Xin Qian berjanji pada kakek nya, bahwa dia hanya akan menjadi tentara selama 5 tahun, sebelum mengambil alih perusahaan seperti yang diinginkan kakeknya.
Hanya kurang dari 5 bulan sebelum dia pensiun, Xin Qian mendapat misi menjaga perbatasan bersama teman teman nya sebagai tugas terakhir. Namun, saat dalam perjalanan menuju perbatasan, Pesawat yang mereka tumpangi mendapat turbolensi.
Untuk menyelamatkan hidupnya, Xin Qian hanya bisa melompat dari pesawat, namun saat dia sadar dia sudah berada di tempat yang berbeda, sebuah hutan kuno?
Agar bisa bertahan hidup, Xin Qian hanya bisa memetik buah-buahan liar, dan hidup didalam gua. sampai suatu hari, dia menyadari bahwa gua ini memiliki jalur lain.
Xin Qian tidak akan pernah menyangka bahwa, jalur inilah yang akhirnya merubah hidupnya, menjadi putri seorang Jenderal, bahkan Putra Mahkota selalu mengincarnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Seojinni_, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 3 : PERTEMUAN TIDAK SENGAJA
"Duar... Duar... Terdengar suara petir dari luar gua. Cuaca akhir akhir ini sering hujan, yang membuat Xin Qian sering kedinginan. Dia mengeluarkan beberapa barang dari dalam tasnya, dan berencana membuat api unggun untuk menghangatkan diri.
"Uhh ini sangat dingin, cuaca akhir akhir ini sering hujan, dan keadaan didalam gua jg jadi lebih lembab. Aku harus segera keluar dari hutan dan menemukan desa terdekat, setidaknya aku butuh pakaian yang lebih layak." Dia mengatakannya sambil menggigil.
Setelah hening sejenak, dia tiba-tiba teringat bahwa beberapa hari yang lalu, ia menemukan bahwa gua ini memiliki jalur lain. Awalnya dia berencana untuk menelusuri nya, namun takut akan ada bahaya di ujung sana, sehingga dia menghilangkan pikiran itu.
Sekarang keadaan diluar sering hujan deras, yang membuatnya tidak bisa keluar untuk memetik buah buahan liar, karena jalanan licin dan basah. Jadi dia mulai berfikir apakah lebih baik jika dia mulai menelusuri jalur lain di gua ini, mungkin ujung gua ini adalah jalan keluar.
Tak lama berselang, hujan akhirnya berhenti. Langit mulai cerah kembali, dan gua perlahan mulai disinari cahaya dari lubang lubang kecil di celah bebatuan.
Melihat ini, Xin Qian memutuskan untuk segera menelusuri jalan gua sebelum cuaca menjadi gelap kembali. "Baiklah, ayo kita pergi." ucap Xin Qian.
"Wah, gua ini sangat besar, semakin jauh kedalam, jalan nya semakin berlumpur, dan ini sangat dalam, juga banyak tetesan air, harusnya ada jalan keluar di ujung sana. Aku harap, aku bisa menemukan seseorang." ucap Xin Qian sambil melihat-lihat sekitar gua.
"Akh...
Tiba-tiba dia kehilangan keseimbangan dan terjatuh. Jalan yang dilalui nya adalah jalur berlumpur, dan kedalaman lumpur ini juga tidak sama, sehingga saat dia kehilangan kendali sesat dia jatuh kekubangan lumpur.
"Ahh seluruh tubuhku penuh lumpur, bahkan wajahku." ucap Xin Qian dengan sedih.
"Untung saja mulutku tertutup rapat, jika tidak, mungkin aku sudah menelan lumpur."
Dia segera segera berdiri dan bersiap untuk melanjutkan perjalanannya, namun sebelum melangkahkan kakinya, dia menusukan ranting pohon kedalam lumpur untuk memperkirakan kedalam nya.
