Hati Bella merasa terus tersiksa, pernikahannya tidak mendatangkan kebahagiaan dalam hidupnya, ia mencoba kabur tapi...
BRUK...
Tubuh Bella terbanting ke lantai hingga membuatnya jatuh pingsan.
Beberapa bulan kemudian ia kembali bertemu cinta pertamanya dan akhirnya menikah dan hidup bahagia namun, semua tidak berlangsung lama ketika Bella sepenuhnya telah kembali ke dunia gelap, ia dihadapkan ego besar setelah penghianatan suami keduanya.
Akankah pernikahan mereka akan baik baik saja? lalu bagaimana kisah selanjutnya Bella?
Dan rahasia mengerikan apa di balik sosok Bella?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Oktavianna, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kecelakaan
Pukul 16.00 Wib, Bella terbangun dengan bingung namun, tubuhnya terasa ringan jauh lebih baik dari sebelumnya.
Ekor matanya menangkap semangkuk sup dingin di meja, Bella menggeser tubuhnya lebih dekat untuk melihat sup dihadapanya, perutnya berbunyi, ia merasa lapar.
"Enaknya... ." Ucap Bella bersemangat.
Kepalanya menengok ke kanan memandangi sekitar, ia tidak mendapati sosok Mas Shaka, ia bangkit melirik kamar mandi, tapi juga sunyi.
Ceklek
Dari arah pintu Suaminya datang, masih menggunakan sarung sambil membawa satu kotak susu.
"Mas Shaka... ." Panggil Bella.
Ia berlari berniat ingin memeluk Suaminya, tapi baru dua langkah tiba tiba ia terjatuh.
BRUKK
"BELLA!." Mas Shaka bergegas menghampiri tubuh istrinya dilantai.
"Mana yang sakit?!"
Suaminya begitu khawatir ia memeriksa sisi tangan dan kaki Bella.
"Aduhhh... ", rintih bela memegang perut.
"Perutnya sakit banget ya, Sayang?" Mas Shaka dengan raut wajah cemas ikut memegang perut istrinya.
Kruyuk... Kruyuk...
Perut Bella berbunyi. Mas Shaka tersenyum ia gemas lantas mencubit hidung mancung istrinya.
Diberikannya sekotak susu yang tadi dia bawa.
"Mas, sup ini boleh Bella makan?." Tanya Bella.
"Boleh, tapi sudah dingin, kamu dari tadi Mas bangunin cuman pindah posisi."
"Memangnya ini jam berapa?." Tanya Bella.
"Setengah tujuh Sayang."
Mata Bella terkejut, ia baru menyadari hari sudah malam.
"Maaf ya Mas, Bel-." Ucap Bella terpotong.
"Huss, kita makan aja dulu, Mas udah beli nasi goreng didepan." Ujar Mas Shaka menyela.
***
Selesai makan, mereka menghabiskan waktu menonton film di ruang tengah dengan beberapa cemilan. Kali ini film rekomendasi dari istri yang sebenarnya adalah live action adaptasi manga berjudul Trilion Game, salah satu manga favorit Bella.
Meski Mas Shaka tidak terlalu memahami manga ataupun anime yang dibicarakan Bella, ia tetap menikmati alur film dengan nyaman.
Ditengah tengah menonton film, Bella mencium pipi suaminya.
"Bella minta maaf ya, Mas." Ucap Bella.
"Minta maaf buat apa sayang, Bella nggak pernah salah apapun." Balas suaminya, ia mempererat tangan kirinya memeluk pinggang istrinya.
"Sebenarnya aku nggak bisa makan apapun yang berkaitan dengan daging ayam." Jelas Bella, ia mencoba menceritakan sebenarnya, "setiap kali aku makan rasanya pikiranku kacau, perutku mual," sambungnya.
Mas Shaka memegang wajah Bella yang sedikit tertunduk ketika berbicara.
Didalam hati Mas Shaka, ia menebak apa yang akan diucapkan istrinya setelahnya.
Tadi ketika Bella tertidur, Mas Shaka pergi membeli nasi goreng tidak jauh dari rumah.
Dia mengantri dibelakang dua ibu ibu yang sedang berbincang.
"Loh, si janda kembang, dia dah kawin lagi sama dosen, Buk." Ucap ibu berambut ikal, diikuti colekan pada lawan bicaranya.
"Si Bella?!." Lawan bicaranya terkejut.
"Iya, anak itu udah nikah lagi, kata orang orang suaminya yang alim itu kagak kasih nafkah dia, suka main tangan. Bahakan ya bu, waktu sakit pas hamil cuman di bawa ke dukun bayi, nah pulang pulang keguguran dia, mana udah tujuh bulan lagi." Jelas Ibu tersebut dengan nada bicara yang cepat.
"Kapan nikahnya, Buk?."
"Baru juga bulan kemarin, nikahnya mewah di hotel." Ucapnya kembali.
"Buk, ini pesanannya." Ucap penjual nasi goreng, sambil menyerahkan pesanan ke dua ibu tersebut juga sekaligus mengakhiri perbincangan mereka.
Dua ibu tersebut tidak menyadari bahwa Mas Shaka berada dibelakang mereka, suami dari Bella yang sedang mereka bicarakan.
Dari pembicaraan itulah ia sedikit punya gambaran tentang masa lalu Bella, alasan kenapa ia mudah cemas dan sedih.
