Cella adalah seorang koki terkenal dengan wawasan luas dan kecerdasan yang luar biasa. Namun, hidupnya yang gemilang terhenti ketika ia tertabrak bus saat menolong seorang nenek menyeberang jalan. Bukannya masuk surga, jiwa Cella justru terbangun di tubuh Fifi Zara Kiana Gibson, seorang istri dari CEO kaya, Darius Armand Gibson.
Darius mencintai Fifi sejak kecil, tetapi pernikahan mereka penuh kebekuan karena Fifi tak pernah mencintainya. Fifi terperangkap dalam cinta buta terhadap Kelvin, pria yang memanfaatkan dirinya untuk merebut harta Darius. Dalam hidup sebelumnya, Fifi berkhianat, anaknya diracun, dan Darius bunuh diri setelah kehilangan keluarganya. Semua harta berpindah ke Kelvin dan Dara, adik tiri Fifi, yang menjadi dalang kekacauan itu.
Kini, dengan jiwa Cella di dalam tubuh Fifi, ia bertekad untuk mengubah segalanya. Cella berjanji untuk melindungi Darius dan Dinda, anak perempuannya, sekaligus membalas kejahatan Kelvin dan Dara.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lily Dekranasda, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kerja Bagus, Istriku
Rapat di kantor Kelvin yang semula sudah tegang mendadak semakin sunyi ketika pintu ruang rapat terbuka dengan suara menggelegar. Semua mata langsung tertuju pada sesosok perempuan anggun dengan kacamata hitam dan gaun berwarna merah elegan. Di belakangnya, seorang pria tampan dengan wajah tegas mengikuti dengan langkah tenang, bersama seorang pengawal berpakaian hitam. Fifi, dengan senyum dingin, melangkah masuk.
Kelvin berdiri dari kursinya, tampak bingung dan sedikit gugup "Fifi? Apa yang kau lakukan di sini? Ini rapat internal perusahaan."
Fifi mengabaikan pertanyaan itu dan berjalan perlahan ke tengah ruangan. Dengan nada penuh ketenangan, ia berkata "Aku datang ke sini untuk mengumumkan sesuatu. Sesuatu yang penting untukmu dan semua orang di ruangan ini"
Kelvin mencoba menyembunyikan kegugupannya "Kalau ini tentang masalah pribadi, bicarakan nanti. Sekarang aku sedang sibuk"
Fifi tersenyum sinis, lalu menatap tajam ke arahnya "Masalah ini justru sangat penting untukmu, Kelvin. Kau ingin tahu apa itu? Perusahaan ini, tempat kau berdiri sekarang, bukan lagi milikmu"
Ruangan mendadak riuh. Para pemegang saham berbisik, dan Kelvin tampak bingung "Apa maksudmu? Fifi, jangan bercanda!"
Fifi mengeluarkan setumpuk dokumen dari tasnya, meletakkannya di atas meja "Ini salinan dokumen kepemilikan saham. Aku kini pemilik 65% saham perusahaan ini. Kau sudah tidak punya hak lagi di sini"
Kelvin tertawa terbahak-bahak, mencoba menyangkal. "Tidak mungkin! Aku tidak pernah menjual sahamku kepadamu!"
Saat itu, pintu kembali terbuka. Semua mata tertuju pada seorang pria tinggi dengan aura karismatik yang mematikan—Darius. Ia melangkah mendekati istrinya, tangan langsung melingkar di pinggang Fifi dengan penuh rasa protektif. Fifi tersenyum lembut padanya, namun tatapannya kembali tajam saat menatap Kelvin.
Darius berbicara dengan nada santai, namun jelas menusuk "Benar, Kelvin. Kau memang tidak menjual sahammu kepada istriku. Aku yang membelinya, melalui pihak ketiga, lalu mentransfernya atas nama istriku sebagai hadiah ulang tahun pernikahan kami yang keenam"
Kelvin tampak syok. Ia menunjuk Darius dengan gemetar. "Kau... Ini semua rencanamu? Ini tidak mungkin! Kau bermain kotor!"
Fifi menyela dengan nada tajam "Kotor? Kau yang bicara soal bermain kotor, Kelvin? Kau lupa sudah berapa banyak dana perusahaan yang kau gelapkan? Aku punya semua bukti, dan dokumen itu sudah aku serahkan ke pihak berwajib"
Kelvin terdiam, wajahnya pucat pasi. Sebelum ia sempat berbicara lagi, suara langkah kaki terdengar dari luar. Dara muncul di pintu, rambutnya acak-acakan dan wajahnya penuh amarah. Ia menerobos masuk, menatap Kelvin dengan penuh kebencian.
"Kelvin!" teriak Dara. "Kau berani menyuruh orang menculik dan mencoba memperkosaku demi menutup mulutku, ya? Kau bajingan, Kelvin!"
Kelvin, yang sudah linglung, semakin kehilangan kendali. "Diam! Jangan membahas itu di sini!" Kelvin berteriak sambil mendorong Dara hingga terjatuh ke lantai.
Dara terkapar, menatap Kelvin dengan mata penuh kebencian. Namun pandangannya beralih ke arah Fifi, yang masih dipeluk erat oleh Darius. Melihat senyum dingin Fifi, Dara langsung meluapkan emosinya "Ini semua ulahmu, Fifi! Kau yang membuat semua ini berantakan!"
Fifi tidak terprovokasi, malah menatap Dara dengan tatapan penuh kemenangan. "Memang benar, aku punya andil dalam ini. Tapi jangan lupa, Dara. Kau sendiri yang menjerumuskan dirimu ke dalam masalah ini. Kau telah merencanakan pembunuhanku, dan aku sudah melaporkan semuanya ke polisi. Bukti-buktimu? Sudah ada di tangan mereka"
Dara tertegun, wajahnya berubah pucat. Sebelum ia bisa membela diri, enam petugas polisi masuk ke dalam ruangan. Tanpa banyak bicara, mereka langsung menuju Kelvin dan Dara, memborgol keduanya.
Kelvin meronta, berteriak "Kalian tidak bisa menangkapku! Aku yang memimpin perusahaan ini!"
Petugas hanya menjawab singkat "Anda sudah dilaporkan atas penggelapan dana perusahaan dan tindak pidana lainnya. Semua bukti sudah kami kantongi"
Dara juga meronta, berteriak histeris "Lepaskan aku! Ini semua kesalahan Fifi!"
Namun tak ada yang mendengarkan. Fifi berdiri dengan anggun, mengamati mereka dibawa pergi dengan senyum tipis di wajahnya. Darius mengecup kening istrinya dengan penuh cinta, lalu berbisik pelan "Kerja bagus, istriku. Sekarang, permainan kita selesai."
Fifi membalas dengan berbisik di telinga sang suami "Belum selesai, suamiku. Ayo pulang" ucap Fifi manja.
drama banget, anak udh berumah tangga dicampuri urusan nya..
di part ini kurang suka aq Thor, wibawa anak laki2 hilang Krn tokoh mamanya Darius..
kalo memang menyayangi anaknya kenapa gk dari dulu..
sekarang baru sibuk datang dan mukul orang seenaknya..