cerita sampingan "Beginning and End", cerita dimulai dengan Kei dan Reina, pasangan berusia 19 tahun, yang menghabiskan waktu bersama di taman Grenery. Taman ini dipenuhi dengan pepohonan hijau dan bunga-bunga berwarna cerah, menciptakan suasana yang tenang namun penuh harapan. Momen ini sangat berarti bagi Kei, karena Reina baru saja menerima kabar bahwa dia akan pindah ke Osaka, jauh dari tempat mereka tinggal.
Saat mereka duduk di bangku taman, menikmati keindahan alam dan mengingat kenangan-kenangan indah yang telah mereka bagi, suasana tiba-tiba berubah. Pandangan mereka menjadi gelap, dan mereka dikelilingi oleh cahaya misterius berwarna ungu dan emas. Cahaya ini tampak hidup dan berbicara, membawa pesan yang tidak hanya akan mengubah hidup Kei dan Reina, tetapi juga menguji ikatan persahabatan mereka.
Pesan dari cahaya tersebut mungkin berkisar pada tema perubahan, perpisahan, dan harapan...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon raffa zahran dio, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 14 : Rencana kejut.
Mentari pagi menyingsing, menyapa lembah yang masih diselimuti kabut tipis. Udara sejuk pagi membawa aroma tanah basah dan dedaunan hijau. Keesokan harinya, Kei, dengan baju besi hitam mengkilat, berdiri gagah di tengah pasukan Baja Hitamnya. Di sampingnya, Reina, anggun dalam balutan jubah putih panjang, memimpin pasukan ninja. Liu Bei, Zhang Fei, dan Guan Yu, dengan pasukan mereka masing-masing, berjajar rapi di belakang.
Suasana tegang namun bersemangat menyelimuti mereka. Matahari pagi menerangi wajah-wajah tegang namun penuh tekad. Keheningan hanya dipecah oleh derap langkah kaki yang terukur dan desiran kain jubah putih para ninja Reina.
Sebelum berangkat, mereka menuju ruangan Yuan Shao. Ruangan itu luas dan megah. Yuan Shao, dengan wajah tegang, menunggu kedatangan mereka. Di ruangan itu juga terdapat Cao Cao dan Sun Jian.
"Kita akan melancarkan serangan kejutan sebelum pertempuran di Gerbang Hulao dimulai," kata Kei, suaranya bergema di ruangan yang sunyi. Ia menatap Cao Cao dan Sun Jian. "Cao Cao, Sun Jian, kalian berdua, beserta seluruh jenderal kalian, akan menahan serangan utama di Gerbang Hulao. Tahan mereka selama mungkin. Bertahanlah sampai kita memberikan sinyal."
Cao Cao mengerutkan kening. "Menahan serangan utama Dong Zhuo? Itu sangat berisiko."
Sun Jian mengangguk setuju. "Memang, tetapi jika strategi ini berhasil, kita akan memiliki keuntungan yang signifikan."
Kei melanjutkan, "Reina dan aku, bersama Liu Bei, Zhang Fei, dan Guan Yu, akan melakukan serangan kejutan. Tujuan kita adalah untuk melemahkan Dong Zhuo dari dalam, sebelum pertempuran utama dimulai. Kita akan menyerang jalur pasokan dan gudang senjata mereka, menciptakan kekacauan dan kepanikan."
Reina menjelaskan lebih detail, "Pasukan ninja-ku akan menyebarkan informasi palsu di dalam benteng Dong Zhuo. Kita akan menyebarkan rumor tentang perpecahan di antara pasukannya, kekurangan pasukan, dan rencana penyerangan palsu dari arah yang berbeda. Ini akan membuat mereka kewalahan dan kehilangan kepercayaan pada komando mereka."
Zhang Fei, dengan semangatnya yang membara, bertanya, "Lalu apa peran kita?"
Kei menjawab, "Zhang Fei, kau dan pasukanmu akan mendukungku dalam serangan ke gudang senjata. Guan Yu, kau akan memimpin pasukan cadangan dan siap memberikan dukungan jika diperlukan. Liu Bei, kau akan memimpin pasukan untuk mengalihkan perhatian musuh, menciptakan celah bagi kita untuk bergerak."
Liu Bei mengangguk, "Baiklah. Kita akan melakukan yang terbaik."
Guan Yu menambahkan, "Koordinasi dan komunikasi sangat penting. Kita harus memastikan setiap gerakan terkoordinasi dengan tepat."
Cao Cao, meskipun masih ragu, akhirnya setuju. "Baiklah. Aku akan mempercayakan pertahanan Gerbang Hulao kepada pasukan-ku. Semoga strategi kalian berhasil."
