NovelToon NovelToon
Jodoh Pilihan Bocil

Jodoh Pilihan Bocil

Status: tamat
Genre:Action / Tamat / Anak Kembar / Cinta Seiring Waktu / Romansa / Paksaan Terbalik / Penyelamat
Popularitas:94.2k
Nilai: 5
Nama Author: Nana 17 Oktober

Ello, seorang dokter pediatri yang masih berduka atas kehilangan kekasihnya yang hilang dalam sebuah kecelakaan, berusaha keras untuk move on. Namun, setiap kali ia mencoba membuka hati untuk wanita lain, keponakannya yang usil, Ziel, selalu berhasil menggagalkan rencananya karena masih percaya, Diana kekasih Ello masih hidup.

Namun, semua berubah ketika Ello menemukan Diandra, seorang gadis misterius mirip kekasihnya yang terluka di tepi pantai. Ziel memaksa Ello menikahinya. Saat Ello mulai jatuh cinta, kekasih Diandra dan ancaman dari masa lalu muncul.

Siapa Diandra? Apakah ia memiliki hubungan dengan mendiang kekasih Ello? Bagaimana akhir rumah tangga mereka?

Yuk, ikuti ceritanya!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nana 17 Oktober, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

3. Tenggelam dalam Dinginnya Lautan

Ello berdiri di balkon kamarnya, menatap kosong ke arah langit malam yang pekat. Sudah setahun berlalu sejak kecelakaan yang merenggut Diana dari hidupnya, tetapi luka di hatinya masih menganga, seolah baru kemarin ia melihat kejadian tragis itu. “Bahkan aku tak bisa melihat jasadmu ... Diana ...” gumam Ello lirih, suaranya hampir tenggelam dalam angin malam yang dingin.

Ingatan Ello kembali ke masa itu, saat ia kehilangan wanita yang ia cintai. Kenangan menyakitkan itu terus menghantui, menjadi luka yang tak pernah bisa ia lupakan.

Satu tahun yang lalu ....

Langit siang itu cerah, angin pantai berhembus lembut saat Ello dan keluarganya melaju di sepanjang jalan pesisir, menuju tempat foto prewedding. Tawa kecil Ziel terdengar dari belakang, membicarakan betapa ia ingin memegang kamera saat pemotretan nanti. Diana, calon istri Ello, berada di mobil depan bersama kedua orang tuanya. Suara laut di kejauhan dan suasana tenang membuat Ello merasa hari itu akan menjadi hari yang sempurna.

Namun, semua berubah dalam sekejap.

Dari arah berlawanan, Ello melihat sebuah mobil hitam melaju dengan kecepatan yang tak wajar. Jalan berkelok di tepi tebing itu memang rawan, dan kecepatan mobil itu membuat Ello mulai merasa cemas.

"Kakak ipar, lihat itu ..." Ello menunjuk mobil hitam yang melaju kencang.

"BRAKK ...."

"BRAKK ...."

"BRAKK ...."

Sebelum Zion yang sedang mengemudi sempat merespons, dentuman keras menggema di udara. Zion spontan mengerem mendadak untuk menghentikan mobilnya. Mobil yang ditumpangi Diana tertabrak dengan keras. Ello melihatnya seolah dalam gerakan lambat. Mobil Diana terguncang, terpental ke sisi jalan, tergelincir mendekati tebing yang curam.

“Tidak!” teriak Ello, suaranya pecah penuh kepanikan.

Mobil Diana terguling sekali, dua kali, hingga akhirnya tergantung di tepi tebing. Ello bisa melihat dengan jelas dari mobil mereka, kaca mobil Diana pecah, suara logam berderak keras, dan percikan api mulai terlihat dari kap mobil yang rusak parah.

"BOOM ...."

Sebelum ada yang bisa berbuat apa-apa, suara ledakan terdengar keras, mengguncang udara sekitarnya. Api melahap seluruh mobil dalam sekejap.

"DIANA!" Ello berteriak sekuat tenaga, tapi suaranya lenyap di tengah raungan api dan asap hitam yang mengepul ke langit. Tubuhnya gemetar, kakinya seolah membeku, tak bisa bergerak.

"TANTE DIANAAAA!!" Ziel histeris dari kursi belakang. Bocah itu memukul-mukul jendela, menangis sambil berteriak, seakan memanggil nama Diana bisa membalikkan kejadian tragis itu. "TANTE DIANAAA!!!"

Elin dengan cepat menarik Ziel ke dalam pelukannya, berusaha menenangkannya meski wajahnya sendiri penuh kepanikan. Zion mencengkeram kemudi, matanya melebar, tak percaya dengan apa yang baru saja terjadi di depan matanya.

"BOOM ...."

Dentuman ledakan kedua terjadi, dan mobil itu akhirnya jatuh ke laut. Bunyi keras air yang memercik terdengar samar di antara desiran angin dan deburan ombak yang seolah ikut menelan semuanya.

