Seorang gadis cantik berusia 22 tahun ikut dengan bibinya bekerja sebagai seorang pembantu di rumah besar milik keluarga kaya raya untuk membantu perekonomian keluarganya.
.
Di sisi lain seorang pria tampan berusia 29 tahun yang terkenal akan sikap dingin, cuek dan irit bicara itu tak segan-segan melakukan hal kasar kepada orang yang dia anggap hama, namun pesonanya jangan pernah diragukan lagi.
Namun karena sebuah kesalahpahaman membuat adanya pernikahan antara pembantu dan juga anak majikannya itu.
Entah bagaimana nasib gadis cantik itu setelahnya, apakah dia akan bahagia dengan pernikahan ini atau malah ternyata neraka yang dia ambil???
Yukkk kepoinnnn ceritanya!!
🥕🥕🥕
Follow Instagram @lala_syalala13
Follow TikTok @Lala_Syalalaa13
Follow Facebook @Lala Syalala
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon lala_syalala, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
PMTM BAB 20_Gengsi Yang Tinggi
KALAU ADA TYPO BOLEH LANGSUNG KOMEN DI PART-NYA YAAAA
🥕🥕🥕
"U... Untuk Kyra ma?" tanya Kyra lagi masih tidak percaya, dia bukan tidak percaya akan apa yang dia dapat tetapi dia tidak percaya kalau ternyata dia sangat di terima sekali di keluarga ini.
"Iya sayang, sini deh mama pasangin." ucap mama Mira dengan senang nya.
Beliau sudah sangat menunggu sekali masa-masa sekarang ini, dimana beliau bisa memakaikan perhiasan turun temurun yang sudah sangat beliau jaga selama ini untuk menantu nya.
Mama Mira pun memasangkan sebuah kalung yang terlihat cocok sekali dengan Kyra, kemudian ada gelang dan juga cincin berlian murni yang begitu menyilaukan mata.
Kyra masih tidak percaya kalau dia menggunakan barang barang yang begitu berharga ini, dia hanya menggunakan cincin pernikahan nya saja tanpa ada perhiasan lainnya.
"Bagus banget sayang, cocok banget sama kamu." ujar mama Mira senang karena akhirnya warisan dari ibu mertuanya akhirnya turun ke sang menantu.
Kyra berjanji akan menjaga barang tersebut, dia juga tidak akan sering memakainya karena agar barang tersebut tetap terjaga dan bisa di turun temurun kan ke anak cucu nya nanti, anak? Apakah tidak berlebihan jika Kyra menyebutkan anak bukan.
.
Di sisi lain setelah Gavin mengantarkan Kyra ke mansion utama, dia segera menuju ke bandara karena pesawat akan berangkat setengah jam lagi, mepet memang karena memang tiga jam lalu baru saja di beritahu kan oleh Max bahwa ada perubahan jadwal.
Sampai di bandara Gavin langsung check in dan langsung masuk ke dalam pesawat karena memang dia sudah sangat telat, untuk mobilnya sudah ada yang mengambilnya.
"Ck Max kasih peringatan kepada maskapai ini karena sudah membuat ku terburu-buru." tegas Gavin setelah duduk di kursi first class nya di ikuti oleh Max duduk di samping tuannya.
"Baik tuan muda." jawab Max.
Perjalanan Jakarta-London memakan waktu hampir lima belas jam, yang artinya jika Gavin dan Max berangkat pukul Sembilang pagi maka dia akan tiba pukul sebelas malam, hal itu pun di gunakan oleh Gavin dan Max untuk istirahat namun hanya sebentar karena mereka akan kembali fokus dengan pekerjaan mereka.
Di mana pun dan kapan pun selagi masih ada kesempatan untuk bekerja maka mereka berdua akan sangat fokus, bahkan seperti sekarang ini Gavin sampai melewatkan makan siang karena terlalu fokus.
Dia merenggangkan sedikit badannya karena lelah terus menatap laptopnya dan juga duduk terlalu lama, dia melihat ke arah Max yang masih fokus dengan pekerjaan nya.
"Max apa yang sedang di lakukan Kyra sekarang?" tanya Gavin membuat Max menghentikan aktivitas nya, Max melihat ke arah tuan muda nya itu dengan penuh tanya.
'Kenapa coba tuan muda tidak tanya langsung ke istrinya, kenapa malah tanya saya coba? Aneh memang.' gumam Max dalam hatinya.
"Jangan mengumpat ku Max." ucap Gavin dengan datarnya membuat Max mendelikkan matanya lupa dengan siapa dia berbicara.
Tuan muda nya itu bisa mengetahui isi hatinya, apa yang sedang orang lain pikirkan tuan muda nya bisa mengetahuinya, bukan karena bisa sihir tapi entah Max juga tidak tahu mungkin karena kepekaan tuan muda yang begitu tinggi, namun sayang gengsi nya juga begitu tinggi sekali.
