Nala dan Zayn, dua remaja yang saling jatuh cinta. Nala merupakan gadis yatim piatu yang di rawat oleh tantenya. Namun karena sebuah kebencian Zayn terhadap Tante dari Nala yang merupakan selingkuhan papanya, membuat Zayn salah langkah hingga menyakiti gadisnya. Apalagi perselingkuhan itu terjadi di saat sang mama koma.
Dan di saat yang sama, Zayn mengetahui kenyataan bahwa dirinya bukanlah anak kandung mama papanya.
Lalu siapakah orang tua kandung Zayn??
Bagaimana pula dengan hubungan antara Zayn dan Nala???
Apakah Nala tak berhak bahagia???
Selamat datang di tulisan receh Mak othor 🤭. Semoga berkenan ya bestiiii...
Silahkan mampir, tapi please...kalo emang ngga minar, tolong skip aja dan tapi jangan kasih bintang 1 ya 🙏🙏🙏☺️
Terimakasih 🙏🙏🙏
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ibu ditca, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Eps 3
Hari ujian pun tiba. Zayn masih belum menghubungi Nala apalagi menemuinya. Padahal mereka masih dalam satu area sekolah hanya saja kelas mereka yang berbeda lantai.
"La, kamu sama Zayn beneran masih jalan ngga sih? Serius deh, gosip yang santer kalian udah bubaran!", celetuk teman Nala.
Mereka sedang duduk di salah satu pinggiran taman di dekat kantin.
"Gosip? Masa sih? Aku sama Zayn baik-baik aja kok! Kan kita lagi ujian, mah konsen belajar dulu!", kata Nala.
Teman-teman Nala hanya mengangguk pelan. Nala merogoh ponselnya, entah sudah berapa hari SMS yang ia kirim untuk Zayn tak terkirim .
Atau mungkin nomornya di blokir??
Sebenarnya ada rasa penasaran di hati Nala, ia ingin menghampiri Zayn ke kelasnya. Bahkan saat melewati lapangan tadi, ia melihat Zayn sedang bermain basket.
Jika biasanya Zayn dan teman-temannya akan memanggil-manggil nama Nala, tidak sejak kemarin-kemarin sampai hari ini.
Meski ada yang kurang, sebisa mungkin Nala menahan diri untuk mengabaikan perasaan itu.
Ujian akhir pun usai. Mereka tinggal menunggu hasil pengumuman. Sebagian ada yang merasa optimis dengan hasilnya. Namun ada pula yang khawatir jika nantinya mereka tak lulus ujian akhir ini.
Nala sedang merapikan buku-bukunya. Teman-temannya sudah bubar semua. Tersisa dirinya yang ada di kelas tersebut.
Gadis itu memunggungi pintu masuk hingga tak menyadari ada seseorang yang masuk ke ruang kelasnya.
Tiba-tiba seseorang meletakkan sebatang cokelat dan setangkai mawar putih di depan mejanya.
Nala menoleh dan mendapati kekasih hatinya yang tersenyum menawan.
"Zayn!??"
Zayn memutar badan Nala hingga keduanya saling berhadapan.
"Selamat ya...kita udah selesai ujian! Semoga hasilnya memuaskan!", kata Zayn menyelipkan sedikit rambut Nala yang mengganggu pemandangannya.
Nala tersenyum tipis.
"Kamu juga ya!", kata Nala. Zayn mengangguk pelan.
"Mau pulang atau mau jalan dulu?", tanya Zayn.
"Tunggu Zayn! Aku mau tanya sesuatu!", kata Nala. Zayn mengangguk. Ia mengunci Nala dengan kedua tangannya yang ada di meja.
Nala sampai berdehem pelan dengan perlakukan Zayn yang tak seperti biasanya.
"Jangan kaya gini Zayn!", bisik Nala yang merasa risih dengan perlakuan Zayn. Masalahnya ini di sekolah, tak enak kalau ada yang melihat pose seperti itu.
"Heum! Oke?!", kata Zayn menegakan badannya dan melipat kedua tangannya.
"Mau tanya apa La?"
Nala menghirup nafas beberapa saat.
"Kenapa hampir dua Minggu ini, kamu ngejauhin aku? Bahkan aku telpon ngga bisa, aku sms pun ngga terkirim. Banyak yang mengira kalau kita udahan...!"
