Bodyguard Cantiknya Sultan

" Selamat malam tuan-tuan, anda sudah ditunggu oleh tuan Steve didalam " Seorang pengawal pria dengan setelah jas hitam dan kain putih ditangannya menyambut kedatangan Sultan dan Nico yang kini terlihat sangat berbeda setelah Sultan mempermak habis penampilan nya.

Sultan mengangguk diikuti oleh Nico dibelakang nya.

" Hallo Sultan..! Selamat datang di acara ini, terimakasih kamu sudah sudi memenuhi undangan ku " Steve menyambut kedatangan Sultan dengan antusias, tetapi dia sedikit terkejut karena melihat siapa yang datang bersamanya. Dia memeluk Sultan dan menepuk pundaknya, Nico tak suka dengan perlakuan Steve pada sahabat nya ini.

Steve mempersilahkan Sultan untuk duduk ditempat yang telah dia sediakan, disamping Clarisa. Wanita yang berbalut kan gaun malam berwarna merah maroon itu berdiri untuk menyambut kedatangan Sultan.

" Selamat malam Sultan, akhirnya kamu datang juga " Clarisa mencium pipi kanan dan kiri pria tampan dihadapannya. Sultan berusaha untuk terlihat nyaman disana, dia pun duduk sementara Nico berdiri tak jauh dibelakangnya.

" Kamu membawa pengawal baru?" Steve memulai pembicaraannya disaat para pelayan menyodorkan menu pembuka untuk mereka, sup krim ayam dengan jagung pipil dan French baguette.

" Seperti yang anda lihat tuan Steve " Sultan menarik kedua ujung bibirnya, dia sudah mengira dari awal pasti Steve akan langsung menanyakan hal ini. Sultan mulai menyendok makanan ke mulutnya, lumayan juga rasanya pikirnya.

" Kau pintar memilih pengawal mu nak, kalau boleh tahu kemana pengawal mu sebelumnya?" Steve bermaksud untuk merendahkan Shakira dengan mengira bahwa Sultan mengganti nya karena dia tidak becus bekerja, apa yang bisa diharapkan dari seorang wanita pikirnya.

" Javier membawanya " Sultan sengaja menjawab pertanyaan pria tua itu dengan jujur, toh dia jua sudah tahu reputasi Javier. Tak mungkin seorang Javier membawanya jika tak ada maksud tersembunyi disana.

" Apa anda akan membahas tentang pengawal ku malam ini tuan Steve ?" Sultan menyeringai, Steve terlihat sedikit gugup, dia memaksakan senyuman nya.

" Ah...Tidak nak, kami khusus mengundang mu malam ini tanpa ada maksud apapun, ini hanya makan malam untuk mengakrabkan keluarga kita, hanya itu " Steve tersenyum, dia menganggukan kepalanya kepada gadis yang duduk disamping Sultan. Pria itu seperti memahami maksud tersembunyi dari pria tua yang terkenal licik tersebut.

" Anda yakin ini bukan tentang memulai kembali seperti yang anda pernah bicarakan kepada saya ?" Pertanyaan ini langsung membuat Steve dan seluruh keluarga yang hadir disana terlihat gelisah.

" Maksud ayah tidak kesana Steve, ini murni acara makan malam untuk memperbaiki hubungan kita...eh maksudnya untuk mendekat kan keluarga kita, seperti itu " Bahkan Clarisa yang biasanya berbicara dengan tenang dan teratur saat ini gelagapan didepan Sultan.

Cara minta maaf orang kaya memang seperti ini yah... Cih buang-buang waktu!

Nico berdehem, Sultan terlihat memperbaiki posisi duduknya.

" Bagaimana kabar papa dan mamamu?" Gladys istri dari Steve berusaha mencairkan suasana untuk menyelamatkan acara makan malam ini, dia memperlihatkan senyuman tulus nya.

" Mereka baik-baik saja nyonya, mereka sangat menikmati masa pensiun nya. Bahkan mereka sudah ingin menimang seorang cucu " Sultan memasukan potongan daging kemulutnya, Clarisa tersedak tiba-tiba mendengar jawaban dari pria yang saat ini dikaguminya, lampu hijau pikirnya.

Nico mengambilkan air minum untuk Clarisa, karena Sultan tidak memperdulikan nya sama sekali.

" Silahkan diminum nona " Nico tersenyum, Clarisa mengambil gelas tersebut dengan wajah kecut. Yang dia harapkan adalah Sultan yang akan memberinya air minum, bukan pria yang setia berdiri dibelakangnya.