Sun Jian juga mengangguk. "Semoga keberuntungan menyertai kalian."
Setelah diskusi yang singkat namun intensif, mereka mencapai kesepakatan. Yuan Shao memberikan restu dan dukungan penuhnya. Dengan matahari semakin tinggi di langit, Kei dan pasukannya bergerak. Strategi kejutan itu akan menentukan nasib Dinasti Han. Keberhasilannya bergantung pada koordinasi yang sempurna dan keberanian yang tak tergoyahkan. Mereka siap menghadapi tantangan yang ada di depan mereka.
Bayangan pepohonan lebat menyelimuti pasukan Kei, Liu Bei, Zhang Fei, Guan Yu, dan pasukan ninja Reina. Mereka telah berhasil mencapai posisi strategis di belakang wilayah kekuasaan Dong Zhuo, tersembunyi dari pandangan musuh. Udara malam terasa dingin dan lembap, diiringi suara jangkrik yang bercicit. Keheningan malam hanya dipecah oleh desiran angin yang menerpa dedaunan dan langkah kaki pasukan yang terlatih dengan baik.
Reina, dengan jubah putihnya yang berkibar-kibar, berdiri di tengah pasukan ninjanya. Wajahnya memancarkan aura tenang namun penuh tekad. Ia mengangkat tangannya, sebuah cahaya emas lembut memancar dari tubuhnya, menyelimuti para ninja. "Para ninja-ku," suaranya bergema, namun tetap lembut, "malam ini, kita akan menunjukkan kemampuan kita yang sesungguhnya. Kita akan menjadi bayangan yang menakutkan bagi musuh. Kita akan menghancurkan sumber daya mereka, dan memastikan kemenangan kita!"
Cahaya emas itu semakin terang, membasahi tubuh para ninja. Mereka tampak seperti patung-patung emas yang bersinar dalam kegelapan malam, siap untuk menjalankan misi mereka. Energi dan semangat juang mereka meningkat pesat.
Sementara itu, Kei, dengan baju besi hitamnya yang mengkilat, berdiri di tengah pasukan Baja Hitamnya. Matahari terbenam telah meninggalkan langit yang gelap, namun di mata Kei, hanya ada satu tujuan: kehancuran. "Pasukan Baja Hitam!" suaranya menggelegar, "malam ini, kita akan menunjukkan kekuatan kita yang sebenarnya! Kita akan menghancurkan jalur pasokan dan gudang senjata Dong Zhuo! Kita akan membuat mereka menyesal telah meremehkan kita!"
Pasukan Baja Hitam, termotivasi oleh semangat pemimpin mereka, siap untuk menerjang. Mereka haus akan kehancuran, haus akan kemenangan. Mereka adalah mesin perang yang tak kenal lelah, siap untuk menjalankan misi mereka dengan ketepatan dan efisiensi yang luar biasa.
Di saat yang sama, pertempuran sengit terjadi di Gerbang Hulao. Cao Cao dan Sun Jian, beserta pasukan mereka, sedang berjuang mati-matian melawan serangan dahsyat pasukan Dong Zhuo. Pertahanan mereka mulai melemah, namun mereka terus bertahan, menunggu sinyal dari Kei dan pasukannya.
Di bawah perlindungan kegelapan malam, Kei dan pasukannya bergerak cepat dan senyap. Mereka menerobos pertahanan musuh dengan mudah, kecepatan dan kekuatan mereka membuat musuh kewalahan. Pasukan Baja Hitam, seperti aliran besi yang tak terbendung, menghancurkan gudang senjata dan jalur pasokan pasukan bantuan dan senjata Dong Zhuo. Ledakan-ledakan keras menggema di udara, menciptakan kepanikan dan kekacauan di dalam benteng Dong Zhuo. Para ninja Reina, seperti bayangan yang tak terlihat, bergerak dengan lincah dan terampil, mencuri persenjataan dan menyebarkan informasi palsu yang dirancang untuk menciptakan perpecahan dan kepanikan di antara pasukan musuh.
Di saat pertahanan depan Dong Zhuo lengah, menyerang pertahanan Cao Cao dan Sun Jian di Gerbang Hulao, Kei, Liu Bei, Zhang Fei, Guan Yu, dan pasukan ninja Reina muncul dari kegelapan. Serangan kejutan mereka yang terkoordinasi dengan sempurna membuat pasukan Dong Zhuo semakin panik dan kacau. Mereka telah berhasil melemahkan Dong Zhuo dari dalam, mempersiapkan medan pertempuran untuk pertempuran besar yang akan datang. Keberhasilan operasi ini akan menentukan nasib Dinasti Han, dan masa depan Tiongkok.