NovelToon NovelToon
Diantara Dua Pilihan

Diantara Dua Pilihan

Status: sedang berlangsung
Genre:Berondong / Cintamanis / Beda Usia / Cinta pada Pandangan Pertama / Romansa
Popularitas:761
Nilai: 5
Nama Author: Jaena19

Fanya dipertemukan oleh dua laki-laki yang lebih muda darinya,benar-benar membuat hidupnya begitu berliku.Perjalanan asmara yang rumit tak lepas dari ketiganya.Bagaimana kisah selanjutnya?

Meski Lo mutusin buat pisah,satu hal yang harus Lo tau,gue kan tetap nunggu Lo.Sama seperti dulu,gue gak akan dengan mudah melepas Lo gitu aja,Fanya.Sekalipun nanti Lo bersama orang lain,gue akan pastiin pada akhirnya Lo akan tetap kembali bersama gue.Ingat ini Fanya,takdir Lo cuma buat gue,bukan untuk orang lain - Baskara

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Jaena19, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

tiga belas

Fanya menggedor-gedor pintu kamar mandi supaya Baskara segera keluar dari sana,tapi laki-laki itu hanya menjawab dengan dengungan tidak jelas.Bel berbunyi lagi.Fanya menghela napas kesal lalu berjalan sepelan mungkin ke arah pintu masuk sembari memikirkan alasan apa yang harus ia ucapkan mengenai Baskara yang berada di apartemennya.

Dengan perlahan Fanya membuka pintu.Sagita yang ada di depan pintu terlihat jengkel melihatnya.

"Lama banget si! Gue sampe lumutan nunggu Lo buka pintu doang,"gerutu Sagita sembari masuk ke dalam apartemennya.

"Siapa suruh ngabarin dadakan.Gue kan baru bangun tidur,"ujarnya mencari alasan.

"Ah,Lo aja yang kebo banget.Padahal udah gue telepon berkali-kali tapi Lo gak angkat,"ujar Sagita. Gadis itu berhenti, matanya melirik ke arah rak sepatu.

Di samping Sagita,Fanya ikut berhenti.Ia mengikuti arah mata Sagita.Matanya terbelalak melihat sepasang sepatu Baskara yang berada di sana.Aduh,ia harus menjawab apa jika Sagita menanyakan perihal kenapa adiknya ada di sini?

"Loh, ini kan sepatu Baskara,"ucap Sagita sembari menunjuk ke arah salah satu sepatu yang berada di rak.

Fanya panik. Aduh, ia harus memberi alasan apa?

"Dia ada di sini?"tanya Sagita menatapnya curiga.

"Anu,,Dia- "

"Eh, Kak Gita," sapa Baskara yang tiba-tiba muncul di belakangnya.

Fanya semakin panik,kenapa Baskara musti muncul si? Sungguh,saat ini jantungnya berdebar,bahkan rasanya seperti akan lepas dari tempatnya.

"Baskara,kenapa kamu ada di sini? Kata mamah kamu nginep di rumah temen kamu,"tanya Sagita sembari menatap Baskara dan Fanya bergantian.

Fanya tak sadar menggigit kukunya karena panik, ia bingung mencari alasan yang tepat mengapa Baskara ada di sini.

"Aku emang nginep di rumah temenku,rumahnya kebetulan gak jauh dari sini.Jadi aku mampir sekalian minta ajarin pelajaran ekonomi ke Fanya, "ucap Baskara santai.

Sagita menaikkan sebelah alisnya. "Fanya? Sejak kapan kamu manggil dia tanpa embel-embel kak?"

Aduh Baskara.

"Eh,anu hehe.Gak apa-apa lah panggil nama juga,lagian dia keliatan seumuran sama aku. Fanya sendiri gak keberatan kalau aku cuma panggil dia dengan nama,"ujar Baskara masih dengan nada yang santai.

Sagita mengangguk."Kapan kamu datang ke sini?Kakak telepon 15 menit yang lalu dia baru bangun tidur loh."

"Aku juga berusaha datang kok, ya paling 5 menit yang lalu."

Untuk beberapa saat Sagita hanya diam sambil menatapnya dan Baskara secara bergantian. Jantung Fanya tidak hentinya berdegup .Jika Sagita tahu hubungan antara dia dan Baskara, habis sudah.

"Nah,g itu dong.Jadi siswa tuh harus rajin belajar. Bukan nongkrong gak jelas. Kamu kira kakak gak tau kamu suka jalan sama cewek. Tadi siang aja kakak liat kamu nongkrong di cafe sama cewek,"ucap Sagita sambil masuk ke dalam apartemennya.

