Perjalanan Cinta Mualaf Keturunan Ustadz
Kenapa si ngotot bangat saya mampir kerumah kamu Zal? ".
" Udah lo mending datang aja besok, gue punya kejutan buat lo".
"Dih najong, emang anak SMA pake kejutan segala, kita udah tua 29 tahun".
" Elu kali yang tua! Gue mah berasa masih muda wkwkwk lo aja kalo disuruh nikah Bilangnya masih muda,".
"Udah, kamu jangan bawa bawa nikah!".
" Mau sampai kapan si Ren? Dari perkumpulan sohib SMA kita sampe kuliah tuh kamu doang yang belum ada pasangan, si Resmond aja yang playboy cap gajah udah punya pawang sama buntut 2 lagi. ".
Ucapan pria bernama Zalano membuat Warren terdiam, dia hanya mengaduk kopi yg iya nikmati.
"Aku hanya belum siap aja Zal" Jawab Warren dingin.
Zalano menghela nafas kasar dan hanya menepuk pundak sohibnya yg berubah 200% itu, dari ucapannya yg sopan bangat, yang dari ceria berubah dingin.
"Pokoknya besok lo dateng kerumah gue sebelum balik keparis ya Ren! Gue mau cabut kasian anak istri" Zalano.
"Iya, saya juga mau pulang mau nemenin mamah ke kajian" Warren.
"Eh iya yang cucu ustadz sang gus Ren yang terkenal dipuja puja kaum hawa kiw kiw" Zalano menggoda Warren.
Warren hanya tersenyum dan menggeleng gelengkan kepalanya dan setelah itu mereka berpisah.
°°°°°°°
Warren Fendrata, seorang CEO dari perusahaan Desainer frough yang berpengaruh di kota Jakarta.
Dia menjadi mualaf karena wasiat sang ayah.
Diusianya yang sudah matang Warren belum menikah karena masih terjebak dengan cinta pertamanya saat remaja.
Dia yang diagung agungkan oleh para kaum hawa, seorang yang dingin, berwibawa, tampan nan gagah.
Ditambah dia juga seorang cucu ustadz dari pondok pesantren terkenal di kota semarang, walo dia tak mau dipanggil gus tapi dia terkenal sebagai Gus Ren di berbagai kota apa lagi di kota semarang semenjak 2 tahun menjadi mualaf karna dia mampu menghafal al-qur'an dengan cepat 20 jus dalam 2 tahun beserta kitab yg lainnya dan tentunya sekarang dia paham, apa lagi selama dua tahun dia di gembleng oleh sang kakek, dan total sampai hari ini sudah hampir 7 tahun dia menjadi mualaf.
Warren juga nurut saja dia merasa harus menebus hutang sang ayah yang telah ingkar terhadap Tuhan mereka, dia malah merasa Damai setelah menjadi mualaf bahkan perusahaan ayahnya yang ia pimpin makin maju pesat, entah ridho dari Allah atau memang benar perkataan dari banyaknya orang mualaf itu akan lebih sukses ditimbang yang langsung terlahir jadi islam.
Karna mereka akan fokus belajar dan mendalami hafalan mereka, tapi kan Warren asli keturunan islam jadi dia mengira mungkin ini sudah jalan takdirnya.
Tak sering juga dia mendapat formulir lamaran dari pondok sang kakek tapi selalu Warren tolak. entah sudah banyaknya wanita sexy,pintar dari rekan bisnis,dan para ustadzah, serta santri yang melamarnya tatap iya tolak.
••••••••••••
Warren terdiam membeku begitu sampai di rumah Sohibnya itu, tentu saja disaksikan Zalano dari depan kamarnya yang dilantai dua, dia mengusap pundak sang istri yang sama-sama menyaksikan adegan bak drama.
Tak bisa Warren pungkiri dia begitu bahagia, dia menemukan seseorang yang ia ukir dihatinya walau tau dia salah karna mengukir nama istri orang, tapi entah kenapa sudah sekian kalinya dia mencoba menghapus ingatan tentang wanita yg tengah tersenyum itu tak pernah mau pergi, padahal dia sudah istiqomah sampai sampai dulu awal jadi mualaf dia puasa senin, kamis hanya untuk memohon dilupakan tentang wanita itu.
