Novel Ini adalah Seasons Kedua Dari Novel Cerai Yuk.
🌹🌹🌹
SINOPSIS
Ditinggal meninggal oleh istri yang sangat ia cintai, membuat dunia seorang Raditya Gunawan, bapak dengan tiga orang anak tersebut, runtuh seketika.
Dia seperti tak memiliki tujuan hidup lagi. Bahkan dirinya tidak mau menikah lagi. Alasan dia bertahan sampai dengan saat ini hanyalah anak-anaknya.
Namun sepertinya prinsip itu mulai tergoyahkan. Saat tanpa sengaja, dia bertemu dengan seorang wanita yang memiliki paras yang begitu mirip dengan mendiang istrinya, Kalista Vionita (Lilis)
Tetapi meski wajah mereka sangat identik, karakter keduanya sangat berbeda. Membuat Raditya begitu sulit untuk menaklukkan pribadi perempuan yang bernama Melisa Indah Permata itu.
"Harus berapa kali gue bilang. Jangan panggil gue dengan nama Lis, gue nggak suka. Tapi panggil gue dengan nama Melisa.. atau Mel.." - Melisa
"Tapi aku suka panggil kamu dengan nama Lis... atau Lilis.. "- Raditya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lv Edelweiss, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
SORRY...
Melisa berdiri menghadap pada wastafel dapur. Dia memegang bibirnya yang semalam di lumat habis oleh sang manager. Otaknya kembali teringat bagaimana semalam mereka bercumbu mesra cukup lama. Membuat melayang seluruh jiwa dan raga Melisa.
Apa yang semalam itu adalah ciuman pertama gue? - Melisa
Melisa pun memejamkan matanya dan menarik napas dalam. Dia lalu mencuci tangannya di wastafel, bekas membuat sarapan tadi. Tak lama, Radit keluar kamar dan langsung berjalan ke arah kulkas.
Radit mengambil air dingin dan meminumnya. Kemudian menarik kursi meja makan dan duduk di sana. Melisa mengerutkan wajahnya. Dia bingung bagaimana caranya berhadapan dengan suami kontraknya itu, setelah apa yang terjadi semalam di antara mereka.
Sebab semalam cukup aneh menurut Melisa. Bagaimana tidak, saat Melisa sedang menikmati permainan bibir Radit di atas bibirnya, tiba-tiba saja pria dewasa itu menghentikan aksinya.
Radit bangun dan berlalu ke luar kamar begitu saja. Meninggalkan Melisa di tempat tidur dengan perasaan penuh tanya. Bingung.
Melisa merasa harga dirinya di banting habis-habisan oleh duda anak tiga itu. Atau, apa memang seperti itu cara bercinta manusia kutub? Melisa tidak tahu. Sebab dia sendiri tidak berpengalaman dalam hal-hal demikian. Entahlah. Pening.
"Kamu masak apa?" tanya Radit. Melisa lagi-lagi menarik napas dalam. Dia berbalik dan membawakan semangkuk nasi goreng sea food lalu meletakkannya di atas meja makan.
Radit melirik Melisa yang tidak melihat kepadanya. Wanita apa adanya itu hanya diam saja. Terus menyendok nasi ke dalam piring dan meletakkannya ke hadapan Radit.
"Makasih ya?" ucap Radit.
Melisa hanya tersenyum. Dia kemudian berlalu ke kamar anak-anak. Radit hanya melihatnya saja. Radit pasti tahu kenapa Melisa sampai bersikap demian kepadanya. Makanya dia membiarkan saja Melisa bersikap seperti itu.
Tak lama Melisa masuk, Kinan dan Kaila pun keluar. Dua bocah perempuan itu sudah rapi dan siap berangkat ke sekolah. Melisa langsung menyuruh anak-anak sambungnya itu duduk di meja makan. Melisa lalu mengambilkan nasi goreng untuk mereka.
"Makan terus ya, bunda mandi dulu." ucap Melisa.
"Iya Bunda..." sahut Kinan dan Kaila bersamaan. Melisa pun berlalu ke kamarnya.
Setelah mandi dan memakai baju serta kerudungnya, Melisa pun keluar kamar. Dia lalu duduk di samping Radit dan mulai mengambil nasi gorengnya.
"Nasi goreng buatan kamu enak." ucap Radit.
"Makasih." jawab Melisa. Singkat. Cepat. Tepat.
Melisa mulai menyendok nasi goreng ke mulutnya tanpa menoleh sedikit pun kepada Radit. Membuat Radit merasa bersalah. Radit lalu bangun dan berjalan ke kamarnya untuk menganti pakaian. Barulah Melisa melihat ke suaminya itu tanpa Radit ketahui.
Melisa sudah bersiap untuk mengantar Kinan dan Kaila ke sekolah, namun lagi-lagi dia di panggil oleh Radit.
"Lis..." panggil bapak tiga anak itu. Melisa pun menoleh dengan ekspresi datar. Radit menunjuk dasinya kepada Melisa.
"Udah mau jam delapan." ucap Melisa.
Melisa pun berlalu begitu saja membawa Kinan dan Kaila ke dalam mobil. Sesaat kemudian dia sudah melajukan mobilnya, pergi meninggalkan rumah. Radit hanya bisa diam melihat sikap Melisa yang mengabaikan dirinya itu.
