Gea gadis berusia 18thn yang tanpa sengaja bertemu dengan Steven seorang CEO sekaligus mafia kejam,gadis cupu itu mampu membuat sesuatu dalam diri mafia yang sudah lama tertidur akhirnya bangkit.
Berkali-kali dia berusaha lepas dari sang mafia,namun sayangnya dia sudah terjerat belenggu sang mafia.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mellapsha, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 3 first kiss
Gea duduk bersandar di kepala tempat tidur. Dokter baru saja selesai memeriksa kakinya dan sekarang kakinya harus di perban untuk beberapa hari. Ceklek, suara pintu dibuka membuat Gea menoleh kearah pintu.
Terlihat Steven yang masuk kedalam kamarnya, Gea langsung waspada. Dia menggeser duduknya lebih kekanan.
"setelah kakimu sembuh maka kita akan menikah,"ujar Steven membuat Gea terkejut,
"tapi om, kenapa begitu? Gea gak mau menikah,jika karena Gea menabrak om tadi pagi maka Gea minta maaf. Tapi tolong biarkan Gea pergi om,"pinta gea Dengan memohon
"Kau lebih memilih menikah dengan pria tua itu dari pada denganku hm?" Tanya Steven menatap intens ke arah Gea. Seketika Gea langsung menggelengkan kepalanya.
"nggak, Gea nggak mau menikah dengan pak Broto,"jawab Gea.
"kalau begitu Kita menikah 3 hari lagi,"tegas Steven
"nggak, nggak mau om,"ucap Gea yang menolak permintaan Steven.
"Aku gak minta kamu buat menikah denganku, tapi ini perintah dariku!" tegas Steven dengan tatapan elangnya. Dia lalu bangkit dari duduknya dan keluar kamar Gea.
Gea menatap nanar kepergian Steven rasanya ingin sekali dia berlari keluar pintu itu. Namun itu bisa di bilang gak yang mustahil. Pertama kaki dia sakit sehingga dia kesusahan berjalan, kedua meski dia bisa keluar dari rumah itu pun kecil karena banyaknya bodyguard yang berjaga disana.
Gea bingung harus berbuat apa, saat sedang berfikir tiba-tiba seorang maid datang dengan nampak penuh makanan.
"Permisi nona, ini makan malamnya,"ucap maid itu dengan tersenyum lembut."Kalau begitu saya permisi ya Nona,"sambung maid itu setelah meletakkan makanan di atas meja samping tempat tidur Gea.
Gea tidak mengatakan apapun bahkan tidak memandang makanan yang di sajikan oleh maid itu. Rasanya dia sangat tidak nafsu makan meskipun sejak siang dia belum makan,Gea hanya membiarkan makanan itu dingin tanpa menyentuhnya sedikitpun.
Hingga jam menunjukkan pukul 22;00 WIB malam dan rasa kantuk datang menghampiri dirinya. Gea memilih untuk tidur karena dia sangatlah mengantuk.
***
pukul 6:00 pagi Gea keluar dari kamar mandi, dia baru saja selesai mandi dan mengenakan dres warna putih. Diakini berdiri di balkon untuk menghirup udara lagi hari yang sejuk. Terlihat dibawah ada sebuah taman yang cukup luas.
Beberapa bunga tumbuh di sana hingga membuat itu nampak cantik.
"permisi nona,"ucap seorang maid membuat Gea menoleh kebelakang."Makananya saya letakkan di sini ya, Nona,"sambung maid itu dengan tersenyum.
"Tangan kamu kenapa?"tanya Gea yang melihat memar di tangan maid itu.
"Tidak apa apa, nona. Saya permisi dulu Nona,"ucap maid itu buru-buru keluar kamar Gea.
Saat maid itu berbalik terlihat Steven yang sudah berdiri di ambang pintu dengan melipat tangannya di depan dada. Keringat dingin langsung membasahi dahi maid itu.
"Pe-permisi tuan," ucap maid yang bernama Santi.
Tanpa berkata apapun Steven membiarkan maid itu keluar dari kamar Gea.
"Kamu penasaran kenapa dia penuh luka hm?"gumam Steven yang melangkah ke arah Gea.
Gea hanya terdiam tidak menjawab pertanyaan Steven.
"Itu karna kamu," ucap Steven membuat Gea seketika menatap Steven .
"Ma-maksudnya?"tanya Gea tidak mengerti dengan apa yang di katakan Steven.
