Perjalanan Menggetarkan Langit

"Kukira kakak pergi," celetuk Lao Hu.

"Itu tidak mungkin Lao Hu." Shen Long menimpali. Ia kemudian mengambil ketiga hewan suci kecil itu dan memasukkannya ke dalam dimensi yang baru saja dibuatnya.

"Tempat yang sangat bagus," puji Lao Hu.

"Siapa dulu yang buat," timpal Erlang Shen.

"Nggak jadi bagus," ucap Lao Hu.

Shen Long mengeluarkan bibit pohon kristal jiwa. Ia menanamnya di dimensi miliknya. Khusus untuk pohon kristal jiwa, ia mempercepat waktu di pohon itu agar pohon tersebut tumbuh dengan cepat.

"Ayo pergi, Lao Hu!" pinta Erlang Shen.

"Baik!" Lao Hu berubah menjadi kucing kecil. seperti biasa, ia selalu tidur diatas kepala Erlang Shen.

Swuuuussss

Erlang Shen muncul di mulut gua. Dari sana, Erlang Shen kembali melesat. Sesaat setelah ia meninggalkan puncak gunung, beberapa orang menghadangnya. Mereka berasal dari serikat alkemis.

"Sepertinya serikat alkemis punya dendam padaku," ucap Erlang Shen.

"Pemimpin dan Leluhur memintamu untuk ke serikat alkemis," ujar seorang diantara mereka.

"Memangnya dia siapa? Katakan padanya aku akan datang kalau aku mau," jelas Erlang Shen.

"Kalau begitu, kami memaksamu," ucap pemuda berpakaian jingga.

"Kalian sendiri yang memintanya." Erlang Shen tiba-tiba saja menghilang. Saat ia muncul kembali, 4 dari 6 pemuda utusan serikat alkemis sudah mati.

"Sudah kubilang, aku akan datang kalau aku mau." Erlang Shen kembali melempar dua buah jarum. Saat itu juga, kedua pemuda tersebut langsung mati.

"Baj*ngan, beraninya kau membunuh utusanku." Seorang pria muncul di hadapan Erlang Shen. Dia adalah Fu Yuan, pemimpin Serikat Alkemis.

"Hanya proyeksi yang tak sempurna berlagak sombong. Sebaiknya kekuatan jiwa paman itu ditingkatkan sebelum menggunakan proyeksi jarak jauh," ucap Erlang Shen seraya tersenyum meledek.

"Selamat tinggal, tunggu aku di sana." Erlang Shen kemudian menghancurkan proyeksi Fu Yuan.

Erlang Shen mengambil cincin ruang milik keenam pemuda serikat alkemis. Setelah itu, ia mengirim mayat mereka semua ke serikat alkemis menggunakan kekuatan ruangnya.

Sebelum Erlang Shen melesat, seseorang keluar dari portal. Orang itu adalah Tetua serikat alkemis.

"Organisasi sialanmu itu membuatku kesal," teriak Erlang Shen.

"Organisasi apa yang kau bilang sialan?" tanya Tetua itu.

"Sepertinya pendengaran paman sedikit terganggu. Organisasi yang kumaksud adalah serikat alkemis. Organisasi yang bertindak semaunya," jelas Erlang Shen.

"Beraninya kau …. "

Sebelum Tetua itu menyelesaikan ucapannya, api surgawi sudah melingkar di sekelilingnya. Tetua serikat alkemis yang memiliki kultivasi ranah leluhur tahap 7 tidak dapat melewati lingkaran api tersebut.

"Tidak usah mengancamku menggunakan organisasi itu. Ancaman paman itu tidak akan membuatku takut," ujar Erlang Shen.

"Selamat tinggal, Paman Tetua," ucap Erlang Shen. Tiba-tiba saja, api surgawi membesar dan melahap Tetua serikat alkemis. Setelah api itu padam, Erlang Shen melesat meninggalkan puncak gunung.

Swuuuussss

Erlang Shen terus melesat. Ia melesat selama berhari-hari tanpa henti. Saat memasuki hari ketujuh, ia tiba-tiba saja berhenti dan memperhatikan wilayah disekitarnya yang didominasi oleh energi iblis.

"Gawat! Aku memasuki wilayah sekte aliran hitam terkuat," ucap Erlang Shen.

"Kakak takut?" tanya Lao Hu.

"Tidak, aku hanya terkejut," jawab Erlang Shen.

"Si paling berani, padahal dia sendiri takut." Lao Hu mencibir.

"Harimau sialan. Lama-lama kau kujadikan harimau panggang," kesal Erlang Shen.

"Jangan! Masa iya, kaisar harimau dijadikan harimau panggang," timpal Lao Hu.

