Dibunuh oleh suaminya sendiri dikehidupan sebelumnya, lalu dia kembali sebelum semua pengkhianatan dari sang suami dia rasakan.
Kembali untuk membalas rasa sakit dan kematiannya dengan cara yang cantik, memabalas dengan begitu tenang namun mematikan.
"Aku tidak akan menyia-nyiakan kehidupanku lagi. Kau pernah membunuhku demi wanita itu, jadi aku akan membuatmu dan wanita itu bersama menikmati apa yang pernah aku rasakan!"
Jangan lupa memberi dukungan pada karya-karya Ana ya 😄
Dukungan kalian memberikan semangat untuk Ana.
Terima kasih atas semua dukungan-dukungan kalian 🙏😊
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ⁖℘ձռձ༢࿔ྀુ, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 4
"Berdirilah!" ucap Kaisar Kin pada Pangeran Zhao Yan.
"Terima kasih, Yang Mulia,"
Setelah berdiri, Zhao Yan menatap Kaisar Kin dengan tatapan yang asing, dan ini merupakan kali ke 2 Kaisar bertemu dengan Pangeran keempat, setelah dia mengasingkan anak dari salah satu selirnya selama 2 tahun.
"Kau bersiaplah, besok kau akan ikut bersamaku ke negara Chang," ucap Kaisar Kin.
"Baik, Yang Mulia. Apakah anda ingin mengatakan hal yang lainnya?"
Kaisar Kin diam sejenak, "Bagaimana kabarmu?"
"Saya baik,"
"Itu bagus, aku senang mendengarnya,"
"Terima kasih, Yang Mulia,"
Kaisar Kin kembali diam, sementara Zhao Yan menatap Kaisar Kin dengan tatapan tanpa ekspresi. Seolah di depannya tidak ada seorang pun di sana.
"Zhao Yan, apakah kau membenciku?" ucap kaisar Kin.
"Tidak, Yang Mulia. Saya tidak memiliki kekuatan untuk membenci anda,"
"Kau memanggilku dengan sebutan Yang Mulia, apakah kau tidak ingin memanggilku dengan sebutan Ayah Kaisar, seperti yang lainnya?"
"Maafkan saya, Yang Mulia. Saya lebih merasa nyaman dengan memanggil anda seperti itu,"
Kaisar Kin tertegun mendengar itu, "Zhao Yan, apakah aku telah melukaimu sehingga kau sangat membenciku sampai seperti itu?"
Dulu kaisar Kin memang pernah mengasingkan Pangeran keempat karena kesalahan yang dia lakukan. Tetapi kebenarannya terungkap setelah 2 tahun Pangeran keempat diasingkan, dan selama pengasingan itu, tidak seorang pun memberitahu tentang kematian ibunya.
Sehingga setelah mengetahui kebenaran tentang ibunya yang telah meninggal, ketika dia berada di pengasingan. Pangeran keempat yang dulu selalu tampil ramah dan memperlihatkan senyuman juga rasa hangatnya, berubah seperti orang yang tidak bisa disentuh.
"Yang Mulia, apakah tidak ada lagi hal yang ingin anda katakan?" ucap Pangeran keempat membuat Kaisar tersadar dari lamunannya.
"Maafkan semua yang telah terjadi padamu dulu, dan aku juga minta maaf tentang Ibumu yang....."
"Yang Mulia, mohon untuk tidak menyebut Ibu saya lagi. Karena saya merasa tidak nyaman setiap kali orang-orang di dalam istana ini menyebut, dan membicarakan Ibu saya!"
Kaisar Kin terdiam, dia mengeratkan tangannya pada kursi yang dia duduki.
"Jika Yang Mulia tidak ingin membicarakan hal yang lain, saya akan pergi sekarang." ucap Pangeran keempat seraya memberi hormat pada Kaisar Kin.
Pangeran keempat berjalan keluar dari aula istana tanpa menoleh sedikitpun ke belakang.
"Lan'er, apa yang harus aku lakukan kepada Zhao Yan? Aku seperti orang asing di matanya setelah aku mengasingkannya dulu," gumam Kaisar Kin yang melihat putranya berjalan semakin menjauh.
Sementara itu, ibukota negara Chang tengah ricuh tentang berita pembatalan pernikahan antara Putri Jian Ying dengan tuan muda Dao.
Awalnya keluarga kerajaan masih merahasiakan hal ini dari masyarakat, tetapi keluarga Dao yang ingin selalu dihormati menyebarkan berita tentang pernikahan Jian Ying dan putranya di ibukota.
Dan saat ini, karena Jian Ying membatalkan pernikahan itu. Ibu kota kembali ramai.
