NovelToon NovelToon
Pernikahan Karena Sebuah Wasiat

Pernikahan Karena Sebuah Wasiat

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikahmuda / Cinta pada Pandangan Pertama
Popularitas:3.2k
Nilai: 5
Nama Author: Chiqi17

Lili gadis cantik yang masi berada di bangku SMA harus menikah dengan laki laki yang bahkan ia tidak kenal sama sekali gara gara sebuah wasiat dari bapaknya.

Ia di jodohkan dengan rendi pria tampan dan populer di sekolah. Rendi adalah anak muda yang suka pergaulan bebas seperti anak muda lainnya. Yang selalu melakukan kenakalan remaja seperti balapan liar, mabok dan bahkan terlibat dengan dunia gelap.

" Apa pendapat kak rendi soalnya perjodohan ini?" tanya lili pada rendi

" Entah la mungkin gw bakal menerimanya" ucap rendi yang sudah benar2 merasa tertarik kepada lili apa lagi ketika melihat lili yang terlihat lebih cantik dari pada di foto

" Mungkin aku juga bakal menerima perjodohan ini kak" ucap lili kepada rendi

Rendi yang mendengar kata kata itu sontak kaget, ketika semua orang yang di jodohkan akan merasa tertekan dan marah akibat pernikahan yang mereka tidak inginkan tapi beda dengan mereka. Apakah kehidupan mereka akan tenang walaupun mereka saling menerima!!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Chiqi17, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 23. ketemu istri

Cukup lama lili berada di dalam mobil, ia bahkan mulai tertidur karena terlalu lama melakukan perjalanan. Sampai akhirnya ia di bangunkan oleh supir dari mertuanya itu karena mereka sudah sampai di depan kediaman Erlangga 

" Non lili. Udah sampai non " Panggil supir tersebut untuk membangunkan majikanya yang sudah sedari tadi terlelap tidur.

Lili langsung bangun ketika mendengar namanya di panggil beberapa kali oleh supir tersebut. Ia kemudian langsung turun dari mobil dan masuk kedalam rumah mewah milik kediaman erlangga. Lili langsung di sambut oleh mertuanya yang saat ini tengah berdiri di halaman luar milik kediaman erlangga.

" Mama." Ucap lili yang langsung memeluk mertuanya itu 

" Lili yaampun mama kangen kamu li." Ucap mira yang kemudian membalas pelukan menantunya itu.

" Lili juga kangen ma." 

" Dari tadi mama nunggu kamu li sampai gabut sampai akhirnya ini mama nyiram tanaman." Ucap mira yang emang saat ini sedang menyiram tanaman 

" Hahah maaf ya ma, ma Aku bawa cheese cake ni ma ayo kita makan bareng" ucap lili yang menunjukkan kotak kue yang sedari tadi di pegang

" Wah enak keknya li ayo masuk." Ucap mira. "Pak tolong bawah koper lili ke kamar rendi ya." Ucap mira kepada supirnya 

Mereka kemudian langsung masuk menuju ruangan tv untuk memakan kue yang lili bawah. Mereka kemudian langsung duduk di sofa yang ada di ruang tv.

" Li senen depan kamu sudah berangkat sekolah ya." Tanya mira membuka obrolan 

" Iya ma."

" Kamu di sana udah gak usah takut li, mama denger sarah udah pindah sekolah jadi gak ada yang bakal ganggu kamu lagi " ucap mira memberi tahukan kepada mertuanya.

" Lo kok bisa ma." Tanya lili heran pasalnya ia hanya tau Sarah juga di skors sama seperti dirinya.

" Ya mama gak tau si li. Sepertinya Rendi bilang sesuatu ke sarah terus sarah jadinya pindah sekolah." Ucap mira menerka nerka.

" Tapi bukannya dia baru pindah ya ma" tanya lili heran

" Mama gak tau juga si li waktu itu juga dia pindah keluar negri tapi pas lima bulan kemudian dia balik lagi sekolah di sana dan dia pindah lagi juga mama gak tau bakal balik lagi ke sana apa gak." 

