " Bertanggung jawab bagaimana? " tanya Suci sedikit gugup, dia takut Claudia mendengar pembicaraan mereka dan bisa mengacaukan rencana nya.

" Saya akan memberikan berapapun yang kamu inginkan " ucap Elang dengan angkuhnya.

" Kami tidak membutuhkan uang dan harta anda tuan " tolak Alexander tegas.

" Lalu,apa yang kalian inginkan?? " Tanya Elang dengan dahi berkerut dalam.

     Ketiga orang itu saling bertukar pandang, ketiganya mempunyai maksud yang sama yaitu mereka ingin Suci menikah dengan Elang.

" Saya ingin anda menikahi putri saya " Ucap Saras yang angkat bicara dengan dianggukan oleh Suci dan Alexander.

" Kalau untuk menikah saya tidak bisa, sebagai gantinya saya akan bertunangan dengan putri anda dan kalo saya sudah mencintai putri anda saya akan menikahi nya. " Sahut Elang dengan nada tegas dan tak bisa dibantah.

   Akhir nya mau tidak mau mereka menyetujui perkataan Elang, setelah mengatakan hal itu Elang mengembalikan gelang dan langsung pamit pulang ketiga manusia licik itu masuk ke dalam rumah.

  Siang hari nya suci menyelinap masuk ke kamar Claudia untung saja Claudia tidak mengunci pintunya lagi suci mendengar suara gemercikan air dari dalam kamar mandi. Suci masuk ke dalam kamar dengan perlahan lalu dia meletakkan gelang yang tadi diberikan Elang di dalam laci Claudia, sebab suci yakin Claudia pasti akan mencari gelangnya. Karena gelang itu adalah harta pemberian mendiang mama nya.

  Setelah menaruh gelang nya suci pun segera pergi dari kamar Claudia dan pergi kembali ke kamarnya dengan perasaan riang gembira. sedangkan Claudia baru selesai mandi dan berpakaian saat dia ingin mengambil buku dairy nya di dalam laci dia melihat gelangnya ada disana.

" Oh.. ternyata aku hanya lupa memakai nya " ucap Claudia sebab saat dia mandi, Claudia baru menyadari bahwa gelangnya tidak ada.

***Flashback Off***

Di tempat lain di mana orang yang telah mengirimkan virus itu, kini tampak sedang duduk bermain dengan santai dengan ke dua kembarannya.

" Zi bagaimana dengan virus yang kau kirim, apakah mereka sudah bisa mengatasi nya " tanya Zayn tiba-tiba mengingat perbuatan Zio.

" Tidak akan ada yang bisa menghilangkan virus nya kecuali aku sendiri yang akan memberhentikan nya " ucap zio dengan tersenyum miring.

" Kasihan daddy kak, tolong hentikan virusnya, daddy pasti sudah pusing karena data-data perusahaan nya pasti semuanya ada disana " titah Zea menimpali perkataan sang kakak.

' Iya zi, Zea benar hilangkan lah virusnya, sudah cukup kita bermain-mainnya " ucap Zayn membujuk zio menghilangkan virus nya.

" Oke, baiklah " Ucap zio akhir nya setuju menghilangkan virus yang menyerang data-data perusahaan daddy nya, akan tetapi sang daddy tidak tahu jika dia mempunyai anak.

" Mau kemana Zi " tanya Zayn.

" Ruang kerja mommy " ucap zio datar.

" Zea mau ikut kak Zio " ucap Zea bangkit dari duduk nya. Akhir nya ke 2 bocah itu menyusul zio ke ruang kerja sang mommy.

" Kalian mau kemana "tanya Jenifer yang beru selesai mengambil cemilan buat anak-anak. kedua bocah itu binggung harus beralasan jika mereka mengatakan keruang kerja mommy nya bisa bisa aunty nya pasti akan mengadu pada sang mommy.

" Mau ke atas cari kak Zio, tadi kak zio mau mengambil mainan aunty " Ucap Zea yang cepat membuat alasan.

" Oh ya sudah, nanti turun lagi ya, aunty udah bawain cemilan dan minuman kesukaan kalian nih " kata jenifer yang mempercayai nya.

" Siap Aunty " sahut Zea dan Zayn serempak. Jenifer duduk disofa tempat dimana ketiga bocah itu bermain tadi.

   Sedangkan di ruang kerja Claudia, ketiga bocah itu menatap satu objek yang sama yaitu leptop yang saat ini tengah diotak atik oleh Zio.

Zio tersenyum manis saat mendapati ada yang mencoba untuk membalas meretas data-data milik nya.

" kalian tidak akan mengetahui nya dengan semudah itu " gumam Zio pelan.

" Kau bicara apa kak? " tanya Zea mendengar gumaman Zea yang tidak terlalu jelas.

" Tidak ada Zea, aku telah membereskan virus nya. " ujar Zio yang tidak berbohong, Zio memang telah memberhentikan virusnya, akan tetapi setelah virusnya diberhentikan Zio kembali mengirimkan sebuah pesan email lagi pada email Elang.

       *

Bersambung......