"Yang Mulia, saat ini ibukota telah diributkan oleh berita pernikahan anda dan tuan muda Dao yang anda batalkan," ucap A Yin pada Jian Ying.
"Biarkan saja, itu memang yang aku inginkan!"
"Tetapi Yang Mulia, dulu anda sangat menyukai tuan muda Dao. Dan pernikahan ini pun anda yang sangat menginginkannya, tetapi sekarang anda justru yang membatalkannya. Rasanya sangat bertentangan,"
"A Yin, anggap saja dulu aku sedang buta karena memilih dan menyukai laki-laki yang hanya akan membuatku dan kerajaan ini hancur,"
A Yin, pelayan setia Jian Ying hanya bisa diam setelah mendengar ucapan Jian Ying.
Jian Ying hanya bisa tersenyum melihat pelayan setianya itu terdiam, "Aku memang sengaja meminta orang menyebarkan kabar ini di ibukota, karena aku tidak ingin orang-orang masih beranggapan jika aku dan Dao Ming An masih memiliki janji pernikahan,"
Setelah hidup kembali, Jian Ying tentu tidak ingin apa yang pernah dia alami kembali terulang. Dan setelah keluarga Dao mendapatkan hukumannya, Jian Ying tentu akan melakukan hal yang sama pada wanita yang di kehidupannya dulu telah membuat Jian Ying harus mengalami kematian di tangan Dao Ming An.
"Saat ini keluarga perdana menteri Dao pasti merasa malu dan tidak berani keluar dari kediaman mereka," ucap Jian Ying.
"Anda benar, yang mulia. Itu karena sebelumnya mereka selalu berkata jika tuan muda Dao akan menikah dengan anda, setiap kali mereka bertemu dengan teman-teman mereka,"
Jian Ying mengangguk, "A Yin, sepertinya kau sangat tahu banyak tentang keluarga Dao itu,"
"Maafkan saya, Yang Mulia. Saya tidak bermaksud lancang kepada anda, karena meminta seseorang untuk mencari tahu apa saja yang keluarga Perdana Menteri Dao itu lakukan. Saya....saya hanya....."
"Tidak apa-apa, aku bisa mengerti kekhawatiran mu itu. Terima kasih karena kau selalu melindungiku!"
"Yang Mulia, itu sudah menjadi tugas dan kewajiban saya untuk melindungi anda,"
Jian Ying meraih tangan pelayan setianya lalu tersenyum, "Kau masih sangat muda, tetapi kau sudah berpikir dan melakukan banyak hal untuk ku,"
"Yang Mulia,"
"Setelah Kaisar dan Pangeran dari kerajaan Kin datang, aku akan membawamu ke suatu tempat,"
"Yang Mulia, apakah anda benar-benar ingin menikah dengan...."
Jian Ying mengangguk, "Iya, aku sangat yakin!"
"Yang Mulia,"
"Sudah, berhentilah memikirkan dan mengkhawatirkanku seperti itu. Aku tahu dengan semua keputusan yang sudah aku buat,"
A Yin hanya bisa mengangguk, sebab dia juga tidak mengerti rencana sang Putri.
Jian Ying tersenyum melihat itu, "Kelak kau akan tahu, jika keputusanku saat ini akan mengubah semuanya. Dan pangeran Hong Zhao Yan, tidak seorang pun yang tahu tentang dia selain aku, yang pernah memiliki masalah dengannya di kehidupanku sebelumnya,"
"Yang Mulia, saya akan ke dapur sebentar untuk melihat apakah kue yang di buat oleh koki istana telah siap atau belum," ucap A Yin.
"Baik, kau bisa pergi!"
A Yin mengangguk, lalu keluar dari kamar Jian Ying dan berjalan menuju dapur istana Putri Jian Ying.
Sementara Jian Ying menatap keluar kamarnya, "Pangeran Hong Zhao Yan, aku ingat dulu dia memakai penutup wajah, karena katanya ketika diasingkan dia mendapatkan perlakuan yang tidak baik dari kedua kakaknya, dan wajahnya terluka. Aku sangat ingin sekali melihat wajahnya saat dia tidak memakai penutup wajah itu," ucap Jian Ying dengan pelan.
Ingatannya tentang pangeran Hong Zhao Yan sebelum dia mati dan berenkarnasi masih sangat jelas, seolah dia baru mengalaminya kemarin.
"Dulu karena hasutan dari Dao Ming An, aku memusuhi Pangeran Hong ini. Dan bahkan hampir membuat kedua negara berperang, tetapi di kehidupanku yang sekarang, aku akan melakukan hal yang sebaliknya,"