"Ssssttt....!", Zayn menutup bibir Nala dengan telunjuknya.
"Aku udah sering bilang sama kamu, jangan dengarkan apa kata orang!", kata Zayn.
"Tapi aku juga mau tahu kenapa kamu ngejauhin aku Zayn? Apa aku ada salah?", tanya Nala.
"Siapa yang ngejauhin kamu heum?? Buktinya saat ini aku sama kamu? Aku mau kita sama-sama konsentrasi menghadapi ujian."
Zayn memegang kedua bahu Nala.
"Udah aku jawab kan? Sekarang mau pulang apa mau jalan?", tanya Zayn.
Dalam hatinya, Nala ingin sekali pergi kencan dengan Zayn. Tapi karena semalaman belajar, ia bangun kesiangan.
Rumah Tantenya belum sempat ia bersihkan. Kalau nanti Tantenya pulang kerja, bisa-bisa ia di marahi.
"Pulang aja ngga apa-apa kan? Tadi pagi aku kesiangan bangunnya, aku...belum beres-beres rumah!", kata Nala meringis.
"Memang harus kamu yang beresin?", tanya Zayn mengernyitkan alisnya.
"Ya iya...masak, bersih-bersih, nyuci...aku yang ngerjain. Kasian Tante Lidya udah capek-capek kerja, di rumah masih harus ngerjain kerjaan rumah. Ya kan?"
Zayn menggenggam erat kedua tangannya. Ada rasa marah yang luar biasa ia tahan saat Nala menyebut nama perempuan selingkuhan papanya tersebut.
Capek kerja??? Ciiiihh...??Batin Zayn.
"Zayn?", Nala menggoyangkan tangan Zayn.
"Eh...eum! Ya udah kita pulang!", kata Zayn. Pemuda itu menggandeng tangan Nala menyusuri koridor menuju tempat parkir motor.
Keduanya pun melesat membelah jalanan yang masih cukup terik karena masih tengah hari.
Setelah beberapa menit berlalu, mereka pun tiba di rumah Nala. Lingkungan rumah yang Nala tinggali memang sepi. Kebanyakan mereka adalah pekerja yang akan pulang di sore atau malam hari.
Bahkan mungkin mereka cenderung tidak terlalu saling mengenal satu sama lain.
Nala memegang pundak Zayn saat menuruni motor besar itu.
"Ayok?!", ajak Nala pada Zayn. Pemuda itu pun mengekor di belakang Nala. Keduanya masuk ke dalam rumah.
Zayn rasa, rumah yang Nala tempati masih terlihat bersih seandainya pun tak di sapu atau di bersihkan tadi pagi.
"Bentar ya, aku ganti baju dulu. Oh iya, mau minum apa?", tanya Nala.
"Gampang nanti aku ambil sendiri!", jawab Zayn. Nala pun menganggukkan kepalanya. Gadis itu masuk ke dalam kamarnya untuk berganti pakaian.
Sebenarnya ia tak enak hati meninggalkan Zayn sedangkan dirinya nanti sibuk bersih-bersih.
Tapi sepertinya mereka memang sudah cukup lama tak bertemu akrab seperti ini.
Nala membuka seragamnya. Namun baru selesai ia membuka keseluruhan, sebuah tangan memeluknya dari belakang hingga membuatnya terkejut.
"Zayn??!", pekik Nala. Zayn tak mengatakan apa pun. Pemuda itu mengendus aroma parfum yang masih menempel di leher Nala.
"Zayn...jangan gini!!", kata Nala lirih sambil berusaha melepas tangan Zayn yang melingkar perutnya.
"Aku cinta sama kamu Nala...aku cinta sama kamu??!", Zayn mengecup setiap jengkal leher Nala. Nala hanya bisa mendesis pelan.
"Tapi jangan begini Zayn!", suara Nala sudah tertahan.
Zayn memutar badan Nala hingga keduanya saling berhadapan. Dan tanpa aba-aba, Zayn melakukan niatnya yang sudah ia rencanakan.
Skip ya....🙏🙏🙏🙏
💫💫💫💫💫💫💫💫💫💫
Terimakasih 🙏🙏🙏✌️✌️
berakhir dengan happy ending Alhamdulillah