NovelToon NovelToon
Luka Dan Cinta

Luka Dan Cinta

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Mafia / Cinta pada Pandangan Pertama
Popularitas:2.2k
Nilai: 5
Nama Author: Selina Navy

Di tengah gelapnya kota, Adira dan Ricardo dipertemukan oleh takdir yang pahit.

Ricardo, pria dengan masa lalu penuh luka dan mata biru sedingin es, tak pernah percaya lagi pada cinta setelah ditinggalkan oleh orang-orang yang seharusnya menyayanginya.

Sementara Adira, seorang wanita yang kehilangan harapan, berusaha mencari arti baru dalam hidupnya.

Mereka berdua berjuang melewati masa lalu yang penuh derita, namun di setiap persimpangan yang mereka temui, ada api gairah yang tak bisa diabaikan.

Bisakah cinta menyembuhkan luka-luka terdalam mereka? Atau justru membawa mereka lebih jauh ke dalam kegelapan?

Ketika jalan hidup penuh luka bertemu dengan gairah yang tak terhindarkan, hanya waktu yang bisa menjawab.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Selina Navy, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

22.Ya?

Ricardo memecah keheningan dengan suara lembutnya, "Ini sudah larut malam. Kau pasti lelah, tidur lah..."

Adira mengangguk, setuju dengan saran Ricardo. Ia perlahan berbaring di tepi kasur, menatap Ricardo yang masih duduk di sampingnya.

Meskipun ruang di antara mereka terasa penuh dengan ketegangan yang belum sepenuhnya hilang, ada juga kenyamanan yang mulai mengalir di antara mereka.

"Selamat malam, Ricardo,"

ucap Adira pelan, senyum kecil menghiasi wajahnya meskipun ada kelelahan yang tampak.

Ricardo membalas dengan senyuman hangat, matanya tidak lepas dari wajah Adira. Dalam hatinya, dia merasa sedikit lebih lega.

Momen ini, meski sederhana, menjadi semacam pengingat bahwa mereka masih memiliki satu sama lain meskipun masa lalu yang kelam menghantui mereka.

Setelah Adira memejamkan mata, Ricardo tetap duduk di sampingnya, merasakan ketenangan yang mulai menyelimuti mereka.

Dalam kesunyian malam, ia berharap agar semua rasa sakit yang mereka alami dapat sedikit berkurang, dan bahwa kehadiran satu sama lain dapat membawa mereka menuju hari-hari yang lebih baik.

Adira berjuang untuk menemukan ketenangan, namun pikirannya terus melayang.

Lima menit terasa seperti selamanya ketika ia menyadari bahwa Ricardo masih menatapnya. Akhirnya, dia membuka matanya dan bersiap untuk berbicara, tetapi Ricardo mendahuluinya.

“Oh, maaf. Aku pasti mengganggu,”

katanya, berdiri dan bersiap untuk pergi.

Namun, dengan naluri yang kuat, Adira menangkap tangan kiri Ricardo, menghentikannya.

“Ya?”

Ricardo menatapnya dengan ekspresi campur aduk, sedikit terkejut olehnya.

“Maaf, aku susah tidur. Mau tidak kau elus kepalaku sampai aku tertidur? Dulu Ayahku selalu melakukan itu kalau aku sulit tidur. Aku rindu…”

Ricardo terdiam sejenak, lalu tanpa kata, ia mengiyakan. Dia kembali duduk di samping kepala Adira, posisinya terasa melindungi.

Dengan lembut, ia mengulurkan tangan besarnya dan mulai mengelus kepala Adira.

Hangat sentuhan tangan Ricardo mengalir melalui rambutnya, menenangkan jiwa Adira yang gelisah.

Setiap gerakan lembut itu mengingatkannya pada momen-momen indah yang pernah ia alami bersama ayahnya.

Perasaan nostalgia itu membawa haru, seolah menghidupkan kembali kenangan-kenangan yang hilang.

Adira merasakan beban di pundaknya sedikit terangkat, dan meskipun hatinya masih dipenuhi kesedihan, ada rasa aman yang mulai muncul saat dia merasakan kehadiran Ricardo di sampingnya.

Dalam keheningan yang nyaman itu, Adira menutup matanya lagi, berharap pelukan halus dari Ricardo akan membawanya ke dalam mimpi yang tenang.

Hatinya terasa lebih ringan, seperti menemukan sedikit pelindung di tengah kegelapan hidupnya.

......................

Suasana pagi di dalam ruangan dipenuhi dengan cahaya lembut yang masuk melalui celah tirai, menciptakan suasana yang hangat dan damai.

Aroma segar dari udara pagi yang bersih menyelimuti ruang, dan ketenangan yang menyeluruh memenuhi setiap sudut.

Adira terlelap dalam tidurnya, wajahnya terlihat tenang, dengan rambut panjangnya yang terurai menutupi bantal.

Ricardo duduk di tepi kasur, posisi tubuhnya sedikit membungkuk, dengan tangan besar dan hangatnya masih diatas kepala Adira.

