Warren Frendata Rafaeyza, seorang CEO dari perusahaan Desainer frough yang berpengaruh di kota Jakarta,
Dia menjadi mualaf karna wasiat sang ayah yg mengatakan bahwa sebenarnya ayahnya adalah gus yg telah ingkar masuk ke agama lain dan ingin anak dan istrinya masuk islam. Diusianya yang sudah matang Warren belum menikah karena masih terjebak dengan cinta pertamanya saat remaja. Dia Citra Bayu Antriza, Wanita cantik yang berhasil memporak porandakan hatinya. Suatu ketika Tuhan menjawab keinginannya untuk memiliki hati Citra sepenuhnya. "7 tahun bukan waktu yg mudah aku lalui ya Alloh, untuk menemukannya, sekarang aku sudah menemukannya! izinkan aku memilikinya, dia yg selalu aku sebut di sepertiga malamku" "Aku, Warren memang bukan yang pertama, tapi aku akan menjadi yg kedua untuk yg terakhir"
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon DeaIsw31, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
03. stalking sang pujaan
Bunda sudah nangisnya" Chayna.
"Sayang nya bunda, cantiknya bunda, solehahnya bunda" Citra menciumi anaknya penuh cinta sambil hatinya berkata "mas aku merindukanmu, ya rab ikhlaskan lah hati ini! Jagalah dia untukku".
" Maaf sayang " Citra.
"Gapapa bunda Chayna memang belum ngerti kesedihan bunda, tapi jangan bersedih ya bunda" Chayna.
Chayna tentu saja sedih tapi dia tak bisa sesedih ibunya, karna kenangan sang ayah tak ada di otaknya, karna dia ditinggal saat usia 3 tahun. Dia selalu merindukan sosok ayahnya yang bundanya selalu ceritakan betapa baik dan sayangnya ayah pada dirinya, sosok ayah yang bundanya jelaskan disetiap potret foto saat dia kecil, yang bisa anak kecil itu paham adalah ayahnya sangat mencintai dirinya, Chayna sering membayangkan bagaimana jika ayahnya masih hidup pasti dia sangat bahagia karna ayahnya penyayang.
1 bulan berlalu.
Citra menyewa toko di gedung mall untuk membuka aneka kue yang ia buat disana descret berbagai makanan dia buat, dia menyewa kontrakan rumah yang bayarannya setengah tahun sekali, dia modal dengan uang tabungannya yang iya simpan setelah kerja kesana kemari semenjak suaminya meninggal serta tambahan uang dari orang tuanya dan ibu mertuanya.
Cukup mahal dan menghabiskan cukup banyak uang yg dikeluarkan Citra, Citra 2 tahun kerja ke kota terdekat desanya sebagai pengasuk orang tua jompo yg bergaji 5 juta perbulan, dia harus jauh dari anaknya yg sedang lucu lucunya untuk melunasi hutang pinjaman untuk pengobatan suami dan menghidupi anaknya. Chayna ditinggal bersama ibunya, setelah 2 tahun dan anaknya sudah berusia 5 tahun dia memutuskan membuka usaha kue, awalnya dia dagang donat dan seterusnya bermacam macam kue dia buat sampe kue ulang tahun, dan sampai Citra ikut lomba membuat descret menang juara 3, dia terpikir akan membuka usaha di kota.
Menerima tawaran kerja sama dari sang juara pertama lomba yang dia ikuti.mungkin orang mengira hidupnya enak! Padahal tidak! tak ada yang mau jauh dari anaknya, tak ada yang mau ditinggal suami, salah satunya dia memilih kekota karna dia sudah beberapa kali mendapat lamaran dari pemuda dan bahkan duda mapan di desa, tapi dia tolak.
Tak ingin memikirkan berumah tangga dulu yang ia pikirkan membahagiakan anaknya, karna hatinya baru terketuk mencintai almarhum suaminya yang sudah tak ada, entah itu cinta atau rasa bersalah yang jelas dia mengira ini adalah cinta.
