Plakk!!!
"Kamu itu emang beban ya" kata Papa
"Ma-Maaf Pa, aku cuma pengen Papa dateng besok ambil rapotku"
"Papa Sibuk, kamu suruh Bi ijah aja yang ambil sana"
"Tap..."
"Jangan banyak omong kamu"
Tak Di Pedulikan, Tak Di anggap dan tak Di Inginkan itulah hal yang selalu Laili rasakan, setiap ia pulang ke Rumah yang sudah lama Runtuh itu.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Laililya, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
1. Selingkuh
PyaaRRyyy....
Pagi-pagi sekali Laili terbangun karena suara pecahan piring dilantai bawah.
"AKU SELINGKUH KARENA KAMU TERLALU SIBUK SAMA DUNIA KERJAMU" teriak Herman
"Mas, kamu juga sama aja kayak aku, kamu juga terlalu sibuk sama kerjaan mu"
"Mas kamu juga sibuk"
"Udah lah kita cerai aja, aku juga udah ga betah sama kamu"
Suara-suara berisik itu sudah setiap hari Laili dengar sampai ia muak dengan semuanya, papa selingkuh dari mama dengan alasan mama terlalu sibuk dengan urusan kerja.
Laili yang tak tahan mendengar ocehan mama dan papa nya, ia pun turun kebawah.
"KALIAN BISA DIAM GA SIH!" Teriak Laili yang sudah tak tahan
"Papamu ini, ketahuan selingkuh" kata mama
"Kamu yang ga punya waktu buat aku, kamu sibuk sama kerjaan"
Laili marah besar dengan papa dan mamanya, ia hanya butuh kasih sayang dari orang tua nya.
"Mama sama papa pernah mikir ga sih, kalau aku itu butuh mama sama papa, aku juga butuh ditanya gimana sekolah kamu" kata Laili
"Papa kerja demi kamu sayang"
"Aku ga butuh uang papa, aku cuma mau papa sama mama ada dirumah, waktu aku butuh kalian"
"Ga bisa dong sayang, papa kerja, mama kamu suruh berhenti kerja biar papa aja yang kerja"
"Ya ga bisa dong mas, kamu aja yang berhenti kerja"
"Kamu yang ber...."
"DIAM, papa sama mama itu sama-sama egois kalian cuma pentingin uang daripada aku"
"Kamu ga bakal ngerti Li"
"Papa yang ga ngerti" kata Laili
"Papa juga mau cerai aja sama mama kamu" kata papa yang membuat Laili terkejut
"Terserah papa aku capek" kata Laili sambil pergi kedalam kamarnya
"Li, kamu mau ikut siapa?" Tanya papa
"LAILI" bentak Papa
Laili tak menjawab pertanyaan papanya ia pusing, ia hanya ingin ketenangan untuk saat ini. Laili bergegas mandi, ia menggunakan baju santai ia berniat bolos hari ini.
Laili turun ke bawah.
Laili yang melihat Papa nya sedang asik telpon dengan seseorang.
"Papa telpon sama siapa?" Tanya Laili
"Bukan urusan kamu"
"Jelas itu jadi urusan aku, karena aku masih anak Papa"
"Jangan ikut campur kamu itu masih kecil"
"Kenapa takut ketahuan sama selingkuhan Papa, iya" kata Laili
PLAKKKK
Laili ditampar oleh papa nya, baru kali ini Laili ditampar oleh papanya.
"Jangan kurang ajar ya kamu"
"Kenapa, papa tuh jahat, egois papa ga mikirin aku"
"Jaga bicara kamu, papa ga pernah ajarin kamu ngomong ga sopan kayak gitu"
"Sadar pa, aku butuh Papa sama Mama
"Cukup Laili, kamu pergi ke sekolah sana" kata Papa
"Tanpa Papa suruh aku juga mau ke sekolah"
"ANAK KURANG AJAR KAMU" teriak Papa
Laili berangkat mengunakan sepedah motor miliknya.
***
Di sekolah.
"Li, sini" panggil Luna
"Ada apa?" Tanya Laili
"Nanti kita kesana yuk, ada caffe baru di sebrang sekolah" kata Luna
"Boleh" Tanya Laili
"Ya udah yuk ke kelas"
"Ayok"
Setiap hari Laili menyembunyikan luka nya sendirian.
Di Kelas
"Udah ngerjain PR belum?" Tanya Lussy
"Udah"
"Pinjem"
"Nih"
Lussy pun menyalin PR Laili.
"Li lo abis nangis ya?" Tanya Diva Tiba-Tiba
"Eng-enggak, kenapa emangnya?" Tanya Laili
"Mata lo merah tuh, kayak abis nangis" kata Diva
"Tadi gue kelilipan pas berangkat ke sekolah" kata Laili berbohong
"Oh pantes"
"Iya"
Tak lama kemudian bell pun berbunyi.
Ting Ting Ting.
Pelajaran pun segera di mulai.
