NovelToon NovelToon
Tawanan Cinta Pria Lumpuh

Tawanan Cinta Pria Lumpuh

Status: tamat
Genre:Tamat / Cinta Paksa / Dijodohkan Orang Tua / Terpaksa Menikahi Suami Cacat
Popularitas:154.7k
Nilai: 4.6
Nama Author: Susilawati_2393

Kecelakaan menjadikan tertulisnya takdir baru untuk seorang Annasya Atthallah. Berselang dua bulan setelah kecelakaan, gadis yang biasa dipanggil Nasya itu dipinang oleh orang tua lelaki yang merupakan korban kecelakaan.

Airil Ezaz Pradipta, terpaksa menyetujui perjodohan yang diam-diam dilakukan oleh kedua orang tuanya. Tidak ada yang kurang dari seorang Nasya. Namun dirinya yang divonis lumpuh seumur hidup menjadikan Airil merasa tidak pantas bersanding dengan perempuan yang begitu sempurna.

Lelaki yang dulunya hangat itu berubah dingin ketika bersama Nasya. Mampukah Nasya meruntuhkan tembok es itu dan melelehkannya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Susilawati_2393, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Part 3

No debat. Pernikahan dadakan digelar satu bulan setelahnya dengan konsep modern. Momen itu begitu meriah dengan dekorasi megah di dominasi warna putih.

Gaun pengantin dengan ekor panjang, membalut cantik tubuh Nasya. Perempuan itu tetap tersenyum anggun menyambut para tamu undangan. Meskipun sang suami terlihat tidak suka akan keberadaannya.

Ia cukup sering bertemu Airil dalam pertemuan keluarga. Pria itu tidaklah dingin seperti sekarang. Airil nampak sangat tampan saat tersenyum. Namun senyuman itu hanya terulas pada tamu-tamu undangan, tidak padanya.

"Mas kamu haus, mau aku ambilkan minum?" Tawar Nasya.

Meskipun umur mereka hanya terpaut beberapa bulan, Nasya tetap memanggilnya dengan sopan karena status pria itu sudah sah menjadi suaminya.

"Nggak haus."

Nasya mengangguk, kembali menyalami tamu yang naik ke atas pelaminan. Hingga malam hari resepsi pernikahan itu barulah selesai.

Tidak ingin pusing, setelah acara selesai Airil langsung pergi ke kamar tanpa meminta bantuan.

Dari jarak beberapa langkah di belakang Airil, Nasya menyusul dengan kesusahan membawa gaunnya. Bukan seperti ini pernikahan yang diimpikannya. Ia tidak mempersalahkan perihal cinta, mereka sudah sama-sama dewasa. Kalau tidak cinta setidaknya mau saling menerima.

Dihadapkan keadaan seperti ini Nasya jadi bingung harus bersikap seperti apa. Yang jelas Airil sudah memberikan ultimatum tidak akan memberikan kebahagiaan untuknya. Lalu untuk apa pernikahan ini kalau bukan bahagia yang menjadi tujuannya.

"Nasya," panggil perempuan yang biasa gadis itu panggil Bunda.

"Iya Bun," Nasya menoleh. Menghentikan langkahnya menyusul sang suami ke kamar.

"Nasya bisa ya Sayang, kalau Nasya ada masalah dan nggak bisa cerita sama Ummi Sya cerita sama Bunda saja." Perempuan paruh baya itu memeluk gadis yang sudah seperti putrinya sendiri. Ia dapat melihat kesedihan dari pancaran mata yang sejak tadi berusaha terus tersenyum.

"Makasih Bun, Nasya akan berusaha menjadi istri yang baik." Jawab Nasya dengan tersenyum ceria.

"Bunda selalu doain Nasya."

Lagi-lagi Nasya tersenyum, "Nasya tahu. Banyak orang yang doain Nasya," sebutnya dengan yakin.

"Ayo Bunda antar," perempuan setengah baya itu mengangkat ekor gaun Nasya.

Nasya tidak menolak, melanjutkan langkahnya menyusul sang suami ke kamar. Ia memang tidak melakukan perdebatan setelah Abi Adnan menyatakan sudah menerima lamaran dari keluarga Airil. Juga tidak bercerita tentang ancaman Airil padanya.

"Jadikan ini jalan surgaku Ya Allah," sebelum masuk kamar Nasya berdoa dalam hati. Semoga dirinya diberi kesabaran seluas samudra untuk menghadapi apapun perlakuan suaminya.

Ditengah maraknya issue KDRT, jujur Nasya takut akan hal itu. Tidak cinta tapi kalau mau menjaga perasaan pasangan tidak masalah. Tapi untuk kasus pernikahan mereka, ini sedikit berbeda.

"Bismillah Nasya pasti bisa," sebelum pergi perempuan yang menemani Nasya itu memberikan pelukannya.

Nasya mengangguk kecil, kemudian masuk ke kamar yang dihias indah. Di tempat tidur kamar presiden suite itu terdapat dua handuk yang dibuat menjadi angsa dan saling dipertemukan sehingga membentuk love. Di sekitarnya di kelilingi kelopak mawar merah yang juga di bentuk love.

Perhatian Nasya teralihkan pada pria yang menatap kosong ke arah luar jendela sambil melepas jas.

"Assalamualaikum Mas, mau aku bantu." Tawar Nasya kala melihat Airil kesulitan melepas jasnya.

"Bisa sendiri."

"Kalau perlu bantuan bilang ya Mas," Nasya masuk ke bathroom menyiapkan air panas di bathtub. Namun setelahnya tersadar, suaminya tidak mungkin berendam di bathtub. Jadinya Nasya hanya menyiapkan handuk dan pakaian ganti saja.

"Boleh kopernya aku buka, mau carikan baju ganti kamu."

