NovelToon NovelToon
Terpaksa Menikah Dengan Pria Kejam

Terpaksa Menikah Dengan Pria Kejam

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO
Popularitas:4.7k
Nilai: 5
Nama Author: ainuncepenis

Pasti ada asap, makanya ada api. Tidak mungkin seseorang dengan tiba-tiba membenci jika tidak ada sebab.
Itu yang di alami Adara gadis 25 tahun yang mendapatkan kebencian dari William laki-laki berusia 30 tahun.
Hanya karena sakit hati. Pria yang dulu mencintainya yang sekarang berubah menjadi membencinya.
Pria yang dulu sangat melindunginya dan sekarang tidak peduli padanya.
Adara harus menerima nasibnya mendapatkan kebencian dari seorang yang pernah mencintainya.
Kehidupan Adara semakin hancur dikala mereka berdua terikat pernikahan yang dijalankan secara terpaksa. William semakin membencinya dan menjadikan pernikahan itu sebagai neraka sesungguhnya.

Mari kita lihat dalam novel terbaru saya.
Apakah 2 orang yang saling mencintai dan kemudian berubah menjadi benci. Lalu benci itu bisa kembali berubah?

Terus di ikuti dalam Novel ini. Jangan lupa like, koment dan subscribe.
Follo Ig saya.
ainunharahap12.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ainuncepenis, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 26 Gugup

"Kau dengarkan aku Adara. Apa yang terjadi malam itu sama sekali tidak mempengaruhi apapun. Aku sudah mengatakan kepadamu jika aku sangat jijik harus menyentuh tubuhmu dan karena malam itu aku tidak bisa mengendalikan diri, aku mabuk. Jadi sangat terpaksa aku harus melakukan semua itu. Lagi pula bukankah kau yang menjebakku dan memanfaatkan kesempatan yang ada," ucap William.

William kalau berbicara selalu saja sesuka hatinya yang tidak peduli bagaimana perasaan Adara yang terluka dengan perkataannya. Lihatlah mata Adara berkaca-kaca saat mendengar William dengan santainya mengatakan jijik pada tubuhnya.

"Kenapa? Kau tidak terima dengan apa yang aku katakan hah!"

"Adara seperti apa yang dikatakan Katy. Kau jangan terlalu besar kepala. Apa yang terjadi di antara kita berdua sama sekali tidak akan mempengaruhi apapun. Aku sangat mencintai Katy dan kau hanya selingan bagiku!" tegas William yang membuat Adara langsung mendorong dada Willian yang benar-benar sangat kesal mendengar semua kata-kata itu.

"Jika kau memang jijik pada tubuhku dan maka aku juga jauh lebih jijik padamu. Karena aku telah disentuh oleh orang sepertimu!" tegas Adara

"Apa katamu? Berani sekali kau berbicara seperti itu kepadaku hah! Kau sekarang sudah merasa dilindungi hah! Sehingga mau sesukamu dan tidak menghargaiku di sini!" tegas William yang tidak terima mendengar perkataan Adara.

"Kenapa kau harus meminta untuk dihargai. Jika kau sendiri saja tidak bisa menghargai orang lain!" tegas Adara dengan menekan suaranya.

Tampak emosi di wajah William yang semakin menggebu-gebu. Untuk pertama kali Adara berbicara sedikit menohok.

"Wau sekarang kau berbicara begitu pintar sekali. Tidak masalah. Aku tahu kau sekarang sedang marah. Karena aku mengatakan jika aku lebih mencintai kekasihku dan menganggapmu hanya sebuah selingan saja. Kau ternyata tidak mudah menerima semua perkataan ku. Lalu apa yang harus aku lakukan. Karena pada kenyataannya memang seperti itu!" ucap William yang sengaja membuat Adara panas.

"Aku sama sekali tidak peduli kamu mencintai siapa!" tegas Adara.

"Baiklah! terserah apa yang kau katakan. Kau dengarkan aku. Ini peringatan Pertama Dan terakhir untuk. Jika kau berani bertindak seperti tadi lagi. Maka kau tidak akan pernah menemui orang tuamu dan juga adikmu!" tegas William yang memberikan ancaman.

William yang tidak mengatakan apa-apa lagi yang langsung berlalu dari hadapan Adara.

"Kau menjadi takut atau sekarang sedang gelisah?" langkah William terhenti mendengar perkataan Adara.

"Apa sekarang kau sudah mulai menyesal dengan semua tuduhan mu kepadaku yang tidak benar. Kau mengatakan jijik padaku, jijik menyentuh tubuhku karena bekas orang lain. Tapi aku rasa kau malam itu tidak sepenuhnya mabuk dan kau bisa tahu. Bagaimana aku?"

"Bukan aku yang merasa beruntung harus bangga, karena disentuh orang sepertimu. Tetapi mungkin kau yang sangat beruntung karena menyentuh diriku untuk pertama kalinya!" tegas Adara.

"Kau tidak bisa memungkiri semua itu William. Jika semua tuduhan mu akhirnya terbukti malam itu. Bahwa aku tidak pernah berselingkuh dengan siapapun!" tegas Adara.

William kembali membalikkan tubuhnya dan mendorong Adara kembali ke dinding yang rasanya jauh lebih sakit daripada pertama kali. William menatap tajam Adara seperti monster yang ingin menerkam.

"Tapi waktu itu aku tidak buta. Aku melihat sendiri kalian berdua berada di dalam kamar itu!" tegas William menekan suaranya yang kesabarannya benar-benar sangat diuji.

