"Akan kubawakan surga dunia untukmu malam ini Maya,tinggalkanlah tunanganmu,Jadilah milikku seutuhnya."
"Tapi aku sangat mencintai Ikhsan". Lirih Maya penuh dilema.
"Cinta macam apa yang kau bicarakan,disaat kau tak menolak berserah diri dibawah kendaliku." Andra menatap sang sahabat dengan mata mengintimidasi.
Maya dan Andra bersahabat sejak mereka dibangku SMA ,saat Maya memiliki pacar,dan bertunangan.Andra baru sadar jika ia mencintai Maya.Hingga suatu malam,terjadi hal yang tidak diinginkan,yang menyebabkan keduanya menjadi partner ranjang sampai saat ini.Ikhsan mengetahui perselingkuhan tunangannya,namun masih tetap menerima Maya kembali.
Akankah Maya bertahan bersama Ikhsan atau memilih pergi bersama Andra,sahabatnya yang selalu membawanya terbang tinggi ?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Qiyasa Rizki, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
3
Dari kejauhan sepasang mata elang menatap kearah rumah dengan tema American di depannya
"Ck ... Udah berani main cium cium aja dia" decak Andra dari dalam mobil,segera dia melajukan mobilnya kedepan rumah Maya,Ia yang melihat sorot lampu dibelakangnya segera refleks menengok,dengan sekilas dia sudah tau jika itu adalah mobil milik Andra.
Mereka segera masuk ke dalam rumah bersama,diruang tengah ada Mama Maya yang sedang mengambil air minum dengan tangan satunya yang tengah sibuk memegang laptop,sepertinya beliau baru saja selesai menyelesaikan urusan kantor.
"Loh...ada Andra ,kirain tadi pergi sama Ikhsan." sapa Mama ramah mendapati kedatangan keduanya bersama.
"Tadi ketemu di depan tante."
"Gimana kuliah lancar,Andra ?"
"Lancar tante,tapi sepi di kampus sekarang Tan.Maya sudah sibuk sama pacar barunya "
"Apaan sih. " Teriak Maya mendelik kearah sahabatnya.
"Hahaha. Andra kehilangan kamu tuh May,boleh berpacaran tapi jangan sampai mengganggu tugas skripsi ya ".
"Siaaaapp boss." seru Maya,seraya memperagakan sikap hormat ke komandan.
"Andra pacarnya siapa ?"
"Ga ada yang mau sama dia Mah ,soalnya tukang gonta ganti cewek.Semua cewek dideketin,tapi ga dipacarin. " Cibir Maya dengan penuh semangat.
"Belom ada yang cocok Tante. " saut Andra dengan tersenyum
"Halaaahhh sok sok an... Kambing di bedakin juga mau dia Mah" ejek Maya.
Andra hanya tertawa menanggapi celetukan Maya.
Kini ketiga nya tengah berbincang bincang ringan dengan suasana yang akrab dan penuh kehangatan,Andra sudah seperti keluarga bagi Maya dan Ibunya.Bagi Andra,pembicaraan yang sangat berbobot dan menyenangkan dengan seorang wanita karir,single parent,tangguh,dan energik seperti Ibu Dewi ,Mama Maya.
Dimata Andra Ibu Dewi adalah sosok ibu yang kuat,rela tidak menikah lagi demi bisa membesarkan putri tercintanya dan memberikan kehidupan yang layak.Terbukti Maya bisa dibilang hidup serba kecukupan,rumah besar,mobil ada,dan beberapa properti yang disewakan.Mama nya sangat berkompeten dalam pekerjaannya di kantor,sebagai salah satu orang penting diperusahaannya.
Bisa saja beliau menikah lagi,mencari tambatan hati,pengganti suaminya,banyak pria pria yang mencoba mendekatinya selama ini.Apalagi beliau masih sangat muda saat Papa nya Maya meninggal dunia.
