Di dunia yang memadukan sihir kuno dengan teknologi modern, seorang prajurit muda bernama Shaka bermimpi besar untuk menjadi Raja Ksatria. Demi mencapai tujuannya, Shaka mendirikan guild bernama Red Wings, tempat berkumpulnya para petualang pemberani dan unik. Setiap anggota Red Wings memiliki keterampilan dan tujuan yang berbeda-beda, namun semuanya berjuang demi mimpi Shaka yang ambisius: membangun era baru bagi para ksatria.
Impian Shaka untuk menjadi Raja Ksatria tak lepas dari pengaruh legenda Jovan Ardent, seorang ksatria pertama di dunia ini yang hidup seribu tahun lalu. Jovan tidak hanya menjadi tokoh legendaris; ia dianggap sebagai pendiri tatanan ksatria yang memengaruhi seluruh dunia hingga hari ini. Selama hidupnya, Jovan membawa kehormatan dan kekuatan yang mendefinisikan para ksatria sejati dan meninggalkan jejak sejarah yang memicu munculnya banyak pahlawan, termasuk Shaka.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Zyura, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
menyelamatkan nei
Pada akhirnya, Yaso, Rouge, dan Onyx makan bersama dengan Beckman, begitu juga dengan Shaka yang ikut makan bersama dengan Roger. Setelah makan selesai, Shaka bertanya kepada Roger, "Hei Roger, kenapa kau dan temanmu berada di sini?"
Roger tertawa lalu menjelaskan bahwa mereka sudah 100 tahun di sini hanya untuk menunggu sebuah makhluk yang berkeliaran di lautan ini. Shaka terkejut karena Roger sudah 100 tahun di sini. Lalu Shaka bertanya lagi, "Kau menunggu siapa?" Roger menjawab, "Umibozu."
Di sisi lain, Beckman juga menjelaskan hal yang sama kepada Yaso, Rouge, dan Onyx. Umibozu memiliki ciri-cirinya yaitu tubuh yang melebihi ukuran raksasa, dengan warna tubuh yang gelap sehingga membuat matanya saja yang terlihat.
100 tahun yang lalu, Umibozu menghancurkan kapal milik Roger dan Beckman. Awak kapal mereka juga beberapa dari mereka ada yang jatuh ke laut. Oleh karena itu, Roger dan Beckman bersinggah di pulau ini selama 100 tahun hanya untuk membalas dendam mereka kepada Umibozu.
Shaka bertanya, "Tubuh kalian kan besar, kenapa bisa jatuh ke laut?" Lalu Roger menjawab, "Tubuh kami memang besar. Pada saat itu, kami diserang olehnya saat badai sedang terjadi di laut. Bukan hanya tubuh yang besar yang dimiliki Umibozu, bahkan kakinya begitu panjang sampai dia bisa berjalan di lautan."
Disisi lain pulau ini, Panda bersama Rinto sedang mencari buah-buahan. Mereka mendapatkan bermacam-macam buah yang bisa dimakan, seperti anggur, apel, pisang, dan lainnya. Panda berkata, "Sepertinya yang lain akan senang!"
Lalu ia melihat ke arah Rinto, anjing milik Yaso, sedang memakan sesuatu. Panda bertanya, "Hei, apa yang kau makan itu?" Saat Panda menghampirinya, dia terkejut karena yang dimakan oleh Rinto adalah buah kekuatan. "Tidak mungkin!"
Kembali ke posisi Ney dan yang lainnya di pesawat, ada tiga anggota yang sedang berjaga. Mereka menunggu Shaka dan yang lainnya pulang tapi mereka tidak datang-datang. Ney keluar dan melihat ada hewan babi purba raksasa dan juga kerbau raksasa yang ditinggalkan begitu saja. "Ini pasti ulah mereka berdua!" ucap Ney. Ney pergi ke hutan untuk mencari Shaka dan yang lainnya.
Kembali ke posisi Panda, saat ini Panda sedang panik dan langsung menyuruh Rinto untuk memuntahkannya, namun buah itu sudah sepenuhnya dimakan oleh Rinto. "Ini gawat! Bagaimana reaksi Yaso ketika dia tahu?!"
Tidak lama kemudian, tanah bergetar, dan muncullah seekor gajah raksasa mengejar Panda dan Rinto. Di tengah kejar-kejaran itu, Panda melihat Ney dan menyuruh Ney untuk lari. Saat Ney melihat gajah raksasa itu, dia langsung ikut lari. Lalu ia bertemu dengan Shaka dan Roger. Roger tersenyum dan langsung mengambil pedang, menumbangkan gajah raksasa itu. Ney juga terkejut melihat seorang raksasa, lalu Shaka menjelaskan semuanya.
Setelah Shaka menjelaskan semuanya, Ney pun paham dengan semua kejadian yang terjadi. Panda menggendong Rinto dan berkata kepada Shaka, "Anjing milik Yaso baru saja memakan buah kekuatan!" Shaka terkejut dan menjawab, "Apa?! Itu berarti dia akan seperti kau, Panda?"
Panda menjawab, "Aku tidak tahu. Seharusnya buah kekuatannya sudah memberikan efek, tapi ini tidak!" Shaka menjawab, "Yah, kalau begitu tidak apa-apa. Nanti akan kujelaskan kepada Yaso."
Tidak lama kemudian, Beckman datang bersama Yaso, Rouge, dan Onyx. Roger bertanya kepada Beckman, "Kau sudah menemukannya?" Namun Beckman menjawab, "Tidak." Disisi lain, Shaka menjelaskan bahwa anjing Yaso tidak sengaja memakan buah kekuatan.
