seorang gadis remaja yang lemah lembut, di pertemukan dengan seorang pria yang sangat kejam dan sangat kasar.
siapa sangka gadis ini bisa mengubah segalanya.
dan kenapa bisa...?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dilla Mustari, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 26 Makan malam
Setelah Dela keluar dari ruangan meeting tersebut. Dela melihat Alvin dan Andre sedang duduk di depan ruangan itu. Dela pura-pura tidak melihat mereka dan Dela jalan melewati nya. Tapi di tahan oleh Alvin, "Mau ke mana. Mmm." Dela hanya tersenyum paksa saja. "Mau ke ruangan aku lah. Lepasin tangan aku, tidak enak dilihat orang.
"Emangnya kenapa kalau di lihat orang." Dela hanya menarik napas saja dan tidak mengatakan apa-apa lagi. "Bos aku ke kantin dulu ya." mereka berdua hanya mengangguk saja. "Aku ikut ke ruangan mu."
"Ngapain. "Mau lihat lah kamu kerja." sambil mengacak-acak rambut Dela.
"Tidak usah acak-acak rambut ku juga, kayak begini."
"Ayo keruangan mu." Dela tidak mengatakan apa-apa lagi. Dela berjalan menuju ruangannya itu. Dela masuk ke ruangannya dan di ikuti oleh Alvin. Alvin duduk di sofa tersebut. Dela menelepon Sekertaris nya untuk buat minuman dan cemilan untuk di bawa ke ruangan nya.
Tok.. Tok.. Tok
Dela menyuruh masuk orang tersebut. "Ini Bu minuman ibu." "taruh aja di meja situ." setelah menaruh minuman tersebut office boy itu ke luar dari ruangan Dela. "Silahkan di minum Pak Alvin kopinya."
"Dela, sudah ku katakan jangan panggil aku kayak begitu lagi."
"Tapi aku mau panggil apa coba kalau bukan begitu."
"Yang lainlah, panggil sayang juga boleh." Alvin berjalan dan mendekati Dela. Alvin memegang tangan Dela. "Aku ini masih suami kamu Dela. Aku ingin seluruh dunia tahu kalau kamu satu-satunya wanita yang berhak menjadi milik ku."
"Iya aku tahu, tapi kita sudah lama berpisah sejak kejadian beberapa tahun lalu."
"Aku tahu itu Dela. Dan sebentar lagi semua orang akan tahu itu.
"Baik lah dari kamu saja. Di mana bagus nya."
"Iya Dela, mama memanggil mu ke rumah malam nanti dan aku akan yang jemput mu." Dela hanya mengangguk saja dan tersenyum kepada Alvin. "Baiklah aku pulang dulu. Sebentar malam aku akan menjemputmu." "Baiklah." Alvin keluar dari ruangan Dela.
*******
Alvin sudah tiba di rumah Dela, Alvin langsung saja masuk ke rumah. Alvin menyalami ayahnya Dela. Saat itu ayah Dela ada diruang tamu itu. Tidak lama kemudian Dela sudah ada di ruangan itu. Dela dan Alvin berpamitan kepada ayah Dela.
Alvin membukakan pintu mobil untuk Dela dan langsung masuk ke dalam mobil. Setelah Dela masuk ke mobil Alvin langsung saja menutup pintu dan berlarian kecil ke samping dan Alvin juga masuk ke mobil itu.
Di dalam perjalanan menuju rumah Alvin. "Dela aku Ingin kita tinggal bersama seperti pasangan suami istri pada umumnya. Dan aku ingin juga mengadakan resepsi pernikahan kita secepatnya. Bagaimana menurut mu."
"Aku dari kamu saja bagaimana mana bagusnya." Tidak lama kemudian mobil yang di kemudikan oleh Alvin sudah tiba di kediaman Alvin. Alvin langsung saja turun dari mobil dan membukakan pintu mobil untuk Dela.
"Terimakasih." Dela tersenyum ke arah Alvin. Alvin menggandeng tangan Dela masuk ke rumah. Mama dan Papanya alvin menyambut mereka berdua.
