Aluna sejak lama memendam rasa pada kakak kelasnya hingga beberapa tahun setelah lulus sekolah, Aluna kembali di pertemukan dengan pria yang ia kagumi itu, pertemuan mereka begitu rumit dengan berbagai kesalahpahaman yang akhirnya memberikan jalan bagi mereka agar terus bertemu. Lalu bagaimana kisah selanjutnya? Apakah mereka akan bersama atau akan ada penghalang bagi perasaan Aluna?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon elaretaa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Malu
"Tante cantik," panggil Darrel.
"Pelan-pelan ya sayang, Nenek baru istirahat," ucap Aluna dan Darrel pun tersenyum.
Ya, hari ini Darrel memang berada di rumah sakit dimana pagi tadi Alvin membawa Darrel dan alhasil Darrel pun berada di sini bersama Aluna. Nenek Putri pun senang karena adanya Darrel membuat suasana menjadi ramai dan membuat Nenek Putri tertawa melihat kelakuan anak tersebut.
"Ayah udah datang, kamu mau anterin Darrel pulang atau bagaimana?" tanya Ayah Zafran yang baru datang setelah makan di kantin rumah sakit.
"Kayaknya Luna anterin Darrel pulang aja Yah, soalnya Kak Alvin dari tadi di telpon gak bisa," ucap Aluna.
"Mau Ayah antar?" tanya Ayah Zafran.
"Gak usah Yah, tadi supirnya Darrel udah jemput kok," ucap Aluna dan diangguki Ayah Zafran.
Beberapa saat kemudian, Aluna pun sampai di kediaman Airlangga. "Kamu udah makan sayang? ayo makan dulu," ajak Mama Jihan.
"Terimakasih Tante, tapi sepertinya saya harus kembali ke rumah sakit," ucap Aluna.
"Makan dulu aja, kamu juga belum istirahat kan," ucap Alvin.
"Loh kamu udah pulang? Mama kira kamu sampai malam nanti," ucap Mama Jihan.
"Urusannya udah beres Ma, tapi Alvin ke rumah sakit terus katanya Darrel udah pulang diantar Aluna makanya Alvin langsung pulang," ucap Alvin dan menatap Aluna yang masih menggendong Darrel.
"Tadi saya sudah coba nelpon Kak Alvin, tapi gak di jawab makanya saya langsung antar Darrel pulang takut kemalaman soalnya," ucap Aluna dan diangguki Alvin.
"Ayo makan dulu, Alvin kamu bawa Darrel ke kamar ya kayaknya dia ngantuk itu," ucap Mama Jihan.
"Iya, Ma," jawab Alvin kalu mengambil alih Darrel dari gendongan Aluna.
"Ayo sayang," ajak Mama Jihan.
Tak lama setelah itu, Alvin pun datang dan duduk di samping Aluna. "Makan yang banya biar gak sakit," ucap Alvin.
"Iya, Kak," jawab Aluna yang merasa canggung karena Alvin terlalu kentara memperlihatkan perhatiannya pada Aluna.
'Nanti kalau Fiola tau gimana,' ucap Aluna dalam hati.
Dan apa yang ada di pikirannya pun terjadi, dimana tiba-tiba saja Fiola datang ke meja makan, "Loh ada Aluna," ucap Fiola santai.
'Kok Fiola gak marah aku duduk di samping Kak Alvin, harusnya dia marah karena tempat duduknya aku dudukin,' ucap Aluna dalam hati.
Alvin yang melihat raut wajah Aluna pun menahan tawa, ia merasa Aluna begitu menggemaskan karena melihat Fiola sejak tadi.
"Jangan dilihatin terus nanti dia gr ngiranya kamu mikir dia cantik," bisik Alvin.
"Emang cantik," ucap Aluna.
"Tapi, kamu juga cantik," ucap Alvin dan membuat Aluna merinding mendengarnya.
"Kalian ngomonvin apa bisik-bisik gitu?" tanya Mama Jihan.
"Biasa Ma, ada yang lagi salah paham," ucap Alvin.
"Salah paham? siapa?" tanya Mama Jihan.
"Ada deh, Dek ambilin buah di kulkas," ucap Alvin yang mampu mengejutkan Aluna.
"Ambil sendiri dong Kak," ucap Fiola dan berdiri lalu mengambilkan apa yang diinginkan Alvin.
"Kalian ini ya kalau di rumah berantem terus, gak malu apa sama Aluna," ucap Mama Jihan dan Aluna hanya tersenyum canggung.
