Dicintai pacar secara ugal-ugalan X
Dicintai sepupu secara ugal-ugalan ✓
Olivia berasal dari desa. Wanita cantik berkulit kuning Langsat serta rambut panjang bergelombang mencoba peruntungan mendaftar sebagai pengajar disalah satu sekolah di ibukota. Nasib baik Seakan berpihak padanya, ketimbang menyewa kos atau kontrakan sang bibi yang merupakan adik dari ibunya menawarkan untuk tinggal bersama dirumah nya. Dari situlah percintaan tabu dimulai antara Olivia dengan sepupu laki-laki bernama Galang. Nyatanya antara Olivia dan Galang itu sendiri tidak pernah bertemu sedari kecil. Meski usia Galang terpaut dibawah Olivia tak menyurutkan jalinan cinta itu bersemi. Akankah mereka bisa terus melanjutkan hubungan. Ataukah terpaksa mengakhiri.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon rismasuzy93, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab. 3
Gemercik air mengiringi sebuah aktifitas seseorang Didalam kamar mandi, Oliv tampak asik menggosok tubuhnya menggunakan sabun. Lalu setelahnya guyuran air langsung meluruh keseluruh tubuh. kulit kuning Langsat bersih tanpa noda terlihat molek bila dipandang mata kaum Adam dan itu tak bisa terbantahkan.
Satu tangannya meraih handuk untuk mengeringkan tubuhnya yang basah. jika biasanya kala dikampung setelah mandi ia akan memakai pakaian dikamar. Namun, tidak kali ini. dirinya sadar saat ini tidak lagi ada dirumahnya sendiri, tetapi sedang berada dirumah orang.
Maka sebabnya Oliv memutuskan untuk langsung berpakaian saja didalam kamar mandi.
Usai mengenakan pakaian. wanita itu keluar dengan rambut basah serta wajah terlihat segar serupa dedauna pagi hari terkena embun. ketika kakinya mengayun menuju kamar, sesuatu tak diduga dirinya malah berpapasan dengan seorang lelaki remaja mengenakan seragam SMA.
Sebelumnya Oliv tak pernah melihat sorot mata yang begitu tajam dan tegas bak bilah pedang yang siap membidik dirinya. bahkan, tak hanya itu, sosok pemuda tersebut pula menatap dirinya dengan tatapan yang terbilang datar tak terbaca.
Sebenarnya Oliv sudah tahu sosok remaja laki-laki itu pasti anak pertama dari Tante Rima. anak sulung yang sempat menjadi pembahasan diawal.
"Hai kamu, Galang yah?" Tanya Oliv mencoba ramah.
Akan tetapi, bukannya menjawab pemuda itu justru memilih pergi tanpa sepatah kata dari hadapan Oliv. Melihat itu sontak Oliv menautkan alis bingung. Tak mau ambil pusing wanita itu langsung berjalan menuju kamarnya kembali.
Tok.. tok.. tok. Suara ketukan pintu terdengar dari arah luar. Oliv yang memang sedang menyiapkan berkas untuk ia bawa esok pagi terpaksa harus menghentikan sejenak. bergegas menuju pintu untuk menguak. nampaklah Nania remaja perempuan yang masih duduk dibangku SMP itu. dimana dia juga sebagai sepupu nya.
"Mbak Oliv, disuruh Mama makan malam bareng-bareng sekarang," Beritahunya dan berlalu pergi.
Wanita itu hanya menghela nafas panjang dan membuangnya bergantian. Setelahnya ia langsung berjalan menuju meja makan. benar saja disana sudah ada keluarga Tante Rima beserta keluarganya duduk manis.
"Ayo Liv, sini kita makan bareng-bareng." Ajak Rima, Oliv tersenyum hangat seiring langkah kakinya mendekat kearah meja makan tersebut. Satu tangan menarik kursi lalu mendaratkan bokongnya diatas sana.
"Ayo Liv, dimakan, seadanya yah." Tutur Rima seraya tersenyum ramah.
diperlakukan demikian tak ayal membuat Oliv tersenyum canggung. dia seperti putri raja yang kerap kali diistimewakan. "Iya tan, nanti biar aku ambil sendiri." Oliv merasa sungkan tatkala tantenya berupaya menjamu dengan cara mengambilkan nasi juga lauk-pauk nya.
"Gimana Liv besok, kamu udah langsung mulai datang ke sekolah untuk wawancara?" kali ini Teddy pamannya yang bertanya.
"Iya Om, besok aku udah harus datang ke sekolah, minta doa nya aja. OM, Tante. semoga wawancara nya lancar." Ucap Olivia disertai senyum mengulas.
"Iya Liv, pasti kita selalu mendoakan langkah kamu, Sekarang kita makan dulu takut keburu dingin nggak enak nanti." Seloroh Rima, akhirnya semuanya diam untuk menikmati sajian makan malam yang sudah Rima hidangkan.
"Oh iya Liv, nanti Tante bakalan sering dinas keluar kota loh sama Om mu, nanti kalau Tante semisal ada dinas keluar kota Titip anak-anak yah, Titip rumah juga." Ujar wanita yang merupakan tantenya itu.
