Niat baik salsa untuk membantu sang bos yang sedang hangover ternyata membawa petaka untuknya. bagaimana tidak, malam ini kesuciannya di rengut oleh Azka Aditama dengan paksa.
sementara Azka sendiri bingung, sudah hampir tiga puluh tahun dia tahu dirinya impoten, tapi malam ini, kamar apartemennya menjadi saksi bisu,bagaimana keperkasaan alatnya saat menggagahi gadis di bawah kungkungannya.
Azka-Salsa here
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon HaluBerkarya, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
makan malam berdua
"Novia belum selesai mandinya? Lama banget!!" guman Salsa yang sejak tadi menunggu sahabatnya untuk segera ke dapur tapi tak kunjung terlihat batang hidungnya, salsa yang belum mandi sejak tadi terpaksa terus menunggu, biar gantian dia yang mandi.
"apa dia tidur di kamar mandi!!" lagi, dia berujar hingga Azka yang mendengarnya menatap wanita itu Lamat.
"pergilah mandi, Novia dan Aditya sudah keluar, kita juga akan pergi makan keluar!!" jawaban Azka berhasil membuat Salsa membulatkan mata tak percaya.
"mereka keluar? Tapi bagaimana bisa, kok aku nggak tahu? Sejak kapan keluarnya? Perasaan aku nggak dengar Novia pamit deh!" beruntut pertanyaan dengan ekspresi bingung. Azka menggelengkan kepalanya pelan, ya karena dia juga tidak tahu sejak kapan mereka keluar, yang jelas dia tahu karena membaca pesan Aditya barusan.
"entah, sekarang kamu pergi mandi,, atau mau mandi bareng??" kelakarnya sambil memainkan mata sebelahnya.
Salsa tak menghiraukan, dia berlari cepat ke kamar, untuk pergi membersihkan diri. Melihat dia yang malu malu begitu, Azka hanya tersenyum tipis.
"cantik.." gumannya setelah memastikan Salsa benar benar menghilang dari pandangannya.
cukup lama menunggu sambil melihat layar tablet dan ponselnya, kini dia mematikan semua itu saat melihat salsa sudah rapi dengan dress selutut yang membalut tubuh indahnya.
"ayok," ajak wanita itu dengan semangat empat lima. Tanpa sadar, dia mengandeng tangan Azka saking semangatnya, membuat pria itu berhenti sejenak karena kaget.
"ayok, kenapa bengong!" omelnya, melihat pandangan Azka, Salsa dengan cepat hendak melepaskan tangannya tapi Azka menggenggamnya kuat, tak membiarkan tautan tangan itu terlepas.
"ayok!" ujarnya kemudian, membawa langkah keduanya ke dalam mobil pria itu. Kebetulan Aditya ikut bersama Novia, jadi tinggal lah mobil Azka disana.
"mau makan dimana? Restaurant atau??"
"makanan jalanan lebih enak__ kita cari warung aja.." jawab Salsa cepat.
Azka menurut, walau bukan keinginannya makan di tempat yang menurutnya enggak banget, tapi karena kemauan Salsa, dia terpaksa menurut untuk menyenangkan hati wanita itu.
Hingga tak berapa lama, mereka sampai di sebuah kedai yang cukup terkenal dengan makanan has paling enak, kata orang orang. Salsa pernah datang kesini dua hari lalu bersama Novia, makanya dia juga mengajak Azka kesini.
"serius disini? Apa tidak ada tempat lain??" selain kondisi sekitar yang tidak enak di pandang mata, lokasi tempat itu juga sangat ramai dengan kebisingan anak muda, dan Azka yang tidak terbiasa dengan hal itu jadi risih sendiri.
"hmmm, makanan disana enak enak tau!" jawab Salsa penuh semangat. Dia meninggalkan Azka di belakang, berlari kecil sampai di kedai itu.
Terlihat banyak sekali yang ngantri di tempat duduk masing masing, benaran di dominasi oleh anak muda yang berpasangan, juga beberapa orang dewasa seperti Salsa dan Azka contohnya.
Salsa memesan lebih dulu dua porsi makanan populer di kedai itu, kemudian kembali ke meja, duduk berdua dengan Azka sambil menunggu antrian.
"apa nggak terlalu lama? Bagaimana kalau kita ke restaurant aja, disana juga Novia dan Aditya tengah makan malam.." masih belum iklas berada disini, Azka membujuk salsa sejak tadi, tapi wanita itu mana mau. Bujukan Azka hanya angin lalu untuknya.