Yaso menjadi sangat panik dan meminta Rinto untuk memuntahkannya, namun Panda berkata, "Buah itu sudah sepenuhnya dimakan olehnya." Onyx menyeringai, "Bukankah itu keren? Anjingmu nanti bisa bertarung!" Namun Yaso membentak Onyx, "Itu sama sekali tidak keren!" Shaka mencoba menenangkan Yaso, "Sudahlah, Yaso. Terimalah apa yang sudah terjadi."
Yaso menjadi pasrah karena tidak ada cara lagi untuk mengembalikan Rinto menjadi seekor anjing biasa. Shaka mengambil tasnya lalu berkata kepada teman-temannya, "Bagaimana mau pergi?" Semuanya menganggukkan kepala mereka. Shaka berbalik dan berkata dengan senang kepada Roger dan Beckman, "Hei, kalian, paman raksasa! Lain kali kita bertemu lagi ya!"
Roger dan Beckman tertawa, "Tentu saja." Shaka dan yang lainnya kembali ke pesawat. Rouge menyuruh Onyx untuk memotong hewan yang ditangkapnya. Setelah dipotong, Rouge membawa dagingnya ke pesawat untuk dibersihkan.
Pesawat Mighty Eagle pun mulai berangkat. Saat berada di langit, tiba-tiba muncul tiga pusaran air. Shaka dan anggotanya melihat pusaran itu, dan sesuatu yang besar ingin keluar dari laut.
Saat makhluk itu muncul, ternyata itu adalah Umibozu. Dia langsung memegang Mighty Eagle dengan kedua tangannya, ingin menenggelamkannya. Dari kejauhan, Roger dan Beckman berkata, "Kami sudah menunggu 100 tahun lamanya hanya untuk ini!"
Mereka melakukan serangan kombinasi dan berhasil mengalahkan Umibozu sehingga Mighty Eagle bisa lepas dari genggamannya. Shaka melambaikan tangannya dan mengucapkan terima kasih.
Apel keluar dan berkata, "Itu adalah ras Gigantians! Sulit dipercaya aku bertemu dengan mereka. Harusnya aku ikut turun tadi!" Shaka berkata, "Kau tahu segalanya, ya, Apel?" Apel menjawab, "Tentu saja!"
Kini Roger dan Beckman sudah membalaskan dendam mereka. Mereka hanya perlu pulang ke kampung halaman setelah sekian lama menunggu Umibozu di pulau itu selama 100 tahun.
Shaka dan teman-temannya melanjutkan perjalanannya ke Negeri Sandgem. Tak lama kemudian, mereka sudah sampai di negeri tersebut. Ney membuka peta dan menunjukkan ke arah negeri Sandgem, "Di negeri ini ada beberapa wilayah dan kota terkenal. Kita akan pergi ke mana?"
Onyx berkata, "Pergilah ke wilayah Eggfort." Semuanya menatap Onyx, lalu dia melanjutkan, "Aku akan pergi ke rumahku sebentar." Mereka sepakat untuk pergi ke wilayah Eggfort. Sesampainya di sana, mereka menemukan sebuah desa yang besar, dikelilingi oleh pegunungan dan sungai, berbeda dengan Desa Twinleaf di Negeri Ohara.
Onyx turun dari pesawat dan berkata, "Kalian tunggulah di sini." Shaka turun dan mengikuti Onyx. Namun, Onyx tiba-tiba berhenti berjalan, "Sudah kubilang untuk tunggu di sana, bukan?" Shaka bertanya, "Memangnya kenapa?" Lalu Onyx melanjutkan langkahnya, diikuti oleh Shaka.
Sementara itu, Rouge kembali ke dapur untuk memasak makanan ringan, Ney memutuskan untuk tetap di pesawat dan melanjutkan menulis jurnalnya, begitu juga dengan yang lainnya.
Mereka memasuki desa, dan salah satu warga mengenali Onyx dan menyambutnya. Onyx hanya tersenyum dan melanjutkan perjalanannya menuju rumahnya. Akhirnya, Shaka sampai di rumah Onyx.
Onyx membuka pintu, namun pintunya macet. Dia mendobraknya dan suasana rumah terasa sangat sepi. Shaka bertanya, "Hei, ini rumahmu?" Onyx menjawab, "Ya, rumah lamaku. Saat aku berusia 10 tahun, aku memutuskan untuk berkelana dan pada akhirnya aku sampai di Negeri Ohara dan memutuskan untuk tinggal di sana."
Onyx membuka sebuah ruangan yang terdapat sebuah pedang. Itu adalah Pedang Entei yang Onyx cari. Dia berkata, "Akhirnya!" Shaka bertanya, "Kau punya orang tua?" Onyx menjawab, "Ya, aku punya. Ayahku bernama Soraichi Kobajuro, aku lupa wajahnya. Ibuku bernama Layla meninggalkanku saat umurku 9 tahun. Itu sebabnya aku meninggalkan rumah ini."
Onyx sudah lupa kedua wajah orang tuanya dengan kepergian Layla dan juga Kobajuro. Onyx menjadi anak yang sedikit pendiam, tapi ketika ia bersama teman-temannya di Guild Red Wings, dia bisa merasakan kebahagiaan dan kenyamanan.
Shaka dan Onyx kembali ke pesawat setelah mengambil Entei. Shaka melihat peta dan berkata, "Yah, sepertinya negeri ini aman, bukan? Tidak ada ancaman iblis atau apa pun itu." Onyx menjawab, "Ya, sepertinya begitu, sama seperti negeri kita."