Citra sedang menjemput Chayna, Chayna menemukan sekolah dekat sana. Ya,dibilang dekat ya enggak soalnya 30 menit perjalanan dengan motor itupun kecepatan 35prjm.
Bagi orang yang tak biasa naik motor dikota ya itu udah cepet beda sama yang biasa bawa sampe 60prjam kecepatan gak takut gak berasa cepat.
Jangan tanyakan motor itu dari mana, tentu motor matic Citra yg dari desa ia bawa juga ke kota.
"Asalamualaikum bunda" Chayna mencium tangan bundanya.
"Waalaikumsalam sayangnya bunda, ayok naik".
Beberapa menit dia berjalan terhenti karna banyaknya kerumunan orang dan wartawan.
" Bunda kayaknya lagi pada syuting flm ya bun hihi, seneng deh di kota walo panas bisa liat ginian" Chayna.
"Iya sayang, bunda udah tua segini aja baru liat banyaknya wartawan nyata, mereka bukan syuting tapi lagi cari berita loh, kayak ada seseorang yg terkenal" Jelas Citra.
"Oh gitu ya, hihi ada ada aja" Chayna lirih.
Mereka jalan kembali setelah kerumunan itu mulai teratur dan kendaraan lain mulai jalan, tanpa Citra sadari ada netra yg menatapnya ingin mengejar namun tak bisa.
......................
"Kok bisa Frans mereka tau saya ada disini! " Warren memijat pangkal kepalanya yg pusing akibat wartawan yg membuntuti mereka ke tempat yg ia tuju.
"Maaf tuan, sepertinya mereka ada yang siap siaga mengikuti" Ucap Frans sang asistennya yang di Jakarta.
"Udah lah biarin, namanya juga negara Konoha,".
" Tuan tidak mau saya ambil tindakan rekut pengawal? ".
" Ck, buat apa ngrepotin! Kaya orang penting aja aku, mereka cuman kagum sama ketampanan saya Frans padahal yang namanya fisik bakal luntur kalo berumur".
"Tuan kan memang tampan, makanya tuan harus dikawal kaya di novel gitu loh tuan! " Ujar Frans.
"Hahaha kamu ini, emang kamu kira ini novel?lucu juga kamu badan segede gini bacanya novel kek cewek".
"Buat reflesing aja tuan! Kan tuan tau sendiri saya belum punya istri hehehe, kalo udah punya istri reflesing nya sama dia".
" Iya, tapi lebih baik baca Al-qur'an, lebih bermanfaat. jangan kebanyakan maraton cerita fiksi yg jelas ada aja Al-qur'an maratonnya".
"Maaf tuan, saya lupa lagi cerita sama seorang gus" Frans merasa malu.
"Jangan panggil saya gus Frans, saya tak sehebat mereka yang menyandang gelar itu, ayah saya saja yg harusnya jadi gus bisa murtad keluar dari jalan allah apa lagi saya yang seorang mualaf ini! ".
" Tapi tuan, tuan tetap orang islam loh walo mualaf, beda cerita sedikit gak ngaruh" Frans sambil nyetir.
"Jangan membenarkan sesuatu yang salah," Warren menjitak kening Frans yg sudah seperti adiknya sendiri, kebetulan pas lampu merah.
Frans hanya terkekeh.
••••••••
"Bunda? " Panggil Chayna yg terbangun dari tidur malamnya, dia akan mencari kekamar mandi namun ia urungkan karna melihat bundanya tengah menangis ditengah doa solat malamnya.
"Ayah, kenapa ayah harus pergi secepat ini meninggalkan bunda yang begitu cantik, kasihan bunda ayah, Chayna juga mau dipeluk ayah! Chayna sedih melihat anak anak lain bersama ayah mereka, tapi Chayna janji ayah, Chayna yang bakalan jagain bunda" Gumam bocah berusia 6 tahun itu.
Chayna tiduran kembali tak mau membuat ibunya berhenti mencurahkan segala kesedihannya pada sang pencipta.
"Ya Alloh chayna juga mau tau sosok ayah" Gumam dia kembali lalu tertidur lagi.