Setelahnya selesai terlibat percakapan yang cukup seru bersama Maya dan Andra, beliau masuk ke kamarnya untuk beristirahat,karena besok harus bangun pagi dan kembali berkutat dengan sibuknya urusan kantor,maklum beliau adalah direktur diperusahaan ternama.Dapat dipastikan jadwalnya sungguh padat dan menguras otak dengan jabatan yang sudah lumayan tinggi dikantornya.
Pukul 23.00 Andra pulang kembali ke apartement miliknya dibilangan strategis.Rasanya sudah cukup mengobrol dengan sahabatnya membahas segala hal yang sedang terjadi di sekitar mereka tentang perkuliahan,bercerita pula tentang kisah percintaan Maya yang mulai tumbuh bunga bunga,betapa bahagianya dia saat bersama Ikhsan.Andra kadang menimpalinya dengan candaan kotor khas anak cowok,mengatakan Maya suatu saat pasti akan diseret kedalam kamar Ikhsan,yang hanya ditanggapi dengan kemarahan oleh Maya kearah Andra.
Andra juga membahas soal Anggi yang terus mengiriminya teks meminta untuk bertemu kembali,mengulangi moment yang penuh gairah bersamanya.Andra yang cuek dan dingin memilih mengabaikan chat tersebut,mengganggu sekali menurutnya,cewek itu terus saja menggoda minta dipuaskan.
Dirinya berprinsip tak ingin terikat dengan satu orang yang akan menyulitkannya di masa depan,Andra masih ingin bebas menikmati masa muda nya yang penuh dengan fantasi fantasi gila nya,tentu saja tentang cewek.
Sungguh menyenangkan memiliki sahabat yang bisa saling untuk berbagi keluh kesah tanpa ada rasa canggung dan malu saat mengutarakan segala hal benaknya.Maya sangat berarti untuknya,sahabat yang sudah lama bersamanya dalam suka dan duka.
3 bulan berlalu..
Kehidupan Maya berjalan sebagaimana mestinya,menyelesaikan tugas tugas kuliah,jalan dan nonton bersama Ikhsan,mereka sering menghabiskan waktu bersama sepulang kuliah ataupun saat akhir pekan.Membina benih cinta yang mulai bersemi lebat diantara keduanya.
Tidak ketinggalan juga waktu untuk nongkrong dan Hangout dengan Andra & the genk,Maya sesekali ngechill bersama Selly dengan belanja,ataupun perawatan ke salon,kesibukan khas cewek metropolitan yang sangat menjunjung tinggi penampilan.
"Sayang kita mampir sebentar ya ada yang mau aku beli untuk mama. " ujar Ikhsan sambil menunjuk toko kebutuhan kecantikan di dalam sebuah mall,mereka sedang menghabiskan waktu bersama setelah satu minggu ini tidak bertemu.
"Ayo sayang ".Seru Maya seraya bergandengan tangan dengan kekasihnya itu.
Keduanya memasuki toko gandengan tangan yang tak pernah lepas,Maya memilih produk keluaran terbaru yang sedang booming karena mengiklankan go green dan produk ramah lingkungan.
Dia membeli sabun mandi dengan varian wangi peach dan jasmine satu untuk dirinya dan satu lagi untuk ibu nya Andra .Tidak lupa dia menitipkan produk lilin yang memiliki wangi lavender untuk mamanya ikhsan.Rasanya tidak adil,jika dia tidak membelikan barang walaupun hadiah kecil karena Ikhsan sudah cukup sering memberi barang untuk Maya selama mereka berpacaran.
Tak sengaja dan taj terduga di toko itu masuk wanita paruh baya bersama wanita manis di sampingnya.
"Ikhsan..."
"Loh Mama disini ngapain." seru Ikhsan menyapa Ibunya.
"Ini lho...Mama ngajakin Arum belanja bulanan,sekalian latihan nanti kalau udah jadi istri kamu" Jawab Ibu Tini ,Mamanya Ikhsan dengan menepuk lembut pundak Arumi.
