CEO Dingin Itu Ayah Si Twins

CEO Dingin Itu Ayah Si Twins

bab 1

hari ini hari yang membahagiakan untuk seorang gadis berusia 17 tahun yang kini masuk ke dalam rumah dengan semangat.

"mah,pah,kak Elora"ucap gadis itu yang masuk ke ruang tamu dimana ada tiga orang sedang tertawa bahagia,namun setelah kedatangan gadis itu mereka malah melirik sinis gadis itu

"umm itu mah,pah,kak Elora aku peringkat 1 umum"ucap gadis itu.

Hening.

"pah,mah Elora mau tas ini boleh kan??ini bagus buat Elora kuliah"ucap Elora.

"iya sayang apapun untuk mu,Iyah kan pah??"ucap Yola ibu Elora dan gadis itu.

"iya Elora sayang"ucap Rafan sang ayah

gadis itu hanya menghela napasnya sambil menundukkan kepalanya menyembunyikan air matanya.

"heh,ngapain kamu di situ pergi sana merusak pemandangan saja"ucap Yola.

Dengan perasaan yang sedih dan hati yang terluka gadis itu berjalan menuju kamarnya.

"hiks hiks, kenapa???kenapa mama dan papa gk pernah menyayangi Ginna"ucap gadis itu terisak menangis meringkuk memeluk lututnya.

Ginna Yovela Adriella berusia 17 tahun,putri ke dua dari Rafan Galanter dan fayyola saira Galanter,pengusaha no 2 di negara itu serta adik dari Elora klarine Galanter seorang mahasiswi jurusan manajemen di kampus terkenal di negara itu.

Dapat kita lihat dari nama Ginna,yang sudah memberitahukan kita bahwa ia anak yang tidak di anggap karena di dalam namanya tidak tersemat marga Galanter.

Tok

Tok

"non ini bi Imah"

Ginna menghapus air matanya lalu membuka pintu kamarnya dan melihat bibi Imah berdiri dengan nampan berisi makanan kesukaannya.

"masuklah bi"ucap Ginna yang berusaha tersenyum.

keduanya masuk ke dalam kamar Ginna.

"non Ginna nangis lagi??"ucap bi Imah sambil membelai rambut Ginna lembut.

"hiks hiks bi,kenapa Ginna harus lahir ke dunia ini hiks jika kehadiran Ginna tidak di inginkan "ucap Ginna terisak.

"husss jangan bicara gitu,gk baik.lagipula ada bibi yang sayang sama non Ginna kan"ucap bi Imah memeluk gadis kecil yang rapuh itu.

Sejak Ginna lahir ke dunia kedua orang tuanya mengabaikan Ginna karena sebuah alasan,dan sejak saat itu juga bibi Imah lah yang merawat Ginna.

"sudah dong jangan nangis, jadi kabar bahagia apa yang non bawa hari ini??"ucap bi Imah.

"hiks Ginna sudah lulus bi, Ginna peringkat 1 umum"ucap Ginna sambil menghapus air matanya.

"duhh bibi bangga deh sama non"ucap bi Imah

"semua itu gina lakukan demi membahagiakan papah dan mama juga Kak Elora,tapi tampaknya hiks"ucap Ginna yang kembali sedih.

"sudah,sudah.itu sudah bibi siapkan makanan kesukaan non"ucap bi Imah.

"makasih ni Imah,bi Imah emang the Best banget"ucap Ginna.

"duhh si non,makin besar entar baju bibi"ucap bi Imah yang mengundang gelak tawa Ginna.

"non semoga non secepatnya mendapatkan kebahagiaan non,dan sebelum saat itu bibi akan terus memberikan senyuman di setiap hari-hari non" batin bi imah.

"oh ya non,non rencananya setelah ini mau kerja atau kuliah??"ucap bi Imah.

"oh iya Ginna lupa ngasih tau bibi,Ginna dapat beasiswa buat kuliah di luar negeri"ucap Ginna.

"wahh nona beruntung sekali"ucap bi Imah.

"tapi Ginna tidak ingin jauh dari mama,papa,kak Elora dan bi Imah"ucap Ginna.

tanpa mereka sadari jika ada seseorang yang menguping pembicaraan mereka dari tadi.

"Ginna aku tidak akan membiarkan kamu menjadi bintang di keluarga Galanter"gumamnya.

