NovelToon NovelToon
BASIS 69

BASIS 69

Status: sedang berlangsung
Genre:Crazy Rich/Konglomerat / Kehidupan di Sekolah/Kampus / Keluarga / Persahabatan / Bad Boy / Preman
Popularitas:9.5k
Nilai: 5
Nama Author: penulis amatir

Genre: Drama, komedi, persahabatan, action brutal, romance.


Sekumpulan pemuda STM yang sedang dalam tahap pencarian jati diri.

Basis 69, basis yang melegenda di ibu kota tapi sedang tertidur lelap karena kejayaannya perlahan-lahan mulai pupus.

Abimana Pramono pemuda dengan segudang rahasia.

Pemuda berdarah panas dan berhati dingin.

pemuda dengan nyali besar dan tak kenal takut.

Pemuda yang tersenyum saat melihat darah.

Abimana Pramono anggota baru basis 69 yang akan membuat sejarah baru.

Pemuda yang akan membangunkan basis 69 dari tidur lelapnya.

Parang..!

pedang..!

celurit..!

sudah di acungkan ke udara.

tidak ada kata untuk mundur sebelum kejayaan tercipta.

-Original story by Penulis amatir-

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon penulis amatir, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

PELAYAN PRIBADI

Pramono mansion ruang makan

Para pelayan dengan seragam putih silih berganti berjalan membawa berbagai jenis makanan dan lauk pauk, menaruh semua itu di atas meja makan.

Jika orang luar melihat ini pasti mereka akan mengira ada jamuan makan kerajaan tapi ini sebenarnya hanya sarapan biasa bagi keluarga Pramono.

Jika rakyat jelata tau tentang ini hanya sarapan biasa pasti mereka akan muntah darah dan mengutuk.

Berbagai jenis lauk pauk dengan bahan premium tersaji di atas meja.

Makanan yang dibuat oleh para kru dapur profesional yang dipimpin langsung oleh chef dari Prancis.

Duduk bersebelahan Rama putra Pramono dan istrinya Shinta Wiratama.

Selang beberapa saat Rama melihat sang putra mengendari sepeda listrik pelan menuju ruang makan, Rama hanya mendesah pelan melihat kelakuan Bimo yang masih belum berubah.

Kenapa aku lupa untuk suruh orang buang itu sepeda, Rama berbicara di dalam benaknya.

"Sayang kamu sudah datang? Cepat duduk sarapan yang kamu mau sudah siap itu". Dengan senyum lembut Shinta menyambut sang putra.

"Iya bunda". Jawab Bimo saat turun dari sepeda listriknya.

"Apa kamu tidak punya kaki? Apa rumah ini jalan raya? apa susahnya jalan di dalam rumah?". Rama tidak kuasa untuk tidak berkomentar, sang putra masih saja kekanak-kanakan.

"Sayang, Bimo saja belum duduk kamu udah mulai lagi, masih pagi ini". Shinta seperti biasa berada di garda depan untuk membela Bimo dari sang suami.

"Bimo sayang cepat duduk".

Bimo mengangguk dan duduk di depan Ayah dan bundanya.

"Sayang tidak apa-apa kamu naik itu di dalam rumah tapi hati-hati ya". pinta bunda.

"Iya bunda". Jawab Bimo dengan senyum.

Rama ingin berbicara tapi dia teralihkan dengan seorang pelayan pria yang dari tadi berada di belakang Bimo sang putra.

"Siapa kamu?!". Tanya Rama dengan suaranya yang sangat berwibawa dan mendominasi.

"Maaf tuan, maaf nyonya nama saya Cristian Gonzales dan saya adalah pelayan magang, tuan muda meminta saya untuk mengikutinya".

entah mimpi Cristian Gonzales semalam, bisa berhadapan langsung dengan Rama dan shinta, tuan besar dan Nyonya besar.

Gonzales tidak bisa untuk tidak tegang saat ini, sebagai pelayan magang dia harusnya berkerja di luar mansion tapi tadi pagi salah satu senior meminta dia untuk membantu di dalam dan saat dia melihat sepeda listrik tuan muda yang bannya berdebu dia secara berani membawa dan mencucinya.

