Dika sebenarnya cowok yang kurang pergaulan atau KUPER istilahnya. Semuanya berubah ketika Dika menjadi siswa di SMA Pelajar yang terkenal di kotanya. Semua orang heran melihat perubahan sikapnya yang periang dan suka usil kepada semua orang namun anehnya banyak orang tidak menyadari keusilannya. Bisa jadi karena wajah tampannya apalagi kaum hawa yang melihat wajah tampanya bahkan senyuman dan rayuan mautnya.
Suatu hari Dika harus berpikir 2 kali bila melakukan sikap usilnya kepada orang lain namun Dika tidak melakukannya apalagi kepada gadis cantik baru dikenalnya yang baru masuk di sekolah tersebut tapi Dika dilaporkan orangtua gadis tersebut ke polisi atas permintaan anaknya hingga harus berurusan dengan polisi sehingga orang tua Dika dan orang tua gadis itu dipertemukan. Namun tidak di sangka kalau orang tua mereka saling kenal bahkan menjodohkan mereka. Bagaimana cerita selanjutnya?, ikuti terus ceritanya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon DANA SUPRIYA, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 3 Siapa sih yang Usil?
Semua siswa-siswi yang lagi serius belajar jadi terkejut ketika mendengar suara yang terjatuh
"Apa itu?"
Terdengar suara Miss Vina yang bertanya kepada siswa-siswi yang juga bingung ketika pelajaran IPA sedang berlangsung
"Tidak tahu miss"
"Iya miss, kami tidak tahu miss, biar saya cari miss"
Dika berjalan mencari sesuatu yang terjatuh padahal dirinya yang sengaja melemparkan botol minuman yang ada di laci mejanya yang tidak tahu milik siapa hingga datang usilnya untuk membuat sesuatu yang agak rileks buat dirinya dan bisa jadi buat kawan-kawannya yang lagi buyar konsentrasi mereka
"Tidak ada miss, kenapa aneh ya?"
Dika pura-pura.bingung dan mencari-cari dan pura-pura merasa aneh
"Iya ya aneh tapi kenapa tadi ada suara jatuh dari belakang ya, apa ada yang usil?"
"Iya juga tapi tidak mungkin atau jangan-jangan....."
Kelas jadi ribut karena mereka saling berbicara dan berpikir dengan apa yang terjadi hingga miss Vina menenangkannya
"Sudah jangan berpikir aneh-aneh kalian ya. Sekarang kita belajar lagi"
"Ya miss"
Semua Siswa-siswi menjawab serempat.untuk belajar kembali hingga akhirnya terdengar suara bell sekolah yang berdering
"Driiiiiiing, driiiiing, driniiiing
"Istirahat miss"
"iya kita istirahat ya, sampai jumpai minggu depan di pelajaran miss ya"
"iya miss, terimakasih ya miss"
Miss Vina langsung keluar dari kelas mereka untuk juga harus istirahat di ruang guru sedangkan anak-anak sibuk keluar menuju kantin sekolah begitu juga dengan Dika yang ikut ke kantin untuk sekedar menggodai bu Kantin dan pak Kantin yang lagi sibuk melayani siswa-siswi yang membeli
"Pantas kantin ini ramai, ini karena bu Kantinnya cantik sedangkan pak Kantinnya tampan"
Dika bertepuk tangan mengacungkan jempol kearah bu kantin dan pak Kantin hingga membuat mereka berdua jadi bersalahan karena salah tingkah di puji oleh Dika hingga siswa-siswi yang lain melihat Dika yang sudah berlari karena tahu kalau akan ada yang sebel tapi Dika sudah tidak ada di kantin
"Mana dia?"
"iya ya tapi lucu juga ya melihat pak Kantin dan bu Kantin jadi salah tingkah ya"
"iya ya"
Semua siswa-siswi yang ada di kantin jadi tertawa melihat apa yang dilakukan Dika hingga tidak terasah sudah seminggu Dika sekolah di SMA Pelajar dan tidak terasa sudah banyak tingkah usil yang sudah dilakukannya dari memukul bahu temannya yang sedang baris sehingga mencari siapa yang memukul dirinya tapi satu pun tidak ada yang mengaku sampai kejadian yang heboh satu kelas karena semua botol minuman yang ada di meja kawan kawannya dikumpulkan di meja guru sehingga ketika guru datang jadi terkejut karena dimeja guru penuh dengan botol minuman. "ini botol minumannya mau minta dinilai ya"
Pak guru yang baru masuk langsung bicara ketika melihat banyak botol minuman siswa-siswi kelas 10 IPA 1 ini ada di meja guru
"Loh kok di situ ya?"
