Ditengah hutan yg paling misterius, ada sebuah gubuk kecil, di sana Han Ma d besarkan oleh kakeknya.
Setelah tau bahwa orang yg membesarkan nya ternyata bukan kakek kandungnya, Han Ma turun gunung untuk mencari jati dirinya.
Akankah Han Ma mampu mencari jati diri nya, ikuti kisah Han Ma si Dewa Gila.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon macheyroe El sani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
mulai berlatih
Han ma langsung memakai gelang tersebut yang mana gelang itu berat nya mencapai 50 kilo per gelang, ada 4 gelang berarti Han ma memikul beban sekitar 200 kilo setiap hari,
"uuuurrrgggghhhhh, berat sekali kek" tanya Han ma dengan wajah yang agak tertekan, kakek an melihat itu hanya diam memperhatikan Han ma, untuk melangkah saja Han ma harus bersusah payah, dan menggerakkan tangan han ma harus mengeluarkan urat di leher, wajah Han ma pun sudah memerah menahan beban yang berat nya 200kilo, melihat itu kakek an tertawa,
"hahahahahaha.............. Baru segitu aja sudah merah wajah mu ma'er, ini belum apa2 ma'er, ini baru awal dari pelatihan fisik mu, biasakan dirimu dahulu dengan beban yang ada ma'er, ini bagus untuk latihan fisik kamu ma'er, dan masih banyak lagi manfaat nya, seperti kelincahan, ketahanan, dan kekuatan mu, banyak di luar sana orang-orang hanya fokus pada kultivasi tanpa melatih fisik terlebih dahulu, ingat jangan di lepas gelang itu ma'er kecuali situasi mendesak," kata dan nasehat kakek an kepada Han ma cucu nya, dan kakek an masuk ke gubuk sambil berkata "kakek masuk dahulu, kamu lanjutkan kegiatan mu membelah kayu, dan biasakan dahulu dirimu pada beban yang ada, ingat jangan di lepas, hahahahahaha" tawa kakek an melihat wajah Han ma yang tertekan.
dengan wajah yang merah Han ma hanya mengangguk mendengar perkataan kakek nya, pertama-tama Han ma mengangkat kaki nya berulangkali meskipun berat Han ma mulai terbiasa dengan beban berat di kaki, setelah itu Han ma mulai mengayunkan tangan nya dengan urat urat yang keluar Han ma membiasakan beban berat di tangan nya,
2 Minggu kemudian
Han ma mulai bisa menggerakkan tangan dan kaki nya seperti biasa, pagi ini Han ma sudah bisa membelah kayu seperti biasa dengan wajah yang cerah, melihat ini kakek an bergumam dalam hati, "memang bakat anak ini luar biasa, pantas mendapatkan tubuh yang langkah di dunia persilatan ini, dengan memakai gelang formasi pemberat itu, bakalan mengeluarkan kemampuan khusus dari tubuh nya,"
Setelah itu kakek an memanggil cucu nya,
"ma'er" panggil kakek an
"iya kek" jawab Han ma sambil berjalan menuju kakek nya,
"sekarang kakek akan mengajarkan kamu kultivasi, kamu duduk bersila di atas batu besar itu," kata kakek an kepada Han ma
"baik kek" jawab Han ma, dan Han ma menuju sebuah batu yang hitam besar tidak jauh dari halaman tempat tinggal mereka, dan duduk di atas batu besar itu,
"sekarang kamu fokus dan kosong kan pikiran kamu, rasakan energi alam yang ada, setelah kamu bisa merasakan energi alam nya, kamu tarik menuju tubuh mu, di sana energi tersebut akan di tarik oleh meridian menuju dantian mu, itu di sebut sebagai energi Qi" kata kakek an, Han ma pun menurutinya,
setelah mencoba berkali-kali Han ma belum bisa merasakan energi alam atau energi Qi, satu jam kemudian di sekitar Han ma dia mulai bisa merasakan energi alam yang melimpah, dan energi Qi tersebut di tarik menuju tubuh nya melalui meridian dan berkumpul di area dantian Han ma, merasakan aliran yang masuk sangat hangat dan menyejukkan badan, han seakan akan lupa waktu, 5 hari terlewatkan dan di hari kelima suara dentuman kecil terdengar dari dalam tubuh Han ma
Boommm.......
Boommm.......
Boommm.......
Tiga kali dentuman kecil berturut turut menandakan Han ma sudah masuk ke jalur kultivasi, dengan wajah yang berseri-seri dan menambah ketampanan Han ma mulai buka mata nya perlahan-lahan, dengan senyum yang manis Han ma merasakan badan nya penuh akan energi Qi, melihat itu kakek an tersenyum tipis,
"bakat yang luar biasa, dengan sedikit pengarahan dan bimbingan dia sudah bisa mencapai tingkat pondasi 🌟 satu akhir dan sedikit lagi mencapai 🌟 2 awal, sungguh bakat yang mengerikan," ucap kakek an,
Nb :
Tingkat kultivasi di bagi menjadi 4 tingkat
#pondasi
#ahli
#master
#grandmaster
Dan di bagi menjadi bintang 🌟 1-9 setiap bintang menjadi 3 tahap
#Awal
#Menengah
#Akhir
Semisal,
bla bla bla si kakek dan ternyata bla bla bla
Misal.
"Ma-er, waktunya untuk makan."
contohnya seperti ini:
Pada suatu hari.... Anniv pergi ke kota Jakarta...
ya ya seperti itu
buat author nya untuk berkarya.
dan jangan lupa mampir di karyaku pertama ku ya./Smile//Smile/