Kedua telapak tangan Gonzales mulai berkeringat karena tegang.

Mendengar nama pelayan itu Rama dan Shinta tampak sedikit terkejut untuk sesaat.

"Sayang kenapa kamu ajak dia?". sang bunda bertanya.

"Bimo mau dia untuk jadi pelayan pribadi Bimo bunda". Jawab Bimo santai.

Berbanding terbalik dengan Gonzales dia tidak bisa santai saat mendengar perkataan tuan mudanya.

Perasaan tengang, tidak percaya, senang, terkejut bercampur menjadi satu di benak Gonzales.

Saya adalah pelayan magang kecil yang tidak terlihat dan sering di bully oleh para pelayan senior dan sekarang tuan muda ingin aku jadi pelayan pribadinya? Gonzales mencubit lengannya sendiri dan itu sangat sakit.

Rasa sakit yang terasa menyenangkan karena itu berarti dia sedang tidak bermimpi.

"Lho ada angin apa ini? Biasanya kamu terus menolak jika bunda akan kasih pelayan pribadi". Shinta tampak terkejut.

"Ada semilir angin yang menghangatkan saat Bimo tatap wajah cantik bunda". goda Bimo dengan manis.

"Sayang bisa saja". Shinta tersipu di puji sang putra.

"ABIMANA PRAMONO..!". Rama auto memanggil Bimo dengan lantang padahal jarak kedua begitu dekat dan hanya dipisahkan oleh meja yang penuh akan makanan.

Kaki Gonzales langsung gemetar hebat dan merasa lemas mendengar tuannya berteriak, dia sekuat tenaga untuk tetap berdiri tegak.

"Hanya Ayah yang boleh bicara manis dan goda bunda kamu dan kamu tidak di izinkan!". lanjut Rama.

Ekspresi Bimo seperti orang yang tidak percaya saat ini menatap sang ayah.

"Sayang kamu ini". Shinta gemes sendiri dengan sang suami dan dia tidak bisa untuk tidak tersenyum.

"Bimo jangan dengerin ayah kamu yang suka ngaco ini ya, bunda suka kok di puji Bimo.. pujian Bimo lebih manis dari pujian ayah". Ucap Shinta sambil melirik sang suami yang tampak masam.

"Ehem.." Rama berdehem pelan.

"Apa alasan kamu saat ini?". Tanya Rama menatap sang putra mengalihkan topik pembicaraan.

"Alasan apa?". Tanya Bimo balik karena bingung.

"Ya alasan kamu mau pakai pelayan pribadi, ayah merasa ada yang aneh". Rama menebak.

"Aneh apa ayah? Bimo cuma ingin ada yang bantu saat di rumah dan siapkan keperluan pribadi itu saja dan Bimo lihat Gon Gon ini sangat tekun jadi ya tidak ada salahnya Bimo beri kesempatan". Terang Bimo.

Ternyata tuan muda sudah menyiapkan nama panggilan untuk aku dan itu sangat bagus. Gonzales bersuka cita dalam hatinya.

Yang tidak diketahui Gonzales adalah saat kecil Bimo pernah memiliki anjing dan nama anjing itu adalah Gon Gon.

sayangnya Gon Gon kecil kabur dan tidak pernah kembali, kabur mengikuti anjing betina liar dan sejak saat itu Bimo kecil trauma dan tidak mau pelihara binatang lagi.

Entah udah punya berapa anak dan cucu Gon Gon saat ini dengan anjing betina liar itu.

"Bagus jika itu yang kamu pikirkan, ayah juga tidak rela jika setiap pagi istri ayah selalu bangunkan kamu". Ucap Rama.

"Sayang udah deh jangan sinis seperti itu". Pinta Shinta.

"Bimo sayang walau ayah kamu sering marah sebenarnya dia sangat sayang sama kamu lho, dia saja yang kaku dan tidak bisa mengungkapkan perasaanya dengan benar".

"Benarkah itu bunda?". tanya Bimo ragu.

"Salah!". jawab Rama cepat.

