Setelah patah hati, untuk pertama kalinya Rilly mendatangi sebuah club malam. Siapa sangka di sana adalah awal mula hidupnya jadi berubah total.
Rilly adalah seorang nona muda di keluarga Aditama, namun dia ditawan oleh seorang Mafia hanya karena salah paham, hanya karena Rilly menerima sebuah syal berwarna merah pemberian wanita asing di club malam tersebut.
"Ternyata kamu sudah sadar Cathlen," ucap seorang pria asing dengan bibir tersenyum miring.
"Siapa Cathlen? aku Rilly! Rilly Aditama!!" bantah gadis itu dengan suara yang tinggi, namun tubuhnya gemetar melihat semua tatto di tubuh pria tersebut.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lunoxs, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
TSM Bab 35 - Prediksi Liam
"Tiba di rumah nanti aku akan mengobati luka mu," ucap Zeon, sungguh dia tak ingin Airish merasa kesakitan seperti ini. Dia seperti merasa bertanggung jawab untuk mengobatinya.
Entahlah, perasaan seperti ini juga baru dirasakan oleh Zeon, yaitu perasaan peduli terhadap seorang wanita.
Dom di depan sana yang sudah mengemudi mobil pun sejak tadi berulang kali melihat ke arah sang Tuan melalui kaca spion di atas kepalanya. Sedikit tidak percaya atas sikap manis yang selalu ditunjukkan oleh Zeon.
Ku rasa Tuan sudah benar-benar kecanduan pada wanita itu. Ya, bagaimana tidak, setelah sekian lama akhirnya dia mendapatkan seorang perawwan. Tuan Zeon adalah yang pertama kali menyentuhnya. Batin Dom.
Pasalnya selama ini Zeon adalah seorang mafia yang kejam, tentang wanita hanya dijadikannya sebagai pelamppiasan hasrat.
Tapi dalam semalam saja pimpinan Mafia Darkness itu berubah 180 derajat, mendadak jadi seorang pria yang begitu manis.
"Mengobati apa?" tanya Rilly, belum begitu paham apa maksud ucapan pria tersebut.
"Tentu saja luka mu."
"Di sini?!" tanya Rilly dengan kedua mata yang mendelik, menyentuh pahanya sendiri untuk menunjuk arah pembicaraan mereka. dia seperti tidak percaya jika benar Zeon akan mengobati lukanya yang ada di sana.
"Tentu saja." balas Zeon yakin, lengkap dengan sorot matanya yang menunjukkan sebuah keseriusan.
Rilly sontak menggelengkan kepalanya dengan kuat saat itu juga.
"Tidak tidak! a-aku bisa melakukannya sendiri," Rilly mendadak gugup. Meski sudah merasa bahwa Zeon benar-benar tulus padanya tapi tidak mungkin kan sampai seperti itu?
Astaghfirullahaladzim, Rilly sampai tak bisa berkata-kata.
Dan melihat kegugupan yang terpancar jelas di wajah Airish, entah kenapa nampak begitu lucu di mata Zeon. dia merasa jadi orang paling beruntung di dunia ini karena bisa mendapatkan gadis sepolos Airish.
Cantik sekali.
Rambutnya hitam dan panjang, kedua matanya nampak berseri, kulit putih dan bersih dan bibirnya begitu seksi.
Apapun yang ada pada Airish seperti bisa menghipnotis Zeon.
"Baiklah, nanti kamu obati sendiri. Jangan merasa takut seperti ini," ucap Zeon kemudian. Dia mengangkat tangan kirinya dan mengelus lembut puncak kepala Airish.
Rilly reflek menunduk karena terkejut, seperti anak kucing yang di elus kepalanya.
Dan setelah menempuh perjalanan beberapa menit akhirnya mereka tiba di markas Darkness. Rilly mulutnya menganga, bersandiwara seolah baru pertama kali ini dia melihat bangunan sebesar itu.
Bahkan Rilly pun menutupi mulutnya yang menganga menggunakan kedua tangan.
"Ya Tuhan, rumah ini besar sekali, apa benar anda mengajakku untuk tinggal di tempat seperti ini?" tanya Rilly, mereka masih berada di dalam mobil yang melaju, masuk ke halaman mansion tersebut.
Melihat keterkejutan Airish, Zeon malah tersenyum.
"Tentu saja, kamu akan jadi ratu di Mansion ini," jawab Zeon.
Membuat Rilly makin melebarkan matanya seolah tak menyangka. Rilly menggeleng, merasa dia tidak pantas.
"Ja-jangan seperti itu Zeon, aku akan jadi pelayan mu saja, itu lebih pantas untuk ku," balas Rilly, makin dia merendah, dia yakin Zeon akan makin menaruh rasa padanya. Ini hanyalah permainan yang pandai dilakukan oleh seorang wanita.
"Tidak sayang, kamu adalah Ratu ku."
Cup! Zeon mengecup lagi bibir Airish, dan saat itu terjadi Rilly tau ini saatnya dia diam dan patuh.
Hanya mampu menatap Zeon degan tatapannya yang begitu dalam.
Dan meski tak melihat secara langsung, Liam sudah merasa bahwa Zeon lagi-lagi mencium bibir Rilly.
Sikap Zeon yang lembut seperti itu, tak pernah Liam prediksi sebelumnya.
Dalam prediksi Liam, Zeon akan memperlakukan Rilly dengan buruk.