Tiba-tiba, seseorang keluar dari ruangan bukan salah satu anggota Guild Red Wings, melainkan seorang wanita. Onyx langsung mengeluarkan Entei, sementara Yaso menodongkan senjatanya, dan semua anggota menjadi sangat waspada. Shaka bertanya, "Kau siapa?" Wanita itu memperkenalkan dirinya, "Namaku Elena," sambil mengeluarkan dua poster.
Di dalam poster, terdapat gambar Shaka dan Onyx. Pada poster Onyx, dia sedang memegang pedang dengan tatapan serius. Elena berkata dengan lembut, "Izinkan aku masuk ke guildmu." Semua anggota terkejut dan berseru, "APA!"
Shaka berkata, "Tunggu sebentar. Kau ini siapa? Kenapa kau tiba-tiba berada di pesawat ini? Itu mencurigakan!" Elena menjawab, "Aku hanya manusia biasa. Aku memiliki sihir angin, dan aku baru saja naik."
Semua menyatakan bahwa mereka tidak melihat Elena masuk sebelumnya. Elena menjawab, "Itu karena saat aku meminta izin masuk, kalian semua sedang sibuk." Onyx berkata, "Bagaimana, Shaka? Semuanya bergantung padamu, tapi ini mencurigakan, tahu?"
Shaka sekarang sedang mempertimbangkan apakah menerima Elena sebagai anggota baru atau menolaknya karena kedatangannya terasa mencurigakan.
Shaka memasang wajah yang serius lalu berkata, "Aku belum sepenuhnya mempercayaimu, Elena." Suasana menjadi sangat hening, lalu Shaka melanjutkan, "Tapi kau boleh tinggal di sini sampai kami bisa mempercayaimu."
Beberapa anggota, seperti Ney dan Panda, memprotes, begitu juga dengan Yaso. Namun, Shaka akan menanggung semuanya jika sesuatu terjadi. Elena tersenyum dan berkata, "Terima kasih."
Semuanya melanjutkan aktivitas mereka sebelum mereka melanjutkan perjalanan mereka kembali. Tidak lama setelah itu, mereka mendengar suara ledakan dari arah desa, dan mereka melihat ke arah langit yang tiba-tiba berubah menjadi warna merah dengan kedatangan para iblis yang berterbangan.
Shaka langsung berkata, "Semuanya, cepat turun dari pesawat! Desa sedang diserang!" Semua menganggukkan kepala, Onyx dan Rouge turun, dan mulai berlari ke arah desa. Onyx langsung mengeluarkan Entei dan Yoru, sambil berkata dengan nada marah, "Apa yang kalian lakukan pada kampung halamanku!"
Onyx menebas beberapa iblis, sementara Rouge menendang beberapa iblis dengan gesit. Shaka lari, lalu melompat dan mengeluarkan kekuatan "Star Impact" untuk membuat para iblis itu terhempas.
Brock menyerang para iblis dengan kekuatan lasernya, sementara Panda berubah wujud menjadi seekor gorila dan Apel ikut bertarung. Yaso menembaki mereka satu per satu dari pesawat karena dia adalah penembak jitu terbaik di Guild Red Wings.
Elena turun dari pesawat dan menggunakan sihir anginnya untuk menghempaskan para iblis. Dia melapisi tangannya dengan sihir angin sehingga bisa menghajar para iblis dengan mudah.
Ney ingin ikut bertarung, tapi sayangnya, dia tidak bisa menggunakan sihir itu, yang membuatnya merasa terbebani di Guild Red Wings. Onyx berkata, "Ini tidak ada habisnya!" Rouge menjawab, "Ya, mereka terus berdatangan!"
Situasi Shaka dan teman-temannya kini terpojok karena para iblis terus berdatangan. Tidak lama kemudian, ada 8 orang yang memakai jas datang membantu mereka, sehingga situasinya menjadi terbalik. Shaka dan teman-temannya berhasil mengalahkan para iblis.
Beruntungnya, kerusakan yang ada di desa tidak begitu parah. Shaka dan Brock langsung memperbaiki beberapa rumah yang rusak. Setelah itu, Shaka menjumpai 8 orang tersebut, dan pemimpin mereka memiliki rambut panjang lurus serta jenggot, membuat Shaka teringat akan Max.
"Hey, terima kasih sudah membantu kami!" ucap Shaka dengan senang. Pemimpin itu menjawab, "Tidak masalah." Elena seperti tidak menyukai kedatangan mereka, lalu meminta Shaka untuk segera pergi dari sana, "Kalau begitu, sampai jumpa di lain waktu ya!"
Salah satu dari mereka memegang poster Shaka dan juga poster buronan yang menampilkan gambar Elena. Shaka dan teman-temannya kembali ke pesawat Mighty Eagle dan meminta Brock untuk segera melanjutkan perjalanan.
Brock menyeringai dan langsung berlepas landas. Ney menghampiri teman-temannya dan berkata, "Aku minta maaf karena aku tidak ikut bertarung." Ney menundukkan badannya sebagai permohonan maaf. Shaka menjawab, "Tidak perlu khawatirkan itu, jangan terlalu dipikirkan," sambil tersenyum.
Meskipun begitu, Ney masih sangat merasa bersalah karena dia benar-benar tidak membantu teman-temannya. Onyx memasukkan kedua pedangnya lalu berkata, "Tidak apa-apa, Ney, jangan terlalu dipikirkan," sambil tersenyum.
Yaso tiba-tiba terpikirkan sebuah ide dan dia langsung kembali ke ruangannya untuk membuat sesuatu. Brock datang dan berkata, "Sepertinya aku mengenali wajah pria berjenggot itu, tapi di mana ya aku menemui mereka?" Lalu Rouge menjawab, "Mungkin itu hanya perasaanmu saja."