Semua siswa-siswi bingung melihat botol minuman mereka ada di meja guru sambil melihat
Pak guru yang masih lajang dan tampan ini menyindir mereka hingga pak guru yang bernama Fajri Ramadhan ini atau pak Fajri yang bisa dipanggil mereka menjadi tertawa sedangkan semua siswa-siswi yang melihat botol minumannya ada dimeja guru jadi sibuk dan panik untuk segera mengambil botol minuman mereka hingga akhirnya meja guru tidak ada lagi botol minuman sementara banyak siswa-siswi yang mulai kesal
"Siapa si yang usil"
Farisa kesal dan bicara sendiri tapi tidak tahu kepada siapa dia harus marah namun tiba tiba Dika bicara
"Ayo mengaku siapa yang sudah usil?, kalau mengaku maka ku akan kasih jajan seminggu buat orang yang ngaku sudah memindahkan botol air minum saya"
Dika pura pura marah dan menunjukan jari telunjuknya ke atas sambil dalam hatinya berkata "Ya orangnya aku"
Dika bicara dalam hati sambil terus tunjukan jari telunjuknya keatas.
"Enak saja dikasih jajan, harusnya dijewer telinganya selama 1 minggu"
Tiba-tiba Silvia bicara sambil marah tidak terima kalau yang usil dikasih jajan namun dengan kemarahan Silvia ini membuat Dika jadi tercengang bukan karena takut tapi dia terkesima dengan kecantikan gadis ini
"Cantiknya ciptaan Yang Maha Kuasa ini"
Dika bicara sangat pelan namun didengar oleh Silvia membuat Silvia jadi salah tingkah melihat cowok ganteng ini memuji dirinya sementara para cowok yang tidak mendengar perkataan Dika dan hanya mendengar kata Silvia yang ngomel secara bersamaan memegang telinga nya masing masing.
"Nah.......cowok cowoknya ini pak yang usil"
Shopi langsung asal tuduh saja sambil teriak tidak senang kepada para laki laki yang ada dikelas, sementara para laki laki alias wajah cowok cowok yang masih terlihat imut imut ini jadi tidak terima,
"Enak saja, kami saja korban, kenapa kami jadi pihak yang tertuduh, siapa sih yang usil?, tapi bukan kami ya"
Sangaji tidak terima karena dituduh dan di iya kan oleh kawan kawannya.
"Sudah!........ semuanya diam dan duduk kembali ke kursinya masing masing"
Pak Fajri berusaha menenangkan kelas yang heboh karena kasus botol minuman yang berpindah kemeja guru.
"Anggap saja hari botol botol kalian yang sedang transmigrasi kemeja bapak."
Pak Fajri bicara sambil senyum-senyum membuat semua siswa jadi ikut tersenyum walau hatinya mereka kesal dan ada juga yang tertawa termasuk Dika karena sikap usilnya tidak ketahuan sedangkan pak Fajri mulai bicara
"Sekarang, kita mulai pelajaran matematika ya, sebelumnya meja Silvia dan Farisa mundur kan sedikit kebelakang ya"
Pak Fajri meminta Silvia dan Farisa untuk mundur kebelakang yang hal ini membuat Silvia dan Farisa yang duduk di kursi bersebelahan memundurkan mejanya sedikit tapi mereka heran dan bertanya
"Kenapa pak?"
Farisa heran dan bertanya kepada pak Fajri yang langsung dijawabnya
"Cantiknya kalian kelewatan"
Pak Fajri bicara sambil tersenyum yang membuat semua siswa jadi tertawa karena hari ini teman cewek satu kelas mereka yang terkenal cantik lagi di puji sama pak Fajri.
"cuit cuit"
Sekar langsung bicara kepada Farisa dan Sivia yang wajah mereka jadi merah karena tersipu malu.
Tiba tiba masuk seorang cowok ganteng bernama Bibi masuk kekelas.
"Maaf pak katanya saya dipanggil ke kelas ini ya pak"
Bibi bicara pelan sambil menggaruk kepalanya yang tidak gatal sementara kelas jadi bersorak karena Bibi dijodoh jodohkan oleh mereka dengan Farisa dan pak Fajri sendiri heran siapa yang manggil si Bibi karena se ingatnya pak Fajri tidak ada memanggil anak cowok satu ini.
"Siapa ya yang memanggil kamu?"
Pak Fajri jadi bertanya kepada Bibi
"Tadi pak dari informasi melalui pengeras suara sekolah pak,"
Bibi menjelaskan namun dirinya juga ikut heran sementara Dika tersenyum senyum karena sebelum masuk ke kelas Dika meminta miss Fitri untuk minta di panggilkan Bibi kekelas mereka. Sementara Bibi yakin ini karena diminta guru yang dikelas.
