NovelToon NovelToon
HOT DETECTIVE & PRINCESS BAR-BAR

HOT DETECTIVE & PRINCESS BAR-BAR

Status: tamat
Genre:Tamat / Peran wanita dan peran pria sama-sama hebat / Hamil di luar nikah / Cinta pada Pandangan Pertama / Cinta Seiring Waktu / Mata-mata/Agen / Fantasi Wanita
Popularitas:14.5M
Nilai: 4.9
Nama Author: Mae_jer

1. Gairah sang kakak ipar
2. Hot detective & Princess bar-bar

Cerita ini bukan buat bocil ya gaess😉

___________

"Ahhh ... Arghh ..."

"Ya di situ Garra, lebih cepat ... sshh ..."

BRAKK!

Mariam jatuh dari tempat tidur. Gadis itu membuka mata dan duduk dilantai. Ia mengucek-ucek matanya.

"Astaga Mariam, kenapa bermimpi mesum begitu sih?" kata Mariam pada dirinya sendiri. Ia berpikir sebentar lalu tertawa.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mae_jer, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 15

Jam satu tepat, saat istirahat makan siang, Garra tidak makan bersama rekan kerjanya. Langsung pergi ke alamat yang diberikan papanya. Sebuah restoran berbintang. Letaknya tak begitu jauh dari kantor polisi tempat dia bekerja.

"Siang tuan, apakah anda sudah melakukan reservasi sebelumnya?" tanya seorang pelayan yang melayaninya di depan. Garra membuka hapenya dan menunjukan ke sih pelayan untuk di baca. Setelah itu, pelayan tersebut langsung mengarahkan tempat ke pria itu.

"Di bagian sana tuan, kursi nomor sebelas." ucap pelayan itu. Garra lalu masuk. Untung papanya tidak menyewa ruang privat. Ia tidak mau berduaan dengan wanita asing dalam satu ruangan. Kalau pun papanya sengaja menyewa ruang privat, Garra akan langsung berbalik pergi.

Di meja yang di tunjuk pelayan tadi, sudah ada seseorang yang duduk. Seorang wanita dewasa, mungkin seumuran dia. Cantik? Ya. Pilihan papanya selalu begitu. Rata-rata wanita pilihan lelaki tua itu memiliki wajah yang mirip. Entah hanya kebetulan, memang selera papanya, atau semua wanita itu melakukan operasi wajah hingga sama semua begitu. Intinya, Garra tidak tertarik sama sekali. Mending dia diganggu Mariam, daripada harus berhadapan dengan wanita-wanita itu.

Dari mejanya, wanita tersebut melambai ke Garra. Mungkin papanya sudah memberikan fotonya jadi wanita itu tahu seperti apa wajah seorang Garra. Lelaki itu tak membalas lambaian tangan wanita itu. Ia terus berjalan dengan ekspresi datar, sampai perempuan itu malu sendiri.

Begitu sampai, Garra menarik kursi dihadapan wanita itu lalu duduk.

"Sudah lama menunggu?" tanya Garra datar, sekadar basa-basi. Ia ingin cepat-cepat pergi dari sini. Wanita itu menggeleng, menampilkan senyum termanisnya. Sayang sekali malah keliatan dibuat-buat di mata Garra.

"Perkenalkan, aku Lestari." wanita itu memperkenalkan diri, tangannya terulur di depan Garra. Mau tak mau Garra menyambutnya. Hanya bersikap sopan.

"Garra." katanya datar. Lestari tertawa kecil.

"Aku sudah tahu. Om Avalon banyak cerita padaku. Aku juga punya fotomu. Aku pikir kau hanya tampan di foto saja. Ternyata aslinya malah jauh lebih tampan." ucap wanita itu penuh minat. Garra memaksakan seulas senyum.

"Kau sudah makan? Aku telah memesankan makanan untukmu. Kata om Avalon udang bakar adalah makanan kesukaanmu. Aku ingin lebih banyak mengenalmu. Hitung-hitung belajar semua kesukaanmu sebelum kita menikah nanti." kata wanita itu lagi malu-malu.