Shaka teringat ketika Elena memintanya untuk segera pergi, lalu ia bertanya kepada Elena, "Kenapa kau tadi sangat terburu-buru?" Elena menjawab, "Aku hanya ingin buang air kecil." Shaka pun mengerti dan melupakan hal itu. Namun, Onyx masih mencurigai jawaban dari Elena. Dia yakin bahwa Elena berbohong.
Ney membuka peta lalu berkata, "Selanjutnya kita akan kemana?" Shaka menghampiri nya dan menjawab, "Bagaimana kalau kita pergi ke daerah gurun?" Ney menjawab, "Apa?! Untuk apa kau kesana?!" Shaka menjawab, "Oh, ayolah, siapa tahu ada yang menarik!" Negeri Sandgem juga memiliki daerah gurun dan ada beberapa desa dan kota besar disana. Sesampainya disana, tim Shaka langsung pergi ke kota, lalu mereka turun dan mulai menjelajah kota.
Onyx memutuskan untuk menjaga pesawat, Brock harus membeli peralatan untuk Mighty Eagle, Apel harus membeli beberapa buku, lalu Panda ikut bersama Yaso membeli bahan-bahan untuk membuat peluru, lalu Ney bersama Shaka, Elena di pesawat begitu juga dengan Rouge.
Saat Onyx sedang tidur di kabin, Elena datang untuk memberikan Onyx selimut, namun Onyx langsung memegang pedangnya dan berkata, "Jangan mendekat." Elena menjawab, "Aku hanya ingin memberikan mu selimut." Onyx menjawab, "Tidak perlu, lagipula aku tahan dingin disini." Mighty Eagle di setiap ruangan dilengkapi oleh alat pendingin ruangan. Elena tersenyum lalu mengembalikan selimutnya di ruangannya, lalu Onyx melanjutkan, "Aku penasaran dengan jawaban mu tadi kepada kaptenku, apakah itu benar atau berbohong."
Elena menatap Onyx dengan sinis. Rouge yang tadinya sedang mencuci piring langsung berhenti dan berkata, "Hei, pendekar bodoh! Jaga sikapmu di depan wanita! Otakmu dimana, hah?" Lalu Onyx menjawab, "Apa katamu?!"
Disisi lain di kota, Ney dan Shaka sedang melihat-lihat kota, namun entah kenapa Ney menjadi sangat malu karena berjalan dengan Shaka. Shaka bertanya, "Hei, kenapa kau menunduk terus? Lihatlah ke depan, kota ini sangat indah." Ney menjawab dengan suaranya yang kecil, "Kau saja yang tidak tahu, kita sudah seperti kencan." Lalu Shaka menjawab, "Apa kau bilang?" Ney menjawab, "Tidak!"
Setelah selesai berbelanja di kota, semua nya pun kembali ke pesawat. Shaka bertanya kepada Brock, "Apa yang kau beli?" Brock menjawab dengan semangat, "Barang-barang untuk Mighty Eagle, aku harus membuatnya terlihat menjadi sangat kuat!"
Tidak lama kemudian, ada seorang pria tua memakai pakaian kimono warna kuning. Dia sangat kelaparan dan meminta makanan kepada Shaka. Rouge memasakkan makanan lalu memberikannya dia makan begitu lahap sampai menambah 5 kali. Shaka bertanya, "Kau sudah tidak makan berapa hari, paman?" Orang itu menjawab, "7 hari, aku berkelana sendirian dan tidak memiliki uang sama sekali."
Ney memberikan beberapa uang kepadanya untuk bekalnya nanti. Sang pria itu tiba-tiba terpesona kepada Ney lalu pria itu berkata, "Apakah kalian seorang ksatria?" Shaka menjawab, "Lebih tepatnya sebuah guild." Pria itu melanjutkan, "Terimakasih sudah menolongku, namaku Arashi, senang bertemu dengan kalian!"
Shaka tersenyum, begitu juga dengan anggota lain. Lalu Ney melihat ke sekelilingnya dan merasakan sebuah angin lalu Ney meminta Shaka dan yang lainnya untuk segera masuk karena badai pasir akan tiba.
Semuanya mengikuti arahan Ney dan tidak lama kemudian sebuah badai pasir muncul sampai bisa membuat Mighty Eagle bergeser. Lalu badai pasir itu berhenti dan Arashi sangat memuji Ney karena dia tahu bahwa akan datang sebuah bencana. Arashi juga berkata bahwa dia juga memiliki sebuah guild, dia berkelana hanya untuk mencari seseorang yang ingin menjadi navigator.
Lalu Shaka menjawab, "Begitu ya." Arashi memiliki sihir gravitasi. Dia sempat menunjukkan kekuatan sihirnya kepada Shaka dan teman-temannya seperti memindahkan barang atau pun lainnya.
"Kekuatanmu keren sekali, paman!" ucap Yaso. Lalu Yaso memberikan Ney sebuah benda kecil yang memiliki tombol di tengahnya. Yaso berkata, "Jika kau menekan tombol di tengah ini, maka benda ini akan berubah menjadi sebuah tongkat."
Ney mencoba menekan tombol itu, dan benda itu benar-benar berubah menjadi tongkat. Yaso berkata bahwa tongkat itu benar-benar tidak mudah untuk patah ataupun hancur karena ia membuatnya menggunakan bahan-bahan yang kuat seperti besi. Dia juga memberikan Ney dua pisau yang sisinya memiliki ukiran api.