"Sayang apa sih kamu? Apa mau aku bongkar semuanya betapa kamu sayangnya sama Bimo?". Shinta mengancam.

Rama langsung tampak panik, "Jangan bicara terus mari kita makan". Ucap Rama terburu-buru.

Shinta dan Bimo hanya tersenyum melihat Rama yang kikuk salah tingkah.

Keluarga itu segera makan bersama dengan bahagia.

Bimo sangat menikmati orek tempe dan oseng kangkung saus tiram yang ada di depannya.

Walau banyak makanan mewah di depannya Bimo tidak tergoda sama sekali.

Sekitar dua puluh menit kemudian keluarga itu selesai bersantap pagi.

"Gon Gon". Rama memangil.

Gonzales tampak linglung sejenak dari tadi menunduk tidak berani menatap keluarga majikannya yang sedang makan.

Mendengar nama yang diberikan tuan muda dan tuan besar juga memangilnya seperti itu, sekali lagi ada kembang api yang meledak di dada Gonzales.

"Iya tuan".

"Karena kamu sekarang sudah menjadi pelayan pribadi tuan muda, kamu pergi dulu dan melapor.. Kamu bukan lagi pelayan magang dan gaji kamu akan lebih tinggi dari pelayan senior".

"Terima kasih tuan, terima kasih". Ucap Gonzales cepat.

"Tuan muda saya pergi melapor terlebih dahulu, saya akan segera kembali untuk mengikuti tuan muda". Ucap Gonzales.

"Tidak perlu, setelah kamu melapor kamu langsung saja ke gerbang depan dan tunggu aku disana". Perintah Bimo.

"Baik tuan muda". Gonzales dengan menunduk mundur, setelah agak jauh dia berbalik badan dan berjalan pergi dengan cepat dengan senyum lebar yang tercetak di wajahnya.

"Ayah dan bunda, Bimo berangkat sekolah dulu ya?". Bimo beranjak dari duduknya.

"Tunggu sebentar, ayah mau bicara sesuatu dengan kamu". Rama menghentikan sang putra.

Bimo auto tegang tapi tetap kembali duduk dia, menatap sang ayah dan sang bunda dengan antisipasi.

1
Ling Ye
di tunggu bimo mengejar cinta 😂
Ahmad Sholikin: Yoi mamen
Ahmad Sholikin: Yoi bro
total 2 replies
Ling Ye
wkwkwk buluk"
🍃⃝⃟𝟰ˢ🫦Garel
lanjut bang /Coffee/ mluncur
Dzkii Flame
semangat thorrrr
Braga Stone
keren
🍃⃝⃟𝟰ˢ🫦𝓖𝓮𝓻𝓪𝓵𝓭𝓮𝓷𝓪
thanks bang up nya secangkir/Coffee/ mluncur
Rocky
wkwkwkwk🤣🤣
Permintaan pertama yang mencengangkan bagi orang yang sudah tegang duluan..
Ahmad Sholikin
yg lain komen biar crazy up
Ahmad Sholikin
siap lanjutkan ketua
🍃⃝⃟𝟰ˢ🫦𝓖𝓮𝓻𝓪𝓵𝓭𝓮𝓷𝓪: next thor sambil sruput dlu /Coffee/ biar makin semangat up chap nya /Chuckle/
total 1 replies
Xenly
nitip😁
Jhon Zeko
jiwa muda brgejolak..
ha...ha...
Ling Ye
kurang
Ling Ye
bimo bukn kaleng"
Xenly
sedikit kopi buat thor
Indra Reza Zulkifli
lanjut Thor...masih kurang greget..mang dasar si Bimo koplak..
Ling Ye
apa kah Selamat si sandi
Ling Ye
jirr brutal kali tpi ngakak 😅
Dodi Putra
penasaran aku bang sama kelanjutannya
🍃⃝⃟𝟰ˢ🫦𝓖𝓮𝓻𝓪𝓵𝓭𝓮𝓷𝓪
makasih bang chap tambahan nya 😁
Ling Ye
kentang
Ling Ye: ok siap, ditunggu aj😂
🍃⃝⃟𝟰ˢ🫦Garel: 3kopi mluncur
total 3 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!