Annisa tidak pernah menyangka pernikahan yang diamanatkan oleh mendiang suaminya menjadi sebuah petaka dari berbagai masalah dalam maupun luar. Bahkan belum lama mereka menikah, Ardika sudah tergoda oleh perempuan lain hingga berani bermain api tanpa memedulikan perasaan sang istri yang dihargai sebagai pasangan baru.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nazurak, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Perselingkuhan
_Mas Ardika terlihat aneh, seperti ada yang disembunyikan. Aku harus mencari tahu._ batin Annisa merasakan sesuatu yang tidak boleh dibiarkan apalagi kejadian kemarin sudah membuatnya sadar bahwa ada yang disembunyikan oleh suaminya. Siap, nggak siap semua harus dilakukan detik ini juga untuk sebuah jawaban pasti walaupun menyakitkan setelah mengetahui semuanya.
"Halo Fahri bisa antar aku ke suatu tempat nggak?" Annisa menelepon seorang teman yang selalu siap untuk membantunya. Ia percaya bahwa laki-laki yang diteleponnya kini bersedia mengikuti ke mana suaminya pergi.
"Bisa kok. Kamu tunggu sebentar, lima menit aku sampai di sana," Fahri memang sedang dalam perjalanan ke kantor. Namun, begitu mendengar seseorang membutuhkannya. Pekerjaan di nomor dua kan yang terpenting menolong seorang perempuan terlebih dahulu.
"Oke, jangan lama-lama ya!" Annisa tidak ingin membuang waktu lebih lama karena takutnya suaminya sudah tidak ada di tempat selingkuhannya.
"Memangnya mau ke mana sih?" Fahri sudah merasa ada sesuatu yang sangat mendadak saat ini. Namun, perempuan itu tidak mau menyebutkan tempat yang akan dituju.
"Aku mau pergi ke tempat neraka." Annisa sedang gelisah hanya menjawabnya dengan yang ada dalam pikirannya saat ini. Ia belum tahu tempatnya di mana. Namun, jika sudah ada teman yang ditunggu untuk pergi ke arah sana sudah tahu jalannya dari gps tersebut.
"Maksudmu?" Fahri masih penasaran dari perkataan perempuan di seberang telpon. Mencoba untuk menerka maksud dari ucapannya.
"Aku mau memergoki suamiku." jawab Annisa jujur terhadap temannya itu. Untuk saat ini masalahnya tidak bisa lagi dia sembunyikan. Meskipun ia ingin memendamnya sendiri, namun sepertinya dia harus berbagi sakit kepada temannya. Agar dia bisa merasa sedikit lebih baik.
Akhirnya, setelah Fahri sampai di halte bus. Annisa meminta untuk diantarkan ke tempat perempuan itu, di mana rumahnya tidak terlalu jauh dari persimpangan arah rumah suaminya. apalagi sebelum turun dari mobil Ardika, Annisa memasang gps untuk melacak kemana suaminya pergi. ia sangat yakin bahwa pesan di ponsel suaminya dari selingkuhannya.
Sesampainya di sana, Annisa melihat mobil suaminya yang terparkir di depan rumah sederhana bercat putih. Lalu Annisa turun dari mobilnya Fahri sambil berkata, "Kamu tunggu di sini saja. "
Annisa turun untuk melihat apa yang dilakukan oleh Ardika di dalam rumah itu. Baru saja mendekat sudah terdengar suara desahan perempuan itu yang membuatnya semakin panas sehingga air matanya jatuh tanpa disadari.
Terlihat tangannya yang gemetar mencoba untuk membuka pintu dan Annisa melihat sang suami sedang bercumbu dengan perempuan lain.
"Astagfirullah Mas Ardika," ucap Annisa melihat dengan matanya sendiri sang suami yang melakukan hal kotor terhadap perempuan lain. Hatinya sakit perasaan nya hancur. Sungguh tega sekali suaminya melakukan hal itu terhadap dirinya.
"Annisa, kamu ngapain di sini?" tanya Ardika terlihat panik lalu dengan cepat merapikan kembali kancing kemejanya.
Tidak pernah di duga perselingkuhan ini akan tercium cepat oleh istrinya di saat hubungan mereka baru saja dimulai. Ardika melihat wajah Anna menangis membuatnya sadar bahwa seharusnya tidak melakukan hal ini sejak awal...
"Aku nggak perlu menjawab apa pun di sini. sekarang cukup tahu bahwa aku salah untuk memperbaiki hubungan ini." Annisa sudah pasrah dengan hubungan yang sedang dijalani ketika perasaannya bertolak belakang setelah melihat kenyataan menyakitkan ini.