Huh! Menikah? Garra tidak senang kalau kata-kata yang tertuju padanya itu keluar dari mulut wanita lain.

"Tidak perlu, aku hanya sebentar di sini. Dan ... Aku rasa kau salah paham. Aku ke sini bukan untuk menjalin hubungan denganmu. Ayahku yang memaksa. Aku datang untuk memperjelas bahwa aku tidak ingin menjalin hubungan dengan wanita pilihan ayahku. Jadi, tolong sampaikan ke ayahku dan ayahmu batalkan saja keinginan mereka menyatukan kita. Aku memang akan menikah, tapi dengan wanita yang aku cintai. Permisi." setelah berkata panjang lebar begitu, Garra berdiri meninggalkan Lestari yang menggigit bibir menahan marah dan malu.

Begitu Garra berdiri dan berbalik, di ujung sana, di pintu masuk restoran, tatapannya bertemu dengan tatapan tajam Mariam. Gadis itu menatapnya dengan raut wajah tidak biasa. Seperti ... Kesal? Apa karena melihatnya habis bertemu wanita lain?

"Garra, aku serius ingin menjalin hubungan denganmu. Bisakah kau memberiku kesempatan? Aku pasti bisa membuatmu menyukaiku." wanita itu berdiri, meminta kesempatan.

"Maaf, sudah ada wanita lain dalam hatiku." kata pria itu tegas tanpa membalikan badan menatap wanita itu. Pria itu lalu berjalan mendekati Mariam. Gadis itu sudah berjalan masuk bersama gadis lain yang pernah Garra lihat sebelumnya. Teman Mariam yang bersama gadis itu semalam, waktu Garra menjemput Mariam.

Langkah Mariam dan Garra terhenti. Mereka saling berhadap-hadapan. Tatapan Mariam yang tampak jengkel, bertemu dengan mata Garra yang datar. Kemudian pandangan Mariam melirik sebentar ke wanita yang bicara dengan pria itu tadi. Ia menatap Garra lagi dan mencebik.

"Cih," katanya lalu membuang muka dari pria itu dan pergi meninggalkannya begitu saja. Garra tertawa pelan. Ia kemudian menahan teman Mariam yang hendak mengikuti gadis itu.

"Namamu siapa?" tanyanya.

"Cinta." sahut Cinta.

"Bisakah kau memberi aku waktu berdua dengannya?"

Cinta menatap Garra dengan alis naik turun.

"Tapi Mariam ingin aku traktir dia makan. Dia pasti marah kalau aku pergi begitu saja." ucapnya.

"Serahkan padaku. Biar aku yang bayar semua tagihan makanannya, kau tidak perlu khawatir." balas Garra lagi. Cinta berubah sumringah. Kalau begitu hari ini dia bebas dong tidak keluar uang pada sih boros Mariam. Cinta langsung mengangguk.

"Baiklah kalau begitu, sekalian kau antarkan dia pulang?"

"Mm."

"Cinta, mau kemana kamu?!" suara kencang Mariam menggelegar di dalam restoran itu. Orang-orang di dalamnya merasa terganggu, tapi bukan Mariam kalau dia malu. Sedang Cinta sudah lari cepat ke pintu keluar. Mariam ingin mengejarnya tapi tangannya di cekal oleh Garra.

Tentu saja ada perasaan senang dalam hatinya begitu disentuh pria itu. Tapi Mariam masih kesal padanya. Masih cemburu melihat ia makan dengan wanita lain. Gadis itu membuang muka tidak mau menatap laki-laki itu. Sedang Garra tertawa pelan. Ia lalu menarik Mariam mendekat ke seorang pelayan di sana.

"Aku ingin menyewa satu private room." kata pria itu. Ia tidak peduli wanita bersama Lestari tadi masih di sana, menatap dia dan Mariam dengan wajah marah.

"Sebelah sini tuan," kata sih pelayan menunjukkan ruangan VIP. Garra membawa Mariam masuk ke sana. Gadis itu lalu duduk dengan kasar di sofa. Masih tidak mau menatap Garra.

