HELLO GUYS,MAMPIR LAGI DI KARYA AUTHOR.
SEMOGA KALIAN TERHIBUR DENGAN KARYA AUTHOR YAH.
Ginna Yovela Adriella adalah anak yang lugu,penurut dan juga pintar dimana dia mampu menyelesaikan studi pendidikan SMA nya di usia 17 tahun dan menjadi juara 1 di setiap semester namun,sayangnya dia hanyalah anak yang tidak di anggap oleh keluarganya sendiri.
Suatu hari ia malah di jebak oleh kakak perempuan nya yang selalu iri dengan apa yang ada pada diri Ginna.akhirnya Ginna menghabiskan satu malam dengan pria asing.
Kesalahan satu malam itu malah menumbuhkan janin di dalam rahimnya.
Mengetahui Ginna hamil keluarganya mengusirnya dari rumah.
Dengan penuh tekad dan juga dendam Ginna meninggalkan negara kelahirannya.
7 tahun kemudian ia kembali ke negara kelahirannya bersama dua malaikatnya.
Namun takdir juga kembali mempertemukan dia dengan pria asing yang menanam bibit di rahimnya 7 tahun yang lalu.
TANDAI TYPONYA YAH GUSYYY,AND JANGAN LUPA LIKE,KOMEN, SUBSCRIBE 👉👈
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon R3C2YMYFMYME, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 3
Ginna membuka matanya perlahan dan menoleh ke samping dimana seorang pria tampan sedang tertidur lelap.
Ginna pecahan memindahkan tangan yang melingkar di perutnya dan kemudian turun dari ranjang itu memungut bajunya.
Ginna masuk ke dalam kamar mandi dan menyalakan shower dan kemudian meringkuk di bawah air yang terguyur di tubuhnya.
"hiks oma,opa Ginna hiks Ginna sudah tidak suci lagi hiks"ucap Ginna terisak.
Ginna menggosok kasar tubuhnya seolah-olah jijik dengan dirinya.
-
-
Setelah satu jam menangis di dalam kamar mandi Ginna keluar dengan wajah yang pucat.
Ginna meraih ponselnya yang jatuh di lantai dan berjalan mendekati pria yang belum bangun dari tidur lelapnya.
cklek
Ginna mengambil foto pria tampan itu.
"hiks,meski tidak ada bedanya aku tetap kehilangan kesucian ku,tapi aku juga bersyukur aku tidak menghabiskan malam sialan itu dengan pria gempal itu"ucap Ginna.
Lalu Ginna pergi dari sana meninggalkan kamar yang menjadi saksi bisu dirinya dan pria tampan yang tidak di kenal oleh Ginna itu.
-
-
"dari mana saja kamu??"ucap Rafan.
"apa papa peduli kemana aku pergi??"ucap Ginna.
"Ginna cape pah,Ginna ke kamar dulu"ucap Ginna berjalan menuju kamarnya.
"Ginna kamu dari mana kok kakak tadi malam cariin kamu kok gak ada"ucap Elora menghampiri Ginna dan menggenggam tangan Ginna dengan menampilkan wajah cemas.
"huh aku gk apa-apa kok kakak tercinta"ucap Ginna sambil memaksakan senyumnya.
"Ginna capek,Ginna mau ke kamar"ucap Ginna menepis tangan Elora.
"huh semuanya pasti sukses,kita lihat sampai mana mental mu bertahan Ginna" batin Elora.
-
-
-
di sebuah kamar di hotel bintang lima.
Pria tampan membuka matanya terusik karena sinar matahari menerpa wajahnya.
Tok
Tok
"tuan ini saya"ucap seseorang.
"masuk"ucap pria itu lalu mendudukkan dirinya dan bersandar di sandaran tempat tidur.
"Niko kemana jalang yang kau berikan pada ku tadi malam??kau memesan wanita jalang yang masih virgin"ucap pria itu.
"jalang??"beo Niko si asisten.
"apa kamu lupa jika tadi malam aku di berikan obat sialan itu??"ucap pria itu.
"oh iya saya lupa Tuan,ta-tapi saya tidak ada memesan wanita untuk tuan karena saya lupa"ucap Niko.
"maksud mu"ucap pria itu menggantung.
"benar,tidak ada wanita yang di kirim ke sini"ucap Niko.
pria itu menyingkap selimutnya dan terlihat lah noda merah di seprei itu.
"CK sialan,cepat temukan wanita itu"ucap pria itu sambil mengusap gusar wajahnya.
"baik tuan"ucap Niko lalu pergi dari kamar tuannya itu.
"huff Malvin apa yang kau lakukan??kau sudah merusak masa depan seorang wanita"gumam pria itu.
********
sebulan kemudian setelah kejadian itu.
Hari ini mansion di hebohkan karena Ginna yang tiba-tiba pingsan tak sadarkan diri di dalam kamar.