Saat Ello keluar dari mobil, lututnya terasa lemas, nyaris tak mampu menahan tubuhnya. Setiap langkah yang ia ambil menuju tepi tebing seperti berjalan di atas beling. Napasnya memburu, dadanya terasa berat seperti ditindih batu besar. Di depannya, laut yang begitu tenang menyembunyikan kekacauan yang baru saja terjadi. Air asin yang dulu terasa menyegarkan sekarang berubah menjadi mimpi buruk. Di sanalah Diana ... lenyap, tanpa jejak.

Ello berdiri diam di tepi tebing, tatapannya terpaku pada gelombang air yang bergerak pelan. Di sana, di balik air yang berkilauan terkena cahaya matahari, di balik debur ombak yang menghantam karang, mobil Diana telah tenggelam. Ia tidak bisa melihatnya lagi, tidak bisa meraihnya. Hanya ada perasaan hampa dan dingin yang menjalar dari ujung kakinya hingga ke hatinya.

Tangannya bergetar, menyentuh dadanya seolah mencoba menahan luka yang terlalu dalam untuk dilihat dari luar. Diana ... wanita yang ia cintai selama bertahun-tahun, wanita yang seharusnya ia nikahi satu minggu lagi, yang seharusnya ia lihat berdiri dengan gaun putih di altar, sekarang hanya bayangan yang tenggelam bersama mobil itu. Mulutnya terbuka, ingin berteriak, ingin memanggil nama Diana, tapi suaranya tersangkut di tenggorokan. Hanya hembusan napas berat yang keluar, patah dan putus asa.

“Ello .…” suara Zion terdengar pelan dari belakang, namun tak menyentuh apa-apa di dalam dirinya.

Zion menghampirinya perlahan, melihat betapa hancurnya adik iparnya itu. Zion tahu, tidak ada kata-kata yang bisa meredakan kesedihan ini. Ia menaruh tangan di bahu Ello, menepuknya pelan, mencoba memberikan sedikit kehangatan di tengah kehancuran yang terjadi.

“Diana ... dia ....” Ello tak mampu menyelesaikan kalimatnya. Tenggorokannya tercekat, seluruh tubuhnya bergetar. Air matanya tak terbendung lagi, mengalir deras di pipinya, saat ia menggigit bibir bawahnya, berusaha menahan erangan kesakitan yang mendesak keluar. Kakinya terasa lemas, ia nyaris roboh di tempat, namun Zion menangkap tubuhnya tepat waktu.

"Ello, aku di sini ..." Zion berusaha menenangkannya, meski ia sendiri kesulitan menyembunyikan kesedihannya. Tangan Zion mencengkeram bahu Ello lebih erat, menahannya agar tetap berdiri.

"Tolong ... katakan kalau ini mimpi, Kak," suara Ello lirih, pecah, seolah berharap semua ini hanyalah ilusi buruk. "Katakan kalau dia masih hidup. Katakan kalau—"

Zion menarik napas panjang, menyakitkan rasanya harus mengucapkan kenyataan. “Aku… aku tidak tahu, El. Aku tidak tahu.”

Ello hanya bisa menatap kosong ke arah laut. Hatinya hancur, jiwanya kosong. Tiba-tiba segalanya terasa tidak berarti lagi. Diana hilang, dan bersamanya, separuh dari hidup Ello juga tenggelam ke dalam kegelapan laut yang dingin.

Ello hanya berdiri di sana, hatinya hancur, tak percaya bahwa dalam hitungan detik, hidupnya berubah total. Suara tangisan Ziel dan erangan angin pantai yang dingin seperti terus berputar di kepala Ello, menghantui.

Hanya suara laut yang terus bergemuruh, menyembunyikan Diana di bawah permukaannya, meninggalkan Ello dalam kesunyian yang menusuk.

Sementara itu, di dalam mobil, Elin berjuang menenangkan Ziel yang masih menangis histeris. Tubuh kecilnya gemetar, suaranya serak memanggil, "Tante Diana! Tante Diana!" Ziel meronta, berusaha membuka pintu mobil dan keluar. Tangannya yang mungil berusaha meraih gagang pintu, namun Elin dengan lembut menahan pergelangan tangannya.

“Ziel, tidak, Sayang … jangan keluar,” suara Elin terdengar tegas, tapi lembut. Ia memeluk Ziel erat, mencoba menenangkan bocah itu yang berusaha keras melepaskan diri dari pelukannya. "Dengerin Mama, kita harus tetap di sini. Bahaya di luar," bisiknya, sambil membelai rambut putranya dengan cemas.

“Tapi, Tante Diana!” Ziel memekik, matanya yang basah menatap penuh kebingungan ke arah tebing. "Aku harus lihat! Tante Diana ada di sana!" Suara tangisnya semakin pecah, seruan putus asanya menggema di dalam mobil.

