Lili gadis cantik yang masi berada di bangku SMA harus menikah dengan laki laki yang bahkan ia tidak kenal sama sekali gara gara sebuah wasiat dari bapaknya.
Ia di jodohkan dengan rendi pria tampan dan populer di sekolah. Rendi adalah anak muda yang suka pergaulan bebas seperti anak muda lainnya. Yang selalu melakukan kenakalan remaja seperti balapan liar, mabok dan bahkan terlibat dengan dunia gelap.
" Apa pendapat kak rendi soalnya perjodohan ini?" tanya lili pada rendi
" Entah la mungkin gw bakal menerimanya" ucap rendi yang sudah benar2 merasa tertarik kepada lili apa lagi ketika melihat lili yang terlihat lebih cantik dari pada di foto
" Mungkin aku juga bakal menerima perjodohan ini kak" ucap lili kepada rendi
Rendi yang mendengar kata kata itu sontak kaget, ketika semua orang yang di jodohkan akan merasa tertekan dan marah akibat pernikahan yang mereka tidak inginkan tapi beda dengan mereka. Apakah kehidupan mereka akan tenang walaupun mereka saling menerima!!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Chiqi17, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 34. masalah
Saat para teman rendi masuk, mira yang merasa kenal dengan teman teman anaknya itu langsung menghampirinya " Eh denis, sandi kalian juga kesini" ucap mira kepada dua teman rendi.
Mira suda kenal dengan denis dan juga sandi tapi hanya sebagai teman rendi saja. Mira tidak tau bahwa sandi adalah bos dari rendi yang suka retas data perusahaan orang lain. Semua yang rendi lakukan Tampa pengetahuan dari orang tuanya dan juga lili. Rendi juga tidak berniat memberi tahu Kedua orang tuanya itu maupun istrinya.
" Iya tante baru aja" ucap denis dan langsung berjabat tangan dengan mira
" Kamu gak bilang ren acaranya jam tuju malem" tanya mira kepada anaknya itu
" Udah ma emang mereknya aja yang gak mudeng" ujar rendi sambil menatap sinis kepada sandi dan Denis
" Iya tante emang salah aku yang gak terlalu merhatiin ucapan rendi hehhe"
Mereka kemudian menuju halaman belakang yang sudah di hiasi dengan lampu kelap kelip dan juga kursi meja di samping kolam dan jangan lupa makanan dan minuman yang suda di hidangkan di meja panjang, yah walaupun belum lengkap semua karena masi di siapkan oleh pembantunya.
Saat ini mereka duduk di kursi meja panjang samping kolam denis dan juga sandi pun mengambil sedikit makanan yang sudah di hidangkan. " Ren selamat ulang tahun ya, ni buat lu" ucap bang sandi sambil memberikan kado yang ia bawah kepada rendi.
" Makasih bang"
" Ren sebenarnya gw kaya gak asing tau sama ceweklu kaya pernah liat gitu" ucap denis yang emang dari tadi melihat ke arah lili
" Pearson lu aja kali, orang dia aja gak pernah tinggalkan di jakarta."
" Oh iya gw pernah ketemu lili di cafe waktu gw di Surabaya inget gw gak li? " tanya denis kepada lili
"Emang cafe mana bang" tanya lili yang mengerutkan dahinya bingung.
" Sweet cafe waktu itu kamu lagi sama cowok de kalo gak salah."
Lili yang mendengar itu langsung mengingat ucapan denis " Oh iya, maaf ya bang sampe baju abang kotor"
" Lo emang kamu apain bang denis li?" Tanya rendi yang keget lili minta maaf
" Jadi waktu itu kan kita ke Surabaya ren lu inget gak dua bulan atau tiga bulan yang lalu gitu." Ucap denis menjelaskan.
" Oh iya gw inget" ucap rendi yang inget karena waktu itu adalah pertemuan pertama rendi dan juga lili.
