NovelToon NovelToon
Cinta Perawan Tua

Cinta Perawan Tua

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Duda / Playboy / Kehidupan di Kantor / Wanita Karir / Fantasi Wanita
Popularitas:9.3k
Nilai: 5
Nama Author: Arneetha.Rya

Janetta, gadis empat puluh tahun, berkarier sebagai auditor di lembaga pemerintahan. Bertahan tetap single hingga usia empat puluh karena ditinggalkan kekasihnya yang ditentang oleh orang tua Janetta. Pekerjaan yang membawanya mengelilingi Indonesia, sehingga tanpa diduga bertemu kembali dengan mantah kekasihnya yang sudah duda dua kali dan memiliki anak. Pertemuan yang kemudian berlanjut menghadirkan banyak peristiwa tidak menyenangkan bagi Janetta. Mungkinkah cintanya akan bersemi kembali atau rekan kerja yang telah lama menginginkan Janetta yang menjadi pemilik hati Janetta?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Arneetha.Rya, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 29

Dengkur halus terdengar dari Antonio yang terlelap diatasku. Pelan-pelan kugeser tubuhnya ke kasur, kupakai bajuku lalu keluar dari kamar Antonio. Aku kembali ke kamarku dan kulihat ponselku diatas tempat tidur. Ada dua panggilan tak terjawab dari Reyvan. Kubaca satu pesan masuk dari Reyvan juga.

"Sudah tidur ya, Jane. Kamu pasti capek, ya. Selamat tidur ya calon istriku, sampai ketemu besok pagi." tulisnya ditambah dengan emoticon tanda hati.

Kumatikan ponselku dan berusaha memejamkan mata. Aku harus mengatur strategi agar aku tidak perlu bertemu Antonio tanpa harus pindah kost. Aku cukup nyaman tinggal disini. Apalagi aku akan segera menikah dengan Reyvan. Akan merepotkan jika aku harus pindah kost padahal tidak lama lagi aku akan tinggal bersama Reyvan dirumahnya.

Pagi-pagi sekali aku sudah selesai berdandan dan bersiap ke kantor. Aku yakin jam segini, Antonio pasti masih tidur. Terlalu pagi sih ini buatku ke kantor. Tapi tidak mengapa, aku juga sudah cuti dua hari, pekerjaanku pasti sudah menggunung di atas meja.

Kukemudikan mobil dengan santai dan ditemani musik pop dari band favoritku. Saat aku memarkirkan mobil, ponselku berdering, dari Reyvan.

"Halo, Rey"

"Pagi, Jane. Kamu sudah selesai? Aku sudah di depan kostmu ini. Mau jemput kamu untuk bareng ke kantor,"

"Ya ampun, Rey, aku sudah sampai di kantor lho."

"Hahh benarkah?" Reyvan terkejut.

"Iya, benar. Aku kepagian bangun karena tadi malam cepat tidur."jawabku.

"Baiklah. Kamu mau aku bawain sarapan apa? Kebetulan aku mau beli mie ayam, kamu mau atau mau aku belikan yang lain?"tanya Reyvan.

"Hmm..boleh deh, samain aja dengan kamu,"

"Oke, kita sarapan bareng di kantin, ya"tutup Reyvan.

Tidak lama Reyvan mengabari kalau dia sudah tiba di kantor. Kami bertemu di kantin, memesam minuman dan mulai menyantap mie ayam yang dibawa Reyvan. Mienya kenyal dan kaldunya enak sekali. Reyvan selalu tahu makanan enak dan sesuai dengan seleraku. Ya, sesuai selera dia juga.

Kami makan sembari membicarakan tahap-tahap pernikahan kami. Reyvan sudah berdiskusi dengan keluarganya dan mereka setuju untuk membantu Reyvan mempersiapkan semua prosesi pernikahan yang tentunya hanya dihadiri keluarga dekat.

