NovelToon NovelToon
Adik Angkat Tersayang

Adik Angkat Tersayang

Status: tamat
Genre:Tamat / Cintapertama / Cinta Terlarang / Teen Angst / Diam-Diam Cinta / EXO / Trauma masa lalu
Popularitas:7.4k
Nilai: 5
Nama Author: Chinchillasaurus27

Tentang kisah seorang gadis belia yang tiba-tiba hadir di keluarga Chandra. Gadis yang terluka pada masa kecilnya, hingga membuatnya trauma berkepanjangan. Sebagai seorang kakak Chaandra selalu berusaha untuk melindungi adiknya. Selalu siap sedia mendekap tubuh ringkih adiknya yang setiap kali dihantui kelamnya masa lalu .

Benih-benih cinta mulai muncul tanpa disengaja.

Akankah Chandra kelak menikahi adiknya itu?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Chinchillasaurus27, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Ngamuk

Aku membuka pintu kamar. Sekarang udah jam 6 pagi, aku mau bangunin kak Ken dulu yang lagi tidur di sofa ruang tv.

Semalem itu Chandra pulangnya larut banget, aku sampai ditemani kak Ken yang akhirnya nginep di rumahku.

"Kak Ken bangun udah pagi nih."

Kak Ken cuma menggeliat, sekarang ganti posisi memunggungiku. Ini anak orang selalu susah banget kalo disuruh bangun.

"Kak Kennnn!" teriakku dengan keras. Memang sengaja biar dia mau bangun.

"Pulang dulu, lo kan harus kerja!" Aku langsung menarik selimutnya.

Dia akhirnya mendudukkan tubuhnya, kepalanya bersandar pada sandaran sofa. Dia coba melek dulu.

"Chandra udah pulang?" tanya dia.

"Udah."

"Gue berangkat dari sini aja ya, bilangin ke Chandra gue pinjem bajunya dulu." ucap kak Ken yang masih ngantuk.

Aku pun mengangguk. Langsung aja aku menuju kamar Chandra.

Chandra masih tertidur pulas di atas ranjangnya, kok tumben biasanya dia udah bangun dari subuh.

"Kak." Aku coba goyang-goyangin lengan dia.

"Hmmmm." respon dia sambil menoleh ke arahku.

Dia kelihatannya masih ngantuk banget. Dia kurang tidur deh, ada lingkaran hitam di bawah matanya. Dia juga kayak kecapekan banget.

"Kak Ken pinjem baju." ucapku.

"Ambilin aja dek." suruh Chandra yang sekarang lagi garuk-garuk rambut.

Aku lalu menuju ke lemarinya Chandra, mengambil beberapa baju dia. Yang aku bawa gak cuma satu, biar orang itu milih sendiri dia mau yang mana.

"Gue bawa dulu. Lo buruan mandi ntar telat loh."

"He'eh." jawab Chandra yang masih kriyip-kriyip gak kuat melek.

Sekarang kita bertiga lagi sarapan di ruang makan. Karena gak sempet masak jadi aku beliin mereka bubur depan komplek aja. Yang buat Chandra gak pake ayam cuma pake kerupuk doang. Khusus buat kak Ken, aku sengaja belinya 2 porsi, biar dia puas.

"Lo nanti bareng gue apa Ken?" tanya Chandra.

Oiya aku belum cerita sama Chandra kalo mau dijemput Jevin.

"Gue bareng temen."

Chandra sama kak Ken auto melihat ke arah ku. Kompak banget mereka bisa barengan gitu nolehnya. Emang ada apa sih gaes? Ada yang salah ya?

"Klx itu?" tanya Chandra.

"Iya."

"Gue kan udah ngomong jangan naik motor. Bahaya By." kata Chandra.

"Aman kok Kak."

"Lo kan kalo dibonceng pasti gerak terus gak bisa diem, kasian yang boncengin By, dia badannya kecil loh gak kuat nahan motornya."

Ih Chandra apaan sih.

Dia ngehina Jeje ya?

Aku hanya mendengus sebel mendengar omongannya itu.

Ting tung ting tung

Suara bel rumah akhirnya berbunyi. Itu pasti Jevin. Aku langsung nenteng tas lalu beranjak dari kursi.

"Gue berangkat dulu!!!!" teriakku sambil lari.

Di depan, aku melihat Jevin tersenyum ke arahku. Langsung aja aku peluk tubuh dia sebentar.

"Udah sarapan yang?" tanya Jevin.

Apa? YANG? maksudnya teh SAYANG?

Anjir baru kali ini ada yang memanggilku 'yang', aaa rasanya mau nangisss.

"Kok malah bengong?"

"Udah." jawabku.

"Yang nya mana?"

Aku lalu memperbaiki perkataanku yang barusan. "Udah yang." ucapku agak malu-malu.

Jujur aku masih grogi sama panggilan 'yang' ini. Gak biasa anjirrr.