"Bentar, bentar mungkin bapak lupa, nanti bapak masuk kekelas kalian kan?"
Pak Fajri merasa seperti kebetulan karena ada yang mau disampaikan kekelas 10 IPA 5, "kalian ada PR kan, minta nanti dikumpulkan ketika bapak masuk nya,"
Pak Fajri bicara kepada Bibi yang tersenyum malu karena diperhatikan satu kelasnya Farisa sementara Farisa menutup wajahnya dengan buku karena malu.
"Malu tu....."
Tiba-tiba Nanda meledek Farisa yang tambah menutup wajahnya pakai tas.
"Udah keluar dia"
Zaheera memberitahu Farisa yang membuat Farisa jadi tenang dan membuka matanya hingga :+
"iya ya sudah pulang ya"
Farisa merasa tenang tapi sempat melihat wajahnya Bibi yang bersemu merah ketika keluar tapi saat ini dia merasa kehilangan sedangkan pak Fajri mulai bicara
"Ayo kita lanjutkan pelajaran kita ya, dan kumpulkan PR kalian dimeja guru ini ya"
Fajri memerintahkan seluruh siswa untuk mengumpulkan PR atau pekerjaan Rumah. Semua siswa sibuk mengumpulkan PR dan ada beberapa siswa yang tertawa karena dibelakang badan Indra ada tulisan 'PR ku jadi PS' dan hal ini terlihat oleh pak Fari sehingga dia memanggil Indra "Indra kamu kerjakan PR di sekolah ya"
Pak Fari bicara keras kepada Indra yang saat ini malu malu
"Iya pak, tadi malam gak sempat pak jadi sebelum bapak masuk saya kerjakan PR"
Indra menjelaskan kepada pak Fajri tapi dia heran kenapa pak Fajri tahu kalau dia kerjakan PR dikelas dan baru saja.
"Bagaimana bapak tahu pak, kalau saya mengerjakan PR dikelas?"
Indra jadi bertanya kepada pak Fajri dengan heran atau ada yang melaporkannya ya sehingga dia kesal tapi gak tahu siapa. Dan tiba tiba pak Fajri kebelakang badannya dan mengambil sesuatu "Saya tahu karena kertas ini"
Pak Fajri menunjukan kertas nyang menempel dibelakang badannya.
"Adu.......siapa yang usil sama diri ku ya,"
Indra bicara dalam hati dan sedikti malu karena khawatir akan dihukum oleh pak Fajri.
"Sudah, kamu boleh duduk sekarang ya lain kali kalau ada PR dikerjakan dirumah ya"
Pak Fajri bicara kepada Indra dan selanjutnya mengoreksi PR dan meminta salah satu anak untuk mengerjakan PR di papan tulis.
"Dika, silahkan kedepan dan kerjakan PR yang nomor 1 ya"
Pak Fajri menunjuk Dika untuk mengerjakan PR dan menyerahkan spidol atau board maker kepada Dika untuk mengerjakan PR di papan tulis yang terbuat dari kaca atau glass board. Dika pun mengambil spidol atau board maker dan mengerjakan PR dengan cepat sedangkan pak Fajri memperhatikan Dika dengan seksama dan salut karena jawabannya benar.
"Bagus Dika, kamu hebat dan kamu yang benar semua PR nya"
Pak Fajri bicara kepada Dika yang membuat Dika tersenyum sedangkan teman-teman Dika bertepuk tangan atas kemampuan Dika dalam mengerjakan PR hingga akhirnya Dika diminta untuk duduk kembali di kursinya yang ada di kelas.Sedangkan teman-teman Dika saling berbisik
"Hebat Dika ya, kenapa ya aku jadi bergetar bila melihat dirinya"
"Kenapa kita bisa sama ya Silvia?"
"Apa?"
"Tidak apa-apa"
Silvia dan Zaheera merasakan perasaan yang sama tapi akhirnya mereka diam dan tidak berani bicara karena takut di dengar orang lain hingga jadi berita dan gosip yang tidak enak buat mereka yang di sebarkan orang lain tentang diri mereka. Sementara mereka tidak tahu kalau ada beberapa wanita yang merasakan perasaan yang sama seperti mereka yang menyembunyikan perasaannya kepada Dika sedangkan Dika heran dengan kondisinya saat ini yang menjadi usil walaupun pintarnya tidak pernah hilang dari dirinya yang menuju kearah dewasa atau remaja yang enak dilihat oleh kaum hawa yang selalu memperhatikan diam diam hingga akhirnya pelajaran Matematika selesai dan pak Fajri meninggalkan ruangan tiba-tiba beberapa gadis mendekati Dika secara bersamaan tanpa disengaja hingga mereka saling bertanya
"Kalian mau ngapain mendekati Pangeranku?"