Deg ... Jantung Maya berdegup kencang .
"Hah istri.Jadi selama ini ikhsan sudah ada calon istri?" bathin Maya dengan perasaan tak menentu.
"Apaan sih maksud Mamah ngomong begitu."seru Ikhsan cukup keras hingga beberapa pengunjung toko menengok ke arahnya.
Ikhsan menarik tangan Maya yang tak jauh darinya lantas memperkenalkan ke mama nya dengan penuh perhatian.
"Ini Maya mah ,pacar Ikhsan."
"Halo tante " Sapa Maya seraya mengulurkan tangan bermaksud bersalaman dengan ibu pacarnya itu,namun tangannya tergantung di udara tidak ada sambutan sama sekali dari orang yang ingin dikenalnya itu.Arumi cuma tersenyum sopan kearah Maya.
Mata Mama ikhsan menelitik dari ujung kepala ke ujung kaki wanita yang baru saja di perkenalkan putranya,sebagai pacar itu.Ia tampak tak suka menatap tajam menilai penampilan Maya didepannya,yang cenderung berpakaian sedikit terbuka dengan dress selututnya.
Setelah Maya membayar semua belanjaan di toko tersebut,mereka bertiga sepakat makan terlebih dahulu disebuah resto yang masih terletak di dalam mall itu.
Maya duduk bersebelahan dengan Ikhsan ,Mama ikhsan dan Arumi ada di depannya .Selama sesi makan berlangsung hanya ada obrolan antara mereka bertiga yang terdengar .Maya hanya sesekali menimpali itu pun karena ikhsan yang mengajaknya bicara,melibatkannya dalam obrolan mereka.Mama Ikhsan terang terangan membanggakan Arumi di depan Maya,seolah olah ingin menunjukkan jika Arumi yang pantas bersama Ikhsan,bukan dirinya.
"Arumi itu orangnya kalem ,pakaiannya sopan,bicaranya selalu santun,ga pernah nyakitin orang tua,ikhsan dan Arumi sudah kenal dari mereka SD karena saya kenal baik dengan orangtuanya.Pokoknya jika jadi istri,ia akan melakukan yang terbaik untuk keluarga." ucap mama ikhsan mengelus pelan pundak Arumi disampingnya dengan penuh semangat antusias.
Ikhsan terus menggenggam tangan Maya di bawah meja,saat Ibunya mulai berceloteh menceritakan masa kecil Ikhsan dan Arumi. Seakan memberi tanda bahwa hanya Maya yang ikhsan cintai,bukan Arumi ataupun gadis yang lain.Waktu empat puluh menit terasa begitu lama bagi Maya,dari obrolan singkat hari ini dapat di simpulkan kalau Mama ikhsan tidak menyukai Maya menjalin hubungan dengan putranya.
Beliau berencana menjodohkan Ikhsan dengan Arumi,gadis yang digadang gadangkan akan menjadi istri yang berbakti.
Setelah diantar pulang oleh Ikhsan,Maya langsung masuk kamar dengan perasaan sesak,airmatanya meluruh jatuh dipipi mulusnya dan segera men calling nomor Andra,dengan penuh harap.
Dia butuh temen curhat ,sesak sekali dadanya mengetahui kekasih yang dia cintai akan di jodohkan dengan wanita pilihan orangtuanya,dan terang terangan memproklamasikan didepan dirinya yang notabene statusnya sebagai kekasih Ikhsan.
**
Sebuah kamar terdengar suara desahan penuh gairah menandakan adanya pertempuran panas di ranjang .Andra menarik keras rambut cewek di depannya untuk segera mendekat padanya.
"Ahh..." Gerakan pinggulnya cepat dan berirama,mengakibatkan semakin kerasnya suara desahan cewek yang sedang di masuki nya.