Ney sangat berterima kasih kepada Yaso. Karena badai pasir sudah selesai, mereka semua keluar kembali dan Arashi melihat ke arah langit. Lalu ia berkata, "Sepertinya sudah waktunya aku pergi." Shaka menjawab, "Cepat sekali." Arashi tersenyum dan berkata, "Ya, semoga saja kita bertemu lagi." Dia mendekati Ney dan berkata, "Aku pinjam temanmu ya."
Semua orang langsung terkejut. Onyx langsung mengeluarkan dua pedangnya, namun ia dihempaskan oleh Arashi dengan begitu mudah. Lalu Shaka berkata, "Apa-apaan ini?!" Arashi mengangkat Ney dan terbang menggunakan sihir gravitasinya, Ney berteriak meminta tolong kepada Shaka lalu Shaka berteriak, "NEY!"
Shaka langsung menunjuk ke arah Arashi dan berkata kepada Brock dengan tegas, "BROCK CEPAT LEPAS LANDAS KITA AKAN PERGI MENGEJARNYA!" Brock segera lepas landas, dan Shaka dipenuhi oleh emosi. Dia berkata, "Apa yang kau lakukan pada teman masa kecilku, Arashi!"
Shaka melompat dari pesawatnya dan menghajar Arashi, namun serangannya ditangkis oleh tangan kirinya. Lalu Arashi menyerang Shaka dengan sihir gravitasinya dan membantingnya ke pesawatnya.
Tidak lama kemudian, sebuah kapal terbang layaknya kapal kong muncul, tapi bedanya kapal itu dikelilingi oleh bebatuan raksasa yang memiliki hutan, pegunungan, sungai, dan masih banyak lagi, layaknya tanah yang diangkat.
Shaka berkata, "Apa itu?!" Dia melanjutkan, "Tidak peduli apa itu! Cepat kejar dia!" Mighty Eagle melaju dengan cepat sampai berhasil mengejar Arashi, namun Arashi membanting pesawat Mighty Eagle dan jatuh ke pulau yang diangkat oleh Arashi. Begitu juga dengan Shaka dan teman-temannya, mereka berpisah karena jatuh. Ney berteriak, "Teman-teman!" Arashi membawa Ney ke kapalnya.
Saat teman-teman Shaka jatuh ke tempat yang berbeda, Shaka sendiri jatuh ke daerah hutan dan kepala terbentur oleh batu membuatnya pingsan. Saat Shaka tidak sadarkan diri, dia mengingat masa kecilnya di Desa Twinleaf.
Pada saat kepergian Guild Rambut Merah dari Desa Twinleaf, Shaka langsung kembali berlatih di hutan. Saat hari sudah sore, ia melihat seorang anak perempuan yang sedang berada di dekat sungai. Dia adalah Ney. Shaka menghampirinya dan berkata, "Sedang apa kau di sini?"
Ney menjawab, "Kau siapa?" Shaka menjawab, "Aku Shaka." Ney menjawab, "Aku Ney." Wajah Ney terlihat murung, dan pada saat itu Shaka menghampirinya lalu berkata, "Kenapa kau murung seperti itu?"
Ney menjawab, "Bukan urusanmu." Shaka merasa kesal lalu menyiramnya dengan air di sungai. Ney sempat kesal, namun pada akhirnya mereka berdua bermain air bersama sehingga Ney kembali tersenyum.
Setelah pertemuan di sungai, mereka seringkali bermain di hutan seperti menangkap babi hutan, memasuki gua, menangkap ular, dan masih banyak lagi, meskipun pada akhirnya Ney selalu menangis ketakutan. Ney berkata kepada Shaka, "Bisa tidak kita bermain hal yang lain?" lalu Shaka menjawab, "Pergi saja bermain dengan anak-anak di desa." Ney menjawab, "Mereka berbeda denganmu."
Pada akhirnya, Ney selalu mengikuti Shaka ke hutan setiap hari, itu membuat mereka semakin akrab. Saat umur Shaka 10 tahun, kabar buruk datang kepadanya bahwa Ney akan pindah ke kota. Ney menjadi sedih karena hal itu. Shaka bertanya, "Kenapa kau pindah?" Ney menjawab, "Karena orang tua ku ingin bekerja. Mereka bilang disana sangat cocok untuk mereka bekerja."
Lalu Shaka memberikan sebuah gelang kepada Ney yang memiliki bunga matahari yang kecil. Shaka berkata, "Aku akan menjadi ksatria 7 tahun lagi. Suatu saat nanti lihatlah poster ksatriaku! Cepat atau lambat kita akan bertemu lagi, Ney!" Ney mengeluarkan air matanya dan menganggukkan kepalanya, lalu ia dan Shaka melakukan tos tangan.
Hingga saat ini, gelang pemberian Shaka masih ia pakai, tapi Shaka sendiri sudah lupa dengan gelang itu.
Pada saat itu, saat Shaka pergi dari kota Last Blue, Ney memberitahu kepada orang tuanya bahwa Shaka telah menjadi ksatria yang hebat bahkan mengajaknya untuk bergabung bersamanya. Ibunya menjawab dengan lembut, "Lalu kenapa kau tidak pergi?" Ney terkejut, dan ayahnya berkata, "Pergilah bersamanya, biarkan pekerjaan ini kami yang urus, hehe," sambil tersenyum.
Dengan dukungan dari orang tuanya, Ney bergegas mengejar Shaka yang masih tidak jauh dari jaraknya. Ney juga sempat dikejar-kejar oleh hewan buas dan beristirahat di hutan sendirian. Pada akhirnya, dia mendengar suara seseorang yang ia kenal, dan ternyata itu adalah Shaka. Ney langsung menemui Shaka dan berkata, "Tentu saja aku yang akan mengendarainya!" Shaka terkejut, "Ney, kenapa kau ada di sini?"