Dalam keadaan tidur, dia terlihat lebih lembut, jauh dari kesan dingin yang biasanya ia tunjukkan. Napasnya yang dalam dan teratur menyatu dengan suara lembut pagi, menciptakan harmoni yang menenangkan.

Beberapa saat kemudian, Adira membuka matanya perlahan, merasakan sinar matahari yang hangat di wajahnya.

Dia mengerjapkan matanya, mengusir rasa kantuk yang masih tersisa. Setelah beberapa detik, dia mengingat momen semalam dan merasakan rasa syukur yang mendalam.

Dengan hati-hati, dia menggeser posisi duduknya, berusaha untuk tidak membangunkan Ricardo.

Setelah duduk di sampingnya, Adira memandangi wajah Ricardo yang tertidur lelap.

Wajahnya terlihat damai, tanpa beban, seolah semua kesedihan dan tekanan hidupnya telah lenyap dalam tidur.

Adira tersenyum kecil, merasakan kehangatan dan perlindungan yang diberikan oleh kehadiran Ricardo.

Dia memperhatikan garis-garis wajahnya, dari alisnya yang tebal hingga bibirnya yang tampak tenang.

Ada sesuatu yang menghangatkan hati Adira saat melihat pria yang selalu terlihat kuat ini dalam keadaan rentan.

Dalam keheningan pagi itu, Adira merasakan ikatan yang semakin kuat antara mereka, seolah-olah keduanya sama-sama mencari ketenangan di dunia yang penuh dengan kekacauan.

Adira mengambil napas dalam-dalam, menikmati momen sederhana ini, merasakan ketenangan yang sulit didapatkan sebelumnya.

Dia berharap bisa menjaga momen ini selamanya, sebelum akhirnya meraih keberanian untuk membangunkan Ricardo dengan lembut.

Ricardo terbangun dari tidurnya dan langsung tersenyum saat melihat Adira yang ceria di sampingnya.

Suasana hangat pagi itu seolah memperkuat perasaan nyaman yang sudah tumbuh di antara mereka.

 "Selamat pagi, Adira,"

katanya dengan suara serak, tapi hangat.

"Pagi..." Adira menjawab dengan ceria, senyumnya begitu memikat.

 "Makasi udah mau mengelus kepalaku sampai jadi harus tertidur duduk di sini. Pegel ya?"

Ricardo hanya tersenyum, memandangi Adira dengan penuh perhatian. Dia merasa bersyukur bisa berbagi momen ini.

Setiap kali Adira berbicara, nada manja yang terdengar di suaranya membuat Ricardo merasakan sesuatu yang dalam di hatinya.

Ada keinginan kuat untuk melindungi Adira, dan saat itu, keinginan itu muncul dengan lebih kuat.

Seolah merasakan getaran emosi yang tak terungkapkan, Ricardo berusaha menahan diri dari impuls untuk mencium pipi Adira.

Namun, tatapan lembut dan ekspresi ceria Adira membuatnya semakin tak bisa berpaling. Dia teringat akan kenangan indah saat Adira menolongnya lima tahun lalu, dan betapa berharganya sosok ini dalam hidupnya.

"Enggak kok, aku baik-baik saja,"

jawab Ricardo, mencoba menjaga nada santainya.

"Tapi, sepertinya kamu yang lebih berhak beristirahat, setelah marah-marah kemarin."

Adira tertawa kecil, merasakan bahwa Ricardo bisa melihat lebih dari sekadar permukaan.

Dalam kehangatan pagi itu, ikatan di antara mereka semakin erat, dan Ricardo merasakan harapan baru untuk bisa membahagiakan Adira, meski dia tahu betapa rumitnya hidup nya.

1
gak tau si
ada g ya yg kek ricardo d luar sana/Doge/
Zia Shavina: adaa ,pacarr kuuu /Tongue//Casual/
total 1 replies
Zia Shavina
dari alur cerita nya kita dibawa kenal ke pribadi masih2 tokoh utama dlu,so far romantisnya blm ada sii ,tapi blm tau keknya ricardo tipe yg bucin bget gak sii /Scream//Scream/
Zia Shavina
ricardooooooo
Zia Shavina
semangaatttt thhorrrr
Selina Navy: terimakasii🙏
total 1 replies
gak tau si
so sweet... 😍
gak tau si
sad bnget... /Sob//Sob/
gak tau si
kurang i thor sendiri nya
gak tau si
Penasaran jumpa dimana, tapi kok jd sad/Scowl/
gak tau si
romantis nya tipis-tipis/Smile/
gemezz/Angry/
Zia Shavina
lanjuttttt thorrrrr
Zia Shavina
tolongh thorr selamatkan adira/Sob//Sob/
Selina Navy: wahh.. terimakasih banyak Zia atas dukungannya..
tetap setia baca Luka dan Cinta ya..
Semoga suka..
total 1 replies
Zia Shavina
kasiann adiraa hidup seperti itu
Zia Shavina
lanjuttt terus thorr
Zia Shavina
hayo ricardo jangan di tinggil adira nyaaa
Zia Shavina
lanjutkan thorr..
gak tau si
semangat author..
update teruss..
gak tau si
suka sama adegan yang punya romantis tipis2 gini..
gak tau si
semangat author..
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!