Setelah melakukan perjalanan yang cukup melelahkan, dia akhirnya melihat cahaya di ujung gua, dan berfikir, "Ya Tuhan, akhirnya aku bisa keluar dari tempat ini." ada senyum bahagia di wajahnya.
Ia mempercepat langkahnya dan sampai di ujung gua, seperti yang dia duga, Ini mengarah kearah luar hutan, dia sangat senang. Tapi, suara apa ini? mengapa dia mendengar suara-suara teriakan, dan..
Clang.. clang... "Seperti suara benda yang bergesekan?" Xin Qian menajamkan pendengarannya.
Benar, dia tidak salah mendengar. Dengan semangat dia berlari keluar dari gua, namun apa yang dia lihat sungguh membuatnya terkejut.
Yahh.. memang benar, Manusia berencana tapi Tuhan yang menentukan. Dia berfikir bahwa dia bisa menemukan desa penduduk terdekat, tapi apa yang dia lihat adalah, perang!!! Perang!!!! Ya Tuhan....
******
"Clang.. clang... Semuanya, hancurkan pasukan musuh!!!!!" teriak seorang pria Diatas kuda. Yang langsung disambut teriakan dari para pasukannya, "Wahhhhhhhhhh.."
Perang sedang berlangsung, bau darah menyengat di udara, mayat-mayat tergeletak di tanah, ada yang kondisinya kehilangan tangan, kehilangan kepala, bahkan yang lebih buruk, terbelah dua.
Para prajurit dari kedua sisi saling bertarung dengan sengit, dan di sisi lain, ada pertarungan yang tidak kalah sengit, dari pakaian yang dikenakannya, mereka mungkin memiliki pangkat lebih tinggi dari para prajurit ini.
"Ohh, lihat kemampuan ini. Sungguh sangat tumpul, sepertinya berita tentang pangeran yang sedang terluka serius ini benar." ucap seorang pria tampan dengan seringai di wajahnya.
"Hah, Jenderal Su, jangan bicara omong kosong, bahkan jika aku terluka parah, kau masih bukan lawan ku." jawab pria tampan dengan wajah dingin di sisi lain.
Dengan seringai diwajahnya, Jenderal Su berkata dengan sinis, "Pangeran ku, kau terlalu melebih-lebihkan kemampuan mu, hari ini aku akan membunuhmu."
Clang... Clang.. clang... Pedang yang berbenturan membuat suara yang cukup memekakkan telinga. Pertempuran masih berlangsung, sulit untuk mengatakan siapa yang akan jadi pemenang.
Disisi lain, Xin Qian masih terlarut dalam keterkejutannya, apa yang dia lihat adalah orang-orang yang sedang berperang. tapi apa yang orang-orang ini kenakan lebih membuatnya terkejut. Baju besi, pedang, kuda, bahkan bendera yang mereka bawa, ini... dia tidak pernah melihatnya sebelumnya.
Xin Qian juga seorang tentara militer, dia bertugas menjaga keamanan Negara. Seringkali saat perang, mereka akan memakai rudal untuk melumpuhkan pasukan Negara lawan. Dan hal-hal yang ada di tangannya, selalu menjadi senapan.
Jadi, dia sangat bingung. dimana ini? Apakah dia tiba-tiba bertranmigrasi ke dunia lain? saat dia masih memikirkannya, tiba-tiba ada anak panah yang melesat cepat menuju ke arah nya.
*,........ Wushh...
"Sial!!!! hampir saja aku mati karena anak panah itu." dia mengutuk keras. Sedikit saja, jika dia tidak segera menghindar kesisi kanannya, panah itu akan langsung menembus jantung nya.
Sayangnya, baru saja menghindari sebuah panah, bukan berarti dia bisa menghindari serangan lain. Tentara didekatnya melihat Xin Qian berdiri disana sambil memandangi panah yang tertancap di tanah, dia berfikir bahwa Xin Qian adalah pasukan musuh, sehingga dia langsung menyerangnya.
"Xin Qian : ???
Sukaaaaa... ❤️❤️