"Ma... Maaf tuan muda, akan saya tanyakan terlebih dahulu kepada bi Siti." ucap Max kemudian langsung mengirimkan pesan kepada bi Siti.
Max memang menyuruh bi Siti untuk terus mengaktifkan handphone, karena saat nona muda nya itu berada di mansion maka Max akan merepotkan bi Siti nanti nya untuk menanyakan kabar tentang nona muda nya itu.
Tak lama setelah menanyakan kabar nona muda nya kepada bi Siti, bi Siti pun langsung membalas pesan tersebut.
"Nona muda sedang makan siang bersama dengan nyonya besar tuan." ucap Max dan di angguki oleh Gavin.
"Apakah tuan muda ingin makan siang juga, karena ini sudah waktunya tuan." ucap Max.
"Kau makan lah, aku tidak lapar." ucap Gavin fokus kembali dengan pekerjaan nya.
Sedangkan Max karena sudah lapar dia pun mulai makan siang, tenang Gavin tidak akan mempermasalahkan hal tersebut karena dia tidak sampai tega hati membiarkan karyawan nya kelaparan dan Max sangat tahu itu sehingga dia tidak segan makan terlebih dahulu dari pada tuan muda nya, jika menunggu Gavin makan bisa-bisa Max mati kelaparan.
Waktu berjalan begitu cepat hingga sekarang pukul sebelas malam waktu Indonesia tapi mereka sampai di London langit masih menampakkan cahaya kemerah-merahan yang artinya matahari baru akan tenggelam dan Gavin dan max sudah sampai di London.
Mereka sampai pukul lima sore waktu London karena perbedaan waktu selama enam jam membuat mereka masih di bilang sore tiba di London.
*Info: Jika di Indonesia sekarang pukul sebelas malam, berarti di London pukul lima sore di hari yang sama, jadi Indonesia lebih cepat dari London.
Mereka sudah di jemput oleh suruhan Gavin menuju ke apartemen miliknya di sana, tenang apartemen Max berada tepat di bawah lantai tuannya sehingga sangat dekat.
"Max kau istirahat lah, besok pagi kita sudah harus ekstra dalam bekerja. Ingat lah banyak tikus kecil yang harus kita selesaikan di sini sebelum balik ke Indonesia." tegas Gavin dan di angguki oleh Max.
Karena terlalu capek Gavin juga langsung tidur, bahkan dia tidak memegang hp nya karena dia taruh nakas, sedangkan dia terlelap begitu damai.
Di sisi lain Kyra merasa gelisah karena dari tadi pagi berangkat sampai sekarang sudah jam dua belas malam waktu Indonesia tapi Gavin sang suami sama sekali tidak menghubungi nya.
Rasa khawatir pun dia rasakan, takut terjadi apa-apa membuat Kyra terus mondar-mandir di kamar, dia ingin menelepon Gavin tapi dia takut mengganggu, tapi jika tidak di telepon maka dia akan selalu khawatir.
"Apa aku telepon tuan Max saja ya?" tanya nya sendiri bergumam sendiri tanpa ada teman bicara.
"Coba deh." ucap Kyra mencoba mencari nomor Max yang dia terima dari bi Siti tadi.
Baru akan memencet tombol telepon namun ternyata ada pesan masuk dari Max yang mengatakan kalau Gavin sedangkan istirahat dan nanti akan menghubungi diri nya setelah bangun.
Rasanya Kyra malu sekali karena apa yang dia pikiran dari tadi ternyata bisa sampai di belahan dunia lain nya.
"Aduh malu aku!" seru nya sambil menaruh hp nya di samping tempat tidur dengan Kyra yang langsung menggelinding ke kiri dan kanan karena malu.
"Aduh gimana nanti kalau tuan Max bilang ke mas Gavin? Aduh aku malu banget ini." seru Kyra mencoba menetralkan jantungnya karena malu.
Namun setelah tahu tentang keadaan Gavin yang baik baik saja membuat Kyra bisa tidur dengan nyenyak sekarang ini.
.
Pagi harinya Gavin sudah bangun, dia menggenakan jas mahalnya untuk menuju ke kantor, tak lupa dia juga menyuruh Max untuk memesan sarapan untuk dirinya dan juga Max.
"Sudah siap tuan muda?" tanya Max saat Gavin sudah duduk di mobil bagian belakang.
"Hm." jawabnya singkat sambil arah pandangan nya melihat ke jendela, entah apa yang dia lihat, namun dari sorot matanya adalah sebuah kekosongan.
.
.
Bersambung.....
...ULASAN DAN BINTANG LIMA NYA🌟...
...FAVORITKAN CERITA INI ❤️...
...VOTE 💌...
...LIKE 👍🏻...
...KOMENTAR 🗣️...
...HADIAHNYA 🎁🌹☕...
aq kira mau di apai!!!