" Na gw kan waktu itu lagi nongkrong di sweet cafe Terus aku liat keknya lili sama cowoknya lagi berantem gitu dan tiba tiba si cowok gebrak meja yang membuat gelas yang ada di mejanya jatoh dan kena celana gw" ucap denis menjelaskan.
" Emang kamu berantem apa yank sampai di gituin sama cowok lagi" ucap rendi yang meminta penjelasan.
" Lu ngapain si nis ngomong gitu kalo mereka salah paham gimana" ucap sandi sedikit berbisik kepada denis.
" La gw kan jujur" ucap denis dengan santainya.
" Cowok yang bang denis bilang tu mantan lili dan waktu kejadian yang bang denis bilang lili baru putus sama tu cowok" ucap lili jujur sambil memutar mol matanya malas mengingat lagi nama Rizki
" Eh baru putus!, jadi waktu aku ketemu lili dia baru putus! tapi waktu aku stalking lili aku gak liat dia sedang berhubungan dengan orang lain jadi lili baru putus dengan cowok itu. Lili nika sama gw bukan karena jadiin gw pelarian kan" guman rendi. Saat ini bahkan otaknya masi penuh dengan tanda tanya.
Lili yang melihat rendi tampa bilang sesuatu dan hanya menatapnya pun bingung " kak" ucap lili yang membuat rendi tersadar dari kenyataan.
" Kamu masi sayang sama tu cowok" ucap rendi yang kini menatap lili dengan penuh kecurigaan.
Sebelum lili menjawab ucapan suaminya itu. teman teman rendi tiba tiba datang dengan membawa kue yang lumayan besar.
" Selamat ulang tahun rendi" ucap mereka serentak.
" Wah temen gw udah tua aja" ucap satria berjabat tangan dengan rendi dan memeluk rendi.
" Selamat ulang tahun ren ni kadonya buat kamu" ucap vino yang memberi kadonya
" Ren selamat ulang tahun ya" ucap bisma dan mengelus kepala rendi.
" Selamat ulang tahun kak Rendi " ucap Selly dan juga luna secara bersamaan
" Makasih ya semuanya." Ucap rendi
Mereka kemudian mulai mengambil makanan yang ada di meja panjang itu dan sesekali mengobrol, bi asi yang baru dateng pun langsung memanggang daging dan juga jagung untuk mara tamu majikannya.
" Bi aku mau jagung ya" ucap Selly
" Aku juga bi asi bikinin satu yang pedes" sahut vino
" Li sini" ucap satria yang memanggil lili buat ikut duduk di samping kolam
Lili yang di panggil pun kemudian menghampiri satria dan ikut duduk di tepi kolam " makasih kak udah bantu cari kado buat kak rendi" ucap lili sambil tersenyum
" Iya gw juga makasih udah di izinin waktu itu nginep di apartemen apalagi pas di mall aku sampai di traktir gitu" ujar satria sambil tersenyum menatap lili
" Li ini buat kamu" sela bisma yang memberikan sebuh jagung bakar kepada lili dan ikut duduk di samping lili
Lili yang di berikan jagung oleh bisma pun langsung mengambil jagung itu " Eh makasih kak" ucap lili yang menerima jagung itu
Saat ini lili ada di tengah tengah antara satria dan juga bisma, rendi yang melihat itu langsung menghampiri lili dan mengangkat lili dari samping kolam itu agar berdiri di sampingnya.
" Kak rendi" ucap lili kaget yang badannya di angkat oleh rendi.
" Apa apaan kalian ini mau nikung gw!" Sewot rendi kepada teman temanya dengan nada tinggi sehingga semua yang ada di pesta itu tertuju pada rendi.
" Gw gak niat nikung ren" ucap satria yang langsung berdiri kaget dengan kedatangan rendi yang langsung memarahi mereka.
" Gw cuma ngasih jagung doang, gw juga tau tu lili cewek lu" ucap bisma gak mau di salah kan.