Namun nihil malah sampai sekarang 7 tahun ini nama wanita itu terus terukir makin dalam dan indahnya dihatinya. entah kenapa matanya mulai memanas, dia mendongakkan wajahnya agar air mata tak turun dari kelopak mata yang memiliki netra abu-abu itu.
Warren menatap lekat wanita yg tengah bersenda gurau bersama ibu Zalano.
"Cantik bangat dah anak lu Cit, wkwk sesuai dugaan gue" Ucap mama Zalano yang sangat akrab dengan Citra seorang wanita 50tahunan yg cantik dan elegan, karna Citra sudah di anggap anak perempuan olehnya. dia memang sudah berumur tapi dia emak emak gaul, keluarga Zalano beragama Khatolik, mereka chindo,China Indonesia bercampur darah Betawi makanya ngomongnya lo, gue. Lo, gue.
"Si nci bisa aja, " Citra menyunggingkan senyum karna entah sudah yg keberapa kali mantan bosnya itu memuji anaknya sungguh iya merasa risi karna pujian yg berlebihan itu tak baik karna bisa menimbulkan besarnya hati pada seseorang.
"Beneran loh, kayaknya emang anak lu ketuker Cit pas dirumah sakit" Kelakar mamah Zalano yang bernama Yuna atau yg sering disebut Yun Yun.
"Nci mah selalu gitu, " Balas kikikan geli Citra karna dari dia melahirkan 6 tahun lalu sampai detik ini anaknya dibilang ketuker karna sipit, putih kayak China, padahal dia lahiran di klinik desa biasa bukan di rumah sakit, jadi satu ruangan mana bisa ketukar.
"setelah ini rencananya mau kemana? Gak disini aja? kayak yg saya bilang? " Yuna.
"Makasih nci, saya tetap akan di Mangga dua karna saya buka toko kue di sana" Saut Citra sambil menatap anak perempuannya yg duduk anteng menghargai orang dewasa berbicara.
"Lu hebat Citra, usaha lu bukan main." Yuna.
"Iya nci, makasih sekali lagi ya nci. Malah ngrepotin karna nginep segala disini, saya mau pulang ke kontrakan"pamit Citra.
" Iya, ati ati" Yuna mengusap kepala Citra saat Citra menyalimi tangannya lalu mencium anak Citra gemas karna membuat hatinya berbunga bunga.
"Permisi nci" Ucap Citra
"Waalaikumsalam" Sautan dari Yuna dengan senyuman manis di wajahnya.
Yuna memiliki tapi solidaritas tinggi apa lagi buat Citra yg merubah hidupnya dulu jadi dia tau Citra.
"Hehehe si nci bisa aja, kan aku gan enak".
" Gpp, kalo kamu ucap salam kaya gak tau aja saya gimana" Yuna.
Citra tersenyum sambil mengangguk.
"Kami pamit oma" Lirih Anak Citra karna masih gak enak manggil yuna oma seperti yg tadi malam di pintanya.
"Aaaa,,, gemes bangat si kamu" Yuna mulai mode gemes "sering sering main ya Cit bawa anak kamu juga".
" Iya nci" Saut Citra dan melangkah pergi.
Citra berjalan melewati pria yg entah sejak kapan didepan pintu, pria berwajah blasteran yg menyejukkan, dia menundukkan pandangannya saat dirinya melewatinya.
"Silahkan masuk mas, permisi" Ucap Citra karna tubuh tinggi dan kekar lelaki itu menghalangi jalan keluar.
Pria itu hanya bisa mengangguk dan bergeser saja, dia lalu menoleh saat Citra pergi.
Dan dari atas sana Zalano berdecak "ck, cekal kek tangannya, apa sapa! Eh ini malah didiemin aja,".
" Kok kamu yg gemas sayang? Kamu tau sendiri Warren kan udah jadi Ustadz , haram hukumnya menyentuh yg bukan mahram" Jawab istri Zalano sambil cekikikan.
"Ck" Zalano mencium pipi istrinya lalu turun menuruni anak tangga sambil teriak "masuk Tadz, jangan melamun di pintu".
" Eh ada Warren, masuk Ren! kok diem disitu. tante baru mau negur kamu karna hanya berdiri disitu" Yuna.
"Dia lagi ke hipnotis sama pujaannya mah! " Zalano.
Ucapan Zalano membuat Warren malu dan akhirnya dia melangkah ke ruang tamu untuk salim kepada Yuna yg sudah seperti orang tuanya juga.