Jevin cuma tersenyum, lalu dia memasangkan helm ke kepalaku. Kita langsung aja naik ke atas motor lalu otw ke sekolah.

Di perjalanan kita diem aja. Aku sebenarnya mau ngajak dia ngobrol, tapi takut Jevin jadi gak konsenterasi nyetirnya. Kan bahaya kalo nubruk orang.

Sekarang kita berdua sudah ada diparkiran sekolah.

"Je, jangan bilang ke temen-temen ya kalo kita pacaran."

"Kenapa yang?" tanya Jevin sambil menautkan kedua alisnya. Dia heran.

Sebenarnya bukannya aku malu punya pacar Jevin gaes. Aku cuma sungkan aja sama anak-anak. Jujur aku insecure. Aku takut dibully. Aku jelek gini dapet pacar seorang Jevin, anak hits seantero sekolah. Ntar kalo di-julid-in gimana??

"Mmm biar nanti mereka tau sendiri." ucapku.

"Okedeh." ucap Jevin dengan ceria.

Waktu jalan di lapangan basket, tiba-tiba kita simpangan sama Krista.

"Widihhh pasangan baru nih. PJ dong!"

Lohh kok Krista tau?

Jevin auto menutup mulut Krista pakek telapak tangannya.

"Jangan keras-keras ntar ada yang denger." ucap Jevin pada Krista.

"Why?"

"No publish."

"Oh oke oke. Tapi traktir gue dulu biar gue tutup mulut!"

"Yaudah nanti jam istirahat dikantin." ucap Jevin dengan malas.

Krista langsung menampilkan senyum kemenangannya. Jevin kemudian menjitak kepala gadis itu.

"Yuk yang." Jevin menggandeng tanganku, kita melanjutkan perjalanan menuju kelas.

"Semalem Krista udah gue kasih tau."

Lahh si Jevin udah klarifikasi aja, padahal aku belum nanya. Emang peka banget tuh anak.

Jevin kemudian membalik tubuhnya dan kini dia menatapku. "Gak papa kan? Kamu gak marah?"

"Iya gak papa."

"Krista gak akan ember kok." ucap Jevin lagi, dan aku ngangguk aja.

Brakkk

"Gaesss gimana nihhh!!"

Aku sama Jevin tersentak kaget. Si Hafi tiba-tiba dateng sambil gebrak meja kita.

"Lo apaan sih, ngagetin aja!" teriak Jevin sambil ngelus-ngelus dadanya.

"Besok itu kita udah praktek senam!" pekik Hafi sambil mewek.

Jevin langsung menepuk jidatnya. Dia ikut-ikutan mewek sekarang.

"Gimana dong kelompok kita kan belom hapal." ucap Jevin.

"Nah makanya itu gimana?" sahut Juno yang kini mendekat ke bangku kita.

"Pokoknya nanti pulang sekolah kita latihan. Harus bisa!" ucap Jevin, optimis.

"Kenapa gak sekarang aja?" tanya Refran.

"Sekarang pala lo. Terus kita bolos pelajaran Bu Septi? Yang ada kita di cincang sama dia." seru Jiko.

"Lha mana Bu Septi nya aja belom dateng, jamkos lagi kali?"

"Woyy Bu Septi dateng woy!!" teriak Chris dari ambang pintu. Sontak anak-anak pada lari ke bangku mereka masing-masing.

.

.

.

.

Chandra's POV

"Pas gue dateng ya adek lo peluk-pelukan sama anak cowok. Terus dia masangin kalung juga di leher adek lo. Bener-bener deh kayak di ftv-ftv yang gue tonton biasanya Chan. Kalo lo gak percaya ntar kalo dirumah tanyain aja sama adek lo langsung." kata Ken.

Masa sih Gaby kayak gitu kemarin? Kok gue gak percaya ya sama omongannya Ken. Anak cowok yang dimakusd Ken itu siapa? Anak klx kah?

"Oiya anak itu naik motor apa gimana? Motornya klx bukan?" tanya gue pada Ken.

"Gak tau, gue gak keliatan orang gue ngintipnya dari tiang listrik yang ada didepan gerbang rumah lo."

"Bukannya keliatan waktu anak itu keluar gerbang?"

"Gue gak liat Chan, gue pura-pura noleh kebelakang gitu biar gak ketahuan kalo abis ngintip." ucap Ken yang kemudian melangkahkan kaki ke ruangannya.

Siapa sih kok gue jadi kepo. Ken ngasih informasinya juga gak jelas njir. Kok bisa-bisanya Gaby peluk-peluk anak orang. Jangan-jangan pacarnya?

Gak!

Gak mungkin lah. Dia kan masih bocil. Mana mungkin dia berani pacaran.

Tauk ah gue mau fokus kerja aja. Ntar kalo senggang gue selidikin sendiri.

Gue mulai mendudukkan diri di kursi kerja gue.