" Kak, lili sama me___"
" DIAM! " sentak rendi dengan nada tinggi yang membuat lili langsung terdiam.
" Ren lu kalo marah sama kita aja, emang salah gw juga tadi nyuruh lili buat duduk di pinggir kolam" ucap satria merasa bersalah.
Rendi yang mendengar itu langsung sadar dari amarahnya jujur ia sangat kesal dari tadi apa lagi ketika lili memberi tahunya bawah ia habis putus dan langsung menikah dengan dirinya. Rendi kemudian pergi menjauh dari pesta itu naik menuju lantai dua hendak masuk ke kamarnya mira yang melihat anaknya pergi dari pesta langsung pergi ke halaman belakang ingin mengecek apa yang membuat anaknya sampai marah.
Ketika mira sampai di halaman belakang betapa terkejutnya mira ketika melihat semua orang terdiam termasuk lili. " Sayang kenapa rendi marah kek gitu?" Tanya mira kepada lili.
" Itu salah saya Tante tadi saya ngajak lili buat ngobrol" sela satria merasa bersalah
Mira yang mendengar itu sangat kaget " rendi marah cuma gara gara lili di ajak ngobrol kenapa kekanak Kanakan banget" ucap mira tidak percaya dengan tingkah anaknya
" Aku nyusul kak rendi dulu ma" ucap lili kemudian pergi menaiki tangga menuju kamar rendi yang berada di lantai dua.
Dipesta saat ini suasananya sangat canggung mira yang melihat itu pun bingung harus melakukan apa.
" Tante aku pulang aja ya makasih untuk pestanya" ucap vino merasa tidak enak karena yang punya hajat tidak ada
" Eh iya tante aku juga ikut pulang ya"
Mereka yang datang kemudian pergi untuk berpamitan pulang semua padahal masi jam delapan malam tapi pesta di putuskan untuk di hentikan. Mira kemudian mengantarkan teman teman rendi ke depan pintu keluar
" Makasih ya semuanya" ucap mira kepada teman teman rendi
" Iya tante makasih untuk pestanya"
" Bilangin ke rendi kita mint maaf tan " ucap satria dan juga bisma secara serempak dan langsung pergi dari kediaman mewah Erlangga
Lili yang saat ini sudah ada di depan kamar suaminya merasa bingung ia kemudian memutuskan untuk masuk kedalam kamar tersebut dan berniat meminta maaf.
Ceklek
Suara kenop pintu yang lili turunkan untuk membuka pintu kamar rendi, saat pintu itu di buka bau asap rokok menusuk hidung lili. Ia kemudian masuk dan tidak menemukan sosok rendi sama sekali. ia kemudian memutuskan pergi melangkah lebih jauh kedalam kamar rendi dan ia melihat suaminya yang sedang menyender di sudut balkon sambil mengepulkan rokok.
Ini pertama kali bagi lili melihat rendi merokok, jujur ia belum pernah sama sekali melihat rendi merokok di apartemen maupun di tempat lain. Ia kemudian menghampiri sang suami yang sedang melihat ke arah luar.
" Kak rendi " panggil lili dan melangkah menghampiri suaminya itu.
Rendi yang mendengar ada yang memanggilnya lansung menoleh ke arah sumber suara dan ketika ia lihat ternyata istrinya yang datang. Ia segera membuang rokok yang sedari tadi ia pegang.
" Aku minta maaf kak" ucap lili yang kini sudah ada di hadapan rendi.
Rendi yang mendengar itu bahkan tidak menyahuti perkataan istrinya sama sekali dan masi fokus melihat ke arah lain tanpa memedulikan lili yang berada di sampingnya.
" Tadi aku duduk sama kak satria cuma mau minta makasih doang, dia yang bantu memilih kado buat kak rendi, aku dan kak satria cuma ngobrol itu doang gak lebih" ucap lili dengan nada pelan menjelaskan keadaan sang suami.