" Enak banget bisa keluar masuk gitu." Denggus luna sedikit kesal

" Ya namanya juga sekolahan milik orang tuanya li."  Mira sebenarnya agak kesal dengan sarah ia juga yakin yang memulai perkelahian itu bukan lili tapi sarah. Ia sudah tau betul sifat sarah yang suka seenaknya itu kepada putranya.

" Li kamu kalo ada apa apa ngomong aja ke mama atau gak rendi." Ujar mira sambil mengusap rambut lili 

" Iya ma lili janji bakal cerita." Ucap lili dengan senyuman lebar yang terukir di wajahnya.

Saat ini rendi sudah ada di bandara ia ingin cepat pulang agar bisa ketemu lili ia juga sudah mengirimkan chat pada supirnya agar menjemputnya di bandara. Sekitar jam satu pagi rendi baru landing di bandara Soekarno Hatta ia kemudian menghampiri supirnya yang sudah menunggu di depan bandara.

" Pak langsung ke ruma mama ya " suruh rendi yang kini sudah duduk di kursi belakang mobilnya.

" Kucingnya cantik den" Ucap sopir tersebut memuji ketika melihat kucing yang rendi bawah.

" Oh iya tadi aku beli di osaka. Cantik ya pak." Ujar rendi senang dengan kucing yang saat ini ia bawah 

" Iya den. Buat non lili ya " 

"Heheh Iya buat lili "

" Non lili pasti udah tidur den. Tadi juga pas bapak mau jemput den rendi non lili baru masuk kamar." Ucap sopir tersebut 

" Iya. Lili juga udah chat aku. Ini chatnya baru masuk. " ucap rendi menjelaskan dan masi fokus melihat kucing tersebut ia berfikir lili pasti sangat senang dengan pemberiannya ini.

Waktu menunjukan jam tiga pagi dan rendi baru sampai di rumah orang tuanya ia kemudian memberikan kucing yang ia bawah kepada supir itu. " Pak nanti pagi tolong mandiin kucing ini ya." Ucap rendi kepada supirnya itu dan memberikan kucing tersebut.

Rendi kemudian masuk kedalam kamarnya dan benar saja lili sedang tertidur dengan lelap di kasurnya itu. Ia kemudian langsung mendekat kearah sang istri untuk melihat wajah yang sudah lama ia tidak lihat itu, ia juga mulai membelai wajah cantik istrinya itu sampai Tampa sadar ia Mala membangunkan istrinya yang terlelap tidur.

" Ehmmm " gumam lili yang saat ini tengah mengerjap ngerjapkan matanya.

" Husss, tidur lagi ya." ujar rendi dan menepuk nepuk paha lili dengan pelan agar sang istri tidur lagi.

Lili mulai membuka matanya dan melihat sang suami yang saat ini sudah ada di hadapannya bahkan sang suami sangat dekat dengan mukanya. " Kak rendi?." Ujar lili setengah kaget dengan suaminya yang tiba-tiba ada di hadapannya.

" Maaf ya li kamu malah kebangun karena aku.  Tidur lagi aja li, kamu pasti capek kan." Ucap rendi dan masi menepuk nepuk paha istrinya itu dengan pelan.

Lili yang merasa tidak nyaman di puk puk oleh sang suami langsung memegang tangan suaminya itu agar berhenti. " Aku bukan anak kecil." Ucap lili pelan menatap lekat pada sang suami.

Rendi kemudian tampa sadar mulai mendekat lebih dekat lagi menatap sang istri sampai hidung mereka mulai bersentuhan. " Li boleh gak?" Tanya rendi dengan mata berbinar menunggu jawaban sang istri.

Lili yang paham dengan arah pembicaran sang suami langsung mengaguk dan merangkulkan tangannya di leher jenjang sang suami. Rendi yang mendapatkan persetujuan dari sang istri langsung mencium bibir manis istrinya itu dan mulai turun menuju leher jenjang lili, ia juga mulai menyesepinya sehingga membuat tanda bekas cupang itu tertinggal di sana. Tangan rendi mulai meraba naik ke bagian dada sang istri yang membuat lili mendesah panjang.

" Ehssss kak... Aaaahh...ada alat...ehhhh kontrasepsi?" Tanya lili di selah selah desahannya yang membuat rendi langsung berhenti dari aktifitasnya.

