Kemala Agnesia harus merelakan cita-cita dan masa muda nya karena sudah terlanjur mengandung benih dari seorang pebisnis keturunan Darwis yang bernama Davin Alvarendra Darwis.tak ada yang tak kenal dengan pemilik perusahaan raksasa itu.masa kelam orang tua nya kembali terjadi kepada putra sulung dari Alvarendra Darwis.akan kah hidup Mala sama beruntung nya dengan ibu sambung dari Davin.atau kah harus menyerah dengan sekelumit masalah yang terbentang luas di depan mata nya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon oland sariyy, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Jejak Nya
Misi pencarian baru saja di mulai.jalanan menuju ke hotel sangat lenggang karena langit sudah begitu pekat menyisakan cahaya rembulan yang menyinari ibu kota ini.Davin bisa tiba lebih cepat dari biasa nya,ia turun dari mobil dengan memakai pakaian santai dan juga jacket kulit hitam yang membungkus tubuh kekar nya.
Begitu sampai di lobby hotel.Davin langsung bertanya kepada seseorang hingga pada akhirnya di bawa menuju ke ruang keamanan.seorang pria yang masih memakai seragam kerja nya datang mendekati Davin dan Davin pun membalas menatap pria tersebut.
"Selamat malam Pak,ada yang bisa saya bantu?"sapa pria itu pelan dan ramah.
" Malam juga Pak." balas Davin singkat.orang gila mana yang datang bertemu seseorang malam-malam begini.tapi Davin terpaksa melakukan nya.
Davin sengaja segera bertindak agar masalah ini cepat selesai.belum lagi sang Mama pasti akan segera tahu mengenai permasalahan nya,Davin berpikir Mama nya pasti akan kepikiran jika masalah ini belum menemukan titik terang.
" Di mana kepala staf keamanan nya Pak? Saya ingin bertemu dengan nya?" tanya Davin tanpa berbasa-basi.
" Beliau ada di dalam ruangan nya Pak,akan saya panggil kan untuk anda."jawab pria tersebut,lalu bangkit melakukan apa yang sudah dia katakan tadi.
Lima menit kemudian, seorang pria paruh baya berbadan kekar dan tinggi muncul di hadapan Davin, dari postur tubuh nya Davin yakin kalau pria ini adalah orang yang sedang dia tunggu.
" Malam Pak,ada apa anda mencari saya?" tanya kepala staf setelah menjabat tangan Davin.
Davin mulai menceritakan semua nya kepada pria ini,satu pun tidak ada yang dia tutupi karena sangat berharap bisa mendapatkan apa yang di inginkan melalui cerita yang telah dia katakan tadi.
Kepala staf keamanan mendengar cerita dari Davin dan sesekali terlihat menganggukkan kepala nya.
" Maaf Pak, untuk mendapatkan bukti cctv nya ada beberapa prosedur yang harus di ikuti dan terlebih dahulu Kami harus mendapatkan persetujuan dari Bos."mimik wajah Davin langsung berubah drastis.kedua tangan nya sudah bertumpu di pinggang nya.
Davin tak habis pikir ternyata untuk mendapatkan bukti itu tidak lah semudah yang dia bayangkan.terlebih lagi Pria di depan nya ini seperti nya tidak mengenali siapa dia.padahal wajah nya sudah sangat mirip sekali dengan wajah Papa nya,tapi kok masih ada orang yang tidak tahu siapa dia.Davin lagi-lagi kalah jauh dari Papa nya.Davin masih anak kemarin sore beda hal nya dengan Al yang bisa sekejap mata membereskan rintangan yang ada.
" Apa saya tidak bisa mendapatkan rekaman Cctv itu sekarang juga?" tanya Davin sekali.
" Mohon maaf Pak, tidak bisa.ada privasi tamu hotel yang harus kami jaga.permintaan bapak akan kami tindak lanjuti sesuai dengan prosedur yang telah ada." kata pria ini tegas.
Davin memutar otak tak ingin menyerah begitu saja,dia lalu mengeluarkan ponsel nya dan menghubungi seseorang yang tentu saja bisa membantu nya memecahkan kebuntuan ini.
Davin sedikit menjauh dari kepala staf keamanan tersebut.ponsel genggam nya sudah menempel pada salah satu telinga.mana dia pikir kan lagi kalau tidak baik mengganggu waktu istirahat orang lain, yang dia inginkan adalah menyelesaikan masalah ini secepat mungkin.
" Baik Om, terimakasih." Davin menarik ujung bibir nya ke atas dan nyaris tidak terlihat ketika sambungan telepon itu telah berakhir.
