Lyra terpaksa cuti dari pekerjaannya untuk menjenguk neneknya yang sakit di kota N, hanya untuk menemukan bahwa neneknya baik-baik saja. Alih-alih beristirahat, Lyra malah terlibat dalam cerita konyol neneknya yang justru lebih mengenalkan Lyra pada Nenek Luna, teman sesama pasien di rumah sakit. Karena kebaikan hati Lyra merawat nenek-nenek itu, Nenek Luna pun merasa terharu dan menjodohkannya dengan cucunya, seorang pria tampan namun dingin. Setelah nenek-nenek itu sembuh, mereka membawa Lyra bertemu dengan cucu Nenek Luna, yang ternyata adalah pria yang akan menjadi suaminya, meski hanya dalam pernikahan kontrak. Apa yang dimulai sebagai perjanjian semata, akhirnya menjadi permainan penuh teka-teki yang mengungkap rahasia masa lalu dan perasaan tersembunyi di antara keduanya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Chu-Chan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 1
Lyra Zara Amani, atau yang lebih sering dipanggil Ara, adalah gadis berusia 26 tahun dengan kehidupan yang bisa dibilang sangat biasa, namun sangat berbeda dari kebanyakan orang seusianya.
Bekerja sebagai Game Designer di perusahaan game ternama, Arcadia Interactive, Lyra sudah menemukan kenyamanan dalam dunia maya yang dia ciptakan dengan segala kepiawaiannya.
Dunia nyata? Itu adalah tempat yang jarang dia datangi dengan sepenuh hati. Dia adalah sosok yang sederhana, jarang berbicara, dan selalu terlihat tenang, seakan tidak ada yang mampu menggetarkan hatinya. Bahkan, jika orang lain melihatnya, mereka mungkin akan menganggapnya sebagai gadis yang dingin, karena dia tidak pernah menunjukkan banyak ekspresi.
Dengan wajah oriental yang memikat namun tetap terkesan tenang, hidung mancung yang sempurna, bibir semerah buah apel yang selalu tampak alami tanpa sentuhan kosmetik, Lyra adalah gadis yang tidak peduli dengan penampilannya.
Rambut panjang yang selalu diikat ekor kuda menambah kesan simpel pada penampilannya. Kacamata yang sering ia kenakan menambah kesan misterius pada wajahnya yang selalu tampak datar.
Dengan tinggi 168 cm dan berat 45 kg, ia tidak pernah merasa perlu untuk menarik perhatian siapa pun. Dia memilih untuk menyendiri, lebih nyaman di balik layar komputer atau tenggelam dalam tumpukan buku, jurnal, artikel, novel, dan komik yang tak pernah habis. Bagi Lyra, dunia luar terlalu ramai dan penuh tuntutan, sedangkan dunia yang ia ciptakan lewat game adalah tempat di mana dia merasa bebas dan tenang.
Masalah hubungan asmara? Itu adalah hal yang paling jauh dari pikirannya. Ia adalah jomblo dari lahir, dan itu bukan masalah bagi Lyra. Berada dalam sebuah hubungan membuatnya merasa tidak nyaman. Dia lebih memilih menghabiskan waktu di rumah pada akhir pekan, menikmati waktu santai dan tidur sepanjang hari, tanpa harus memikirkan hal-hal lain.
Cinta? Itu adalah hal yang menurutnya rumit dan mengganggu kenyamanan yang sudah ia bangun begitu lama. Lagi pula, siapa yang membutuhkan hubungan jika dunia game dan buku sudah cukup memenuhi segala kebutuhan emosionalnya?
Lyra adalah gadis yang sangat tertutup tentang kehidupan pribadinya. Bahkan, tidak ada yang tahu banyak tentang keluarganya. Asal-usulnya adalah misteri yang tak pernah terungkap, dan dia tidak pernah berusaha untuk membagikan cerita itu kepada siapa pun.
Yang orang tahu hanyalah bahwa dia tinggal bersama neneknya sejak SMP, dan setelah lulus SMA, ia merantau sendirian ke kota M untuk melanjutkan kehidupannya. Neneknya adalah satu-satunya keluarga yang ia miliki, dan meskipun ia sangat menyayangi neneknya, Lyra tetap menjaga jarak emosional yang besar. Ia tidak suka mengungkapkan terlalu banyak hal tentang keluarganya, dan hal itu menjadi bagian dari identitas dirinya yang lebih memilih untuk diam dan mengamati daripada berbicara.
Di kota M, saat masih SMA, Lyra bertemu dengan Aira Azalea, gadis yang kini menjadi sahabat sekaligus rekan kerjanya. Aira adalah anak gubernur kota M, namun meskipun memiliki latar belakang yang sangat berbeda, Aira tidak pernah menunjukkan kekayaannya atau menggunakan status orang tuanya untuk mencari perhatian.
Sama seperti Lyra, Aira adalah sosok yang low profile, tidak suka mengekspos dirinya kepada publik. Walaupun memiliki kepribadian yang berbeda, Lyra sang introvert dan Aira sang ekstrovert akan tetapi keduanya memiliki keinginan yang sama untuk meraih impian mereka di dunia game. Koneksi yang mereka miliki semakin kuat saat mereka bekerja di perusahaan yang sama, di divisi yang sama, mengerjakan proyek-proyek yang mereka cintai. Aira menjadi orang yang memahami Lyra dengan baik, lebih dari siapa pun.
Mereka berbagi waktu di kantor, saling mendukung satu sama lain, dan bahkan setelah bekerja, mereka sering menghabiskan waktu bersama, bermain game atau membaca buku favorit mereka.
Kehidupan mereka yang tenang dan damai berubah ketika mereka memutuskan untuk mengontrak bersama. Awalnya, hanya Lyra yang memutuskan untuk tinggal di sebuah kontrakan kecil yang nyaman di pusat kota M, namun tak lama setelah itu, Aira memutuskan untuk mengikuti jejak Lyra dan tinggal bersama.
Keduanya merasa lebih nyaman tinggal di luar rumah orang tua, menikmati kebebasan mereka, dan membangun kehidupan baru sebagai wanita dewasa yang mandiri. Mereka berbagi cerita, tawa, dan kadang-kadang kesepian di tengah hiruk-pikuk kota besar yang tidak pernah tidur. Itu adalah kehidupan yang sederhana namun penuh makna bagi mereka berdua.
Keinginan Lyra untuk menjaga jarak dari hubungan asmara tetap terjaga, bahkan ketika kerabat dan sahabatnya mulai mencoba menggoda tentang bagaimana dia harusnya membuka hati untuk seseorang. Bagi Lyra, hidup tanpa cinta itu bukanlah masalah, tapi terkadang dia merasa, apakah benar dia bisa bertahan selamanya dalam kesendirian ini?
Pada saat yang sama, Aira, sahabatnya yang selalu ada, mulai menggoda Lyra tentang kemungkinan ada seseorang yang cocok dengan dirinya seorang pria yang, meskipun Lyra belum menyadarinya, akan menjadi bagian dari kehidupan Lyra lebih cepat dari yang ia kira.