Hari ini kami akan bertemu dengan Mama Reyvan pukul sebelas siang. Aku pun meminta ijin untuk keluar kantor kepada Pak Pranda. Aku beralasan ada urusan penting dan akan segera kembali ke kantor begitu urusan selesai. Karena aku meminta ijin sembari membawa lima bundel laporan yang telah selesai, Pak Pranda sedikit melunak. Biasanya beliau tidak suka anak buahnya pergi di jam kerja.

Pukul sepuluh tiga puluh aku dan Reyvan berangkat menuju rumah sakit. Benar kata Tante Syara, Mama Reyvan sedang terjaga karena menunggu makan siang dan jadwal minum obat.

Begitu kami memasuki kamar rawat inap, Mama Reyvan langsung menatapku tajam. Aku sampai kikuk dan jengah dipandangi seperti itu. Dan aku sedikit resah apakah Mama Reyvan sedang menggunakan insting keibuannya untuk menilik seperti apa aku sebenarnya.

"Mama, gimana perasaan Mama?" tanya Reyvan sambil menggenggam tangan mamanya.

"Lumayan, nak. Siapa ini?"tanya Mama Reyvan.

"Ini Janetta, Ma. Atasan Reyvan sejak di Surabaya dulu. Gadis Manado yang sering Reyvan ceritakan sama Mama"

Dengan santun aku meraih tangan Mama Reyvan dan mencium punggung tangannya. Mama Reyvan tiba-tiba menarik tangannya dengan kasar. Aku terkejut dan begitupun dengan Reyvan.

"Oh, jadi kamu yang sering Reyvan ceritakan. Yang selalu menolak anakku. Apa sih kurangnya anakku? Kamu seharusnya merasa beruntung dicintai oleh anakku," ucap Mama Reyvan ketus dengan tatapan tajam ke arahku.

Aku terkejut dengan ucapannya dan mengalihkan pandangan kepada Reyvan dan menatapnya dengan tatapan apa sih yang kamu katakan pada mamamu.

"Ma, jangan marah begitu pada Janetta. Justru Janetta kemari mau Reyvan perkenalkan ke Mama sebagai calon istri Reyvan, Ma. Janetta menerima lamaran Reyvan, Ma. Dan kita akan menikah begitu Mama dinyatakan boleh pulang ke rumah. Reyvan sudah mempersiapkan semuanya dibantu Oom dan Tante, Ma."jelas Reyvan.

Mama Reyvan melunak mendengar penjelasan Reyvan.

"Benarkah? Jadi anak Mama akan menikah? Tapi bagaimana dengan orangtua Janetta, apa sudah setuju? Kamu sudah meminta ijin,Rey? Mama nggak mau kamu menikahi Janetta, jika orangtuanya tidak merestui."

"Mama tenang aja. Mama 'kan tahu anak Mama ini gimana. Reyvan sudah ke Manado dan meminta ijin langsung pada orangtua Janetta, Ma. Dan Alhamdulillah, mereka merestui. Hanya saja mereka tidak bisa hadir karena ada urusan yang tidak bisa ditinggal. Namun Papa Janetta meminta kita untuk datang ke Manado setelah menikah dan Mama sehat kembali. Keluarga Janetta akan mengadakan resepsi pernikahan untuk kami, Ma" ucap Reyvan dengan mata berbinar-binar.

Aku hanya diam dan sesekali mengangguk menyetujui ucapan Reyvan.

"Iyakah, bagus kalau begitu. Mama ingin segera pulang ke rumah. Mama senang anak Mama sekarang akan ada temannya. Boleh Mama berbicara berdua dengan Janetta?" tanya Mama Reyvan dan Reyvan mengalihkan pandangannya kepadaku seolah meminta persetujuan, dan aku pun buru-buru mengangguk.

Aduh, apalagi ini. Sungguh aku grogi menghadapi Mama Reyvan karena penolakan dan ucapannya tadi. Seorang ibu pasti tidak senang pada perempuan yang menolak cinta anak lelakinya.

Oom Raka dan Tante Syara beserta Reyvan keluar dari kamar rawat. Kini tinggal aku dan Mama Reyvan. Aku berdiri di tepi ranjang dan bersiap seolah akan menerima amarah atau omelan.