Beberapa saat kemudian.Davin akhirnya bisa dengan mudah mendapatkan rekaman Cctv pada malam itu berkat bantuan dari Bili yang merupakan asisten kesayangan Papa nya.
Seperti nya Davin masih harus belajar banyak dari sang Papa dan juga asisten kesayangan nya itu.
Adrenalin dalam diri Davin mulai bergejolak, teka-teki wajah wanita yang sudah tidur dengan nya memenuhi kepala nya.
Davin menatap lurus layar monitor yang sedang menyala di depan mata nya.tak ada satu pun yang dia lewati.detik demi detik dan menit demi menit akhirnya mulai membuah kan hasil,salah satu cctv berhasil merekam dengan jelas bentuk wajah wanita yang keluar dari kamar tersebut.
" Masih muda." batin Davin dengan dahi yang mengernyit sempurna.
Berulang kali Davin mencoba memastikan kembali, tetapi dia sama sekali tidak mengenal wanita tersebut.
Dalam rekaman tersebut terlihat jelas kalau wanita itu lah yang terlebih dahulu masuk ke dalam kamar hotel dengan tiga orang wanita yang memperhatikan nya dari jauh,dari gelagat wanita itu seperti nya telah terjadi sesuatu yang tidak beres pada nya.setelah wanita itu masuk.Davin ikut menerobos masuk dan dia ingat telah mengunci pintu kamar hotel agar tidak ada penyusup yang masuk.setelah pintu terkunci rapat,tanpa di ketahui oleh Davin bahwa dari arah luar datang seorang pria dengan wajah bringas dan banyak tato di tubuh nya yang mencoba ikut masuk ke kamar itu namun sayang nya tertahan sampai di pintu karena Davin sudah terlebih dahulu masuk ke dalam sana.
Selebihnya Davin tak ingat lagi apa yang sudah terjadi dan di rekaman Cctv pada pagi hari nya,dia melihat wanita itu keluar dari kamar hotel dengan tergesa-gesa dan setengah berlari seperti ingin menghindari seseorang.apa mungkin itu dia ya?
Setelah rekaman selesai di putar.Davin lalu meminta salinan rekaman tersebut.di mana nanti rekaman ini lah yang akan membantu nya menemukan wanita asing itu.
"Boleh kah saya meminta rekaman Cctv pada bagian yang saya katakan tadi?" tanya Davin dengan wajah dingin nya.
" Tentu saja boleh Pak,Saya akan mengurus nya sekarang juga."jawab kepala staf keamanan ini dengan cepat karena dia sudah tahu siapa pria yang berbicara dengan nya barusan.
Sedikit saja melakukan kesalahan, pekerjaan dan nyawa lah yang akan menjadi taruhan nya.kasihan keluarga nya di rumah jika sampai terjadi sesuatu kepada nya.kepala staf keamanan dengan cepat menyalin rekaman Cctv tersebut lalu di kirim ke ponsel milik Davin.
" Terimakasih Pak." ucap Davin dan tidak lupa memberikan beberapa lembar uang merah kepada pria tersebut.
Awal nya kepala staf keamanan menolak pemberian Davin,sayang nya Davin tidak menerima penolakan dan segera pergi dari sana dengan pikiran yang sudah melayang jauh.
" Alhamdulillah... Akhirnya ada uang tambahan untuk membayar SPP anak ku." kata kepala staf keamanan dan tidak pernah menyangka bisa mendapatkan rezeki nomplok di malam yang sepi dan gelap ini.
Pikiran Davin sudah penuh oleh wajah wanita muda yang ada pada rekaman tadi.tanpa sadar bahwa dia telah mengemudikan mobil dengan kecepatan di atas rata-rata.
Tujuan nya kali ini adalah apartemen pribadi yang merupakan hadiah dari sang Oma.ia butuh waktu untuk sendiri sambil memikirkan semua nya tanpa ada gangguan.seperti biasa nya.Davin kembali tidak menyadari bahwa ada anak buah dari Papa nya yang mengikuti dari belakang.sebegitu pintar nya anak buah Al menyamar sampai membuat Davin sama sekali tidak curiga kepada mereka.
Sementara itu,di dalam kamar utama rumah mewah .Al sedang berusaha menjelaskan kepada Maisya apa yang sebenarnya telah di lakukan oleh anak mereka.lebih cepat Maisya tahu maka itu lebih baik begitu lah pemikiran Al.awal nya Maisya tidak percaya dan menuduh Al hanya mengarang cerita untuk membuat nama putra kesayangan nya jelek di depan mata nya.namun setelah Al kembali menjelaskan lebih lanjut tentang Davin pada malam itu.Maisya langsung menangis tak percaya.
