Ling Ming Yue gadis cantik dan memiliki banyak bidang bakat harus meninggal karena terpeleset kulit pisang, setelah di selingkuhi oleh kekasih dan sahabat nya.
Ailin, sahabat dan saudara angkat dari Ming Yue, yang meninggal karena serangan jantung saat menangisi sang sahabat yang meninggal di depan matanya.
Kematian mereka bukan menuju akhirat tapi justru datang ke kehidupan lampao ke jaman dinasti, dan menepati tubuh dari putri pertama dan pelayan setia dari kerajaan merak,
Putri pertama adalah putri yang di buang oleh orang tuanya dan harus menikah dengan pangeran yang terbuang pula dari kekaisaran awan.
Yuk ikuti keseruan cerita selanjutnya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon inda, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 2. Penghianatan
"Sudah itu dia datang tapi kenapa wajahnya seperti itu" ucap Ming Yue
"Tidak tau, seperti ada yang di sembunyikan dari kita" jawab Ai
"Maaf aku terlambat, ada urusan di perusahaan" ucap Yunsi
"Ok" jawab Ai dan Ming Yue singkat
"Yunsi ada apa dengan mu?, kenapa kau terlihat gugup" tanya Ai heran
"Ah.. tidak apa apa, aku harus pulang sekarang karena ada rapat bersama bos ku, aku tinggal dulu" ucap Yunsi dengan langsung pergi tanpa bicara apapun lagi dan itu membuat Ai dan Ming Yue bingung
"Ada apa dengan dia aku tau dia sedang berbohong, sepertinya dia ada masalah ayo ikuti dia aku khawatir" ucap Ming Yue
"Baiklah ayo" jawab Ai
"Tunggu sebentar, Min Lu tolong urus restoran dulu kami harus pergi sekarang" ucap Ming Yue.
" Baik bos, hati hati kalian" ucap Min Lu
"Iya" jawab keduanya lalu pergi mengikuti Yunsi dari belakang tanpa di ketahui Yunsi.
Sampai di suatu tempat Yunsi pun turun dari mobilnya lalu berlari menuju sebuah taman disana ternyata sudah ada seorang pria yang menunggu nya.
"kak Sujin, maaf menunggu lama, biasa ada wanita bodoh itu jadi aku tidak leluasa" ucap Yunsi pada Sujin dan itu membuat Ai dan Ming Yue yang mengikuti dan mendengar ucapan Yunsi sangat kaget.
"Ming yu, itu bukanya Sujin tunangan mu, kenapa begini?" Tanya Ai yang shock begitu juga Ming Yue, mereka masih bersembunyi
"Tidak apa apa sayang, tapi ada apa kau meminta untuk ketemu sekarang bukanya nanti malam bisa bertemu kita kan tinggal bersama" jawab Sujin yang membuat jantung Ming Yue hampir terlepas.
"Ini sangat penting dan tidak bisa di tunda lagi" ucap Yunsi
"Ada apa sayang katakan lah" ucap Sujin
"Sayang aku hamil anak kamu, jadi tolong nikahi aku dan batalkan pernikahan kamu dengan dia" ucap Yunsi tanpa rasa bersalah pada sahabat nya
Ming yue yang mendengar itu sangat shock, dia di khianati oleh kedua orang kepercayaan dan ia sayangi. Ai pun sangat shock ia lalu memeluk Ming Yue.
Setelah beberapa saat sadar Ming Yue menelpon orang orang nya untuk membuang barang barang milik kedua penghianat dari rumah yang dia belikan untuk Sujin.
Dan Ming Yue meminta orang orang nya untuk menjual rumah itu sekarang juga.
Dan dengan cepat orang orang Ming Yue melakukan semua perintah Ming yue.
Mereka pun mendengar kan percakapan kedua penghianat itu lagi sembari merekam nya, dan di siarkan secara online dan itu membuat karir Sujin yang seorang aktor dan penyanyi menjadi kacau dan buruk.
"Apa kau hamil bagaimana bisa, kau tau, tidak semudah itu untuk memutuskan pertunangannya karena aku pun masih bergantung padanya, kau tau bukan rumah itu milik Ming Yue, aku pun belum mendapatkan bagian dari restoran miliknya. Dan juga rumah Musik yang menaungi ku adalah milik Ming Yue, jadi aku masih membutuhkan dia, jadi bersabarlah tunggu semua sudah di tangan ku baru aku putuskan pertunangan ini, kita bisa menikah diam diam bukan" ucap Sujin dan Yunsi pun setuju.