" Kenapa kamu mau nikah sama aku li, padahal kamu bisa menolak itu kan" ujar rendi Dengan menatap sinis pada sang istri
Mendengar itu lili merasa bingung dengan pertanyaan rendi, jelas perkataan ini pernah di bahas sebelumnya " kenapa kakak tanya gitu bukanya kita udah bahas ini."
"Ck. Tinggal jawab aja susah banget" ucap rendi ketus.
Lili yang mendengar itu jujur merasa kesal sama rendi apa lagi menurutnya dia gak salah sama sekali cuma ngobrol dan gak main fisik sama cowok lain. cuma ngobrol lo gak pegangan tangan apa lagi ciuman sama cowok lain tapi marah seperti itu bahkan merusak pestanya sendri batin lili.
" Kalo aku Nerima perjodohan ini jelas karena ayah lili berwasiat seperti itu tapi gimana dengan kak rendi!, kenapa kak rendi Nerima perjodohan ini Padahal mama dan papa gak maksa kak rendi buat nikahin lili" ucap lili yang mala meninggikan suaranya
"Ck, Wasiat atau emang manfaatin aku buat lupain cowok lain! Aku cuma jadi second chance kamu doang kan! "
" Apa maksud kak Rendi!, Nerima perjodohan ini emang murni aku yang mau. Agar ayah di sana tenang kak! " ucap lili gak percaya dengan apa yang rendi tuduhkan.
" Gw kira lu beda li gak kaya cewek cewek lain tapi sama saja manfaatin gw ck" ucap rendi yang kini sudah menatap tajam pada saat istri.
Rendi selalu mengira perempuan yang mendekatinya itu hanya ingin sesuatu dari dia atau hanya sekedar pamer kalo mereka deket dengan rendi. Rendi selalu menggap cewek itu hanya cabe murah dan ular yang selalu manfaatin dia karena ketampananya ataupun karena keluarganya yang kaya.
Lili yang mendengar itu tentu sangat kesal dengan sang suami. Ucapan rendi semakin tidak bisa di cerna olehnya ia tidak pernah memanfaatkan rendi sama sekali atau jadikan rendi pelampiasan setelah ia putus dari Ricky mantannya. Ia dan Ricky sudah tidak ada hubungan sama sekali ia juga udah buang perasaan cinta itu jauh jauh.
" Terus apa sekarang!, kak Rendi nyesel nikah sama lili gitu " ucap lili yang tidak di respon sama sekali oleh rendi.
Lili kemudian memutuskan untuk pergi dari kamar itu ia kemudian turun dari lantai dua dan menghampiri mama dan papa yang sedang ada di ruang tv.
" Ma kayanya lili mau pulang aja ke apartemen." Ucap lili kepada mertuanya itu.
" Kamu sama rendi masi berantem" tanya mira
" Gak ko ma, kita gak berantem sama sekali." ucap lili bohong
" Terus kamu mau pergi ke apartemen sendiri gitu"
" Aku ada tugas ma jadi mau balik ke apartemen dulu" ucap lili masi bohong, ia benar benar sakit hati sekarang.
" Li di dalam rumah tangga wajar kalo ada perselisihan dikit tapi harus cepat di selesaikan jangan kabur, itu akan membuat keadaan semakin keruh" ucap dodi ayah rendi menasehati menantunya.
" Iya pa" ucap lili, lili sebenarnya pengen pengen aja berbaikan dengan kak rendi tapi sepertinya suaminya itu emang enggan di ajak bicara sekarang.
" Yaudah li kalo mau pulang bawa ini aja" ucap mira memberikan kunci mobil kepada lili.
" Iya ma aku pulang dulu ya," ucap lili mengambil kunci dari tangan mertuanya
" Iya sayang ati ati ya"
" Iya ma, pa" ujar lili dan langsung melangkah pergi dari kediaman rumah mertuanya itu