Dela langsung saja menghampiri Mama dan Papanya Alvin, lalu Dela menyalami mereka berdua. "Bagaimana keadaan Mama dan papa...? "Mama dan papa baik nak."Mamanya Alvin langsung memeluk Dela. "Mama senang kalian berdua bisa bersatu lagi nak." Dela lepas pelukan dari mama Alvin, dan Dela hanya tersenyum saja.
Mamanya Alvin menuntun Dela masuk ke ruangan makan. dan di susul oleh Alvin dan papanya. "Lihatlah Mama mu Alvin, dia tidak memperhatikan kita lagi."
"Diam Pa. Mama hanya senang bisa sama-sama dela lagi. dan semuanya makan saja."
Mereka makan sambil bercengkrama dan bercanda. "Kan kalian berdua sudah baikan nih ceritanya, dan kapan kalian tinggal serumah lagi gitu."
"Betul apa yang di katakan mamamu, kalian harus tinggal serumah."
Alvin hanya menggaruk kepalanya saja. "Begini Ma..Pa kan dulu kami hanya menikah, bisa di bilang hanya di atas kertas dan aku ingin pernikahan kami di akui baik secara agama maupun di akui secara negara. Dan kami ingin mengadakan secepatnya Ma..Pa."
"Mama setuju aja kalau itu mau kalian berdua."
"Papa juga setuju saja kalau itu maunya kalian."
******
Dela pamit pulang dan Alvin dengan setianya mengantar Dela pulang. Di dalam mobil mereka berdua hanya diam saja. Setelah sampai di rumah Dela. Dela langsung mau turun dari mobil, tapi di cegah oleh Alvin. "Ada apa kau menahan ku."
Alvin tiba-tiba saja mencium dahi Dela, Dela terkejut karena Alvin tiba-tiba saja menciumnya. Dela buru-buru turun dari mobil. "Besok aku jemput kamu." Dela hanya mengangguk saja dan tersenyum.
Dela masuk ke rumah dengan senyum-senyum. Dela di kejutkan oleh suara.
"Hem..."
"Ayah, kenapa belum tidur..? Dela menghampiri ayah dan duduk di dekat ayahnya itu. "Ayah lagi tungguin anak ayah lah. Dan ayah lihat kamu tadi senyum-senyum dan ayah lihat malam ini kamu bahagia sekali." sambil mengusap-usap kepala Dela.
"Biar tuan Alvin saja yang kasih tahu ayah deh, kalau Dela kasih tahu ayah sekarang tidak seru. Jadi besok aja ayah tahu. kalau begitu Dela ke kamar dulu." Dela berdiri dan berjalan menuju kamarnya.
Pak William ayah Dela hanya bisa geleng-geleng kepalanya melihat tingkah Dela. Pak William juga masuk ke kamarnya juga.
******
Pagi-pagi sekali Alvin sudah di rumah Dela, Alvin dan ayah Dela ngobrol tentang hubungan Alvin dan Dela. Setelah ngobrol nya selesai, ayah Dela mengajak Alvin untuk sarapan bersama.
Dela yang baru keluar kamar dan langsung menuju ke ruang makan untuk sarapan. "Loh kamu sudah datang, kenapa tidak kabarin aku dulu.? Dela sambil duduk di kursi itu. "biar suprise gitu.
"Sudah -sudah, sarapan dulu baru ngobrol lagi." Dela hanya senyum kikuk saja. Setelah usai sarapan Dela dan Alvin langsung pamit ke ayah Dela.
Di dalam perjalanan menuju kantor. "Sebentar siang aku jemput lagi ya." Dela hanya mengangguk saja. "Emang sebentar kita mau kemana.? "Ada deh pokoknya, jam satu siang aku jemput lagi. Oke." Alvin menggenggam tangan Dela. Akhirnya mereka berdua sudah di parkiran kantor Dela. "Ingat ya jam satu siang aku jemput."
"Iya. Bawel banget deh dan aku tunggu kamu jemput aku." Alvin hanya menaikkan jarinya berbentuk oke. Lalu Dela turun dari mobil itu. Setelah mobilnya Alvin menghilang dari pandangan Dela. Baru Dela masuk ke kantornya itu.
******
Tepat jam satu siang Alvin sudah di depan kantor Dela. Alvin menghubungi Dela, agar keluar dari kantornya sekarang. Setelah Alvin menelepon Dela, Alvin melihat Dela berjalan menuju arah mobilnya.