Itu adalah pertemuan Shaka saat pergi dari rumah Yaso. Kembali ke posisi Shaka, akhirnya Shaka sadar setelah terbentur oleh sebuah batu dan bertanya-tanya kepada dirinya sendiri di mana dia sekarang. Tidak lama kemudian, ada seekor belalang sembah raksasa muncul di belakang Shaka.
Karena Shaka belum siap untuk bertarung, dia memutuskan untuk kabur dan dikejar oleh belalang sembah raksasa itu. Di sisi lain, Onyx dan Panda berada di wilayah yang bersalju. Onyx berkata, "Kita di mana?" Panda menjawab, "Aku tidak tahu, tapi sepertinya ini benar-benar sebuah pulau yang diangkat oleh Arashi!"
Rouge dan Yaso berada di wilayah pegunungan. Rouge selalu berteriak memanggil nama Elena dan Ney. "ELENA!" ucap Rouge. Yaso berkata, "Hei, jangan berteriak!" Tidak lama kemudian, mereka dikejar oleh jangkrik raksasa. Setelah lepas dari kejarannya, Rouge berteriak lagi memanggil nama Elena dan Ney, "NEY!" Muncullah seekor lebah raksasa, dan Yaso berkata, "Diam kau, dasar kurang ajar! Di sini semua hewannya tidak normal!"
Elena, Brock, dan Apel berada di sebuah reruntuhan kuno dengan sungai di dekatnya. Elena berkata, "Ayo, kita harus mencari yang lain." Brock menjawab, "Ya, tapi mereka ada di mana?" Apel menjawab, "Di sini ada 6 pulau yang terapung, pasti mereka ada di salah satu pulau ini."
Rouge dan Yaso memutuskan untuk beristirahat di bawah pohon beringin dan bertanya, "Dimana anjingmu?" Yaso menjawab, "Dia mungkin saja masih di ruanganku di pesawat, sepertinya dia tidur."
Di markas Kong, Rogard berkata bahwa ada beberapa pulau di laut yang tiba-tiba hilang begitu saja, dan sudah ada 6 pulau yang menghilang. Kong menyeringai dan bertanya, "Saat pulau itu menghilang, apakah menghasilkan lubang besar?" Rogard menjawab, "Ya, lubangnya begitu besar." Kong berkomentar, "Hanya satu orang yang bisa melakukan hal itu, si badai Arashi."
Dahulu kala, Kong pernah mengalahkannya bersama Craig dari guild legendaris. Setelah kekalahan itu, Arashi menghilang selama 20 tahun, dan sekarang ia telah muncul kembali. "Dia adalah seorang unranked. Cepat, tangkap dia!" ucap Kong.
Kali ini, Kong tidak ikut. Hanya Rogard dan bawahannya yang sekarang menuju tempat keberadaan Arashi. Disisi lain, Shaka masih dikejar-kejar oleh raksasa belalang sembah. Tidak lama kemudian, di depannya, ia bertemu dengan seekor burung raksasa. Pada akhirnya, yang bertarung adalah si belalang dan burung tersebut. Shaka meninggalkan mereka karena kesempatan untuk melarikan diri. Namun, tiba-tiba, ia dikejutkan oleh seekor beruang raksasa yang memukulnya, membuatnya terhempas. Shaka berkata, "Sialan, itu sakit tahu!" Dia membesarkan otot lengannya dan menghajar si beruang raksasa sampai tak sadarkan diri.
Sementara itu, Rouge dan Yaso bertemu dengan sebuah desa yang sangat ramah. Mereka ditawari makanan oleh penduduk desa, namun mereka menolaknya. Rouge dan Yaso memutuskan untuk beristirahat di dekat sungai. Tak lama kemudian, Onyx dan Panda datang menunggang kuda. Yaso berkata, "Panda?!" Lalu Onyx dan Rouge bertatapan dan berkata secara bersamaan, "Apaan, ternyata kau," tanpa reaksi senang sama sekali.
Sementara itu, Ney berada di markas Arashi. Dia berada di sebuah ruangan yang dikunci oleh Arashi. Arashi datang dengan dua anak buahnya, Profesor Magma dan Indy. Arashi memberikan Ney makanan dan bunga, namun Ney menolaknya dan meminta Arashi membebaskannya. Arashi menolak, mengunci pintu, dan pergi. Ney akhirnya menghancurkan jendela dan kabur melalui sana, karena markas Arashi berada di ketinggian dari semua pulau ney harus jatuh ke sungai agar dia masuh bisa selamat
Sementara itu, Brock, Elena, dan Apel telah datang di desa dan berkumpul dengan yang lain. Shaka melihat Ney jatuh dari langit dan berteriak memanggilnya. Ney yang menutup mulutnya berkata"Shaka?!" shaka melompat dan Shaka memeluk Ney. Mereka jatuh ke sungai di dekat desa tempat anggotanya saat ini lalu seluruh anggota nya terkejut ketika melihat ney bersama shaka, "halo semuanya !" ucap shaka dengan senang lalu rouge berkata "ney kau kembali !" lalu ney menjawab "tentu saja, tapi arashi pasti akan kembali !"
onyx berkata "ya untuk sekarang lupakan tentang pak tua itu, kita harus pergi dari sini !" brock menjawab "dimana mighty ?" lalu shaka teringat saat ia dikejar kejar oleh kumbang raksasa ia melihat ada mighty di pedalaman hutan
brock segera pergi disana ditemani oleh yaso, panda dan juga apel sementara yang lainnya berada di desa, rouge sangat heran karena kebanyakan isi dari desa ini adalah orang tua yang usianya sudah tua bahkan anak anak pun tidak ada disana
shaka menanyakan hal ini kepada warga sekitar, ucap warga sekitar adalah umur mereka sebenarnya masih muda tapi umur mereka dijadikan tua oleh anak buah arashi bernama indigo, lalu anak anak di desa dijadikan budak di markas arashi mendengar hal ini shaka sangat terkejut dan dia membuat janji kepada warga sekitar dia pasti akan membebaskan mereka.