Apa dia marah karena aku menciumnya semalam? - Raditya
Padahal Melisa marah bukan karena ciuman Radit, melainkan sikap sang manager yang langsung pergi tanpa sepatah kata pun kepadanya. Padahal mereka baru saja melakukan adegan panas di tempat tidur. Dasar kulkas dua pintu, kurang peka. Tidak pengertian.
Setidaknya, adalah basa basi Radit sedikit kepada Melisa. Atau sekedar ucapan 'makasih ya sayang' atau kata-kata lainnya, yang menunjukkan jika apa yang Radit lakukan itu semua atas dasar perasaan yang murni, bukan sekedar nafsu. Yang membuat Melisa merasa, jika dirinya lebih rendah dari pada wanita panggilan.
Astaga, murah sekali kamu Mel... - Melisa
...****************...
Radit duduk di kursi meja kerjanya. Dia hanya diam saja seperti orang yang sedang memikirkan sesuatu. Apalagi kalau bukan perkara ciumannya semalam. Radit pun mengelus-elus bibirnya. Kemudian dia mengalihkan pandangannya kepada sebuah figuran yang ada di meja kerjanya.
Radit pun mengambil figuran itu. Dipandangnya foto seseorang yang tersenyum manis di dalam bingkai kaca itu. Radit langsung menundukkan kepalanya.
Maafin mas Lis. Nggak ada maksud mas untuk menduakan kamu. Mas hanya nggak ngerti aja dengan semua ini. - Raditya
Air mata Radit jatuh. Dia kembali teringat akan detik-detik saat Kalista akan pergi meninggalkan dirinya untuk selamanya. Saat itu Kalista meminta satu permintaan kepada Radit. Permintaan yang sampai saat ini masih Radit jalankan.
Mas, kalau pun nanti aku benar-benat pergi, jangan sebut hubungan kita cerai mati ya mas? Aku nggak mau - Kalista
Terbukti dari kartu keluarga yang tidak pernah Radit ubah statusnya. Nama Kalista masih tertulis jelas sebagai istri di sana. Itulah mengapa saat Radit menikah dengan Melisa, pihak KUA mengatakan jika Melisa adalah istri kedua Radit.
Kamu tetap tidak tergantikan oleh siapa pun Lis. Namun bagaimana jika suatu hari nanti aku harus membagi hati ku kepada wanita lain? Apakah kamu marah pada mas Lis? - Raditya
Radit semakin terisak. Di ambilnya tisu di atas meja dan langsung membersihkan hidungnya. Radit meletakkan kembali figuran itu di atas meja kerjanya.
Tiba-tiba pintu ruangannya ada yang mengetuk. Radit pun langsung membersihkan wajahnya dan menyuruh masuk orang yang mengetuk pintu.
"Permisi pak.."
"Oh kamu Win, masuk..." ucap Radit.
"Pak ini laporan penjualan yang kemarin bapak minta." wanita muda itu meletakkan sebuah map berwarna coklat.
"Oh iya, makasih ya?"
"Soal Gathering Family minggu depan, apa mau pakai hotel yang kemarin saya rekomendasikan pak?" tanya Winda.
"Hotel apa kemarin?" tanya Radit.
"Hotel Diamond Pak." jawab Winda.
"Bintang lima?" tanya Radit.
"Iya Pak. Dan mereka juga memberikan harga khusus untuk kita pak."
"Oke, boleh... Kamu atur saja ya?"
"Baik Pak. Saya permisi dulu." Winda pun berlalu hendak keluar dari ruangan Radit. Namun saat Winda sudah di pintu, Bianca pun juga sudah di sana.
"Eh Bi..." sapa Radit.
"Kamu udah sarapan? Aku bawain bubur nih." kata Bianca.
"Hmm, sebenarnya sih udah..."
"Yah, gimana dong. Aku udah beli dua." Bianca cemberut.
"Tapi nggak papa, aku akan makan lagi. Thanks ya." Radit berjalan mendekati Bianca yang sudah duduk di sofa lebih dulu.
Bianca langsung menuangkan kuah bubur untuk Radit. Radit mengucapkan terima kasih kepada mantan calon istrinya itu.
"Oh ya, Gathering Family minggu depan, pergi bareng yuk. Mas nggak punya temen pergi kan?" tanya Bianca.
"Hmmm.... sebenarnya, aku udah punya temen Bi." ucap Radit ragu-ragu.
"Ha? Siapa? Pacar baru mas?" Melisa mendadak berubah mood-nya.
"Pacar? Ya nggak lah bi. Aku mana pernah punya pacar, selain kamu dulu." Radit meminum air mineralnya.
"Terus?" tanya Bianca kepo.
"Nanti juga kamu bakalan tau. Makasih ya buburnya." ucap Radit. Dia lalu bangun dan kembali duduk ke kursi meja kerjanya.
Apa orang yang mas Radit maksud adalah Melisa? Ha? Dasar perempuan itu! Liat aja nanti - Bianca
*Bersambung
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Cinta Tidak Pernah Salah Dalam Menemukan Hati Mana Yang Benar-benar Tulus Mau Menemaninya - LV Edelweiss
...----------------...
JANGAN LUPA LIKE DAN BERI RATING YA... 😇🙏
tapi jangan jadi jahat lagi ya... 😊
btw, bapaknya Kalista tau nggak ya kalau anaknya udah meninggal
hidup tanpa ayah/ibu. nggak disukai sodara-sodara...😭
masa cuma gini aja..
penasaran...
masa cuma 3thn lebih lama gk pp mel yo tak dukung sapa tau jodoh 😄🤭
pasti gak menduga si Radit 😄