"Ini menu pesanannya tuan." Sih pelayan mengulurkan menu ditangannya ke Garra tapi cepat-cepat di rampas Mariam. Pelayan tersebut sampai kaget.

"Dia sedang ngambek, biarkan saja." ucap Garra. Sang pelayan tersenyum lalu mengangguk mengerti.

"Aku mau pesan ini, ini, ini, dan ini." kata Mariam menunjuk semua makanan yang paling mahal dalam menu. Harganya sangat tidak main-main. Gadis itu sengaja. Dan Garra tahu itu. Tapi bagi seorang pria sepertinya, harga bukanlah masalah. Ia punya uang. Begitu melihat pesanan Mariam, matanya jatuh pada satu pesanan yang tidak seharusnya gadis itu pesan.

"Ganti yang ini dengan yang ini." kata Garra saat sih pelayan hendak mencatat. Mariam langsung melemparkan tatapan tajamnya ke Garra.

"Aku mau yang itu!" celetuknya. Yang ia tunjuk adalah steik."

"Kamu alergi daging sapi Mariam. Yang itu tidak bisa, jangan berulah." kata Garra balas menatap gadis itu tak kalah tajam. Mariam terdiam. Benar juga, ia jadi lupa saking kesalnya. Ternyata Garra masih ingat ia alergi sapi.

Garra menatap pelayan tadi lagi.

"Yang ini saja. Sama minumannya yang ini." kata pria itu dengan tutur kata yang sopan.

"Baiklah. Pesanannya sudah di catat, mohon di tunggu sebentar ya." Kata pelayan itu ramah lalu keluar. Tak lupa menutup pintu.

Garra menatap Mariam lagi. Gadis itu masih membuang muka, tak mau menatapnya.

1
Nailott
apa masalah langit sebenarnya, kok bnyk yg ingin nyingkirin dia dn ayahnya.
Nailott
kasihan langit, kehilangan mariam yg dicinta,juga bnyk orang jahat yg ingin mencelakainya.
Nailott
ada apa lagi dg langit mungkinkah orang yg mengamati langit dari kegelapan beberapa hari yg lalu.,ternyata, para penyuruh pembunuhan langit masih berkeliaran
Nailott
rassain sekarang,kamu dn keluargamu sombongnya minta ampun,
Nailott
yah,,""" rukun2lah kalian berdua jng sampai berpisah ,hingga menua bersama,
Nailott
detevtev, hot banget garra ,mainya, mariam sampai kewalahan,
Nailott
ukh""dasar tuan avalon ,sombong sekali ,bilang ke mariam .orang asing, tak sederajad dg garra, belum tahu siapa keluarga mariam anngara.,
Nailott
duh langit, jngn sampai langit bunuh diri ya,karena patah hati. baek 2ya langit,,!
Nailott
ha ha, kalo bicara ,ngaca dulu, kasihan deh lo lestari.
Nailott
mariam seneng ya mau nikah sama garra, dn langitnya ,kasihan dong.,yg juga mencintai mariam, terus siapa yg mengawasi langir dari kegelapan, apa pembunuh itu,
Nailott
ha ha, selamat menderita ,dn patah hati lani , kasihan kamunya..ya hi hi.
Nailott
jngn sampai ya silani dengar kalo garra sudah meniduri mariam,
Nailott
mampus kalian, jngn sampai garra dihajar sama foster, dikantor polisi.
Nailott
kamu jangn bodoh mariam ,tiga bulan waktunya lama jngn menunda nunda,sedangkan kalian sudah melakukan penyatuan, tiga bulan bisa hamil,tau gak, gak pakek pengaman juga,
Mainah Inah
laki orang dicemburui
Mainah Inah
sok pinter
Nailott
jngn lama2nikahnya, nanti diseruput orang,
Mainah Inah
patah hati tingkat dewa
Mainah Inah
nah lo ternyata kuli juga
Mainah Inah
oh Mariam ,Gatra nggak salah pilih
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!