Hari menjelang malam, Shaka, Onyx, Rouge, dan Elena merasakan energi sihir milik Arashi dan meminta Ney untuk segera bersembunyi. Para warga desa pun segera menutup pintunya rapat-rapat. Arashi datang dengan wajah kesal, "Sudahlah, berhenti bermain
ksatria-ksatrianya. Kalian belum setara melawan ku," ucap Arashi dengan nada meremehkan. Shaka bertanya, "Apa yang kau lakukan kepada para penduduk desa?!" Arashi menjawab, "Aku menginginkan wanita itu. Berbicara dengan kalian hanya akan membuang waktu!"
Arashi mengangkat tanah dan mulai melemparkannya kepada Shaka, Rouge, Onyx, dan Elena. Elena menghancurkan semua batu itu dengan sihir anginnya. Shaka lari dan meminta Elena mengangkatnya dengan sihir anginnya. Shaka diterbangkan oleh Elena lalu menghajar tubuh Arashi sampai ia terhempas ke tanah. Rouge menggunakan mode hybridnya dan mengeluarkan semburan api, namun serangannya berhasil dihindari oleh Arashi. Sementara itu, Onyx langsung menebaskannya dengan kedua pedangnya.
Punggung Arashi terluka parah akibat itu, lalu Shaka kembali menyerang dengan kakinya sampai ia terjatuh kembali ke tanah.Arashi bangkit lagi sambil memegang kepalanya dan mulai merasa kesal. Ia menarik tanah dan meluncurkannya dengan begitu cepat sehingga Shaka tidak bisa menghindarinya. Shaka dibanting berkali-kali ke tanah sampai ia muntah darah. Onyx mengeluarkan aura hitamnya dan mencoba menebas Arashi sekali lagi, tetapi dengan kecepatan tak kasat mata, Arashi berhasil membuat Onyx terhempas. Rouge menendangnya, tetapi Arashi menarik kakinya dan melemparkannya kepada Shaka.
Tersisa Elena, tubuhnya dengan mudah dihajar oleh tangan Arashi yang dipenuhi oleh energi ki sehingga Elena dengan mudahnya dikalahkan. Shaka dan teman-temannya tumbang, lalu Arashi belum merasa puas dan mencoba untuk membunuh mereka.
Namun, Ney langsung keluar dan berkata, "Hentikan ini!" Arashi menjawab dengan sinis, "Oh, ternyata si cantik sudah keluar." Ney meminta Arashi untuk melepaskan teman-temannya, tetapi Arashi menawarkan syarat, "Jika kau ingin teman-temanmu lepas, kau harus bergabung denganku. Bagaimana?" Karena posisinya yang sulit, Ney menganggukkan kepalanya. Namun, sebelum dia kembali ke markas Arashi, dia menuliskan sebuah surat untuk Shaka dan teman-temannya. Ney pun kembali ke markas Arashi dan menjadi navigator Arashi.
Ney bertanya kepada Arashi, "Apa tujuanmu sebenarnya?" Arashi menjawab dengan tegas, "Membuat dunia ku sendiri di atas langit."
Di sisi lain, Brock telah datang menggunakan pesawat Mighty Eagle. Mereka terkejut ketika melihat kondisi Shaka dan yang lainnya. Yaso, Panda, Brock, dan Apel segera mengobati mereka. Tak lama kemudian, Shaka sadar dengan seluruh tubuhnya dibalut perban. Dia bertanya, "Dimana Ney?" Onyx menjawab dengan tegas, "Aku tidak tahu."
Elena menemukan selembar kertas lalu memberikannya kepada Shaka. Surat itu ditulis oleh Ney, yang berisi, "Aku sekarang berada dalam posisi sulit. Aku akan kembali ke markasnya. Maaf telah merepotkan kalian." Shaka merasa marah dan berkata, "Apa ini?!" Suaranya bergema dalam kemarahan.
Shaka meremukkan kertas itu dan melemparkannya, lalu berkata, "Dia pikir dia siapa, huh?! Lihat saja, Arashi! Aku akan mengalahkanmu!" Semua anggota membaca surat itu lagi dan memutuskan untuk menyelamatkan Ney di markas besar Arashi.
Malam itu, Arashi berencana untuk pergi ke laut untuk mencari empat pulau dan mengangkatnya kembali. Ney sekarang berada di ruang navigator markasnya dengan wajah yang murung. Arashi sendiri memiliki pasukan 2.700 dan dua bawahan, yaitu Profesor Magma dan Indy.
Kapal Arashi sudah mulai bergerak bersama pulau-pulau itu menuju lautan. Shaka memakai baju merah dan jubah hitam, siap untuk menghadapi Arashi sekali lagi.
Saat Arashi dan pasukannya sedang berpesta karena impian Arashi sebentar lagi akan tercapai, Mighty Eagle dengan kecepatan super langsung menabrak ruangan pesta itu, menciptakan kegaduhan. Arashi berkata dengan kaget, "Ada apa ini?!" Shaka dan anggota turun dan berkata, "Kembalikan Ney kepada ku!" Arashi menjawab dengan nada meremehkan, "Kau tidak ada habisnya, dasar bocah!"