" Sesekali boleh kan kami mengundang keluarga mu untuk makan malam bersama kami ?" Gladys kembali bertanya hal yang menurut Sultan menjurus kearah perjodohan, tapi kali ini Sultan memperlihatkan respon baiknya. Dia ingin tahu sejauh mana Steve akan berusaha untuk mendapatkan perhatian nya.

" Dengan senang hati nyonya Gladys, saya akan menyampaikan pesan anda kepada mama dan papa saya " Sultan menyudahi makannya dengan meminum anggur merah yang dituangkan oleh salah satu pelayan disana, di piringnya masih tersisa sedikit makanan. Selera makannya terganggu dengan pertanyaan-pertanyaan yang dilontarkan Gladys kepada nya.

Sementara di suatu tempat yang berada jauh dari sana, Javier terlihat sedang menghabiskan malam bersama Shakira. Mereka sedang menikmati makan malam bersama, terlihat aura kebahagiaan diwajah Shakira. Malam itu Javier tengah mengajari Shakira etika jamuan makan malam dan Shakira terlihat sangat anggun.

" Anda paham nona Shakira ?" Javier memastikan apa yang dia sampaikan dari awal mereka berada di meja tersebut diterima baik oleh gadis yang sudah terlihat lebih tenang sekarang.

" Saya memahaminya Javier, dan terimakasih " Shakira tersenyum anggun, aura kewanitaannya perlahan terpancar dari wajahnya.

" Anytime my dear " Javier tersenyum, dia mengecup punggung tangan Shakira yang dibalut sarung tangan sutra berwarna krem nan indah. Menurut Javier seorang pria terhormat akan memperlakukan wanita dengan cara terhormat pula, dan mencium tangan adalah salah satu cirinya.

Kembali ke acara jamuan makan malam yang diadakan oleh Steve.

" Terimakasih atas jamuan makan malam nya tuan Steve... Nyonya Gladys.. Clarisa " Sultan menganggukkan kepalanya.

" Makanannya sungguh lezat " Sultan memuji makanan yang memang terasa lezat saat dia menyantap nya tadi sebelum dia memutuskan untuk pergi dari sana diikuti oleh Nico.

Masuk kedalam mobil, Sultan melepaskan jas yang dia kenakan dan mengendorkan dasinya.

" Kemana kita sekarang tuan?" Nico menggodanya

" Sialan lo! Gue masih laper, kita cari tempat makan yang enak!" Sultan menarik dasi yang telah dia kendur kan dan melemparkan nya kearah Nico.

" Makanan sebanyak itu lo bilang masih belum kenyang?? Gila!" Nico tergelak

" Iya suasana tadi bikin makanan yang gue makan lari entah kemana " Sultan masih sedikit kesal dengan peristiwa saat makan malam tadi yang menurut nya penuh dengan sandiwara. Buang-buang energi menurut nya.

" Orang kaya kalo minta maaf kayak gitu tadi yah??" Nico kembali tergelak, menurut nya sangat lucu orang minta maaf dengan cara yang merepotkan seperti itu. Minta maaf ya tinggal bilang aja bilang minta maaf beres, menurut Nico.

" Itu cara minta maaf yang tolol, jangan disamain orang kaya modelnya gitu semua, nyokap sama bokap gak gitu...!" Sultan mendecih.

" Iya....Iya...Gue minta maaf, Gue salah " Nico memarkirkan mobilnya. Malam ini dia membawa Sultan untuk menikmati burger paling enak yang legendaris dikota itu. Mereka menambahkan daging empuk yang sudah mereka asap selama 12 jam dan dibubuhi banyak bumbu didalamnya juga sayuran segar serta keju panggang yang melengkapi kelezatan diantara dua pasang roti yang mengapitnya.

( Author mah ngences liatnya juga )

" Jangan protes, ini makanan terenak yang pernah ada dimuka bumi ini. Makan saja!" Nico tergelak melihat ekspresi sahabat nya saat sebuah piring berisikan burger yang bentuknya besar dengan potongan kentang goreng yang memenuhi isi piring nya bahkan sampai meluber!

Melihat Nico begitu nikmat menyantap makanannya, akhirnya Sultan memutuskan untuk mencobanya.

" Gila! Enak banget!!! Beli kedainya Nic!" Sultan memenuhi mulut nya dengan satu gigitan besar burger yang baru pertama kali dia makan itu.

.

.

.

To be continued 😉

Hai kakak-kakak...am baaack😘😘😘

Terimakasih udah setia menunggu, Happy Reading 🤗