Elin memeluk Ziel lebih erat, menahan air matanya sendiri. Hatinya terasa teriris setiap kali Ziel memanggil nama Diana. Ia tahu betapa dekatnya Ziel dengan Diana, betapa putranya mencintai dan mengagumi wanita itu. Mendengar jeritan Ziel membuat dadanya terasa semakin sesak. Namun, ia harus tetap kuat untuk Ziel, meski hatinya sendiri terasa berat.

“Ziel, dengarin Mama, ya … Tante Diana akan baik-baik saja,” Elin mencoba berkata selembut mungkin, meski suaranya bergetar. “Papa dan Om Ello sedang mencari tahu. Kita harus menunggu di sini. Jangan khawatir, ya.”

Ziel masih terisak di pelukan Elin, tetapi perlahan, tenaganya mulai melemah. Elin terus mengusap punggung bocah itu, mencium puncak kepalanya berkali-kali, mencoba menenangkan. Meski di dalam dirinya sendiri, ketakutan dan kekhawatiran merajalela, ia tak boleh memperlihatkan itu di hadapan Ziel.

“Kita akan menemukan Tante Diana, Ziel,” bisik Elin lembut, meski di dalam hatinya ia sendiri belum yakin, atau bahkan ... tidak yakin.

Ziel sangat menyayangi Diana karena ia sering menghabiskan waktu bermain bersama Diana dan Ello. Diana selalu menyenangkan dan sabar, sering menemani mereka bertiga di berbagai kesempatan. Kehadiran Ziel di antara mereka bahkan membuat hubungan Diana dan Ello semakin dekat, dengan ulah jailnya yang menghidupkan suasana. Momen-momen itulah yang membuat Ziel merasa Diana begitu spesial, bahkan seperti sosok ibu kedua baginya.

...🌸❤️🌸...

.

To be continued

1
Muhammad Fauzan
suka
naifa Al Adlin
flashdisk nya tersimpan rapi di robotnya ziel,,, semoga semua terungkap,,, brata kalah. diandra bahagia bersama ello dan keluarga elin
Riaaimutt
jadi,, beneran Diana yaa
iskandar kandar
Luar biasa
🌠Naπa Kiarra🍁: Terima kasih KK 🤗🤗🙏🙏🙏🙏🙏
total 1 replies
Ilham Dwi Putra
luar biasa
🌠Naπa Kiarra🍁: Terima kasih KK 🤗🤗🙏🙏🙏🙏🙏
total 1 replies
Riaaimutt
q datang,, otw marathon ..
Septya Tya
kurang meledak disaat2 terakhirnya
Cicih Sophiana
terima kasih kak Nana... sehat sll tetap semangat dan sukses... ❤️❤️❤️
Fadillah Ahmad
Kakak ada akun ke 2 ya kak?
🌠Naπa Kiarra🍁: Iy, Kak.
total 1 replies
Cicih Sophiana
mantap bulan madu...
Far~ hidayu❤️😘🇵🇸
terima kasih author di mana cerita om John...
🌠Naπa Kiarra🍁: Masih di NT, Kak. Cari aja judulnua di kolom pencarian.
total 1 replies
Far~ hidayu❤️😘🇵🇸
apa om John n Nadira di jebak dengan obat perangsang
Far~ hidayu❤️😘🇵🇸
baru saja aku berkata dalam hati apa kak Nana enggak mau bikin kisahnya om John /Facepalm//Facepalm//Facepalm/. ternyata kata hati ku di dengarin ya
🌠Naπa Kiarra🍁: 🤣🤣🤗🤗🤗
total 1 replies
Fadillah Ahmad
Luar Biasa.
🌠Naπa Kiarra🍁: Terima kasih KK 🤗🤗🙏🙏🙏🙏🙏
total 1 replies
Fadillah Ahmad
Ini publish dimana kak? Di FZ atau di NT lak?
🌠Naπa Kiarra🍁: Di NT, Kak. cari aja judulnya.
total 1 replies
Dewi S Ayunda
kapan launching thor
Dewi S Ayunda: oke kak..semoga suksesss yaaa..
🌠Naπa Kiarra🍁: Masih, kak.
total 6 replies
Dwi Winarni Wina
keren bingit kisah John dan nadira cus mampir kesana kak Nara....
◌ᷟ⑅⃝ͩ●⍣క🎸BuNdAιиɑ͜͡✦●⑅⃝ᷟ◌ͩ
ternyata disini brata diringkus
◌ᷟ⑅⃝ͩ●⍣క🎸BuNdAιиɑ͜͡✦●⑅⃝ᷟ◌ͩ
om jhon nya belum keliatan di aku
🌠Naπa Kiarra🍁: Sama-sama Kak🤗🙏🙏🙏
◌ᷟ⑅⃝ͩ●⍣క🎸BuNdAιиɑ͜͡✦●⑅⃝ᷟ◌ͩ: iya keliatan. udah ke ❤. besok baca. makasih kak
total 3 replies
Arima Nur
sama sama,terimakasih kasih juga atas semua karya yg tercipta.Banyak pelajaran hidup yg didapatkan.ada hikmah disetiap kejadian.🤗😘🙏🙏
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!