"Iya Tan, tenang aja," jawabnya, hal itu membuat Rima tersenyum lega. Kenapa demikian, pasalnya Rima dan Teddy adalah seorang PNS yang memang sering diberikan tugas sampai ke luar kota. masa dinas nya itu bisa memakan waktu sampai satu Minggu lamanya.
Biasanya Rima akan meminta Indun kakak dari Teddy untuk datang kerumahnya jika mereka berdua sedang ada urusan dinas. Hal itu dimaksudkan untuk menjaga kedua anaknya agar ada yang mengurusi.
Namun, sepertinya Sekarang Rima tak perlu lagi meminta kakak iparnya untuk datang kerumah. dikarenakan sudah ada Oliv yang akan siap menjaga anak-anak. Semua nampak diam saat sedang makan malam berlangsung hanya ada dentingan sendok yang beradu dengan piring.
Ketika Oliv tak sengaja hendak melihat kearah Galang, tanpa diduga netranya berserobok dengan tatapan remaja laki-laki itu. Galang menyorot begitu tajam dan dalam.
Entah kenapa Oliv merasa gugup ditatap dengan sorot mata milik Galang. Padahal Oliv sendiri tahu Galang itu masih remaja dan kenapa juga ia harus merasa gugup hanya sekedar ditatap olehnya.
Setelah makan malam usai. Oliv tak segera masuk kamar. dia sadar diri menempatkan situasi. dia Langsung membereskan piring kemudian mencucinya.
Disaat tengah fokus mencuci piring. Oliv Terperanjat kaget manakala mendapati Galang sudah ada berdiri dibelakangnya menatap datar. dada Oliv bergemuruh seketika ia mengusap dada dengan.
"Ya ampun Galang kamu ngagetin aja. Ngapain kamu berdiri dibelakang mbak?" sergah Oliv. Lagi-lagi pemuda itu hanya diam dengan menunjukan tatapan nya kian menajam.
Kaki Galang bergerak maju. "Aku cuma mau naruh ini." jawabnya kemudian langsung berjalan menuju wastafel cucian piring lalu meletakkan piring kotor bekas ia makan barusan.
Namun sebelum dirinya benar-benar pergi dari hadapan Oliv. Galang sempat melirik kerah Kaka sepupunya itu. Tentu saja hal tersebut mebgakubatkan Oliv salah tingkah. lantas memutuskan tidak ingin membalas tatapan Galang, sejujurnya wanita itu bertanya- tanya, apa maksud dari Galang bersikap dingin padanya. Apa remaja itu tidak menyukainya karena ikut tinggal dirumah itu.
Kenapa sedari awal mereka bertemu tidak ada raut wajah ramah yang Galang tunjukan. Justru terkesan mimik pemuda itu dingin serupa bongkahan es, Entahlah apa yang sebenarnya membuat remaja laki-laki itu demikian.
*****
Keesokan harinya Oliv nampak bersiap-siap, mengenakan celana bahan cream dengan atasan kemeja serta dibalut blazer hitam. Rambut panjangnya pun turut di ikat jadi satu menyerupai buntut kuda. Kedua sepupunya nampak rapi dengan balutan seragam masing-masing. Begitu pula paman juga Tante Rima sudah rapi mengenakan seragam dinas.
"Ayo Liv sarapan dulu." Rima tersenyum mendapati Oliv.
"Iya Tan. Oh iya nanti Tante sama Om berangkat bareng 'kan?" Tanya Oliv.
"Iya. Oh iya nanti kamu berangkat pakai ojek atau angkutan umum nggakpapa 'kan Liv? Soalnya motor satunya lagi rusak. Belum sempat dibawa ke bengkel." kali ini Teddy menjelaskan.
"Nggakpapa Om, nggak masalah. Wong aku mah sudah terbiasa waktu dikampung sering naik angkutan umum jadi gak usah khawatir." jelasnya sembari tersenyum hingga gigi gingsul nya nampak jelas dan mempesona.
"Mbak Oliv cantik deh." kali ini Nania yang tiba-tiba berucap seperti itu.
"Kamu juga cantik. Nania," balas Oliv masih mengulas senyum. Sedangkan disisi lain Galang hanya menatap interaksi kedua perempuan itu dengan tatapan datar.
"Makanya Nania, kamu juga harus rajin belajar. Nanti kamu sama bang Galang tiap malam harus belajar yah biar mbak Oliv yang ngajarin." Remaja perempuan itu berotasi malas. namun tetap mengangguk.
"Lagian emang ada hubungannya cantik dama rajin belajar?" ujar Nania keoada sang ibu.
Rima mendengar disertai senyum penuh gelengan. "Ya ada dong. cantik itu bukan saja dari fisik. tapi menjadi wanita cerdas juga bakal buat kamu berkharisma." tuturnya. tapi Nampak Nania tak paus akan jawaban tersebut.
Setelah sarapan selesai. Mereka semua berangkat ketempat tujuan masing-masing. Begitu juga dengan Oliv yang langsung menaiki angkutan umum dan untuk menuju kesalah satu sekolah SMA unggulan yang berada di Jakarta.
Bersambung. .