"Bella dulu sak-", lagi lagi ucapan Bella disela, kali ini Mas Shaka tidak membiarkan Bella berbicara ia terus mencumbu isterinya meski Bella sedikit memberontak.
"ihhh... Mass... !."
Mas Shaka berhenti mencumbu istrinya. Tampak Bella sedikit kesal, wajahnya memerah berpaling dari wajah suaminya.
"Iya iya maap sayang."
Kata maaf suaminya tidak didengar, ia cemberut mengambil cemilan kesukaannya didapur.
***
Di lain tempat sedang terjadi kecelakaan mobil. Semua orang yang melihat kejadian tersebut merasa terkejut karena kejadian berlangsung sangat cepat, terlihat pengemudi mobil tersebut terjepit badan mobil.
Beberapa orang berkerumun, ada yang hanya mematung melihat korban, ada yang sibuk mengabadikan peristiwa naas tersebut. Tidak ada yang berani menyentuh korban, mereka takut dan memilih menunggu pihak berwajib dan ambulans datang.
Mereka penasaran apakah wanita itu masih hidup atau sudah mati.
Sampai ada sosok laki-laki paruh baya yang memberikan diri mendekat, ia memeriksa nadinya.
"Masih hidupp !", Serunya.
Tak berselang lama polisi datang lebih awal dari ambulans, mereka mengamankan TKP dan memasang police line. Berberapa menanyai saksi mata atas kejadian naas yang menimpa wanita. Setelah di selidiki tersebut adalah Fhreya seorang pelajar.
Saksi mata dari pemilik warung kelontong langsung di mintai keterangan, karena paling dekat dengan lokasi korban mengalami kecelakaan.
"Anuu... mobil itu melaju banting stir terus anuu.. ke luar jalur, menghindari sepeda motor remaja bonceng tiga, Pak polisi." Jelasnya dengan logat bicara yang kaku.
"Tiga remaja itu langsung kabur, Pak. Nggak tanggung jawab atau takut karena melihat mobil yang banting setir itu mengalami kecelakaan." Imbuh saksi lain, seorang tukang parkir.
Semua polisi sibuk, sebagian ada yang mengatur jalannya lalu lintas, dan mengamankan TKP karena banyaknya massa yang ingin datang melihat langsung.
Sirine ambulans terdengar, korban langsung mendapat pertolongan oleh tim medis dan dilarikan ke Rumah Sakit terdekat.
Pukul 20.30 Wib, ponsel Mas Shaka terus berdering, membangunkan Bella. Tertera di layar ponsel nama Ibu.
Bella langsung mengangkat telfon tersebut tanpa membangunkan Mas Shaka terlebih dahulu.
"Halo, Buk?."
"Mas Shaka dimana?."
"Sebentar Bella bangunkan."
Bella membangunkan suaminya yang masih terlelap, dengan wajah mengantuk Mas Shaka menerima telfon dari ibunya.
"Kapan?." Raut wajah suaminya seketika berubah."Nggih, Buk, Shaka siap siap dulu, Waalaikumsalam."
Mas Shaka mematikan ponselnya, ia melihat wajah istrinya yang ikutan tegang.
"Ada apa Mas?", tanya Bella, ia mendekat ke arah suaminya.
"Fhreya kecelakaan, sekarang di RS." Jawabnya.
"Astaghfirullah, kapan mas?." Bella langsung terkejut, karena Fhreya bilang mau membuat kue bersama hari rabu.
"Rencananya Mas mau ke Rumah Sakit dulu, ini kan udah malam, Bella jangan ikut ya." Jelas Mas Shaka.
"Bella ikutt!." Seru Bella.
"Besok saja ya sayang, sekarang Bella istirahat." Jelas Mas Shaka memberi pengertian pada istrinya.
Setelah berkali kali membujuk akhirnya Mas Shaka memperbolehkan Bella untuk ikut.
Mas Shaka mulai memacu motornya bersama Bella menuju Rumah Sakit yang jaraknya lumayan.
"Pegangan yang erat." ucap saka sambil menaruh tangan Bella di saku jaketnya agar lebih hangat.
Sesampainya di Rumah Sakit, Bella langsung bertemu dengan Ibu mertuanya yang sedang berada di ruang tunggu.
Bella bersalaman, ia lantas menanyakan keadaan Fhreya. Ternyata dia mengalami patah kaki dibagian kanan. Sisanya hanya luka benturan dan goresan akibat mobil menabrak pembatas jalan.
Saat berbincang tiba tiba sosok laki laki yang sangat ia kenal menghampiri.
"Ohh... Asik ngobrol disini!." Ucapnya dengan nada mengintimidasi.
Sosok laki laki tersebut adalah Aji, mantan kakak ipar Bella. Dari sini ia tau, bahwa Fhreya terlibat kecelakaan dengan anak kakak iparnya.
"Ada urusan apa nggih, tiba tiba menyela pembicaraan orang lain." Tegur Ibu.
"Anak saya masuk Rumah Sakit gara gara situ!." Matanya melotot ia berbicara dengan nada keras.
Bella terdiam, dia tidak menyangka pertemuan tidak terduga ini. Ia harus menerima kejadian ini membawanya bertemu orang orang yang telah menyakiti hatinya.