Di tempat lain ada seorang pria yang tengah tersenyum senang, pasalnya dia menemukan akun sosial media seseorang yang ia cari.
"Ya rab, kenapa tidak dari dulu hamba mencari tau! Tapi mungkin memang engkau menutup pikiran hamba untuk memikirkan kesitu, apakah ini pertanda ya allah? Engkau mengizinkanku kali ini untuk memilikinya?".
Pria itu men scroll setiap postingan yang terdapat di akun itu "Masya Alloh, pantas saja aku tadi melihatnya disekitar sana, ternyata dia jualan kue toh" Senyumnya tak pernah pudar melihat foto banyaknya jenis kue ultah, dan berbagai jajanan lainnya, seperti roti dan yang lain.
Namun senyumnya terhenti setelah ia melihat foto terakhir.
"Lelaki hebat yang mendapatkan Citra ternyata karismatik bangat, apa bisa aku bersaing dengan masa lalumu yang hebat ini Citra? " Warren mengusap foto almarhum suami Citra.
"Izinkan aku memperjuangkan istrimu" Lirihnya.
Dia merasa seperti orang gila, karna berbicara pada foto, seperti ABG yg baru jatuh cinta stalkingin media gebetan.
Dia mengakhiri sesi melihat foto lalu menelfon seseorang untuk mencari tau keberadaan Citra lebih detail! Dan setelah itu dia melihat jendela apartemennya, melihat masih banyaknya kendaraan berlalu lalang di malam hari sambil beristighfar lagi lagi dia mengagumi yang bukan mahram.
Inilah sebab dia tak nyaman, dipanggil gus karna baginya dia tak pantas untuk mendapat gelar terhormat itu, dia malu karna takut untuk menjaga gelar itu karna dia sadar selalu berbuat dosa dengan melangitkan nama seseorang yang bukan mahram.
••••••••••
" Ya allah,,, "baru 3 bulan dijakarta Citra harus menerima pil ketakutan, dia di telfon pihak sekolah bahwa Chayna tak masuk sekolah, dan saat di periksa CCTV dekat jalan sekolah anaknya diculik saat akan masuk ke gerbang.
Hari ini dia menitipkan anaknya pada tetangga rumah kontrakannya yg sudah iya kenal sebagai sopir taxi karna hari ini dia mendapat pesanan untuk membuat 200 kotak oleh oleh.
"Sabar bu, pihak sekolah juga akan membantu karna ini salah para satpam yg kurang peka! Padahal anak diculik disejengkal mata mereka!" Kepala sekolah menatap 2 satpam yg menunduk ketakutan.
Citra menangis terduduk lemas di tenangkan wali kelas perempuan sang anak tapi ia harus kuat dia harus mencari anaknya.
"Tolong bantu saya cek CCTV jalan yang ada di sekitar jalan pak, saya bakal ganti uangnya kalo memerlukan biaya mahal pak, temani saya bantu saya! Jika lapor polisi apa akan ditanggapi pak? Karna ini kasus penculikan bukan hilang" Pikiran Citra buntu tapi masih bisa memikirkan 2 jalan keluar yg bisa iya pikirkan itu.
Kepala sekolah itu mengangguk, mereka membawa salinan CCTV itu dan ke kantor polisi terdekat.
Citra hanya bisa disuruh menunggu selama masa pencarian penculik itu, andai dia kaya raya mungkin dia akan menyewa hacker untuk melihat semau CCTV jalan dan mencari tau anaknya dimana, kecemasan tiada tanding yang ia rasakan membuat dia merasa tak berguna, karna keteledoran dirinya anaknya entah baik baik saja atau tidak.
Tetangganya yang mengetahui pun ikut mencari saat mendengar dari istrinya anak yang ia antar tadi pagi diculik, dia merasa bersalah karna tak melihat anak itu masuk ke gerbang dulu, dia yang pantas disalahkan disini jadi dia juga berusaha mencari jika terjadi hal buruk pada anak Citra tentu dia juga yang akan kena, pastinya dia akan kena! Karna dia tak amanah dan ceroboh.