"Ya habisnya Kak Alvin terus jahilin Fio," ucap Fiola.
"Kapan Kakak jahilin kamu gak pernah tuh," ucap Alvin.
"Maklum ya Lun, kakak beradik emang gak bisa akur," ucap Mama Jihan dan lagi-lagi Aluna hanya bisa tersenyum canggung.
Aluna menatap Alvin dan melihat Alvin yang tengah meilirik kearahnya dengan menaikkan alis kanannya, "Sudah tau sekarang mana yang salah pahamnya?" tanya Alvin dan Aluna hanya diam.
Malu, itulah yang Aluna rasakan saat ini, tapi mau bagaimana lagi semuanya sudah terjadi. Hal yang paling baik saat ini adalah berpura-pura tidak tau.
Setelah makan malam, Alvin pun kengantarkan Aluna kembali ke rumah sakit. Sesampainya di rumah sakit, mereka tidak langsing turun. Namun, mereka hanya berdiam di dalam mobil hingga akhirnya Alvin bersuara.
"Gimana?" tanya Alvin yang memecahkan keheningan yang ada di dalam mobil tersebut.
"Gimana apanya Kak?" tanya Aluna.
"Tentang kesalahpahaman kamu, saya dan Fiola tidak seperti yang kamu pikirkan. Fiola Adik kandung saya, dia bukan istri saya dan saya tidak punya pasangan saat ini karena itu saya mengajak kamu serius," ucap Alvin.
"Luna gak tau Kak, Luna bingung," ucap Aluna.
"Apa yang membuat kamu bingung?" tanta Alvin.
"Luna rasa, masih banyak perempuan diluaran sana yang lebih pantas bersanding dengan Kak Alvin daripada Luna," ucap Aluna.
"Sebanyak apapun perempuan diluaran sana. kalau yang saya mau kamu mereka bisa apa," ucap Alvin.
"Apa karena saya punya anak?" tanya Alvin dan Aluna pun langsung menatap tajam Alvin.
"Jangan pernah Kak Alvin berpikir seperti itu, Aluna gak pernah permasalahkan Darrel ya," u ap Aluna lalu keluar dari mobil.
Alvin pun mengejar Aluna, "Lalu apa yang buat kamu ragu?" tanya Alvin.
"Semuanya, buat Aluna yakin kalau Aluna harus milih Kak Alvin," ucap Aluna dan meninggalkan Alvin.
Alvin pun masuk ke dalam mobil lalu menelpon sahabatnya.
Kenapa?
^^^Gue pusing, lo dimana?^^^
Gue di restoran lah.
^^^Gue otw.^^^
Setelah itu. Alvin pun mematikan sambungan telepon tersebut dan menuju tempat yang dimaksud.
Selang beberapa saat, Alvin pun sampai di sebuah restoran yang cukup mewah, ia masuk kedalam restoran tersebut dan menghampiri pria yang duduk di salah satu kursi di sana.
"Kenapa lo? tumben banget pusing?" tanta Irfan yang merupakan sahabat Alvin sejak sekolah.
"Gue bingung gimana caranya buat cewek tertarik sama gue ya," ucap Alvin.
"Tunggu tunggu. emang ada ya cewek yang gak tertarik sama lo?" tanta Irfan.
"Ada, sekarang ini gue lagi deketin cewek tapi dia nyuekin niat baik gue dan dia justru nyuruh buat gue ngeyakinin dia milih gue. Gimana caranya," ucap Alvin yang merasa frustasi.
"Kayaknya dia gak percaya diri deh," ucap Irfan.
"Gak percaya diri? maksud lo?" tanya Alvin.
"Gini deh ya, gue gak yakin klau dia gak suka sama lo. Secara lo udah punya segalanya gitu dan gak ada ceritanya lo di cuekin cewek. Mungkin nih ya, dia gak percaya diri karena bisa disukai sama lo," ucap Irfan.
"Emang ada yang kayak gitu?" tanya Alvin.
"Ada, cewek yang lo deketin buktinya. Saran gue sih ya lo harus nunjukin perhatian lo ke dia, biar dia luluh dan percaya kalau lo emang bener suka sama dia," ucap Irfan.
"Gue udah lakuin itu, tapi gak ada hasilnya," ucap Alvin.
"Gini ya, kalau lo mau ngeyakinin cewek itu ya harus intens. Kalau lo cuma ngelakuinnya satu atau dua kali gitu ya emang gak akan ada hasilnya lah," ucap Irfan dan diangguki Alvin.
.
.
.
Bersambung...
semangat💪💪🔥🔥🤸🤸