NovelToon NovelToon
Campur Tangan Mertua

Campur Tangan Mertua

Status: sedang berlangsung
Genre:Keluarga / Suami ideal
Popularitas:7.1k
Nilai: 5
Nama Author: Tie tik

Menjalani rumah tangga bahagia adalah mimpi semua pasangan suami istri. Lantas, bagaimana jika ibu mertua dan ipar ikut campur mengatur semuanya? Mampukah Camila dan Arman menghadapi semua tekanan? Atau justru memilih pergi dan membiarkan semua orang mengecam mereka anak dan menantu durhaka?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Tie tik, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Meluap!

"Pakai bajumu sekarang!" bentak Camila dengan tatapan tajam. Dia berkacak pinggang di hadapan Riza. Camila berusaha menahan emosinya agar tidak melakukan kekerasan kepada Riza.

Sementara gadis belia itu hanya menundukkan kepala sambil mengenakan pakaian. Dia tidak menyangka jika bukan Arman yang keluar dari kamar. Riza ingin sekali kabur dari rumah ini karena malu.

"Mas, siapkan semua rekaman CCTV, suara dan video dari ponsel untuk bukti. Sekarang juga ayo kita antar pulang ke rumah orang tuanya!" teriak Camila dari dalam kamar.

"Bu, please, jangan, Bu," ujar Riza sambil menggenggam tangan Camila. "Jangan bilang apapun ke orangtua saya, Bu." Riza menatap Camila penuh harap.

"Saya tidak bisa memaafkan perbuatanmu. Orang tuamu harus tahu bagaimana kelakukan anaknya. Baru kali ini saya melihat siswa rusak sepertimu. Kecil-kecil mau jadi pelakor hah?" maki Camila dengan tatapan tajamnya.

Riza memalingkan wajah ke arah lain setelah mendengar sebutan 'pelakor' yang terlontar dari mulut Camila. Ingin melawan tetapi takut menghadapi. Camila tak selembut tadi sore. Wanita cantik itu telah menunjukkan taringnya.

Detik demi detik telah berlalu. Setelah menunggu orderan taksi online cukup lama, akhirnya mereka berangkat menuju alamat rumah orang tua Riza. Untung saja masih ada taksi online yang menerima orderan di waktu seperti ini. Adzan subuh saja belum berkumandang.

"Bu, please, jangan kasih tahu orang tua saya." Riza memohon kepada Camila.

"Diam!" sarkas Camila dengan tatapan tajam.

Sementara Arman hanya diam saja di jok depan. Guru matematika itu masih shock atas perbuatan muridnya. Arman tidak habis pikir kenapa beberapa muridnya menaruh hati kepadanya. Padahal selama ini dia sangat membatasi komunikasi dengan murid perempuan.

"Apakah benar ini rumahmu?" tanya Camila setelah taksi online itu berhenti di depan halaman rumah berlantai dua yang ada di tengah kota.

"Iya, Bu. Ini rumah orang tua saya," jawab Riza dengan suara lirih.

Setelah membayar tagihan taksi online, mereka bertiga segera keluar dari mobil. Camila berjalan beriringan dengan Riza. Sementara Arman memimpin di depan mereka berdua. Beberapa kali Arman mengetuk pintu dan mengucap salam hingga sang pemilik rumah membukakan pintu.

"Maaf bapak siapa?" tanya seorang wanita muda yang membukakan pintu. "Loh! Riza!" ujar wanita tersebut yang tak lain adalah kakak perempuan Riza.

"Saya Arman. Gurunya Riza," ucap Arman saat memperkenalkan diri. "Bisakah saya bertemu dengan kedua orang tuanya Riza? Ada hal penting yang ingin saya sampaikan," tanya Arman.

"Oh iya, Pak. Mari silahkan masuk. Saya panggilkan papa dan mama dulu," ucap wanita tersebut seraya membukakan pintu rumah.

Riza tak diperkenankan Camila meninggalkan ruang tamu. Gadis belia itu duduk di samping Camila dengan tangan yang masih ditahan Camila. Setelah menunggu beberapa puluh menit lamanya, akhirnya kedua orang tua Riza duduk bersama di ruang tamu.

"Maaf, Pak, Bu, ini ada apa ya?" tanya Ibunda Riza setelah bersalaman dengan Arman dan Camila.

"Maaf sebelumnya jika kehadiran kami mengganggu waktu istirahat Bapak dan Ibu. Kami hanya ingin mengantar Riza pulang sekaligus menanyakan beberapa hal. Apakah Riza ada masalah dengan Bapak dan Ibu sebelumnya hingga dia memutuskan kabur dari rumah?" Arman menatap intens kedua orang tua Riza.