Bi Imah memngilkan dokter dan segera dokter datang dan memeriksa Ginna.
"bagaimana keadaan nongonna dok??"ucap bi Imah.
"emm itu"ucap dokter sambil menatap ke arah Rafan,Yola dan Elora yang bersedekap dada di ambang pintu.
"nona Ginna itu umm dia hamil"ucap dokter.
"APA??!!"ucap Rafan murka.
Ginna membuka matanya siuman.
"non Ginna syukurlah non udah bangun"ucap bi Imah sambil membantu Ginna duduk.
"Ginna kenapa bi??"ucap Ginna
Belum bi Imah menjawab Rafan sudah mendekat ke arah Ginna lalu menamparnya.
Plak
"ternyata kamu benar-benar anak yang tidak tau diri,beraninya kamu menjadi j****g!!"ucap Rafan menampar Ginna.
"pah Elora sendiri gk nyangka kalo adek sampe ngelakuin hal itu,ternyata pas peta ulang tahun Elora saat itu Elora gak salah liat kalo adek masuk ke kamar bersama pria bertubuh gempal"ucap Elora menangis di pelukan Yola.
"hahaha"Ginna tertawa sumbang.
"kalau kakak ngeliat Ginna bersama pria gempal itu lalu kenapa kakak tidak menghentikan Ginna??"ucap Ginna menatap Elora.
"aku malah heran apakah kakak adalah kakak yang baik yang membiarkan adeknya bersama pria gempal atau malah dalang dari semuanya"ucap Ginna dengan air mata di pelupuk matanya.
"dan perlu papa dan mama tau kak Elora lah yang memasukkan obat perangsang ke dalam minuman Ginna,dia juga menyewa pria bertubuh gempal untuk memperkosa Ginna"ucap Ginna
Plak
Kini Yola yang menampar Ginna.
"anak menjijikan seperti mu tidak pantas di kasihani kau malah menfitnah putri ku"ucap Yola
"sekarang kmu pergi dari rumah ini"ucap Rafan.
"papa ngusir ginna??"ucap Ginna tidak percaya.
"ya,kau bukan lagi anggota keluarga ini,kau hanya membuat nama baik keluarga Galanter tercemar"ucap Rafan.
"tuan,nyonya tolong jangan usir non Ginna"ucap bi Imah bersujud di bawah kaki Rafan dan Yola.
"bibi hiks"ucap Ginna membantu bi Imah berdiri
"mama hiks Ginna..."ucap Ginna menatap Yola.
"pergi tinggalkan mansion ini atau aku akan menyeret mu pergi"ucap Yola.
"hiks kenapa??hiks kenapa mama dan papa jahat sama Ginna??"ucap Ginna.
"aku bukan ibu mu,aku tidak sudi mempunyai anak seperti mu"ucap Yola
"huh kamu mau tau kenapa aku benci dengan mu??itu gara-gara kamu aku tidak bisa melahirkan anak laki-laki untuk keluarga Galanter karena rahim ku di angkat!!!"ucap Yola.
"kamu pembawa sial,pergi kamu"ucap Yola.
"nyonya tolong jangan usir non Ginna,saya rela di pecat nyonya asal jangan usir non Ginna hiks"ucap bi Imah
Hati Ginna benar-benar udah di hancurkan menjadi berkeping-keping mendengar perkataan Yola.
"ahaha,hiks aku akan pergi hiks tapi jangan pecat bi Imah"ucap Ginna.
-
-
-
"non,kenapa non harus pergi??"ucap bi Imah memeluk Ginna yang kini menyeret kopernya.
"tidak apa-apa bi, terimakasih sudah menjaga Ginna selama ini jaga kesehatan yah bi,tunggu Ginna kembali membalas semuanya"ucap Ginna.
"tapi non,non lagi hamil"ucap bi Imah.
"hiks tenang saja bi,aku dan anak ku pasti baik-baik saja,kelak aku akan mempertemukan anak ku dengan bibi di mana kamu tersenyum bahagia"ucap Ginna.
"non pergi ke mana?"ucap bi Imah
"Jerman bi, Ginna mengambil beasiswa di Jerman meskipun Ginna hamil tapi Ginna pasti akan menuntaskan studi Ginna"ucap Ginna.
"hiks kalau begitu non harus menjaga diri non sendiri,jaga kesehatan yah non"ucap bi Imah.
Ginna lalu keluar dari lingkungan mansion keluarga Galanter.
Sebelum masuk ke dalam taksi yang sudah di pesan oleh Ginna,Ginna menatap penuh dendam ke arah mansion itu.
"tunggu aku datang untuk membalas semua rasa sakit ini,terutama kau kak Elora"ucap Ginna lalu masuk ke dalam taksi yang membawanya ke bandara internasional.
TBC