Padahal selama ini dia selalu mendidik putra nya agar menghargai perempuan.Maisya tentu tak ingin kejadian di masa lalu kembali terulang untuk putra sulung nya.namun karma telah bekerja begitu cepat.Maisya tak bisa menyangkal nya lagi dan dia terus menangis di dalam pelukan suami nya.
" Aku memang ingin dia segera memiliki pendamping hidup,tapi bukan dengan cara seperti ini Mas." kata Maisya di sela Isak tangis nya.
Al mengusap punggung istri nya dengan lembut,dia tahu Maisya sedang kecewa dan butuh waktu untuk melepas semua rasa sesak itu.Al tidak akan melarang istri nya untuk memarahi putra mereka karena sebenarnya Al pun belum bisa melupakan apa yang sudah putra sulungnya itu perbuat.
" Terus di mana wanita itu sekarang Mas? Apa dia adalah wanita yang baik?" tanya Maisya ingin tahu.
Maisya tak akan pernah membiarkan putra nya mendapatkan wanita yang suka mengobral murah harga diri nya, meskipun Davin sudah melakukan kesalahan bukan berarti mereka harus menerima wanita itu begitu saja.
" Ada di rumah nya,dia masih Virgin ketika disentuh oleh anak kita, wanita itu masih sangat muda dan baru saja lulus dari sekolah menengah atas." Al terus menceritakan kepada Maisya apa yang sudah di ketahui tentang calon menantu nya itu.bisa Al pasti kan kalau wanita itu adalah wanita baik-baik dan tidak pernah berbuat aneh-aneh.
Maisya kembali terkejut mendengar penjelasan dari suami nya.namun dia juga merasa lega dan senang karena putra nya mendapatkan orang yang tepat.harta bukan lagi tolak ukur dalam mencari jodoh karena dia pun berasal dari keluarga yang serba kekurangan.
" Kalau begitu kapan kita melamar dia untuk Davin,jangan sampai dia hamil di luar nikah dan depresi karena kehamilan nya itu."Maisya tampak bersemangat.sebentar lagi jika memang sudah rezeki mereka maka dia akan mendapatkan seorang cucu.
Rumah mewah ini pasti akan ramai,apa yang selama ini mereka idamkan akhirnya akan terwujud juga.si kembar pasti akan senang mendengar kabar baik ini.
" Sabar Ma,biar Davin yang bergerak sendiri mencari wanita itu.dia harus menjadi pria yang bertanggung jawab.Aku tidak mungkin selalu menggendong nya ." sarkas Al lalu di iyakan oleh istri nya.
" Aku mau bicara dulu sama Davin." Maisya hendak bangkit tapi sudah terlebih dahulu di tahan oleh suami nya.
Percuma mencari Davin sekarang karena yang di cari istri nya sedang tidak berada di kamar nya, bahkan ponsel nya pun ikut - ikutan di non aktifkan karena sedang ingin menyendiri.
" Dia lagi pergi, lebih baik kita bikin adik dulu buat si kembar.mereka sudah besar butuh adik bayi." Al mencium lembut bibir istrinya.
Walaupun sudah tidak muda lagi ,tapi kalau urusan yang satu ini tak bisa di tunda-tunda lagi.tenaga Al pun tak kalah kuat nya dari anak muda dan dia selalu sanggup bermain kuda-kudaan sampai beberapa ronde.
Ciuman ini terasa hangat dan penuh perasaan,Maisya ikut terbawa arus dan sesekali membalas permainan bibir suami nya.Maisya tersenyum di tengah pertempuran bibir itu.
" Sayang..." bisik Al setelah ciuman mereka terlepas.
" Boleh kan sayang?" tanya Al penuh semangat.
Maisya tersenyum tanpa berkata-kata sambil mengangguk pelan,menolak juga percuma karena Al selalu punya sejuta cara untuk menjebak nya.pasangan suami istri ini akhirnya terhanyut dalam momen yang begitu indah dan syahdu.masalah Davin akan mereka urus pada esok hari.sekarang waktu nya untuk bercocok tanam.
Bersambung...
bagus mala harus berani melawan Davin jgn lemah d perlaku kan kasar oleh davin.lw perlu tinggal pergi pulang ke rumah org tua mu aja Davin, biar tau rasa tu davin.dan buat Davin menyesal telah menghina dan menyakiti mu setiap hari.
dan jgn lupa author buat Davin yg ngerasain mual muntah dan pusing kepala setiap hari,biar tau gimana susahnya mala mengandung anaknya,jgn tau marah2 aja dan ngatain Mala jorok dll....mau enaknya aja dia,sakitnya ngk mau .enak betul udh habis nanam benihnya lalu ngk mau repotnya jga.