"Aku bisa mengambil sendiri," jawab Airil ketus.

Nasya tidak membantah, duduk di sofa memperhatikan dari jauh apa yang suaminya lakukan. Ketika Airil masuk kamar mandi baru ia merapikan koper yang dibuat suaminya berantakan. Dan membersihkan tempat tidur dari kelopak bunga mawar.

"Maaf ya kalian harus aku singkirkan," gumam Nasya sedih. Memasukkan kelopak-kelopak mawar itu ke tempat sampah.

Meskipun Airil tidak menyukai kehadirannya, Nasya tetap bersikap lemah lembut. Bahkan tidak banyak kata yang terucap saat mereka berada dalam satu ruangan.

Sadar dengan kehadirannya yang tidak diharapkan Nasya tidak memusingkan semua hal itu. Ia hanya menjalankan kewajibannya mengurus suami. Karena itu sudah menjadi tanggung jawabnya mulai saat ini.

Nasya mengawasi saja suaminya yang berpindah sendiri dari kursi roda ke tempat tidur. Dirasa tidak ada masalah, baru ia bergantian mandi.

Keluar dari bathroom Nasya melihat pria yang baru saja menjadi suaminya itu telah tertidur. Dengan langkah pelan kakinya mendekati tempat tidur, menyelimuti Airil dan mematikan lampu.

Agar tidak mengganggu suaminya, Nasya mengambil bantal dan selimut kemudian berbaring di sofa. Begini lebih baik.

Wanita itu tersenyum getir memandangi cincin yang melingkar di jari manisnya.

"Akan sesulit apa perjalanan pernikahan ini nanti. Semoga aku selalu kuat menjalaninya Ya Allah." Doa Nasya kemudian memejamkan mata.

Sebelum sholat subuh Nasya sudah terbangun, mandi dan merapikan bekas tidurnya.

"Mas sudah Adzan, sholat subuh dulu yuk." Dengan sabar Nasya membangunkan suaminya.

Airil membuka mata, melirik tempat tidur di sampingnya yang masih rapi. Netranya menemukan selimut dan bantal di sofa. Baguslah, itu artinya perempuan ini sadar diri. Tidak perlu susah-susah mengusir dari tempat tidurnya.

...🍀🍀🍀 ...

"Sarapan dan minum obat dulu Mas."

Piyama katun berwarna maroon membalut rapi tubuh Nasya. Wanita yang sudah berubah status menjadi istri Airil itu menyiapkan segala keperluan suaminya dengan baik. Setelahnya ia sarapan di balkon sendirian.

Untung Nasya menyelipkan laptop dalam koper. Jadi bisa bekerja untuk membunuh rasa bosan. Ia sudah memasrahkan semuanya. Mau bagaimanapun nanti perlakuan Airil padanya, terserah saja.

Dulu Abi dan Umminya menikah karena perjodohan. Tapi dari kedua belah pihak saling menerima. Sehingga tidak ada masalah seperti yang dialaminya.

Jika Nasya sedang sibuk memeriksa laporan rencana anggaran dari manajer-manajernya. Begitu juga Airil, sibuk dengan pekerjaannya. Sehingga dua insan yang baru resmi menjadi suami istri itu tidak terlibat banyak pembicaraan.

Pelan-pelan nanti Nasya akan mencari celah untuk meluluhkan hati Airil. Pertama-tama ia akan meminta bantuan Nefa.

"Hah!!" Dengus Airil ketika kesulitan menggunakan celana.

"Aku bantu Mas," Nasya dengan sigap mendekat ketika mendengar suara frustasi dari suaminya.

"Jangan sentuh!!" Airil menepis kasar tangan Nasya yang ingin membantunya.

Sambil mengusap wajah kasar, Nasya pergi ke balkon. Menarik napas berulang kali. Di balkon ia termenung, terus mengingatkan hatinya agar tetap bersabar.

"Argh!!"

Airil menarik rambut frustasi karena harus terjebak dengan perempuan sebaik Nasya.

Nasya mengacuhkan suara erangan itu sambil memainkan ponsel. Kalau mendekat, takutnya ia akan ikut terbawa emosi.

"Kakak lagi ngapain?" Tanya Yara, istri dari Key.

"Kemarin Yara kaget banget lihat Bang Airil serem gitu sama Kakak. Padahal sama kita manis banget. Kakak gak diapa-apain kan. Yara mau demo Abi kalau sampai Kakak disakitin."

Nasya sontak terkekeh membaca pesan dari adik iparnya yang cerewet. Hiburan untuk hatinya yang tengah gusar.

1
Rumini Parto Sentono
Luar biasa
e fr
seruu.. romantis..lucu.. konflik tdk terlalu berat.. jd gak cape mikir😂
Kiki
Lumayan
Rswt Slv
Biasa
Nani Suryani
ah ga oernah sijawab
Linda Wati
next
Tiwik
Luar biasa
Nani Suryani
ceritaa ttg keluarhaa ofion ga ada?
Nani Suryani
novel ttg hubungan nefa dan Arazz apa judulnya?
Nani Suryani
cerita tentang keluarga Orion di bab berapa ya?
Adinda Bramantio
Luar biasa
Nur Solihat
baru mampir setelah baca novel sebelah 🤭
Nani Suryani
kameknya Airiil daro pihak ibjnya siapa namanya.
Nani Suryani: mira, kskeknya erwan
total 1 replies
Arindaa
wkkwkw
sabar ya sa
Arindaa
aduhh abiii
Arindaa
wkwkkw
key diamm
Arindaa
waduhh waduhhh
Arindaa
hohoo
Arindaa
saya
sblm.terkmabat
Arindaa
akankah Nasya dalam bahaya?
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!