Dunia Sakura atau kerap dipanggil Rara, hancur seketika saat video dia yang digerebek sedang tidur dengan bos nya tersebar. Tagar sleeping with my boss, langsung viral di dunia Maya.
Rara tak tahu kenapa malam itu dia bisa mabuk, padahal seingatnya tidak minum alkohol. Mungkinkah ada seseorang yang sengaja menjebaknya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yutantia 10, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 3
Sama seperti Rara, Jovan juga syok saat tahu jika peristiwa kemarin tersebar di dunia maya. Pagi-pagi, dia sudah kena amuk kedua orang tuanya. Pernikahannya dan Dista sudah di depan mata, bisa-bisanya malah muncul skandal perselingkuhan dengan sekretaris yang menghebohkan jagad nyata sekaligus jagad maya. Kedua orang tuanya benar-benar dibuat tak punya muka karenanya.
Di video itu, wajah Jovan memang tak terlihat, kamera tak terlalu mengeksposnya, tapi tetap saja, orang yang mengenal dia dan Rara, akan langsung ngeh jika itu dirinya. Video trending tersebut diberi judul sleeping with my boss, siapa lagi bosnya Rara kalau bukan dirinya. Selain siapa pelaku penyebar video itu, dia juga dibuat penasaran, kenapa bisa dia dan Rara, sampai tidur bersama. Dia sudah melihat CCTV apartemen, disana terlihat jika dia dan Rara yang sama-sama mabuk, terlibat ciuman panas, selanjutnya mereka masuk ke dalam kamar. Meski tak ada CCTV di kamar, dia tahu apa yang selanjutnya terjadi. Noda darah di sprei, menjadi bukti jika dia telah merenggut kesucian gadis itu.
"Aku minta nomor telepon Amanda?" ucap Jovan to the point saat dia menelepon Dista. Yang tahu kejadian kemarin hanya Dista dan Amanda, siapa lagi pelalunya jika bukan gadis itu.
"Untuk apa?" tanya Dista dingin.
Seharian kemarin mereka bertengkar hebat, dan sampai saat ini, belum ada titik kejelasan mau lanjut atau tidak rencana pernikahan yang sudah di depan mata.
"Aku yakin, kamu tahu soal video yang viral itu. Kalau tebakanku tak salah, Amanda pelakunya." Jovan bisa mendengar jika di seberang sana, Dista sedang tertawa.
"Karma dibayar lunas. Balasan yang pantas untuk pasangan selingkuh seperti kalian. Andai saja kamu tahu, Jo, sakit hatiku tak sebanding dengan video itu."
"Harus berapa kali aku jelasin, Dis, semua ini tak seperti yang kamu fikirkan. Aku dan Rara, kami tidak pernah berselingkuh. Kami bekerja secara profesional."
"Terusnya membela diri meski itu terdengar sangat memuakkan," Dista tersenyum sambil menangis. "Kamu tahu, Jo, apa yang paling aku sesali dalam hidupku ini? Aku menyesal telah mengenal wanita bernama Sakura. Aku benci dia," kedua telapak tangannya mengepal kuat.
Jovan terdiam. Dia faham apa yang dirasakan Dista saat ini. Tunangannya itu pasti sakit hati sekali, merasa dikhianati dua orang terdekat, kekasih dan sahabatnya sendiri.
"Tidak perlu mencari Amanda. Karena...." Dista sengaja menjeda ucapannya. "Aku yang telah menyebarkan video itu."
"Dista!" pekik Jovan tak percaya. Dista yang dia kenal, adalah wanita yang sangat baik, rasanya hampir mustahil melakukan hal seperti ini. "Bisa-bisanya kamu... Argghhh!" dia sampai kehabisan kata-kata. Sumpah, ini bukan Dista yang dia kenal.
"Kamu mau nyalahin aku, Jo?" tanya Dista dengan suara bergetar menahan tangis. "Kamu nyalahin aku hah!" teriaknya bersamaan dengan tangis yang pecah. "Kamu lupa Jo, disini aku korbannya. Aku, bukan kamu ataupun Rara. Aku yang kalian khianati, Jo."