"aku ingin kamu menjauh dari kami dan jika bisa kamu meninggal saja"gumamnya lalu pergi dari sana sambil mengepalkan tangannya.

siapa lagi kalau bukan Elora.

Elora sangat iri dengan kemampuan yang dipunyai oleh Ginna,yah meskipun ia adalah Putri tersayang di keluarga Galanter tapi banyak orang-orang yang selalu memuji Ginna yang cantik dan juga pintar membuat Elora semakin membenci Ginna.

******

kini di sebuah cafe

Elora datang dan duduk di bangku kosong yang sudah ada dua sahabat karibnya.

"kamu kenapa Ra??"ucap sisi.

"aku lagi bete,anak itu selalu membuat ku kesal.aku harus secepatnya menyingkirkan nya"ucap Elora.

"ckck, aku bingung deh sama kamu Ra, kok bisa kamu sebenci itu sama adik kandungmu sendiri"ucap Laura.

"cih aku tidak sudi mempunyai adik seperti dia, pembawa sial saja.aku benci sama Adia yang udah membuat mama menderita"ucap Elora.

"gila,gila.kakak macam apa kamu nih.jadi kamu mau minta saran apa dari kami??"ucap sisi.

"request saran apa yang bisa membuat dia pergi dari rumah itu"ucap Elora.

"yahh tinggal Lo fitnah aja dia"ucap Laura.

BRAK

"aku punya saran,bagaiman kalau kamu jebak aja dia"ucap sisi.

"jebak???,maksud mu apaan si??"ucap Laura.

"sini aku bisikin"ucap sisi

Lalu keduanya mendekat ke arah sisi dan sisi memberitahukan sarannya.

"kamu gila si,kasihan loh.kitakan juga cewe pasti tau perasaannya kalo di gituin"ucap Laura.

"hehe iya juga sih kan cuman saran hehe"ucap sisi.

"gk,menurutku saran sisi the best,aku akan menjalankan rencana ini saat ulang tahun ku ke 22 tahun Minggu depan"ucap Elora

"Ra sadar,dia adik kandung sedarah sama kamu.masa iya kamu tega??"ucap Laura.

"thanks sarannya aku pergi dulu bye"ucap Elora lalu pergi dari sana.

"ihh gara-gara kamu nih sih,kok kamu ngasih ide kejam gitu??"ucap Laura kesal.

"Lau kamu tau kan Elora sangat membenci adiknya,tadi aku cuman ngasih saran aja.lagipula keputusan ada di tangan nya bukan??"ucap sisi.

"huff kesal aku Ama kalian ahh"ucap Laura lalu pergi dari sana.

"huff lau aku cuman mau Elora bahagia dan tidak murung terus saat mendengar orang-orang memuji adiknya,apakah salah?"cicit sisi.

******

"woy bangun!!"ucap Elora menyingkap selimut Ginna.

"emmm kak Elora ada apa??"ucap Ginna sambil mengucek matanya.

"ada apa apanya!!cepat buatin aku sarapan"ucap Elora.

"ehh ba-baik kak"ucap Ginna lalu cepat turun ke lantai bawah dimana dapur berada.

-

-

-

"buat apa kamu kemari,merusak pemandangan saja!!!"ucap Yola saat Ginna samapi di dapur.

"anu Ginna mau buatin sarapan buat kak Elora"ucap Ginna.

"mah biar aja dia yang buat sarapan"ucap Elora bersedekap dada di ambang pintu masuk ke dapur.

"Elora apa-apa sih kamu sayang,masa iya kamu mau nyuruh kuman sepertinya membuat sarapan,bisa tertular sial kita hiii"ucap Yola yang membuat hati Ginna seperti iris ribuan pisau.

"gk papa mah berhubung kita kekurangan pembantu jadi Ginna sebagai anak berbakti kan bisa meringankan pekerjaan mama"ucap Elora.

"kamu benar juga yah"ucap Yola.

TBC

Terpopuler

Comments

Euis Siti nurhalimah

Euis Siti nurhalimah

mampir semoga ceritanya menarik dan bikin penasaran

2024-09-18

0

Rina Nurvitasari

Rina Nurvitasari

menyimak dulu kak semoga ceritanya menarik

2024-07-19

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!