Yaso mengeluarkan semua bom peledak dan melemparkannya kepada pasukan Arashi. Karena itu, Yaso menjadi incaran mereka dan dikejar oleh pasukan Arashi. Brock, Elena, Yaso, dan Panda bertugas untuk menghabisi semua pasukan Arashi. Sementara itu, Apel bertugas mencari Ney. Onyx berhadapan dengan Profesor Magma, sementara Rouge berhadapan dengan Indy. Shaka sendiri berhadapan langsung dengan Arashi.
Shaka beradu pukulan dengan Arashi. Arashi menghempaskan Shaka dengan kekuatan gravitasinya, namun Shaka bangkit kembali dan menghajar mukanya. Arashi mengangkat tanah dan berkata, "Ingat ini, bocah, selama kau tidak punya ki, kau tidak akan bisa menang melawan ku." Tanah itu dilemparkan ke arah Shaka, namun Shaka berhasil menghindarinya. Dia kembali beradu pukulan dengan Arashi.
Di sisi lain, Onyx menghadapi Profesor Magma, yang sesuai namanya bisa mengeluarkan magma. Onyx berkata, "Lebih baik kita selesaikan ini dengan cepat!" Rouge berhadapan dengan Indy, yang bisa mengubah umur seseorang. Tanpa ragu, rouge langsung menghajar tubuhnya, membuat Indy terhempas.
Apel akhirnya menemukan Ney dan memintanya untuk segera ikut bersamanya. Ney pun senang karena kedatangan mereka. Ney bertanya, "Siapa saja yang ada di sini?" Apel menjawab, "Seluruh anggota, Shaka sekarang sedang berhadapan dengan Arashi!" Ney pun mengeluarkan air matanya.
Yaso kembali ke ruangan pesta dan berkata, "Semuanya, cepat kembali ke Mighty! Ney berhasil diselamatkan!" Semuanya menganggukkan kepalanya lalu pergi ke Mighty. Di sisi lain, Onyx mengeluarkan seluruh tenaganya. Pedangnya bernama Entei bisa memotong api, tapi Onyx berharap pedang ini juga bisa memotong magma. Onyx berlari dengan kencang lalu dengan mudahnya menebas Profesor Magma meskipun tubuhnya terasa sangat panas. "Sialan, panas sekali!" ucap Onyx.
Urusan Onyx sudah selesai, dan ia segera menuju Mighty Eagle. Di sisi lain, umur Rouge diubah oleh Indy menjadi 15 tahun. Rouge berkata dengan kesal, "Sialan, orang ini dengan mudahnya mengubah tubuh seseorang seenaknya!"
Semakin berkurangnya umur Rouge akan membuatnya lenyap, dan kekuatannya melemah. Dia sekarang tidak bisa menggunakan mode hybrid, tapi langsung memunculkan api di kakinya sebagai pengganti api yang selalu muncul di tangannya. Rouge menendang Indy sampai terhempas, namun saat Indy bangkit kembali, ia mengubah umur Rouge menjadi 13 tahun. Tapi Rouge tidak menyerah, ia terus menyerang Indy hingga terhempas sejauh mungkin, menyebabkan Indy kesakitan karena panas.
Indy terhempas sampai jatuh ke laut, dan umur Rouge kembali seperti semula, begitu juga dengan umur penduduk desa. Rouge membebaskan para anak-anak yang ditahan dan menyuruh mereka segera pergi ke desa. "Baiklah, setelah ini, aku hanya perlu kembali ke Mighty Eagle!" ucap Rouge. Mighty Eagle telah lepas landas, untung saja Rouge masih sempat, lalu keluar dari markas Arashi dan menunggu Shaka.
Shaka dan Arashi bertarung di langit dengan sengit. Arashi berkata, "Dasar bocah! Kau pikir aku tidak susah membangun semua ini!" Shaka menjawab, "Impianmu lebih baik dijatuhkan saja!"
Arashi menghempaskan Shaka ke langit, sementara hujan turun dengan badai petir. Shaka berteriak, "Arashi!" Arashi berkata, "Kau masih hidup?! Seharusnya petir itu sudah menyambarmu!" Kaki Shaka membesar seperti raksasa, dan ia berkata, "Tidak akan kubiarkan kau menyentuh daratan, lautan, serta teman-temanku, selama aku masih hidup!"
Arashi mengangkat tanah kembali dan menyerang Shaka. Kaki Shaka kini dipenuhi oleh energi sihirnya, aura chi, dan tambahan kekuatan petir dari petir yang bergemuruh. Shaka menendang Arashi sampai ia terjatuh ke dasar laut, membuatnya tak sadarkan diri. Arashi berkata kepada dirinya sendiri, "Lagi-lagi aku dikalahkan oleh orang-orang lemah. Dasar Craig, kenapa orang yang mirip seperti mu masih ada di dunia ini?!"
Pulau-pulau yang tadinya mengapung tiba-tiba turun ke laut seperti semula. Shaka pingsan, namun untungnya Brock tepat waktu untuk menyelamatkannya sebelum jatuh ke laut. Rogard baru saja tiba dan melihat Mighty Eagle dan pulau-pulau yang sudah berada di laut. "Cucu dan kakek sama saja," ucap Rogard.
Rogard memberitahu Kong bahwa Arashi berhasil dikalahkan oleh Shaka, dan Arashi ditangkap dan segera dibawa ke Ancient Cells untuk diamankan. Shaka sadar kembali dengan penuh luka, dan ia berkata, "Elena, kau diterima disini," sebelum kembali tidak sadar.
Semua anggota tersenyum, akhirnya mereka berhasil membawa Ney kembali. Selama itu, Ney selalu tersenyum kepada Shaka yang sedang terluka.
-BERSAMBUNG-