"Makanya jangan buat aku kesal," ujar Erlang Shen.

Ekspresi Erlang Shen berubah dingin saat melihat puluhan orang melesat kearahnya. Puluhan orang itu adalah murid sekte kelelawar iblis yang terdiri atas 25 murid perempuan dan 25 murid laki-laki.

Swuuuussss

Erlang Shen mengeluarkan tombak langit. Tombak biru tersebut dialiri elemen api, sehingga warna tombak tersebut berubah menjadi merah membara.

Swuuuussss

Boooommmmm

Siluet naga api yang sangat besar muncul dihadapan Erlang Shen. Murid-murid sekte kelelawar iblis langsung menjaga jarak.

"Memasuki wilayah kami adalah satu hal yang tak boleh dilakukan oleh orang luar," ujar seorang pemuda yang memiliki kultivasi tertinggi, yaitu ranah leluhur tahap 8.

"Aku hanya lewat, tidak ada niatan lain," timpal Erlang Shen.

"Melanggar tetap melanggar. Jadi, kau harus menerima konsekuensinya," sanggah seorang wanita.

"Kalau kalian bisa melakukannya, silahkan saja," ucap Erlang Shen memprovokasi.

Ucapan Erlang Shen itu membuat murid sekte kelelawar iblis yang berjumlah 50 orang itu marah. Mereka langsung menyerang Erlang Shen dengan serangan gabungan yang berwujud kelelawar raksasa.

Dhuaaaaaarrrrr

Ledakan terdengar. Murid-murid sekte kelelawar iblis terpental puluhan meter. Bahkan, beberapa diantara mereka sudah tak sadarkan diri.

Swuuuussss

Siluet naga api yang ada dihadapan Erlang Shen berubah menjadi naga sungguhan. Naga api itu melesat kearah murid-murid sekte kelelawar iblis. Melihat jika musuhnya menggunakan api surgawi, 50 murid sekte kelelawar iblis langsung kembali ke sekte mereka.

Erlang Shen melesat melewati formasi berlapis-lapis yang menutupi hutan. Erlang Shen melewati formasi itu dengan sangat mudah, tanpa halangan apapun.

Erlang Shen mendarat di pinggiran hutan. Dari sana, ia melihat bangunan besar berbentuk kelelawar raksasa. Bangunan itu adalah bangunan sekte kelelawar iblis yang terletak di perbatasan hutan iblis dengan padang rumput yang merupakan wilayah netral.

Wuuuussssss

Wuuuussssss

Dua orang dengan kultivasi ranah dewa mendarat di hadapan Erlang Shen. Kedua orang itu adalah murid inti sekte kelelawar Iblis.

"Dasar pembangkang, bukannya menurut malah pergi! Kau benar-benar cari mati," ujar murid sekte kelelawar yang berambut pirang.

"Hanya orang bodoh yang cari mati," timpal Erlang Shen.

"Kau tidak izinkan untuk berbicara, sampah rendahan," sanggah murid sekte berambut cokelat.

"Cih." Erlang Shen berdecak kesal. Ia langsung mengeluarkan api abadi dan menyerang kedua murid inti sekte kelelawar iblis.

Swuuuussss

Murid sekte berambut merah yang memiliki kultivasi ranah dewa tahap 3 terbakar dan berubah menjadi abu dalam hitungan detik.

"Jangan menganggap aku takut kepada kalian hanya karena sekte kalian sangat dekat," ucap Erlang Shen. Seringai tipis yang terbentuk di bibir Erlang Shen membuat murid sekte kelelawar iblis yang satunya lagi mundur karena ketakutan.

Swuuuussss

Boooommmmm

Ledakan terdengar saat Erlang Shen menabrakkan dua bola api abadi di tubuh murid sekte kelelawar iblis. Tabrakan kedua bola api itu menciptakan ledakan dahsyat. Disaat yang sama, tubuh murid sekte kelelawar iblis pun meledak.

"Sekte kelelawar iblis, ini hadiah dariku." Erlang Shen menembakkan puluhan bola api abadi kearah bangunan sekte kelelawar iblis yang berjarak setengah kilometer. Api abadi itu membakar bangunan sekte kelelawar iblis.

Erlang Shen masih belum puas. Ia menciptakan naga api yang sangat besar. Naga api itu melesat kearah sekte kelelawar iblis yang sudah terbakar.

"Kakak benar-benar suka cari masalah," ujar Lao Hu.

"Biarkan saja, aku tidak peduli." Shen Long menimpali, kemudian ia melesat meninggalkan perbatasan hutan tanpa mempedulikan sekte kelelawar iblis yang terbakar.