Lili yang sadar dengan suaminya yang sudah berhenti langsung menatap wajah murung sang suami yang kini sedang menatap sendu kearah dirinya. " Kak " ucap lili dan langsung duduk menatap sang suami.

" Gak ada li. Kita tidur aja yuk." Ujar rendi dengan nada pelan dan langsung memeluk sang istri dengan erat. Ia kesal dengan kebodohannya sendiri yang bahkan mementingkan nafsunya dari pada istrinya itu.

" Ehem iya" ucap lili dengan nada pelan sedikit kecewa.

Rendi kemudian membaringkan istrinya dan langsung memeluknya. Ia memeluk pinggang lili dan membenamkan wajahnya di dada empuk sang istri. " Aku ngantuk yank." Ucap rendi dan langsung memejamkan matanya.

Lili hanya memeluk kepala sang Suami sambil sesekali mengusapnya. Ia bahkan tidak bisa tidur akibat perlakuan dari sang suami tadi, cukup lama ia menemani Suami tidur sampai akhirnya ia secara berlahan membuka pelukan rendi dan pergi untuk mandi.

Setelah mandi ia langsung memutuskan untuk keluar dari kamar tersebut meninggalkan rendi yang saat ini masi tertidur pulas di ranjang king size itu. Ia pergi ke meja makan dimana kedua mertuanya sudah berada di sana sejak tadi. Ia kemudian ikut duduk gabung dengan kedua mertuanya itu.

" Pagi ma, pah " sapah lili kepada dodi dan mira.

" Pagi li " ucap serempak dari kedua mertuanya itu.

" Li katanya rendi udah pulang? " Tanya dodi kepada menantunya itu

" Iya pah, jam setengah empat tadi." Ucap lili menjelaskan 

" Li mau ikut mama gak ketemu tante rendi dia baru punya cucu tau, kita kesana yuk jenguk baby mereka" ucap mira mengajak lili agar menantunya itu bisa menanganinya.

" Aku juga mau ikut." Teriak rendi dari lantai dua menyahuti ucapan orang tuanya. Rendi kemudian langsung berlari turun menghampiri mereka semua yang saat ini sedang ada di meja makan.

Mira yang mendapi anaknya sudah ada di meja makan dan duduk di sebelah sang menantunya itu merasa heran. " Kalo kamu ngantuk tidur lagi aja ren. Lagian katanya kamu baru pulang kan " ucap mira yang melihat anaknya ini masi dengan rambut yang acak acakan. Dan mata yang merah khas orang bangun tidur.

" Gak papa ma aku juga pasti bosen kalo di rumah terus." Ucap rendi sambil menatap waja ayu sang istri

" Yaudah nanti sore aja kesananya kalo siang kan masi panas mama gak mau item heheheh" ucap mira sambil terkekeh kecil 

" Bi asi tolong ambilin apa yang tadi malam aku bawah dong." Suruh rendi kepada pembantunya itu dan langsung di angguki oleh bi asi.

Beberapa saat kemudian bi asi membawa kucing anggora berwarna putih yang sudah di mandikan itu dan memberikannya kepada lili. Lili yang mendapatkan kucing anggora tersebut langsung terbelalak kaget tidak percaya dengan apa yang ia lihat. " Ini apa?" Ujar lili yang saat ini masi menutup mulutnya tidak percaya.

" Itu kucing buat kamu yank. Kamu kan bilang ingin pelihara kucing." Ucap rendi senang dan mengelus rambut panjang lili 

" Bukanya kak rendi larang aku buat melihara." Dengus lili sedikit kesal.

" Kapan aku larang larang kamu yank." Tanya rendi gemas sambil mencubit pelan pipi sang istri.

" Ck, tapi makasih ya kak." Ucap lili senang dengan senyuman yang mengembang di bibirnya.

Cup

Kecup rendi yang mendarat di bibir sang istri yang membuat lili langsung kaget dengan apa yang di lakukan sang Suami bahkan rendi mencium ia di depan mertuanya dan pembantunya yang saat ini masih memandangi mereka dengan tatapan gemas. 

Lili pun langsung menutup mukanya dengan kedua tangannya malu dengan apa yang  suaminya itu lakukan.

