Azura Saskirana adalah putri pertama dari tiga bersaudari keluarga kaya dan terpandang Yudhistira grup, kondisi azura yang buta sejak lahir membuat azura mendapatkan perlakuan yang semena mena dari ibu kandung dan juga saudari saudarinya.Namun penderitaan yang dialami oleh azura perlahan sirna ketika ia bertemu dan dilamar oleh CEO tampan yang bernama Aksa Delvin Arion yang datang ke rumah Yudhistira untuk melamar salah satu putri Yudhistira untuk dijadikan sebagai istri.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sylvia Rosyta, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 6
"Bukan nggak ada yang nyantol res,tapi gue nya yang nggak suka sama tuh cewek.Lo tahu kan cewek cewek itu tergila gila sama gue karena apa?Gue nggak mau menikah sama cewek yang hanya melihat tampang dan status gue." ucap Aksa.
"Ya kalo Lo mikirnya begitu,sampai kiamat pun Lo nggak akan bisa dapetin cewek yang Lo mau bro! Setidaknya Lo coba aja dulu menikah sama salah satu cewek yang Lo kenal,kalo Lo nggak suka....Lo kan bisa kawin lagi.Gampang kan?" ucap Ares dengan entengnya.
"Eits,Lo kalo ngomong tolong kira kira Napa sih res?Lo pikir gue mau dicap sebagai cowok playboy?ogah ya,bagi gue menikah itu sekali untuk seumur hidup.Gue nggak bisa milih cewek sembarangan untuk menjadi istri gue." ucap Aksa
"Trus kalo gitu,mau sampai kapan Lo menjomblo Aksa?" tanya Ares
"Nggak tahu,gue juga bingung res." ucap Aksa dengan bingung
Mendengar jawaban Aksa yang pasrah,membuat Ares menghela nafas panjang.
"Sebenarnya kriteria cewek idaman Lo seperti apa sih kalo boleh gue tau?" tanya Ares
"Kriteria cewek idaman gue itu yang polos,sederhana,dan tidak Mandang gue dari ketampanan dan juga status gue yang mapan.Kalo bisa sih cewek idaman gue harus yang kalem dan tidak banyak nuntut." ucap Aksa yang memberitahu Ares mengenai kriteria cewek idamannya dan membuat Ares tertawa saat mendengar jawaban Aksa.
"Yaelah,kenapa Lo ketawain gue sih res?Gue ini serius tau...." ucap Aksa yang terlihat kesal dengan sahabatnya itu.
"Ya habisnya Lo si,aneh banget jadi cowok.Sekarang mana ada cewek yang cocok dengan kriteria yang Lo mau sih Aksa?Cewek sekarang itu kebanyakan sifatnya manja, posesif,sama serakah.Sampai kapanpun Lo nggak akan bisa nemuin cewek yang menjadi idaman Lo itu." ucap Ares
Mendengar perkataan ares membuat Aksa terdiam dan merenungi perkataan sahabatnya itu.Apa memang benar jika selama ini ia terlalu pilih pilih sebagai seorang cowok? Apakah benar di kota Jakarta yang luas dan besar ini,tidak ada satupun cewek yang sesuai dengan kriterianya? entahlah...berbagai pertanyaan itu terus berputar di kepala Aksa dan membuatnya pusing,sehingga ia pun memilih untuk pulang dan pamit kepada sahabatnya itu.
"Res,gue pulang dulu ya?Kepala gue udah pusing nih." ucap Aksa dengan lelah.
"Ya Lo kok gitu sih sa?Lo kan baru aja sampe, seenggaknya Lo temenin gue minum kek?" ucap Ares yang berhasil dibuat ngambek oleh Aksa.
"Udah deh jangan mulai jadi anak kecilnya,model Lo ini kayak nggak kenal sifat gue aja sih res.Lo kan tahu,gue tuh anti banget sama yang namanya minum minuman keras.Sebaiknya Lo belajar dari gue buat nggak minum minum minuman keras." ucap Aksa yang menasehati Ares untuk menjadi laki laki yang baik.
"Iya....Pak ustadz Aksa yang tampan.Udah sana Lo pulang aja,lama lama kuping gue bisa rusak dengerin ceramah lo yang ngawur itu." ucap Ares
"Lo ini bener bener ya,ya udah deh gue cabut dulu ya.Thanks udah mau dengerin curhatan gue malam ini." ucap Aksa sebelum pergi.
"Iya iya,ya udah sana buruan pulang,hati hati di jalan." ucap Ares
"Iya..." ucap Aksa.
Begitulah persahabatan yang terjalin diantara Aksa dan Ares.Meskipun karakter mereka berbeda,namun Aksa dan Ares menghargai perbedaan itu dan menjadikannya sebagai pengikat tali yang terjalin diantara mereka berdua dan membuat hubungan persahabatan mereka semakin akrab.