"Saya tidak tahu mengapa kamu tiba-tiba menerima lamaran anak saya. Karena menurut Reyvan sejak di Surabaya, dia sudah menyukai kamu namun kamu selalu menolaknya. Tadinya saya cukup senang ketika Reyvan membawa Rachel ke rumah dan diperkenalkan sebagai pacarnya. Namun mereka tiba-tiba putus, dan di waktu bersamaan kamu pindah tugas ke Medan ini. Rachel bilang ke saya, kalau kamu adalah penyebab mereka putus. Kamu selalu menempel pada Reyvan sehingga Rachel tersisihkan. Sebenarnya niat kamu apa sehingga kamu menerima lamaran anak saya? Saya bisa melihat kamu tidak mencintai anak saya seperti seorang perempuan mencintai lelaki. Mengapa sekarang kamu mau menjadi calon istrinya? Apa karena Reyvan memohon demi kesembuhan saya? Jika itu benar, sebaiknya tidak perlu kamu menikahi anak saya. Saya lebih memilih Rachel yang begitu mencintai Reyvan daripada kamu yang menyia-nyiakan perasaan anak saya." ucap Mama Reyvan yang membuat otakku buru-buru menyusun kosa kata yang pantas disampaikan.

"Maafkan saya sebelumnya, Tante. Saya dari awal sudah tahu, saya tidak bisa membohongi Tante karena kita sama-sama perempuan. Apalagi Tante adalah seorang ibu yang sangat menyayangi Reyvan. Saya juga menyayangi Reyvan, Tante. Saya memang belum mencintai Reyvan seperti seorang wanita mencintai pria. Tapi hubungan saya dengan Reyvan berlandaskan ketulusan dan rasa sayang serta ingin melindunginya. Saya menyayangi Reyvan karena saya tahu dia adalah pria baik dari keluarga baik-baik, yang selalu bersikap baik kepada saya sejak kami masih sama-sama di Surabaya. Saya tulus menerima lamaran Reyvan, karena orangtua saya menyetujui Reyvan menjadi suami saya dan saya paham betul niat baik Reyvan yang melakukan ini semua demi kesembuhan Tante. Namun jika tadinya orangtua saya tidak menyetujui pernikahan kami, saya juga akan menolak menikah dengan Reyvan meski saya tidak enak karena ini semua Reyvan lakukan sebab dia begitu menyayangi Tante. Saya menerima lamaran Reyvan juga untuk melindungi Reyvan, Tante. Saya nggak mau Reyvan mendapat istri seperti Rachel yang tidak bisa membahagiakan Reyvan. Reyvan akan tersiksa bersama Rachel. Saya ingin Reyvan bahagia, Tante. Meski saya belum tentu bahagia karena belum mencintai Reyvan sebagai seorang pria, tapi saya ingin membuat Reyvan bahagia, dan mungkin dengan kebersamaan yang intens, cinta saya kepada Reyvan bisa bertumbuh dengan subur. Itu yang saya harapkan Tante,"

Aku berusaha menjelaskan dengan tenang sembari meremas tanganku mengatasi kegugupanku.

1
Ambu Abang Arka
klo bukan reyvan apa mungkin tristan yg neror janetta..?kasian janetta..🥺🥺janetta sama yogi aja x aja beneran syg ama janetta..
Sharlita Kira: kita lihat sampai Janetta memahami perasaannya sendiri /Pray/
total 1 replies
Ambu Abang Arka
g sabar baca episodenya...seru tp g sabar tiap hari di lait trus udah ada episode lanjutannya blum...hari ini cuma 1 episode tah ka/Sob/
Sharlita Kira: terimakasih sudah mampir
total 1 replies
Kelly Andrade
Wajib dibaca!
Sharlita Kira: terimakasih sudah mampir
total 1 replies
Tsuyuri
Tolong, aku tidak bisa tidur karena ingin tahu kelanjutan cerita.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!