Fanya langsung menatap Baskara.Laki-laki itu mengusap-usap tengkuknya sambil mengikuti Sagita. Fanya menatap punggung Baskara, siapa perempuan yang ditemui Baskara kemarin?

Setelah mengunci pintu, Fanya segera menyusul adik kakak itu. Keduanya ternyata sudah duduk di sofa dan sepertinya mereka sedang membicarakan sesuatu.

"Kalian mau minum apa?"tanya Fanya.

"Apa aja terserah Lo,Nya," jawab Sagita.

"Lo?" tanya Fanya pada Baskara dengan suara yang sedikit bergetar.

"Kopi item aja."

Fanya segera berjalan ke dapur dan membuatkan minum untuk kedua orang itu.Setelah selesai membuatkan minum untuk mereka dan dirinya sendiri, Fanya segera membawa minuman itu.Baskara menbantunya mengambil minumannya dari nampan dan meletakkannya di meja.

"Gimana kemarin sama Al?" tanya Sagita.

Seketika Fanya terbatuk-batuk karena tersedak minumannya sendiri. "Kok Lo tau?" tanya Fanya bingung.

"Lo pula Al itu saudaranya Alex,gue tau dari Alex,"ucap Sagita sambil memberikan tissue padanya.

Fanya melirik ke arah Baskara yang tengah tersenyum sendiri.

"Oh.Gue gak jadi pergi",jawab Fanya sembari meminum minumannya.

"Hah?kenapa gak jadi? Kan itu kesempatan Lo buat pendekatan sama dia,"ucap Sagita gemas.

Fanya melirik lagi ke arah Baskara, ia lihat wajah laki-laki itu berubah setelah mendengar ucapan kakaknya.

"Siapa yang mau pendekatan si,Git?"

"Ya Al lah! Lo gak sadar kalau selama ini Al berusaha buat deketin Lo?Kalau ketemu nyapa Lo.Gue udah kenal Al,setahun belakangan ini dan Lo tau dia gak pernah seramah ini sama perempuan manapun selain Lo.Setiap kali Al ketemu gue,pasti yang selalu dia tanyain itu Lo."

"Masa sih?Gue ngerasa Al bersikap biasa aja,sama kaya yang lain."

"Beda,Nya.Ah gini si kalau gak pernah pacaran."

"Dari kapan,cowok yang namanya Al itu suka sama Fanya?"tanya Baskara.

"Emm, kalau gak salah pas gue ketemu sama Alex pertemanan kali setelah pulang ke sini."

"Wah lumayan lama juga ya,"ucap Baskara.

Fanya melirik Baskara tajam. Baskara kenapa si? Bukannya dia sudah biasa saja dengan Al. Kenapa sekarang jadi begini?

"Iya, makanya Lo kenapa gak jadian aja si sama Al? Gemes gue liatnya,"kata Sagita sambil menggeleng-gelengkan kepalanya.

"Iya bener kak, padahal mereka keliatannya cocok loh,"ucap Baskara ikut-ikutan.

"Apaan si kalian berdua,"ucap Fanya sebal.

"Coba dulu aja si, Nya. Siapa tau kalian beneran cocok. Lulus kuliah bisa langsung nikah." kata Sagita semangat.

"Lo dulu aja sama Alex,"ucap Fanya.

Wajah Sagita seketika muram."Gak usah ngomongin dia deh, bikin mood gue rusak aja."

"Kalau Lo gak berhenti ngomongin Al, gue juga gak akan berhenti ngomongin Alex, "ucap Fanya puas.

"Oke,kalau gitu kita omongin kamu aja. Siapa cewek yang kemarin jalan sama kamu?" tanya Sagita sambil menghadap ke arah Baskara.

Bisa ia lihat, Baskara terlihat gelagapan.

"Apaan si,kak, " ucap Baskara kesal.

"Kakak cuma tanya,Bas.Atau kamu bingung cewek yang mana,saking seringnya kamu jalan sana-sini sama cewek," tanya Sagita sambil menaikkan turunkan alisnya.

Aku menatap Baskara tajam. Oh, ternyata dia sering jalan sama cewek lain.

"Gosip banget si!aku udah lama ya gak jalan sama cewek-cewek,"ucap Baskara salah tingkah.

"Terus yang kemarin itu?" cecar Sagita.

"Temen,"ujar Baskara sambil melirik ke arahnya.

"Temen mana yang ketemu sambil pegang-pegang tangan,"ucap Sagita seakan tak peduli jika Baskara sudah kesal.

