NovelToon NovelToon
Cinta Kita Belum Usai

Cinta Kita Belum Usai

Status: tamat
Genre:Tamat / Single Mom / Anak Genius / Anak Kembar / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Cinta Murni / Romansa
Popularitas:6.4M
Nilai: 4.8
Nama Author: Yoyota

Raisa memiliki prinsip untuk tidak memiliki anak setelah menikah. Awalnya Edgar, suaminya menerima prinsip Raisa itu. Tapi setelah 6 tahun pernikahan, Edgar mendapatkan tekanan dari keluarganya mengenai keturunan. Edgar pun goyah dan hubungan mereka berakhir dengan perceraian.

Tanpa disadari Raisa, ternyata dia mengandung setelah diceraikan. Segalanya tak lagi sama dengan prinsipnya. Dia menjadi single mother dari dua gadis kembarnya. Dia selalu bersembunyi dari keluarga Gautama karena merasa keluarga itu telah membenci dirinya.

Sampai suatu ketika, mereka dipertemukan lagi tanpa sengaja. Di saat itu, Edgar sadar kalau dirinya telah menjadi seorang ayah ketika ia sedang merencanakan pernikahan dengan kekasihnya yang baru.

Akankah kehadiran dua gadis kecil itu mampu mempersatukan mereka kembali?

Follow Ig : @yoyotaa_

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yoyota, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Part 8

Sepulang kerja, Raisa langsung membersihkan tubuhnya lebih dulu sebelum menemui si kembar yang terdengar sedang bermain di kamar. Selesai mandi, Raisa masuk ke dalam kamar si kembar dan disambut dengan pelukan oleh keduanya.

"Maaf ya, Mami sedikit terlambat pulangnya, tadi ada kendala di jalan."

"Iya tidak apa-apa Mi. Yang penting Mami sudah pulang dan bersama kita," jawab Kia.

Sejujurnya, ia pulang terlambat karena mencetak foto Edgar lebih dulu untuk diberikan ke si kembar.

"Mami mau kasih kalian sesuatu."

"Apa Mi?" tanya keduanya dengan antusias.

"Tara!" Raisa menunjukkan selembar foto Edgar pada si kembar. Mia langsung meraihnya dan melihat wajah papinya dengan senyuman. Tapi ada satu hal yang membuatnya keheranan. Ada sebuah tangan yang digandeng oleh papinya. Foto orang tersebut tak ada disana tapi tangannya ada. Kia yang juga melihat itu langsung mengemukakan pendapatnya.

"Mi, lain kali kalau Mia minta foto papi lagi. Jangan diturutin Mi. Aku nggak mau kehadiran kami jadi penghalang bagi papi."

Raisa yang tidak mengerti ucapan Kia hanya bisa menaikan salah satu alisnya sambil bertanya alasannya.

"Kenapa? Apa yang kamu pikirkan memangnya? Kalian itu bukan penghalang."

"Kemarin Cana cerita ke aku, kalau papa dan mamanya memutuskan untuk berpisah, karena papanya memiliki kekasih lagi dan katanya, Cana pun melihat langsung papanya dan kekasihnya bergandengan tangan di depan matanya sendiri. Kita nggak apa-apa kok kalau nggak bisa lihat foto papi yang baru lagi. Kata Cana, kebahagiaan papanya ada bersama kekasihnya itu, jadi dia pun merestui dan tak ingin jadi penghalang kebahagiaan papanya."

Sedetik kemudian Raisa terkejut mendengar perkataan yang keluar dari mulut Kia. Bukan, si kembar bukanlah penghalang, mereka adalah penyemangat hidupnya. Dirinya yang salah, salah karena sengaja menyembunyikan keberadaan si kembar karena rasa takutnya.

Raisa memeluk Kia dan menjelaskan, "Kalian bukan penghalang. Papi mungkin memang bahagia bersama kekasihnya, tapi tidak mungkin menganggap kalian sebagai penghalang. Jadi jangan berpikiran seperti itu. Nggak boleh ya!"

"Kalau begitu, kenapa selama ini Papi tidak pernah menemui kita Mi?" kini giliran Mia yang bertanya.

Sejujurnya Raisa sudah bingung mau menjawab bagaimana lagi. Tapi, Kia langsung menjawab pertanyaan Mia.

"Aku paham kok Mi. Mami dan Papi pasti sudah berpisah kan? Makanya kita tidak tinggal bersama dengan Papi. Tapi Mami nggak perlu sedih atau takut lagi. Aku janji akan membuat Mia tak menanyakan tentang Papi lagi."

Entah harus bahagia atau bersedih, Raisa hanya bisa terdiam dengan matanya yang sudah mendung tinggal menunggu hujannya saja. Tapi tentunya ia tak mau memperlihatkan itu di depan anak kembarnya.

"Mi, apa Papi nggak menginginkan kita?" tanya Mia lagi yang membuat Raisa tak mampu lagi membendung tangisnya. Dia segera memeluk kedua putri kembarnya dan menangis tanpa suara agar si kembar tak curiga. Kemudian setelah puas menangis, Raisa mengusapnya.

Tak banyak kata yang terucap dari bibir Raisa, dia hanya berkata akan membuatkan makan malam untuk keduanya.

Selepas Raisa keluar dari kamar si kembar, keduanya jadi berdebat satu sama lainnya.

"Gara-gara kamu sih! Mami jadi sedih, kan? Sudah aku bilang jangan terus minta ini itu tentang papi."

Kia tahu betul kalau mami mereka tadi menangis. Dia hanya pura-pura tidak tahu saja supaya maminya merasa lega.