"Tidak, Pak. Riza tidak kabur dari rumah. Dia pamit kepada kami jika akan melakukan hiking bersama teman-temannya. Memangnya ada apa ini?" jawab ayahanda Riza. Pria paruh baya itu terlihat bingung.

"Jadi begini, Pak, Bu ...." Arman menjelaskan awal mula Riza datang ke rumahnya.

Tentu hal ini membuat kedua orang tua Riza terkejut bukan main. Ternyata putrinya membuat kebohongan besar. "Riza. Kamu ini kenapa? Pamit sama Mama mau hiking, terus kok tiba-tiba nginep di rumah pak guru dan mengatakan kalau Mama mengusir kamu. Ada apa sih?" Sang ibunda terlihat emosi setelah mendengar penjelasan Arman.

"Maaf, Bu," sahut Camila. Rupanya wanita asal Surabaya itu sudah tidak tahan ingin mengatakan apa yang sebenarnya terjadi. "Saya dan mas Arman datang kesini ada tujuan lain. Kami ingin memberitahu apa kiranya yang sudah diperbuat Riza di rumah kami. Bapak dan Ibu bisa melihat rekaman ini," jelas Camila seraya menyerahkan ponselnya.

Riza menundukkan kepalanya saat Camila mulai memutar hasil rekaman yang dia dapatkan. Gadis cantik itu tak henti menggigit jari karena panik. Apalagi saat mendengar sang ibunda beberapa kali mengucap istighfar.

"Riza!" teriak sang ayah dengan suara lantang. "Sini kamu!" Pria paruh baya itu terhenyak dari tempatnya.

Keadaan seketika menjadi kacau. Suara isak tangis ibunda Riza terdengar di ruang tamu. Sementara Riza mendapat tamparan beberapa kali dari ayahnya. Camila tercengang melihat kekacauan yang sedang terjadi saat ini.

"Pak, sudah, Pak. Jangan diteruskan lagi. Cukup," ucap Arman saat melerai ayahnya Riza. "Kita bicara dulu, Pak. Kasih kesempatan kepada Riza untuk menjelaskan semua ini," pinta Arman.

"Saya minta maaf, Pak Arman. Saya benar-benar malu melihat perbuatan putri saya. Maaf karena kami tidak tahu jika putri kami sudah tidak waras lagi," ucap ayahanda Riza dengan suara bergetar.

"Aku masih waras, Pa!" teriak Riza. "Aku sangat mencintai pak Arman sejak awal aku masuk di sekolah! Papa itu yang sudah tidak waras! Harusnya Papa nikahkan saja aku dengan Pak Arman!" rancau Riza dengan diiringi gelak tawa. "Boleh ya, Bu Mila." Tatapan Riza beralih kepada Camila.

"Diam!" teriak Ayahanda Riza. "Bawa dia masuk ke dalam kamar, Ma! Kurung dia!" ujar sang ayah dengan suara lantang.

"Gak mau! Aku gak mau dikurung!" Riza memberontak saat sang ibunda mulai menarik tangannya. Suara teriakan Riza menggema di rumah dua lantai itu.

Arman masih shock atas segala kekacauan yang terjadi di hadapannya. Dia hanya bisa menghela napas berat setelah suasana ruang tamu mendadak hening. Arman sendiri sampai kehilangan kata-kata untuk diucapkan kepada ayahnya Riza.

"Bapak, sebaiknya mari kita periksa tasnya Riza. Barangkali ada sesuatu yang mendasari perbuatan Riza. Tolong Bapak cek ponselnya," ucap Arman setelah termenung beberapa menit.

Pada akhirnya, Mereka bertiga mengecek tas ransel Riza. Tak hanya tas saja, ponsel Riza pun turut diperiksa. Mereka bertiga tercengang ketika melihat ada beberapa butir pil yang tersimpan di dalam kaos kaki Riza.

"Apakah Riza sakit atau sedang dalam masa pengobatan?" tanya Arman.

"Tidak. Dia tidak sakit atau pun sedang berobat. Apa jangan-jangan itu—" Ayahanda Riza tak melanjutkan ucapannya. Matanya hanya terbelalak sambil menatap beberapa butir pil yang ada di plastik clip kecil.

Tentu Arman paham dengan maksud ayahanda Riza. Dia segera menyarankan agar Riza diperiksakan ke rumah sakit. Tak hanya itu saja, ternyata di dalam ponsel Riza ada bukti chat bersama guru lain yang bernama Meli. Ada banyak hal yang dibahas dalam chat tersebut. Salah satunya adalah tentang rencana Riza menginap di rumah Arman.