"Tapi kamu tidak tahu apa yang terjadi sebenarnya!" tegas Adara dengan air matanya yang hampir saja jatuh.

"Aku bukan laki-laki bodoh Adara. Jangan membuatku seperti orang gila yang bisa menghabisimu saat ini juga. Jadi Diamlah dan jangan berbicara apapun lagi!" tegas William dengan penuh penekanan dan penegasan.

Adara hanya terdiam yang akhirnya William melepaskan tangannya dari bahu Adara dan langsung pergi.

Adara membuang nafas perlahan ke depan dan tersentak kaget saat mendengar suara pintu yang ditutup begitu kuat dan siapa lagi jika bukan William yang membanting pintu.

"Kamu tetap tidak ingin berusaha William untuk mengetahui apa yang terjadi sebenarnya. Kamu tetap saja seperti ini yang menutup telinga, menutup mata untuk mengetahui kebenaran nya," batin Adara dengan air matanya yang akhirnya jatuh.

****

Tok-tok-tok-tok.

Pintu kamar Adara yang diketuk membuat Adara .

"Masuk!" panggil Adara.

Bi Asih memasuki kamar tersebut dengan membawa paper bag berwarna coklat. Bibi yang langsung menghampiri Adara dan memberikan paper bag tersebut.

"Apa ini Bi?" tanya ada ra heran yang sudah memegang paper bag itu.

"Malam ini tuan William ada pertemuan dengan beberapa rekan bisnisnya. Nona harus mendampinginya," jawab Bi Asih.

"Tapi itu sangat tidak mungkin, Bi. Mana mungkin William mau membawaku bertemu dengan rekan bisnisnya," ucap Adara.

"Tapi tuan William sudah mendapatkan perintah dari Nyonya Ambar. Jadi tidak ada alasan tuhan pilihan untuk menolak permintaan itu. Jadi Nona sekarang siap-siaplah gunakan gaun itu dan berdandan secantik mungkin. Agar bisa mendampingi suami Nona menemui rekan bisnisnya," ucap Bi Asih memberikan saran.

"Lalu bagaimana dengan Katy? kenapa William tidak mengajak Katy saja dan apa dia tidak akan marah dengan semua ini?" tanya Adara.

"Apa Nona tidak mendengarkan apa yang Bibi katakan tadi. Semua ini adalah perintah dari Nyonya Ambar dan tentang masalah Nona Katy tu sama sekali bukan berurusan dengan Nona Adara. Jadi sekarang jangan banyak bertanya lagi, bersiap-siaplah. Jangan membuat tuan William terlalu lama menunggu dan akhirnya nanti marah!" tegas Bi Asih.

"Baiklah!" sahut Adara yang akhirnya tidak punya pilihan lain.

Adara yang terlihat cantik yang berdiri di depan cermin yang menggunakan dress berwarna hitam. Dengan ruangan rempel yang berada di bawah bumi. Dress yang di bawah lututnya itu membuat Adara terlihat sangat anggun dan ditambah lagi dengan tatanan rambutnya yang diikat di bagian tengah dan diberi gelombang di bagian bawah.

Makeup natural di wajahnya mampu membuat sosok berbeda dari Adara yang memang pada dasarnya sudah cantik dan ditambah lagi dengan gaun yang dia kenakan yang membuat dia semakin cantik.

Tidak lupa dengan heels berwarna silver yang senada dengan apa yang dia pakai. Adara benar-benar sangat perfect.

Krrekkk.

Suara pintu kamar yang terbuka membuat Adara menoleh.

"Nona sudah siap?" tanya Bibi yang membuat Adara mengangguk dengan wajahnya yang sedikit gugup.

"Kalau sudah selesai, ayo keluar! tuan William sudah menunggu di depan!" ucap Bibi.

"Bi!" apa aku bener-bener akan pergi ke pesta itu bersama dengan William?" tanya Adara yang terlihat begitu ragu.

"Jika tidak bersama dengan tuan William. Nona harus bersama siapa?" Bibi bertanya kembali.

"Tapi aku...."

"Nona sudah ditunggu di depan dan jangan pakai tapi lagi. Ayo cepat! nanti tuan William jadi marah," ucap Bibi yang membuat Adara mengangguk kepala.

Bibi Adara yang sama-sama keluar dari kamar yang menghampiri William yang sedang menunggu di depan mobil sembari menelpon.

"Baiklah! aku akan mengabari selanjutnya," ucap William yang membalikan tubuhnya yang masih saja menelepon. William terlihat sedikit kaget dengan kehadiran Adara yang berdiri di di samping Bibi

Wajahnya tampak terpelongo yang harus mengaku jika istrinya itu begitu cantik. William saja mengabaikan panggilan telepon tersebut yang Ternyata orangnya masih menegur William. William salah fokus dengan penampilan istrinya yang sekarang bengong.

Bersambung .....

1
mbok Darmi
kok ada manusia seperti william, sabar adara semoga secepatnya kamu bisa lepas dr penjara william dan william segera tau kelakuan katy diluaran dan siapa dalang yg memfitnah dirimu bisa segera terungkap
mbok Darmi
kenapa ngga bilang saja sama nenek minta cerai dari pada punya suami lucknut udah menikmati perawan nya msh saja berhubungan dgn pacarnya mau jd apa pernikahan tersebut
Is Mail
yes
mbok Darmi
salah kamu william yg tdk mau mendengar penjelasan adara kamu keburu emosi aja yg digedein dan lsg membenci dan balas dendam, gimana setelah tau kalau adara ternyata masih suci perawan msh itu mulut mu nyinyir lemes asal njeplak kl ngomong
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!