"Kok jadi salahin aku? Kamu juga ingin lihat foto papi yang baru kan? Pasti kamu juga penasaran dengan papi kenapa dia tak pernah terlihat sekalipun di depan kita. Bohong! Kalau kamu bilang mami aja sudah cukup! Bahkan aku sering dengar kamu mengigau mau ketemu sama papi."

Kia masih menyangkalnya karena ia benar-benar tak sadar.

"Aku benci kamu Larisa!" ungkap Mia yang kalau sudah kesal dan marah ke kembarannya pasti menyebut nama panjang dari Kia. Tak hanya itu, dia pun menaiki ranjang dan tidur dengan memunggungi Kia.

Kia yang diabaikan kembarannya pun memilih untuk keluar dari kamar dan mendapati maminya bukannya memasak malah duduk meringkuk di pojokan dapur. Ingin mendekat, tapi entah kenapa ia ragu. Ia takut maminya akan marah. Alhasil, Kia pun masuk kembali ke dalam kamar dan duduk di ranjangnya sambil terus melihat ke Mia yang tak berubah posisinya.

"Mia," panggil Kia.

"Mia! Mia! Mia!" panggil Kia lagi dengan sedikit keras.

"Mami nangis," ucapnya lirih yang sontak saja membuat Mia terbangun dan langsung duduk di ranjang juga.

"Kita cuma punya Mami. Aku hanya tidak mau mami bersedih. Bisakah kamu bekerjasama denganku untuk tidak terus menanyakan tentang papi?"

"Apa Mami menangis gara-gara itu?"

"Mungkin saja," jawab Kia.

*

*

Raisa merasa dirinya telah gagal menjadi ibu yang baik. Dia pikir kehadirannya saja sudah cukup untuk si kembar. Ternyata, itu salah, mau bagaimana pun, si kembar tetap membutuhkan sosok ayah mereka. Dia kini bingung mau melakukan apa untuk kedepannya. Rasanya tidak mungkin, ia tiba-tiba datang ke keluarga Gautama dan mengatakan kalau mereka memiliki cucu dan Edgar memiliki anak darinya. Raisa belum siap untuk melihat reaksi mereka. Ia takut kebencian akan semakin besar kepadanya.

"Bagaimana aku melewati ini semua? Sementara aku saja hanya menjadi ibu yang rapuh."

Pintu rumah Raisa terbuka dengan sendirinya, rupanya yang datang adalah Pamela, sahabat baiknya. Pamela yang melihat Raisa tak berdaya langsung memeluknya.

"Keluarkan semuanya, jangan ditahan-tahan terus. Nanti kalau sudah lebih baik, kamu harus ceritakan ke aku."

Kehadiran Pamela selalu pada waktu yang tepat. Dia memang membutuhkan seseorang untuk ada di sisinya saat ini. Setidaknya untuk menjaga anak-anaknya di saat dirinya rapuh.

Setelah sekian lama, tangisan Raisa pun mulai reda. Pamela membawa Raisa duduk di sofa supaya lebih nyaman saat bercerita.

"Aku adalah mami yang buruk, La. Aku, aku, aku tak bisa mempertemukan mereka dengan papi mereka. Aku belum siap, aku ... "

Raisa hampir menangis lagi, tapi Pamela langsung memeluknya lagi. Sebagai sahabat Raisa sejak SMK, Pamela banyak tahu tentang penderitaan yang Raisa alami.

Pamela sangat bangga ke Raisa karena bisa melewati semuanya hingga sekarang.

"Kamu bukan mami yang buruk. Kamu mami yang sangat baik. Apa kamu tidak melihat mereka tumbuh jadi gadis kecil yang sehat dan cantik-cantik? Bahkan mereka tumbuh lebih baik dari anak lain yang memiliki orang tua yang utuh. Mereka tidak nakal, mereka lucu dan mudah berbaur. Itu semua berkat didikan kamu. Yang artinya kamu berhasil jadi mami yang baik. Entah apa yang membuat kamu begini, tapi ingatlah satu hal, kamu sudah sampai sejauh ini, kamu harus bahagia, supaya si kembar pun bahagia."

*

*

TBC

1
DozkyCrazy
Luar biasa
Chandralia
TBC tapi tamat.../Casual/
desi aryaradensi
maju mundur cantik...
Risna Wati
aku suka cerita nya,
Mazree Gati
endingya ga asik
Mazree Gati
bahagia tak harus memiliki,,,ga setuju klo rujuk
Mazree Gati
jgn sampai rujuk ya,, klo sampai rujuk unsubcrib
Esananda
thor pliss jgn buat aku semakin nangis..😭😭😭😭
niktut ugis
hallo Bimo emang kamu lupa siapa ortu si kembar ya...si papi pengusaha si mami koki handal
niktut ugis
Pamela lebih suka bunga deposito dari pada serbuk bunga...Bimo harus tau hal ini
Ani Basiati
lanjut
MAYZATUN 🥰🥰🥰al rizal
EDGAR RAISA
Julham Simatupang
iya dong
Julham Simatupang
bagus
Julham Simatupang
saya suka cerita nya
Julham Simatupang
lanjut
Syifa Shofia
seruuuu
2llOlO85_Maria Krisna wea
☺️☺️
Rinamaryana 29
cerita nya seru, jadi ikut deg degan
Regita Adelesmana
semoga Edgar tak berubah pikiran untuk menikahi Tamara
Mazree Gati: setuju biar pembaca ga kecewa klo sampai rujuk sama raisa
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!