Pelajaran pertama, pelajaran Bahasa indonesia. Pak anton masuk ke dalam kelas bersama seorang murid perempuan.
"Baik anak-anak, hari ini kalian kedatangan murid baru, silakan perkenalkan diri kamu"
"Hai semua, kenalin aku Sinta Karina kalian bisa panggi kau Sinta, semoga kita bisa jadi temen baik" kata Sinta
"Baik silakan kamu duduk di kursi yang kosong ya"
"Iya Pak"
Sinta pun duduk dekat Silvi, pelajaran pun dimulai.
***
Ting Ting Ting.
Bell istirahat berbunyi, semua murid pergi ke kantin ada juga yang keluar sekolah untuk mencoba Caffe baru yang ada di dekat sekolah.
BRAKK
"Eh maaf-maaf gue ga sengaja" kata Sinta
"Iya ga papa kok, gue yang salah" kata Laili
"Lo Laili kan?" Tanya Sinta
"Iya kok lo tau nama gue, kita pernah kenal atau ketemu?" Tanya Laili
"Enggak kita baru ketemu ini tadi"
"Oh gitu, terus lo tau nama gue dari mana?"
"Cuma nebak aja, gue boleh gabung sama kalian ga, kita satu kelaskan?"
"Iya"
"Boleh gabung ga gue?"
"Boleh, kita mau ke Caffe sebrang sekolah, mau ikut?"
"Mau"
Sinta akhirnya bergabung dengan teman-temannya Laili, Laili mencurigai Sinta kenapa ia bisa tau nama Laili.
"Mau pesen apa?" Tanya Sinta
"Gue Strawaberry aja" kata Diva
"Sama gue juga itu"
"Gue juga deh"
"Lo Li, pesan apa?" Tanya Sinta
"Apa gue binggung" kata Laili
"Taro aja gimana kesukaan lo kan Taro, ini ada Taro" kata Sinta
"Kok lo tau gue suka minuman rasa Taro?"
"Gue tebak aja" kata Sinta
"Ya udah gue Taro aja" kata Laili
Sinta pun memesankan pesanan mereka masing-masing.
"Li, lo ga curiga apa sama Sinta, dia tau semuanya lo tenang lo" kata Lussy
"Kebetulan aja kali, udah ga usah dipikirin"
"Diem-diem Sinta kesini"
"Nih pesenan kalian, udah gue bayar hari ini gue yang traktir kalian semua"
"Makasih ya Sin" kata Diva
"Kalau gini sering-sering gabung sama kita aja Sin" kata Luna
"Emang boleh?" Tanya Sinta
"Boleh, kenapa ga, ya kan" kata Laili
"I-iya" kata Diva
Mereka semua pun mengobrol bersama mulai dari pembicaraan yang penting sampai yang tak penting.
"Gaes, kalian mau ikut gue liburan ga bareng keluarga gue" kata Lussy
"Enak banget ya hidup lo Lus, keluarga cemara, pacar setia banget" kata Luna
"Enak dong, emang di antara kita ada yang broken home, ga ada kan?" Tanya Lussy
"Gue" kata Sinta
"Hah, lo broken home Sin?" Tanya Diva
"Iya, Bokap gue cerai sekarang gue cuma punya Mama aja, itu pun Mama jarang pulang" kata Sinta
"Sabar ya Sin, gimana kalau lo ikut gue aja" kata Lussy
"Emangnya kapan liburannya?" Tanya Sinta
"Minggu ini lo ikut aja ga papa kok" kata Lussy
"Minggu ini ya, maaf banget kayaknya ga bisa deh soalnya gue juga ada janji" kata Sinta
"Oh gitu, ya udah lain kali aja, kalau kalian mau ga?" Tanya Lussy
"Gue ga bisa, ada acara"
"Gue juga ga bisa"
"Kalau lo, Li?" Tanya Lussy
"Gue juga ga bisa, ada acara keluarga"
"Jadi ga bisa semua nih?" Tanya Lussy
"Ga bisa"
"Oke ga papa"
"Lo mau ada acara keluarga dimana Li?" Tanya Sinta
"Dirumah gue kenapa?" Tanya Laili
"Ga papa cuma nanya aja"
"Li, gue iri deh sama keluarga lo, soalnya secemara itu keluarga lo" kata Luna
"Oh ya, secemara apa sih?" Tanya Sinta
"Cemara banget, setiap bulan Laili ke luar negri sama nyokap bokapnya, terus juga selalu bawain kita oleh-oleh, Laili mana pernah ngerasain ga punya uang, uang dia kan banyak" kata Luna
"Eng-enggak kok, lo terlalu berlebihan Lun" kata Laili
"Enak banget jadi lo" kata Sinta
"Disini yang hidupnya paling enak iku ya, Laili" kata Luna
"Bener Sin" kata Lussy
"Udahlah, balik ke sekolah yuk"
"Ayok"
Mereka semua pun kembali ke sekolah.
"Semua orang taunya keluarga gue cemara banget, tapi mereka ga tau dalamnya kayak apa" kata Laili dalam hati