"Annisa beri aku kesempatan untuk menembus semuanya." Ardika terlihat sangat menyesal sudah berkhianat dengan perempuan lain walaupun semua masalah ini timbul dari ketidaksengajaan bertemu Siska dan Ardika yang menyukai wanita itu.
Menyesal. Ardika saat ini merasakan penyesalan karena telah mengkhianati sang istri. Dan perselingkuhannya harus dilihat sang istri. Ardika yang melihat Annisa menangis itu membuat hatinya sedikit sakit seperti terkena pecahan kaca. Ketika tangan Ardika terulur hendak menengkan istrinya, Annisa dengan cepat pergi dari rumah itu.
"Nggak perlu, nikmati saja permainan kalian berdua." Annisa tidak ingin mendengar sebuah penjelasan kalau nanti tak ada gunanya untuk bisa merubah kebiasaan selingkuhan walaupun kejadian, seperti ini pertama kali terjadi.
"Aku khilaf melakukan ini." Ardika mencoba mengejar sang istri dan memberikan penjelasannya. Namun Annisa masih tidak mau mendengarkan.
"Kamu pikir ini Khilaf semata? Mas kamu itu sudah menikah. Kamu anggap aku ini apa? Aku istri kamu Mas! " Annisa sudah sangat kecewa kepada suaminya. Seorang CEO perusahaan terbesar namun tidak memiliki hati dan perasaan terhadap istrinya. Yang menganggap pernikahan ini hanya status di atas kertas.
"Annisa tolong jangan kasih tahu orang lain." Ardika teringat sesuatu kalau sampai karyawannya mengetahui masalah perselingkuhan bisa-bisa banyak yang tidak percaya atau bekerja lagi dengannya. Bukan hanya itu saja, nilai saham pun kan turun drastis atau para investor di perusahannya akan menarik kembali dana yang telah ada.
"Mas, kamu masih memikirkan citra sendiri dibanding perasaan aku." Annisa tidak habis pikir di tengah permasalahan keluarga masih saja sang suami khawatir dengan perusahaannya. Apa karena pernikahan tidak didasari oleh cinta? Maka keberadaan atau posisinya tidak penting dalam hidup seorang Arya Purnomo.
"Bukan begitu Annisa. masalah kita lebih baik diselesaikan berdua." Belum selesai masalah mereka berdua selesai. Kini ditambah lagi dengan salah paham karena perkataan yang menurutnya sangat wajar kalau seorang direktur khawatir akan nasib perusahaan dan karyawannya.
Banyak kepala keluarga yang tergantung dari gaji bekerja di perusahaan milik Ardika. Kesejahteraan tercukupi, banyak bonus yang di dapat kalau mendapat projek bernilai fantastis. Tidak hanya itu saja, perusahaan dibangun dengan hasil jerih payah selama bertahun-tahun. Banyak pengorbanan yang dilakukan untuk mempertahankan dan bersaing dalam posisi cukup aman.
"Selesaikan kata kamu? Apa nggak cukup kemarin malam Jadi, peringatan untuk kamu tidak berbuat hal hina ini?" Annisa menekan setiap perkataannya karena tidak terima seolah perbuatan suaminya dianggap tidak terjadi. Padahal sebelum ini, ia sudah meminta dengan kerendahan hati untuk membuatnya sadar.
“Annisa aku bisa jelasin semua ini. Dia yang menggoda aku duluan karena nggak mungkin orang seperti aku langsung suka sama pesonanya. kamu percaya aku kan?” Ardika berusaha mencari sebuah alasan yang bisa diterima oleh istrinya di hadapannya tersebut.
"Kamu mau mengelak apa lagi? Semua sudah terbukti." Annisa benar-benar tidak bisa mempercayai setiap perkataan yang keluar dari mulut suaminya karena semakin beralasan, semakin pula kelihatan kebohongan itu.
“Bukan mengelak Annisa! Kemarin itu Cuma mau menolong dia saja.” Ardika sudah bingung harus memikirkan cara apa lagi untuk meyakinkan seorang Annisa yang tidak mudah percaya dengan penjelasan darinya. Bahkan mencari alasan, seperti tadi saja tidak mudah baginya.
“Berarti tanpa tidak sadar kamu mengakui hal itu bahwa perempuan itu dia!” Annisa menghampiri perempuan itu yang berdiri di ambang pintu, lalu mendorongnya di hadapan suaminya sendiri sambil menunjukkan bekas di leher perempuan itu.
oh iya btw mampir juga dong kecerita aku kita sama sama saling dukung yukkkkk