antara ustad dan murit yang menyebalkan setiap hari terlibat cekcok ,,, di kelasnya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon iza, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 3
Masih ingat di benak fursidah saat bertemu dengan marsum kadang dia senyum kadang diya cuwek fursidah sadar ini resiko kalo berpacaran dengan pelayboy kelas kakap habisnya diya ganteng senyumnya dan dobel pelus dia keluar terpandang dia merasa bisa memiliki marsum seutuhnya suatu saat nanti .
"hey malah bengong di ajak bicara " kata haul
" habisnya aku bingung mau jawab apa .aku merasa marsum agak berubah saat terakhir aku bertemu dia cuwek gak kaya biasanya " kata fursidah dengan muka sedihnya.
" yg sabar. pikir positifnya aja mungkin diya takut di ledekin sama temen kamu kan secara tak langsung temu kamu kalo ngomuk kaya ember bocor" kata haulah
"iya, btw kamu udah makan belum kalau belum makan ayo kita ke kantin siapa tahu di sana ada peromonya " kata fursidah dengan senyum
"mana ada peromoan di kantin kamu tuh mikirnya peromoan geratisan emang otak kamu penuh peromoan " kata haul sambil ngakak
haul kalau dekat fursidah gak ada sedih tiba bawanya ngakak terus . Dan mereka pergi ke kantin untuk makan sore karena sehabis makan mereka harus siap siap solat berjema'ah magrib karena sekarang peraturan ponpes sangatlah ketat kalau telat berjema'ah hukumannya harus baca alkurban sambil berdiri .setelah dari kantin haul dan fursidah siap ke kamar mandi biasanya bentar lagi kamar mandinya anteri
"woyyyyy siap yg lempar pintu dengan batu kurang kerja'an aja " kata santeri yg ada di dalam kamar mandi
" makanya kalau mandi jangan lama anterin pajang woy .mandi apa semedih kamu kok lama banget di kamar mandi " kata fursidah dengan muka garangnya
"iya beresik bentar lagi udah selesai kalau mandinya bentar itu mandinya bebek tau" kata santeri di dalam kamar mandi dengan muka kesel habisnya mandinya di ganggu sama fursidah santeri yg terkenal alimnya saking terkenal alimnya sampe gak pernah ikut berjema'ah solat subuh sampe para pengurus ponpesa sampe tau tingkah laku fursidah yg bikin emosi
"kalau mandi itu cepeten siram udah beres kan ngapean kamu mandi lama gak bakal berubah sahrini kan kamu "kata fursidah
"ituh mah kamu yg mandi kaya itik cebar cebor udah walau pun aku mandi lama kan berrsih gak bau ketiak , gak kaya kamu " kata santeri itu dengan muka kesel
" hehhh di bilangin sewottttt dasar perawan tuwa pantesan gak laku sampe sekarang mukanya aja kaya gitu" kata fursidah dengan muka kesel
Setelah berdebat panjang fursidah masuk kedalam kamar mandi,
"huuuun sejuknya " kata fursidah di dalam kamar mandi
Setelah mandinya udah fursidah masuk ke musolah dengan tampang gak berdosa ke pengurus ponpes .setelah solat berjemaah udah selai fursidah kembali ke asramanya
"mbk fursidah kamu jangan terlalu dekat sama Haula " kata islami saudara sepupu fursidah
"ngomong apah kamu is, kan aku sama diya udah lama berteman "kata fursidah
"bukan gimana gak baik berteman terlalu dekat taku suatu saat nanti kali pecah belah mbk " kata islami
" gak bakallah kan aku sama diya sehati " kata fursidah dengan muka di tekuk
"terserah kamu mbk sepenting aku udah nasehatin kamu kita jangan gampang percaya ke orang lain walau pun itu saudara kita sendiri , aku ngomong ini karena aku peduli ke kamu mbk " kata islami
"berarti aku harus gak percaya ke kamu dong kan kata kamu gak boleh percaya ke saudara sediri " kata fursidah sambil nyengir
"terserah aku mau ke dapur dulu karena sekarang piket aku masak "kata islami dengan muka judesnya
setelah islami pergi ke dapur fursidah cuma menatap ke pergiyan islami dengan bingung
"kenapa tuh anak tumben nasehatin aku apa ada yg aku gak ketahuinya " kata fursidah gumam sendiri