Ciuman mereka saling terpagut dengan tubuh keduanya yang tengah polos.
Dering telepon mengganggu konsentrasinya yang tengah fokus untuk mencapai puncak .
Sekali ..dua kali .. tiga kaliii..Dering telpon tetap berbunyi nyaring memaksanya untuk segera menerima panggilan tersebut.
Andra segera bangkit dan mengangkat telpon dengan posisi monster kecil masih menjulang tinggi minta di keluarkan cairan putihnya.
"Halo kenapa,telpon ??" Suara dan napas Andra terengah tengah,disela sela sesi bercintanya.
"Lo dimana cepet kerumah gue sekarang!" Suara Maya tak terdengar jelas ditengah isakan tangis nya yang begitu menyayat hati.
"Oke,tunggu" jawab Andra singkat.
Andra segera menuju kamar mandi seraya memunguti pakaiannya yang berserakan.
"Lo mau kemana ,kita belum selesai " Protes si cewek yang tengah duduk melongo di tinggal lawan mainnya diatas ranjang.
"Maya butuh gue sekarang. " jawab Andra.
"Gila lo...lagi nanggung ga bisa nunggu bentar apa !"
Andra tak menggubris rengekan Linda ,temen tidurnya malam ini,setelah Anggi ia campakkan.Segera dia keluar dari kost an Linda dan menuju parkiran,mobilnya melaju dengan kencang menuju rumah sahabatnya,sepanjang jalan dia dipenuhi pikiran, menerka nerka apa yang terjadi pada Maya hingga menangis terisak seperti itu.
**
"Ikhsan mau di jodohin, nyokapnya ga suka sama gue, " Isak Maya dengan penampilannya yang kacau,rambutnya urakan tergerai bebas dan riasan wajah,terutama lipstik merahnya tampak berantakan. Dia hanya mengenakan kaos dan hot pant yang menampilkan paha mulus dan kaki jenjangnya.
"Sexy" Bathin Andra menelan ludah.
Dia segera memalingkan pandangannya tak ingin menuruti matanya yang liar.Entah karena hasrat yang belum tuntas atau emang dia yang tidak menyadarinya selama ini,tapi dia baru mengetahui jika Maya sangat cantik dengan penampilan seperti sekarang.
"Udah sih kaya ga ada cowok lain aja.Lo biasa juga gitu,putus cinta besoknya udah dapat gandengan baru." jawabnya singkat mencoba memberi semangat pada Maya.
" Tapi ikhsan tuh beda,gue udah cinta banget sama dia," isaknya dengan mengelap ingus yang mengalir sempurna diiringi airmata.
"Lagian emang lo mau serius sama dia,mau langsung nikah?Enggak juga kan.Kuliah aja belum lulus."
"Orang kaya lo mana tau,lo ga tau rasanya kalau udah cinta,gue ngerasa Ikhsan tuh one and only yang bakal jadi jodoh gue di masa depan,gue udah terlanjur cinta mati sama dia." Tangis Maya semakin menjadi dengan merubah posisi dirinya telungkup diatas tempat tidur,punggungnya terlihat naik turun bersamaan dengan makin kencang dirinya terisak sedih.
Andra kelimpungan tak tau harus berbuat,segera dia beranjak dari sofa kamar Maya dan duduk di kasur sahabatnya berada.
Lantas dia naik dan ikut berbaring di sebelah Maya,
menarik dan mendekap mencoba menenangkannya dengan cara menepuk nepuk punggung Maya penuh perhatian,tak tega rasanya melihat sang sahabat menangis pilu gara gara satu cowok.Maya membalas pelukan dan menumpahkan airmata di dada bidang Andra.
Kulit mereka saling bergesekan tanpa sadar,hingga... Ada sesuatu yang mengeras di bawah sana ...
"Oh shiitttt ! " Ujar Andra pelan,mengumpat dalam hati.
"May gue pengen ... " Ucap Andra lirih.