Kehidupan Alexa dibuat berubah sejak kedatangan lelaki yang berhasil membuat setetes air matanya jatuh dipertemuan pertama mereka. Dalam kekosongan hidupnya, Alexa menemukan Elio lelaki yang mengubah segalanya. Bersama Elio, ia merasakan kebebasan dan kenyamanan yang tak pernah ia miliki sebelumnya. Meskipun banyak yang memperingatkannya tentang sisi gelap Elio, hatinya menolak untuk percaya. Namun, ketika sebuah peristiwa mengguncang dunia mereka, keraguan mulai merayap masuk, memaksa Alexa untuk mempertanyakan pilihannya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dhea Annisa Putri Sofiyan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Disruption
Alexa pulang bersama dengan Mamanya Alana dijemput oleh supir pribadinya. Sekarang Mereka sedang berada didalam mobil.
"Kamu ga tertarik jadi konten kreator kaya Selly?" tanya Alana tanpa mengalihkan pandang dari layar ponsel.
Alexa yang sedang memperhatikan jalanan melalui jendela mobil menoleh kearah Mamanya, berpikir sebentar sebelum menjawab "Alexa mau fokus sama sekolah"
"Padahal bisa kalau Kamu pintar bagi waktu.. lagian hari libur Kamu ga ngelakuin apa-apa"
"Jadwal Alexa penuh dari senin sampai jum'at.. sabtu sama minggu emang sengaja dikosongin.. karena hari libur emang waktunya buat istirahat"
"Ngga ada salahnya kan mulai segala sesuatu dari kecil.. jangan jadi alasan.. contoh Kakak Kamu Axel.. Dia pakai hari liburnya buat belajar mengenai perusahaan"
Alexa memasang earpod dikedua telinganya memutar musik diponsel dengan volume tinggi, kembali menatap jalanan dari jendela. Percakapan berakhir tak ada yang membuka suara hingga sampai dirumah.
Sudah seminggu Alexa tidak bertemu dengan Elio, biasanya keduanya akan berpapasan entah diperpus, koridor, kafetaria, dan kantin. Apa karena sudah kelas dua belas jadi sibuk sama seperti Axel pikir Alexa, sepertinya tidak mungkin hanya Kakaknya yang paling ribet mengenai urusannya itu.
Melemparkan tubuh kekasur Alexa meraih ponsel yang baru saja selesai dicas, membuka laman medsosnya Selly baru saja memposting sebuah story diaplikasi chat sepertinya sengaja diprivat.
Alexa yang berhasil dibuat penasaran akan isinya Ia mengklik video tersebut. Terlihat dalam sebuah meja berisi beberapa orang dengan pencahayaan yang remang-remang disertai suara musik yang mengalun keras. Tapi tunggu Alexa seperti mengenali salah seorang pemuda yang ada disana, itu seperti Elio, ya Alexa yakin itu Elio.
...Selly...
^^^Hai Kak^^^
^^^Ini Alexa^^^
Oh iya Alexa
Kenapa Al?
^^^Boleh tau tempat yang ada distory Kakak?^^^
Boleh dong
Club x jalan xx
^^^Sip^^^
^^^Thanks Kak^^^
Sama-sama
Segera setelah mendapat balasan Alexa berganti baju dari piyama menjadi hoodie, celana jeans panjang, dan sneakers. Alexa mengendap-endap keluar dari rumahnya, Ia berjalan hingga keluar dari kompleks lalu memesan taksi online pada ponsel.
Disebuah club tepatnya di Jakarta, disinilah dirinya berada. Alexa melihat kearah sekitar pencahayaan yang sengaja dibuat temaram disertai lampu kerlap-kerlip, dan suara musik dengan volume keras.
Beberapa orang terlihat menikmati suasananya, meliuk-liukkan tubuh Mereka menari dilantai dansa dengan pakaian yang menurutnya kurang bahan, sedang yang lain mengobrol ditemani minumannya masing-masing, dan sepasang kekasih yang tengah berciuman.. ukh menjijikan pikir Alexa.
"Oh shit" umpat Elio dalam hati.
"Siapa yang ngasih tau Gue ada disini?" tanya Elio dengan tatapan tajam kearah teman-temannya.
Mereka secara kompak saling tatap satu sama lain seolah saling bertanya, lalu secara serentak mengedikkan bahu tanda tak tahu.
Netranya bersitatap dengan netra kelam milik Elio. Elio langsung bangun dari duduknya, berjalan kearahnya dengan tergesa-gesa, menarik lengannya keluar dari dalam club.
"Aw.. Elio lepass" ringis Alexa, menghempas kuat tarikan lengan Elio dilengannya.
"Lo ngapain disini?" tanya Elio dengan tatapan menusuk.
"Emm..Gue..Gue mau nari dilantai dansa sama kaya yang lain" ujar Alexa gugup dengan mata menatap kearah lain.
Elio menatap dari atas kebawah seolah sedang memindai penampilannya.
"Pulang Alexa"
"Gamau.. Kakak sendiri ngapain disini? Kak El minum? ngerokok?" cerca Alexa dengan pertanyaan beruntun, tak mau jika Ia yang hanya dipojokkan.