"Begini saja, Pak. Tolong urusan Riza bapak selesaikan dulu. Untuk urusan guru bernama Meli biar nanti saya yang bicara. Saya minta maaf jika sudah membuat kegaduhan di sini. Saya sekarang mau pulang dulu. Ini nomor telepon saya, nanti kita bisa bertukar kabar terkait keadaan Riza," ucap Arman sambil menyerahkan kartu nama.

...🌹TBC🌹...

1
Eva Wahyuni
nah kan Thor betullll.. ada sangkut pautnya ma neng Sinta 🤪🙃
Susanti
akhirnya up juga nungguin loh
Titik pujiningdyah: mohon maaf ya kak karena udah lama menunggu. othor lagi wara wiri RS nih ada keluarga yg sakit
total 1 replies
Retno Ningsih
lanjut Thor...dah beberapa hari GK up...q intip2 trs kok GK ada notif masuk😁
Titik pujiningdyah: yaampun maaf ya. othor lagi wara wiri RS ini.
total 1 replies
Eva Wahyuni
ini pasti ada hubungan nya SM kk Arman, hutang nya Sinta, mungkin rumah yang ditempati orang tua Arman mau digadaikan.. apa benar begitu Thor /Smile//Casual/
Eva Wahyuni: aku sabar banget nungguin nya Thor😀😁
Titik pujiningdyah: sabar dulu sabar🤣
total 2 replies
Bunda dinna
Pak Pardi pemikirannya dewasa dan luas..
Pasti bu Aminah sama saudari2nya ghibahin Arman Camila karena ngontrak
Atau si Sinta ikut pak Pardi selamanya,,kan habis ketipu
Titik pujiningdyah: intinya ini tentang warisan🤣
total 1 replies
octa❤️
ap y rencana pak pardi..
Titik pujiningdyah: coba tebak kak
total 1 replies
Bunda dinna
Bu Meli memanfaatkan Riza,,mencuci otaknya agar terus mengejar Arman dan berusaha menghancurkan rumah tangganya..
Meli harusnya ngikut Riza pindah alam,,jahat banget
Bunda dinna: Jauh dari pantai,,mending ke kolam ikan saja
Titik pujiningdyah: kita tenggelamkan di pantai selatan harusnya
total 2 replies
Bunda dinna
Semangat revisi.nya author..lembur di sambi bakar2
Bunda dinna
Merinding bacanys..
Susanti
gawat anak muda jaman sekarang pada nekad
Titik pujiningdyah: pada gatau malu
total 1 replies
Bunda dinna
Ngeri banget,,mending Riza segera di suruh keluar dari rumah..
Buat semua pasutri memang g boleh menampung wanita/pria yg usia sudah baligh takutnya ada kejadian gila kyk gini..
Titik pujiningdyah: kasih tahu arman bund
total 1 replies
Bunda dinna
Kok ada2 saja,,anak kelas 10 sudah seberani itu ke laki2..
Banyak modus lagi,,mending Riza di antar keluar dari rumah Arman
Titik pujiningdyah: udah bisa nebak belum bund
total 1 replies
Bunda dinna
Punya ipar kyk Sinta yg bikin dunia mau kiamat,,bisanya iri sama adu domba..
Sekarang Camila bisa lega karena bebas dari orang toxic
Bunda dinna: banyak..
Titik pujiningdyah: di sekitar bunda ada gk yg kek gini
total 2 replies
Susanti
lanjut thorr salken
Titik pujiningdyah: hallo kakak👋
total 1 replies
Retno Ningsih
lanjut thorrr😁
Titik pujiningdyah: sabar sabar.
total 1 replies
Bunda dinna
Bu Aminah kok ngadu2 ke kakak sama adiknya bikin makin runyam..
G ada hukumnya anak bungsu harus tinggal sama ortu kecuali ortu.nya sudah benar2 renta..
Titik pujiningdyah: ya mereka pemikirannya belum modern
total 1 replies
Susanti
cepet sehat autor
octa❤️
semoga author lekas sembuh,semangat up
Titik pujiningdyah: makasih kaka
total 1 replies
Bunda dinna
Pak Pardi pasti kasih ijin,,kalau bu Aminah harus nurut kata suami doonggg..
Titik pujiningdyah: semoga saja begitu. takutnya serangan jantung
total 1 replies
Bunda dinna
Syafakallah thor..
Titik pujiningdyah: terima kasih bunda
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!