"Ciee yg gak sengaja ciuman sama doi" Ucap Zalano karna bekas bibir Citra yg salim tadi ke timpa sama Warren.
"Astaghfirullahal'azim" Istighfar Warren yg entah kenapa terasa serba salah, sudah zina mata, dan sekarang jadi kepikiran sama ucapan Zalano.
"Duduk sini Ren, gak usah dengerin Zalano emang usil, kamu tenang aja gak ciuman enggak tadi Citra beda kok cium tangannya berjarak 2centi" Yuna.
"Iya tante" Warren.
"Kamu masih suka sama Citra? " To the point Yuna yg memang tau sohib anaknya menyukai Citra, dia cukup terkejut karna dari candaan anaknya seperti mengatakan kebenaran.
Warren terdiam membuat Yuna menyimpulkan satu hal, dia juga agak ciut kalo sama Warren wibawa seorang ustadz besar terpangpang kuat kadang sampe takut diajak jadi mualaf wkwkwk,makanya kalo sama Warren Yuna ngomongnya kek sopan bangat pake aku, kamu.
"Kamu gak usah jawab Ren, tante tau dari mata kamu" Yuna.
"Iya tante. tante gimana kabarnya selama ini? " Jawab Warren sambil mengelurkan paper bag untuk Yuna "sama ini ada oleh-oleh kecil buat tante, hehe. Gak seberapa tapi semoga tante suka".
" Makasih Ren, kamu malah repot repot ngasih bingkisan segala. Kabar tante baik Ren kamu gimana? " Yuna sambil meletakkan Paperbag ke sampingnya yg bisa ia kira adalah sebuah kalung karna terdapat kotak perhiasan untuk kalung.
" Alhamdulillah saya juga baik tante" Warren.
"Rencananya dia mau ke Paris lagi mah nanti malam" Zalano.
"Loh, bukannya kamu baru kesini ya?".
" Iya tante, ada pekerjaan penting yg menunggu disana".
"Oh gitu, jangan kerja mulu Ren carilah istri jangan jadi warcaholik" Nasehat Yuna.
"Belum kepikiran tante" Warren tersenyum "belum ada yg cocok" Lanjutnya.
Yuna langsung memandang putranya yg di balas naik turun alisnya.
"Kamu itu CEO dan Cucu pemuka agama juga kok bingung Ren? Pasti banyak wanita yg mengantri kamu tinggal pilih" Yuna.
Warren hanya tersenyum.
"Kamu nunggu siapa? ".
"Citra" Bukan Warren tapi Zalano yg menjawab. Alhasil mendapat tatapan tajam dari sang sohib.
Yuna menghela nafas lalu tersenyum "kalo kamu beneran nunggu Citra mungkin kamu memiliki kesempatan saat ini. tadi yg papasan sama kamu itu Citra, tapi apa kamu siap? Dia itu janda anak satu, kalo kamu mau buat mainan mending jangan karna tante gak mau kamu nyakitin Citra".
" Gak bakal nyakitin mah, dia aja mendamba selama ini" Zalano.
Warren hanya mengusap dadanya yg ingin sekali meninju sohibnya itu, karna setiap dia mau menjawab sahabatnya dulu yg menjawab.
"Tante, apa yang tante maksud? Apa benar Citra sudah tak bersuami?" Warren.
Yuna mengangguk sambil tersenyum, dia bisa melihat tau kelegaan dan kebahagian dari wajah sohib anaknya itu.
"Suaminya meninggal karna sakit" Yuna.
Wajah Warren berubah sedih.
"Kenapa kamu malah sedih Ren? Bukannya kamu harusnya senang kamu memiliki kesempatan saat ini" Yuna.
"Sungguh tante saya memang masih menyukai Citra tapi saya tak pernah mau melihat Citra sedih, saya tidak bisa membayangkan betapa sedihnya hati Citra ditinggalkan suaminya, apa lagi kata tante dia memiliki anak" Warren.
"Ya, yang tadi sama Citra itu anaknya" Yuna.
"Kejarlah cintamu, mungkin ini jawaban atas doamu Ren, jangan sedih lo harus seneng" Zalano.
Yuna hanya bisa geleng geleng akan tingkah anaknya yg menyemangati sohibnya, kayak bisikan setan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 83 Episodes
Comments
SicantikJelita
beb aku liat trailer novel kamu di ig aku, aku datang beb penasaran sama cerita kamu🤣
2024-07-18
2