Hampir lima belas menit mereka menunggu karena saking banyaknya orang yang datang, akhirnya makanan yang di pesan oleh Salsa datang juga. Tidak terlihat malas, dia menyambutnya dengan antusias, lain halnya dengan Azka yang sepertinya tertekan makan di tempat seperti ini. Salahnya sendiri harus bertanya lebih dulu pada wanita itu tadi, harusnya dia langsung membawa Salsa ke restaurant, tapi ya sudahlah, sekarang makanannya juga sudah datang.
.
.
"makan pak!!" ujar Salsa, dia sudah mulai bersiap dengan makanannya, tapi harus berhenti tak kala melihat Azka yang hanya memperhatikan makanan itu tanpa menyentuhnya.
"bapak kenapa? Nggak suka ya? Ya udah, nanti biar aku temanin bapak makan di restaurant, tapi tunggu nanti setelah aku selesai makannya!!" Salsa menyimpulkan bahwa Azka memang tidak suka makanan disana, jadi dia berinisiatif berucap seperti itu. mendengarnya terpaksa membuat Azka mulai mengaduk makanannya, karena tidak ingin Salsa merasa sedih, ya walaupun sebenarnya Salsa biasa saja tidak seperti yang ada di bayangannya.
"kalau memang tidak suka jangan di paksakan pak,, biar makanannya disitu saja!!" lagi dia berujar
" ntar mubajir, biar ku makan.." jawab Azka dengan berat hati. Dia memulai memakan makanan itu, satu sendok, dua, hingga beberapa sendok selanjutnya masuk dengan cepat ke dalam mulut pria itu.
"enak ya pak, sampai makannya cepat banget,, pelan pelan bisa? Tidak ada yang akan ambil bagian bapak!!" sindir Salsa saat melihat piring pria itu tinggal sedikit, sementara dia yang memang makan dengan anggun sejak tadi masih banyak makannya.
Azka hampir saja tersedak mendengarnya, malu sekaligus dengan dirinya sendiri. Bagaimana bisa makanan itu sudah hampir habis, sementara tadi terlihat jelas dia tidak suka melihatnya.
Memelankan kunyah nya, pria itu tertunduk malu malu, bagaimana tidak? Makan di depan Salsa dengan cepat begitu, membuat wanita itu terkikik geli.
Setelah selesai makan, Salsa pergi membayar sementara Azka sendiri hanya menunggu.
"ayok pak!" ajak Salsa saat sudah selesai dengan urusan bayar. Dua orang itu yang terlihat seperti pasangan manis kini keluar dari kedai tersebut.
"bagaimana, masih ada niat ke restaurant?? Aku siap temanin" goda Salsa masih dengan senyum lembutnya, tapi Azka kembali berwajah pias.
"puas ketawanya??" ujar pria itu masih dengan wajah memerah.
" aku nggak ngetawain bapak,, cuman ingat drama komedi yang aku tonton kemarin.." elak Salsa, kemudian menutup mulutnya rapat rapat.
"ya udah, kita pulang ya pak!!" ajaknya kemudian mulai berwajah serius seperti biasa.
keduanya masuk ke dalam mobil, melajukan mobilnya mengelilingi kota Dewata itu malam hari berdua. Benar benar seperti pasangan yang sedang berkencan, Azka sampai mengajak Salsa ke tempat yang romantis.
Hingga baru jam satu malam, dua orang itu baru pulang ke Vila. Sampai di sana, mereka sudah melihat mobil Novia terparkir rapi, pertanda dua orang itu benaran sudah balik.
"apa mereka sudah pulang sejak tadi??" guman Salsa lagi, dia merasa tak enak hati pada Novia, tapi setelah di pikir pikir, bukankah wanita itu yang meninggalkannya lebih dulu?
"apa yang kamu pikirkan??" tanya Azka saat melihat salsa bengong sendiri.
"kita pulang terlalu larut ya pak??" memang sudah sangat larut, bahkan sudah dini hari, dia masih sempat sempatnya bertanya padahal tadi sempat melihat jam di ponselnya.
"hmmm, bukankah wajar untuk orang yang berpacaran??" tanya Azka dengan mode tengilnya.
"emang kita pacaran? Sejak kapan pak??"
"sejak hari ini, kamu milikku!! Tidak ada yang lain, hanya aku!!" ujar Azka dengan nada berat di telinga salsa, yang berhasil membuat gadis itu merinding seketika.
"ngaco!! Mana ada aku mau!!" jawab Salsa begitu cepat lalu berjalan masuk ke dalam Vila, meninggalkan Azka yang masih mengejar langkahnya dari belakang.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...