"Gue ga minum, ga ngerokok juga, Gue cuman ikut teman kumpul"
"Kaya ga ada tempat lain aja kan masih ada cafe, resto, mall" ucap Alexa tanpa sadar ikut menyalahkan keberadaannya.
"Thats why..ayo kita pulang" Elio kembari menarik lengan milik Alexa, kali ini lembut tidak sekasar tadi.
Elio membuka pintu mobil untuk Alexa, lalu berjalan memutar masuk kedalam mobil.
"Ayo kenapa belum berangkat?" tanya Alexa.
Elio mendekatkan tubuhnya kearah Alexa, dari jarak sedekat ini Alexa bisa menghirup aroma tubuh lelaki itu baunya seperti musk, tanpa sadar Alexa memejamkan mata.
"Aww" ringis Alexa.
Elio menggigit sebelah pipinya, meski tidak kencang tetap saja sakit dan meninggalkan bekas kemerahan.
"Kok?"
"Lo lagi mikirin apa?..safety first" tunjuk Elio dengan dagu kearah seatbelt Alexa yang sudah terpasang.
Alexa berhasil dibuat malu, wajahnya memerah bak kepiting rebus, kali ini bukan karena gigitan dipipi, Alexa memalingkan pandangannya menatap keluar kearah jendela, jantungnya berdetak kencang, serasa ada kupu-kupu yang bertebangan dalam perutnya.
Selly yang baru kembali dari toilet dibuat bingung saat menyadari Elio tidak ada disana.
"El mana?"
"Pulang duluan" ucap salah satu temannya menjawab mewakilkan yang lain.
"Lho kenapa?"
"Ada urusan kali"
Jam pelajaran pertama tengah berlangsung akan tetapi sedari tadi Alexa tidak bisa fokus karena mengantuk, terkadang dirinya menguap mengungkapkan betapa berat matanya saat ini, penjelasan Ms.Natalie didepan tak ada satupun yang masuk kedalam kepalanya. Oleh sebab itu Alexa meminta izin pada gurunya itu untuk ke toilet, Ia berniat membasuh wajah untuk menghilangkan kantuk. Saat ini Alexa tengah berjalan dikoridor yang lenggang karena tak ada siapapun disini kecuali dirinya. Tidak sampai lengannya ditarik paksa dan dibawa masuk kedalam toilet khusus siswa.
Elio menarik tangan Alexa masuk kedalam toilet pria bersembunyi didalam salah satu bilik.
Hmmp
Alexa ingin bersuara tetapi tidak bisa suaranya tertahan akibat bekapan tangan Elio pada mulutnya.
Shhtt
Sebelah tangan Elio yang terlepas mengeluarkan telunjuk tepat didepan bibir menggelengkan kepala seolah berkata pada Alexa untuk tidak bersuara.
Bilik kamar mandi dibuka satu per satu oleh seorang guru begitu sampai dibilik terakhir Ia tak jadi membukanya begitu bel berdering menunjukkan jam pergantian pelajaran kini giliran Ia yang mengajar. Pintu tertutup guru tersebut keluar dari dalam toilet. Mendengar pintu yang tertutup Elio mengintip untuk mengecek dirasa sudah aman Ia menarik Alexa keluar dari dalam bilik yang sempit.
“Lo apa-apaan sih Kak!” gerutu Alexa sembari melipat tangan didada.
"Ya maaf ga sengaja"
“Lo ga mikir kalau kita ketangkap terus dituduh yang ngga-ngga”
“Iya ga lagi deh Gue kaya gitu” ucap Elio merasa bersalah.
Menghela nafas kasar Alexa keluar dari dalam toilet, niatnya untuk membasuh muka Ia batalkan karena kini kantuknya sudah hilang dengan sepenuhnya.
Alexa baru saja selesai membersihkan diri, menyelesaikan ritual mandinya. Alexa membalut tubuhnya menggunakan handuk besar lalu mengenakan handuk kimononya, membungkukkan badan terakhir Alexa membalut seluruh rambutnya dengan handuk berukuran kecil.
Alexa keluar dari dalam kamar sedari tadi Ia tak berhenti bersenandung menyanyikan lagu, dari awal dirinya mandi hingga kini Alexa mencolokkan hairdryer pada stop kontak, membuka gulungan handuk dirambutnya, lalu mulai mengeringkan rambutnya, hair dryer Ia gunakan sebagai mikrofon sambil berjingkrak-jingkrak kegiatannya terhenti begitu menyadari Elio yang tengah duduk dikasurnya diam memperhatikannya.
Alexa mematikan hair dryernya, rambutnya acak-acakkan menutupi wajah persis seperti singa.
“Tunggu..Lo sejak kapan ada disini?” Alexa melihat kearah pintu balkonnya yang terbuka.
“Aissh..” gumam Alexa
Alexa terbiasa membuka pintu balkonnya kecuali hendak tidur. Belum sempat Elio bersuara, Alexa sudah lari terbirit-birit masuk kedalam walk in closet, lalu menutup pintunya.