"Bukankah semalam kamu gak makan," Gea menganggukan kepalanya."Aku menyuruhmu makan tapi kamu tidak mendengarkanku maka merekalah yang akan menanggung akibatnya," ujar Steven membuat Gea membelalakkan matanya tidak percaya"Aku gak suka di bantah dan aku juga gak mau menyakitimu jadi jika kamu gak mau orang lain tersiksa maka turuti semua perkataanku," tutur Steven penuh penekanan.
"Apa perlu aku mematahkan tangannya?" tanya Steven menakut-nakuti Gea.
"Jangan, aku mohon jangan,"pinta gea dengan sorot mata memohon.
"Makanlah," titah Steven menoleh kearah mana yang tadi di bawa oleh Santi.
"I-iya," jawab Gea dengan terbata. Dia langsung berjalan ke arah makanan itu.gea duduk di kursi untuk makan sesuai dengan perintah Steven
Steven menaikkan satu sudut bibirnya." Gadis pintar," ucap Steven mengusap kepala Gea.
"Habiskan,"perintah Steven yang kemudian keluar dari kamar Gea meninggalkan Gea yang sedang makan.
Gea pun menghabiskan makanannya hingga tak tersisa. Dia tidak mau maid itu terluka lagi karena dirinya.
Selesai makan Gea hanya duduk di sofa karena dia tidak di perbolehkan keluar dari kamar itu. Maid itu pun masuk kembali kedalam kamar untuk mengambil piring kotor. Gea terlihat merasa bersalah melihat lebam di tubuh Santi.
"Permisi nona, saya mau ambil piring kotornya,"ucap Santi dengan sopan.
*iya silakan," balas Gea dengan tersenyum canggung, "Maaf ya," ucap Gea tiba-tiba membuat Santi menoleh kearahnya.
"Maaf karena aku kamu jadi terluka seperti itu," sambung Gea yang merasa bersalah.
"tidak apa-apa nona, memang saya yang kerjanya tidak benar," tutur Santi.
"Oh ya nama kamu siapa?"tanya Gea
"Saya santi nona,"jawab Santi
"Umur berapa kayaknya kita seumuran deh san,"tanya Gea yang penasaran.
"19 Thun nona,saya baru lulus SMA dan langsung bekerja disini,"terang Santi
"Seumuran dong kita," ujargea yang terlihat senang seperti mendapatkan seorang teman.
"iya nona,kalau begitu saya permisi terlebih dahulu. Mari nona,"ucap Santi dengan tersenyum yang di balas senyum oleh Gea.
Senyum Gea kembali hilang setelah Santi menutup pintu dan terdengar jika pintunya di kunci dari luar. Kini Gea hanya duduk diam di dalam kamar itu. Dia pun tidak bisa menghubungi siapapun karena ponselnya entah hilang kemana.
Saat dia sedang melamun pintu kamarnya di buka membuat Gea tersadar dari lamunannya. Dia langsung berdiri saat melihat Steven masuk ke dalam kamar bersama dengan Fero.
"Mau ngapain om kemari?" tanya Gea saat Steven melangkah kearahnya.
Tanpa mengatakan apapun dia langsung mengecup sekilas bibir Gea, plak. Satu tamparan mendarat di pipi Steven. Fero yang ada di sana terkejut karena Gea dengan beraninya menampar tuanya.
"Berani sekali om mencuri first kiss ku,"gumam Gea menutup bibirnya dan menatap Steven dengan tatapan penuh kebencian.
Mendengar perkataan Gea membuat Steven gak jadi marah kepadanya. Steven menaikkan sudut bibirnya karena senang mendengar perkataan Gea.
"manis seperti nama kamu Gea"ucap Steven yang tidak merasa bersalah lalu melangkah keluar dari kamar Gea.
"Kau jaga dia!"titah Steven saat melewati Fero
"Baik tuan,"jawab Fero.
Mereka berdua keluar dari kamar Gea lalu mengunci kembali pintu kamar itu.
"Aku sadar pedof*l!" umpat Gea sambil melemparkan vas yang ada di atas meja ke arah pintu saking kesalnya.
Mendengar ada barang yang pecah membuat Fero langsung masuk kedalam. Kamar Gea untuk memeriksa keadaan Gea. Pandangan Fero tertuju kepecahan vas yang ada di lantai. Fero kemudian memerintahkan maid untuk membersihkan pecahan vas itu.
I LOVE YOU untuk penulis Cerita ini,semoga suaminya cepat kaya