Tubuh Jovan ambruk ke atas lantai kamarnya. Ingin sekali dia berteriak, namun tenggorokannya seperti tercekat. Sakit hati telah membuat Dista-nya berubah. "Sayang," gumam Jovan dengan suara bergetar. "Kenapa kamu tega ngelakuin ini? Kenapa, Dis?" telapak tangannya mengepal, memukul-mukul dinding di sebelahnya.
"Karena kamu jahat, Jo, jahat! Kamu dan Rara jahat," ucap Dista di sela-sela isakan.
"Maafkan aku, Dis, maaf. Maaf karena sudah menyakitimu. Tapi demi Tuhan, aku tidak pernah berselingkuh. Sampai detik ini, satu-satunya wanita yang aku cintai hanya kamu."
Tut tut tut
Telepon sudah di akhir secara sepihak oleh Dista.
Jovan menyeka air matanya, buru-buru bangkit untuk bertemu dengan Rara. Ada banyak hal yang harus dia bicakan dengan wanita itu.
...----------------...
"Bu Rere, Bu Rere," seru Bu Dini sambil berjalan memasuki juliet florist, toko bunga milik orang tua Rara.
Mama Rere yang sedang membuat buket bunga pesanan customer, langsung menyahut dan beranjak dari duduknya, berjalan keluar.
"Bu Rere," Bu Dini yang terlihat panik, berjalan cepat menghampiri Mama Rere lalu menunjukkan video di ponselnya. "Ini Sakura, kan, Rara?"
Mama Rere memperhatikan wanita dalam video tersebut. Detak jantungnya memburu dan tubuhnya gemetaran saat melihat wanita telan jang di video itu mirip sekali dengan Sakura, anaknya.
"Saya gak salah lihatkan, Bu, ini Rara," ujar Bu Dini.
"Enggak, gak mungkin," Mama Rere menggeleng kuat. Dia berpegangan pada rak bunga untuk menahan tubuhnya yang terasa lemas. Sebagai seorang Ibu, dia kenal betul anaknya. Dan wanita di video itu, dia yakin itu adalah Sakura.
Brukk
Tubuh Mama Rere akhirnya ambruk ke lantai, tatapan matanya kosong. Dia tak kuat menerima kenyataan jika wanita telan jang di video itu adalah putri kesayangannya.
"Pak Romeo, Pak Romeo, tolong, Bu Rere pingsan," teriak Bu Dini. Dia tak bisa menjelaskan kondisi Rere saat ini, makanya dia mengatakan pingsan.
Tak lama kemudian, seorang pria dengan langkah kaki tergesa-gesa, keluar dari dalam. "Astaghfirullah, Mah," dia kaget melihat istrinya terduduk di lantai, di sebelahnya ada Bu Dini yang bingung harus ngapain. "Apa yang terjadi?" Dia berlutut di sebelah istrinya, merangkul dan menepuk-nepuk pipi sang istri yang seperti orang ling lung. "Istighfar, Mah, istighfar."
Mama Rere menatap suaminya, beberapa saat kemudian, tangisnya langsung pecah.
Papa Romeo langsung memeluk Mama Rere, mengusap punggungnya untuk menenangkan.
Bu Dini hanya diam saja, bingung antara mau cerita atau diam saja. Dia kenal Sakura atau Rara, attitude gadis itu sangat baik, seperti orang tua dan abangnya, karena itu, dia juga bingung, kenapa bisa sampai ada skandal seperti ini, Rara tidur dengan bosnya.
"Sakura, Pah, Sakura," ucap Mama Rere dengan suara bergetar.
"Kenapa dengan Sakura?"
Mama Rere tak kuasa menjawab, dia hanya terus menangis untuk menghilangkan sesak di dadanya.
"Pak Romeo, lihat ini," Bu Dini memperlihatkan video di HP nya.
Rara yg jadi korban g perlu capek buat balas dendam
jangan mimpi kamu Dista nyuruh Fano balas dendam ke Rara secara Fano cinta mati ke Rara ,karena Fano tau Rara itu wanita istimewa beda kelas sama kamu yg wanita gampangan cepat buka SE Lang kang an 🤮🤮👊👊
gimana dgn ancaman Fino, bakalan Dista nurutin gk nih.
Fino sayang banget sama Rara, maka nya dia gk mau nyakiti Rara dan kamu jadi sasarannya Dista
Fino kan gamon sama Rara, dia gak bakal bisa nyakitin Rara jadinya dilampiasin ke elu, Dis