"Jangan suka bikin gosip deh,kak"

"Hei,gue liat pake mata gue sendiri.Di Cafe Angkasa kan? Kamu sama cewek itu ketemu, pegangan tangan.Kakak tau cewek itu sambil senyam-senyum. Gak usah ngelak lagi, kakak tau kok,"ucap Sagita sambil tersenyum penuh kemenangan.

Fanya memicingkan matanya.

"Oh, jadi adik kita yang satu ini udah sering date sama cewek-cewek ya," ucap Fanya sambil tersenyum sinis.

"Jangan ikut-ikutan. Nya,"ucap Baskara sambil menatapnya.

"Loh, Fanya itu kakak kamu juga. Bas, gak usah malu-malu lagi di depan kita,"ucap Sagita

"Kalian tuh kalau udah berdua rese banget,"ucap Baskara kesal.

Ponsel Sagita berbunyi,dia bilang itu telepon dari ojek online.Ternyata gadis itu sedari tadi telah memesan makanan untuk mereka semua.Sembari menggerutu Sagita bangun dari kursi dan berjalan keluar apartemennya.Setelah Sagita keluar, Fanya langsung mencecar Baskara dengan pertanyaan.

"Kamu ketemu siapa kemarin?"tanya Fanya sinis.

"Aku abis ketemu Raisa, temen sekolah aku. Kalau gak percaya,nih telepon sendiri orangnya,"ujar Baskara sambil memberikan ponselnya miliknya pada Fanya.

"Ngapain kamu ketemu dia segala?mana ketemu cuma berduaan."

"Curhat.Aku perlu tau pandangan cewek tentang masalah kita kemarin," Baskara menggeser tubuhnya mendekat ke arah Fanya.

"Kamu cerita ke temen kamu tentang masalah kita?" tanyanya sambil membelalakkan mata.

"Iya tapi aku cerita gak terlalu detail.Aku cuma pengen tau aja kalau sudut pandang cewek itu gimana.Aku gak mau terlalu mengekang kamu buat pergi sama cowok lain,tapi aku juga gak mau kamu pergi sama Al, itu aja."

"Tapi perlu ya sampai pegangan tangan segala?"ujarnya.

"Aku gak pegangan tangan,itu cuma refleks aku pas bilang makasih sama dia."

Fanya memicingkan matanya."Serius?"tanyaku masih sedikit tidak percaya.

"Aku serius."

Fanya mengulum senyum,tubuh Baskara mendekat ke arahnya.Ketika Fanya bersiap nyambut pelukan Baskara, tiba-tiba Sagita sudah masuk ke dalam apartemennya.Fanya segera mendorong Baskara untuk menjauh.Untungnya Sagita belum sempat melihat mereka,Sagita berjalan mendekatinya.

"Kenapa Lo bisa masuk ?" tanya Fanya bingung.

"Tadi pintunya sengaja gue ganjel.Jadi gue gak perlu ketok-ketok pintu apartemen Lo" jawab Sagita sambil mengeluarkan makanan dari paper bag.

Baskara berjalan menuju ke dapur untuk mengambil piring.Setelah Baskara kembali,dia membagikan piring padanya dan Sagita.

"Kok kamu tahu tempat piring dimana?" tanya Sagita sembari membuka bungkus makanan di depannya.

Baskara memutar bola matanya."Jangan heboh deh kak, apartemen Fanya gak Segede apartemen Lo, lagipula anak kecil juga tahu kalau tempat piring ada di dapur" ucap Baskara tidak peduli.

"Oh,iya juga ya."

Dih Sagita,kenapa pertanyaan dia tuh buat dia jantungan terus.

____

Malam ini, Fanya memiliki janji untuk bertemu dengan Alex. Ia diantar oleh Baskara ke kafe tempat mereka berjanjian. Setibanya di sana, Fanya turun dari motor Baskara dan seperti biasa, pria itu membantu melepaskan helmnya untuknya.

"Aku nunggu di kosan temen ku ya.Kalau udah selesai kabarin,supaya aku jemput kamu,"ucap Baskara sembari mengusap kepalaku.

Fanya mengangguk.Ia melambaikan tangan pada Baskara sebelum laki-laki itu melajukan motornya menjauh dari cafe.

Fanya masuk ke dalam kafe, di sana ia melihat Alex yang sudah datang lebih dulu darinya.Fanya tersenyum,namun senyumannya redup ketika minat Alex tidak sendirian di sana.

Kenapa Al ada di sini juga?

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!