"Tapi cepatlah, jika perlu bunuh saja dia aku sangat muak melihat nya" ucap Yunsi dan itu membuat Ai dan Ming Yue sangat kaget dan marah dengan memasang kamera untuk live Ai dan Ming Yue muncul di depan penghianat itu,
"Yunsi selamat kau sudah menjadi ibu, kenapa kau tidak cerita, jika kau ceritakan padaku aku akan senang hati memberikan sampah ini pada mu" ucap Ming Yue dengan wajah bahagia
Yunsi dan Sujin sangat shock melihat kehadiran Ming Yue dan Ai disana.
"Begini saja, karena kau sedang hamil dan anak hasil zinah kamu butuh ayah jadi baik lah aku yang berharga ini memberikan sampah ini untuk mu, selamat ya dan tidak perlu membunuh ku aku serahkan dengan ikhlas" ucap Ming Yue dengan antusias.
"Ming yue kau memang sahabat terbaik, kau dengan ikhlas memberikan sampah pada tong sampah, sangat cocok... Ayo kita pulang kita harus rayakan ini. Kita akan pergi ke Belanda untuk menikmati liburan perayaan ini" ucap Ai
"Iya kau benar saudara ku, ayo kita pergi, selamat menempuh hidup baru aku doakan jika anak kalian perempuan tidak meniru ibunya yang murahan dan jika laki laki semoga tidak menjadi lelaki parasit dan berengsek, oh iya selamat tidur di jalan" ucap Ming Yue pergi tanpa mendengar ucapan dari Sujin dan Yunsi yang dari tadi sedang shock, jantung mereka berdegup kencang.
Tidak lama menejer dari Sujin pun menelpon Sujin dengan marah marah.
"Sujin apa yang telah kau lakukan, kau sekarang sudah hancur, semua yang kerja sama dengan mu membatalkan kontrak itu, mereka tidak mau menggunakan dirimu lagi" ucap sang meneger
"Lilo apa maksud mu, aku tidak mengerti" tanya Sujin
"Dasar berengsek kau Sujin, aku berhenti menjadi menejer mu dan lihat media sosial, semua tentang dirimu yang bajingan" Ucap Lilo Langsung mematikan handphone nya.
Mendengar itu Sujin dengan tangan bergetar membuka handphone nya lalu melihat media sosial, dan alangkah terkejutnya dia jika kejadian barusan terekam dengan jelas secara live, melihat semua caci maki dan hinaan membuat Sujin shock dan pingsan.
Sedangkan Yunsi dengan gemetar mengangkat telpon yang masuk dan ternyata dari bosnya, hanya untuk memecat Yunsi detik itu juga.
......................
Diposisi Ming Yue ia sedang berada di vila milik Ming Yue dan Ai tanpa. Di ketahui siapa pun.
Mereka sedang menenangkan diri disana, "Ai aku mau kekamar dulu untuk istirahat nanti sore kita jalan jalan keluar" ucap Ming Yue
"Baiklah, aku juga mau tidur dulu lelah hati dedek" ucap Ai dan itu membuat Ming Yue tersenyum dan masuk kekamarnya.
Saat di kamar Ming Yue tetap tidak bisa tidur jadi ia memutuskan untuk keluar jalan jalan sendirian, karena ia perlu waktu sendirian.
Ming yu menyusuri jalan setapak sampai cukup jauh dan sebentar lagi ia justru hampir ke jalan besar.
Saat sedang melihat lihat tidak sengaja pandangan Ming Yue tertuju pada sebuah pohon besar yang sangat rindang, karena tertarik Ming Yue pun mendekati pohon itu.
Saat semakin dekat Ming Yue baru bisa melihat jika disana ada seorang nenek tua yang sedang pingsan, Ming Yue yang melihat itu pun dengan segera mendekati nenek itu.
"Nek apa nenek bisa mendengar ku, ayo nek bangun aku bantu" ucap Ming Yue khawatir.
Tidak lama nenek itu pun terbangun dan melihat wajah Ming Yue cukup lama, dan itu membuat Ming Yue bingung.
"Nek ada apa, apa ada yang sakit ayo aku bantu" ucap Ming Yue
"Takdir mu sangat besar, dan kau harus kembali. Ambilah ini untuk bekal mu nanti, semoga kita bertemu lagi" ucap sang nenek memberikan Sebuah gelang kepada Ming Yue lalu bangkit dari duduknya dan pergi begitu saja.
Walau bingung Ming Yue tetap mengambil gelang itu dan memakai nya, lalu pergi dari sana.
"Itu sudah jalan besar lebih baik aku pergi toko mencari sesuatu yang menarik," ucap Ming Yue.
Dan benar saja disana ada beberapa mini market keperluan pokok dan juga butik lengkap, Ming Yue pun masuk ke butik dulu karena dia butuh pakai untuk dirinya dan juga Ai selama disini,
Setelah belanja beberapa barang Ming Yue pun kembali ke vila dan ternyata Ai sudah bangun.
Bersambung
Nice story 👍🏻👍🏻👍🏻