Astaga, gue lihat banyak banget berkas-berkas menumpuk dihadapan gue. Perasaan kemarin udah gue selesaiin deh, kok dateng lagi sih. Hmm kayaknya gue bakal lembur deh hari ini.

Drrrrttt drrrt

Ada chat masuk. Langsung aja gue cek ponsel gue.

...Silvy My Love...

:"(

Lah Silvy kenapa? Tumben tumbenan dia chat emot sedih kek gini. Kok tiba-tiba perasaan gue gak enak ya....

Why you so stupid?

^^^Hah? What do you mean? ^^^

I hate you fuck!!!

^^^Sayang km knp sih? ^^^

^^^Aku salah apa? ^^^

^^^Tlg jgn kayak gini.^^^

^^^Sayang jelasin aku gk ngerti ^^^

Ini semua gara-gara lo!

^^^Silvy, ada apa? ^^^

I'am pregnant

Sial!!!

Jantung gue rasanya berhenti berdetak. Pikiran gue seketika ngeblank.

Gak!

Gak mungkin!!

Silvy gak mungkin hamil. Ini cuma mimpi kan. Gue inget banget gue selalu pakek pengaman.

Silvy, tolong jangan hamil!

Gimana nasib study nya? Gimana gue ngomong ke orang tuanya? Gimana gue ngasih tau keluarga gue? Cowok macam apa sih gue ini???

"Pak Chandra, anda baik-baik saja?"

"Bisa kamu handle kerjaan dulu? Saya ada urusan bentar. Tolong ya Bu Joy."

Gue langsung aja turun ke parkiran ambil mobil. Gue melajukan mobil gue ke apartment Silvy.

Selama perjalanan gue ngumpat, gue teriak-teriak frustasi di dalam mobil. Gue gak mau ngehancurin masa depan Silvy. Gue gak tahu kalo ini bakalan terjadi.

Sebenarnya gue gak mau datang ke apartment dia, gue gak siap lihat dia sedih. Tapi gue cowok, gue harus bertanggung jawab.

Dengan tubuh yang masih gemetar, gue berjalan ke arah pintu apartemennya. Gue masukkan password pintu apartment Silvy.

Gue lihat gak ada sosok Silvy disana. Gue coba masuk ke kamarnya, dia juga tetap tidak ada disana.

Samar-samar gue denger gemericik air dari kamar mandi. Langsung aja gue menuju ke kamar mandi.

Gue ketuk pintu kamar mandi itu.

"Silvy?" panggil gue.

"Sayang?

"Sayang aku minta maaf."

"Sayang ayo kita bicarain ini baik-baik dulu."

Tidak ada jawaban dari balik pintu. Gue langsung putar kenop pintu dihadapan gue itu.

Ceklek

Tidak terkunci. Perlahan gue memasuki kamar mandinya. Mata gue membulat dengan sempurna. Gue sangat kaget dengan apa yang gue lihat.

Silvy menatap gue dengan heran, tangan kanannya masih memegang sikat gigi. Rambutnya masih basah dengan handuk kimono yang menutupi badannya, sepertinya dia habis mandi. Dia tampak baik-baik saja. Tidak ada air mata atau mata sembab yang seperti gue bayangkan.

Shit! Gue kena prank.

"Darling, what are you doing here?" tanya dia dengan santainya.

Gue langsung memalingkan wajah darinya, bergegas pergi dari apartmentnya.

Sungguh, gue sangat marah.

"Darling!!" panggil Silvy.

Gak peduli. Gue terus berjalan keluar. Gue udah terlanjur kesel.

Silvy menahan tangan gue. "Chandra dengerin dulu."

"Dengerin apa!!! Gue gak suka ya kalo lo permainin kayak gini! Apa lo pikir ini lucu haa!" teriak gue. "Ngotak dikit cewek sialan!"

Emosi gue meledak-ledak. Gue paling gak suka kalo dibercandain. Gue benci prank norak seperti ini.

"Lo gak mikir gue hampir kena serangan jantung di kantor haa?!"

"Sebenarnya apasih yang ada di otak lo!"

"Puas lo liat gue kayak gini!"

"Gue bener-bener kecewa sama lo..."

Gue hempaskan genggaman tangannya dengan kasar, kemudian membanting pintunya.

~to be continue...

1
Yuningsih
lanjut thor
Jessie Heydens: asiappp! 🤗
total 1 replies
Yuningsih
Q bacanya nyicil Thor bagi bagi waktu😁
Yuningsih: sama sama Thor
Jessie Heydens: Ihh kak, makasih banyak lohh. Terharu aku jadinya. Pokoknya makasih banyak yaa🥺😭😭😭🙏
total 2 replies
Yuningsih
Q kasih iklan Thor biar semangat up lagi ☺️
Jessie Heydens: terimakasih banyak kakkk💕💕💕💕
total 1 replies
Yuningsih
is thebest
Yuningsih: sama-sama
Jessie Heydens: makasih kakk🥰🥺💕
total 2 replies
Yuningsih
mantul 👍
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!