" Yank " panggil rendi dan mulai membuka tangan lili yang menutupi wajah ayunya itu.

" Ihhh kak rendi aku malu." Rengek lili yang membuat mertuanya itu hanya terkekeh lucu.

" Gak papa li kita gak liat kok. Iya kan pah." Ucap mira dan langsung menengok kearah suaminya itu.

" Iya li papah gak liat tadi hehhe" ucap dodi bohong dan hanya tersenyum melihat mereka.

" Lagian aku kan suami kamu yank ngapain kamu malu. Itu kan wajar dilakukan pasangan suami istri." Ucap rendi dengan suara yang lembut menatap sang istri.

" Tapi kan tetep aja. Apa lagi diliat sama mertua sendiri dan bi asi. Kan malu kak " Ucap lili yang kini hanya menunduk.

Rendi kemudian langsung mendongakan wajah lili yang saat ini sedang memerah karena malu. " Kamu jangan nunduk gitu yank. Nanti cantiknya ilang lo."

" Tapi ini kan gara gara kak Rendi!" Dengus lili kesal.

Saat Rendi masi fokus menatap sang istri ponselnya tiba tiba berdering dan menampakkan notifikasi telepon dari sandi bosnya. Ia pun kemudian langsung menjauh dari orang tuanya dan istrinya itu untuk mengangkat telepon tersebut.

" Kenapa bang?" Tanya rendi to the poin 

" Katanya kamu udah pulang ke indo kenapa gak langsung kesini." Tanya sandi heran dengan anak buahnya ini

" Masalahnya rumah bang sandi ini jauh gw males ke sana. Bang sandi kesini aja kita ketemuan di cafe xxx" 

" Yaudah" ucap sandi dan menyetujui ucapan rendi dan langsung mematikan teleponnya itu.

Rendi yang mendapatkan telepon itu langsung pergi meninggalkan lili menuju kamarnya untuk mandi. Ia kemudian mengambil kemeja warna abu abu dan juga celana jins yang di padu padankan dengan sepatu warna hitam. Rendi kemudian keluar dan menghampiri lili yang saat ini sedang berama mamanya itu

" Yank, ma aku pergi dulu ya" ucap Rendi meminta izin untuk pergi

" Kamu mau kemana ren" tanya mira heran dengan anaknya ini yang terkesan buru buru.

" Bentar doang ma" ucap rendi dan langsung melangkah pergi dari tempat itu. Rendi kemudian menaiki motornya dan memakai helm full face. Ia kemudian melajukan motornya dengan kecepat penuh menuju cafe  tempat janjian ia dan bosannya itu.

Mira yang melihat rendi suda pergi pun langsung berniat mengajak sang menantu untuk pergi menengok cucu saudaranya. Pasalnya ia yakin kalo mengajak rendi anaknya itu pasti selalu minta pulang.

" Li kita kesana sekarang aja yu mumpung rendi gak ada." Ucap mira mengajak sang menantu 

" Tapi kak rendi bilang mau ikut." Ujar lili sedikit kaget dengan ajakan sang mertua

" Kalo bawa rendi bakal ribet li udah kita kesana duluan aja." Ajak mira sedikit memaksa.

" Yaudah lili ganti baju dulu." Ucap lili yang kemudian pergi menuju kamarnya kemudian mengambil dress berwarna biru yang di lapisi kardigan berwarna biru tua.

Ia kemudian membiarkan rambutnya tergerai. Setelah selesai memakai baju lili segera keluar dari kamar itu.

Melihat menantunya yang sudah pergi mira langsung memandang takjub dengan kecantikan sang menantunya itu " Wah menantu mama emang cantik ya pake baju apa juga." Ucap mira memuji penampilan menantu yang terlihat cantik 

" Hehhe mama juga cantik kok " ucap lili malu.

" Yaudah yuk kita berangkat. Tapi nanti mampir dulu ya li buat beli buah tangan untuk anaknya. " Ucap mira dan langsung diangguki oleh lili.

1
Sri Ramadaniah
lanjut dong jangan nyendat nyendatn
Yoko Littner
Udah lama banget ga baca cerita sebagus ini. Makasih, thor!
TAE.MI.PATRON
Mantap lah!
indah 110
Jiwa saya terkoyak!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!